Apa Yang Kamu Lakukan Ketika Kamu Di Hina Atau Di Rendahkan?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Apa Yang Kamu Lakukan Ketika Kamu Di Hina Atau Di Rendahkan Orang Lain?
Pernahkah terpikir oleh Sahabat Bitter, mengapa Sahabat Bitter dikhianati... mengapa di buli... mengapa dihina..?
Baca Juga:
Bisa jadi Sahabat Bitter pernah berbuat yang sama kepada orang lain.

Sesungguhnya apapun yang Sahabat Bitter lakukan di bumi ini, diperuntukkan bagi diri sendiri. Sahabat Bitter tidak akan diberikan balasan, melainkan atas dasar amal perbuatan Sahabat Bitter sendiri.

Apapun yang Sahabat Bitter lakuakan di dunia ini akan kembali kepada diri Sahabat Bitter sendiri. Ketika Sahabat Bitter melakukan hal yang buruk, maka sudah dapat dipastikan bahwa keburukan itu akan kembali kepada diri Sahabat Bitter sendiri.
[Baca Selengkapnya: Kebaikan Menanamkan Kebaikan]

Hidup adalah pengalaman, situasi-situasi kecil dan besar, panas dan dingin, yang dialami mengajari Sahabat Bitter untuk mengenal diri sendiri dan mengenal akibat dari semua perbuatan yang dilakukan. 

Di saat seperti inilah mulai sadar bahwa meluapkan emosi yang berapi-api adalah salah satu bentuk ancaman yang memaksa orang lain untuk mengikuti kehendak Sahabat Bitter. 

Jikalau kehendak itu benar, bagaimana jikalau salah?
[Baca Selengkapnya: Pentingnya Mengendalikan Kemarahan]

Belajar Dari Rasulullah Ketika Kamu Di Hina Atau Di Rendahkan?
Perilaku dan akhlak yang baik adalah anjuran nabi yang selalu ditekankan pada umatnya, bahkan berbuat baik pada orang yang telah melakukan hal buruk sekalipun. 

Hal ini jelas sudah dicontohkan oleh sang pemuda padang pasir, Muhammad SAW dengan selalu menimpali perbuatan buruk orang lain terhadapnya dengan kasih sayang.

Syahdan, suatu hari Nabi SAW hendak pergi ke masjid dan melewati jalan yang merupakan akses satu-satunya untuk menuju masjid. 

Di situ Nabi selalu mendapat hinaan, cacian, bahkan dilempar kotoran. 

Namun Nabi tidak pernah membalasnya walau hanya mengeluh. 

Justru Nabi bertanya dan khawatir terhadap orang yang melempar kotoran saat suatu hari dia tidak melakukan kebiasaan buruknya itu. 

Ternyata Nabi mendapat kabar bahwa dia sedang sakit. 

Meski mendapat perlakuan negatif dan keji, Nabi tidak segan-segan menjenguknya. 

Akhirnya, orang tersebut merasa malu karena ternyata manusia yang selalu dikerjainya tersebut mempunyai sifat baik dan tidak dendam sedikitpun. 

Perangai Nabi itulah yang membuat Islam diterima dan menyebar luas hingga sekarang.

Nabi Muhammad Saw pernah bersabda:
من اصبح لا ينوي الظلم علي احد غفر له ما جني ومن اصبح ينوي نصرة المظلوم وقضاء حاجة المسلمين كانت له كاءجر حجة مبرووة
Barang siapa bangun pagi dengan maksud untuk tidak berbuat zhalim (Aniaya) kepada seseorang maka perbutan dosa yang dilakukan akan diampuni (oleh Allah). 
Dan barang siapa bangun dipagi hari berniat untuk menolong orang yang terzholimi, memenuhi kebutuhan orang muslim maka dia akan mndapatkan pahala seperti haji mabrur.
(Nashaihul Ibad, hal 21)

Berbuat baik (menolong orang yang terdzalimi) dalam arti di atas memiliki arti umum yakni Madhlum yang berarti orang yang teraniaya, artinya berbuat baik tidak pandang agama, golongan ataupun ras. 

Namun berbuat baik adalah anjuran yang harus melekat pada diri manusia.

Selesai diterjemahkan di Lab EMC Rotterdam NL, ba’da ashar, 29 Rabiul Awwal 1346
Penerjemah: M. Saifudin Hakim.
Sesungguhnya orang-orang kafir menghina Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau masih hidup.
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) seorang tukang sihir;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) orang gila;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) seorang dukun;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) seorang pendusta;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) seorang yang terputus keturunannya;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) orang yang hina;
  • Mereka mengatakan (bahwa beliau adalah) seorang penyair;
  • Mereka mengatakan … Mereka mengatakan … Mereka mengatakan … dll.
Dan orang-orang kafir terus-menerus menghina dan merendahkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu apakah hasilnya? 
Hal itu tidaklah menimbulkan mudharat bagi beliau sedikit pun.

Pada hari ini, celaan dan hinaan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu pun terulang kembali. 

Demi Allah, demi Allah, dan demi Allah, hal itu tidaklah menimbulkan mudharat bagi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam sedikit pun. 

Dan hal itu tidaklah menurunkan kedudukan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sedikit pun.

Justru mereka yang menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam kebinasaan dan menyegerakan turunnya hukuman kepada mereka dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bukankah Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ
Sesungguhnya kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).
(QS. Al-Hijr [15]: 95)

Dan juga berfirman,
أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ
Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka menakut-nakutimu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.
(QS. Az-Zumar [39]: 36)

Janganlah Engkau bersedih, janganlah Engkau khawatir atas apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir yang jahat itu.

Bukankah sudah cukup bagi kita, yaitu jaminan dari Allah Ta’ala yang senantiasa melindungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari orang-orang yang mengolok-olok beliau.

Demi Allah, sesungguhnya perbuatan mereka (orang-orang kafir) itu tidaklah menambah bagi diri kita kecuali kita semakin berpegang teguh dengan Sunnah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadikan beliau sebagai teladan hidup kita dengan sebenar-benarnya, bukan hanya sebatas pengakuan (klaim) semata. 

Dan juga (menjadikan kita semakin istiqomah) untuk berjalan di atas jalan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melaksanakan perintah-perintahnya, baik secara lahir dan batin sesuai dengan kemampuan kita.

Kecintaan kita kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya sebatas ucapan dan klaim semata. 

(Yaitu) Engkau melaksanakan banyak ajaran (sunnah) Nabi dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi dalam satu atau dua hari atau satu minggu, dan setelah itu hilang (ditinggalkan) semuanya!!!!
Baca Juga:
  1. Cinta Akan Mengajarkan Kebaikan
  2. Cinta Bisa Datang Kapan Saja
  3. Cinta Membuatmu Tidak Merasa Sendiri
  4. Cinta Tidak Memaksakan Perhatian
  5. Cinta Yang Mampu Membuat Hidup Dan Pribadi Sahabat Bitter Lebih Baik
  6. Cinta Yang Membuatmu Bahagia Dan Sedih
  7. Definisi Sukses yang Wajib Sahabat Bitter Ketahui
  8. Kebaikan Menanam Kebaikan
  9. Kebimbangan Akan Membuat Cinta Sejati Sahabat Bitter Datang Terlambat
  10. Kita Harus Menghapus Masa Lalu Yang Suram
  11. Kunci Kebahagiaan Hidup Ala Bitter Coffee Park
  12. Menggapai Mimpi Yang Besar
  13. Motivasi Kehidupan Dari Cinta Sejati
  14. Pentingnya Mengendalikan Kemarahan
  15. Saatnya Menjadi Bahagia Dan Belajar Mencintai
  16. Semua Yang Bernyawa Pasti Mati
  17. Tebarkan Cinta Kasih Untuk Sesama
Baca Juga:
  1. 6 Cara Berfikir Lebih Jernih Tentang Mantan
  2. Cara Mengetahui Sikap Dan Sifat Wanita Yang Tidak Setia (Selingkuh)
  3. Cara Mengetahui Wanita Berpotensi Menjadi Pelakor
  4. Cara Menggapai Sukses Dalam Hidup
  5. Cara Menghargai Mantan Pacar Kita
  6. Cara Menjadi Suami Yang Baik Ala Bitter Coffee Park
  7. Cara Menjalin Hubungan Dengan Mantan Untuk Menjadi Sahabat
  8. Cara Menoreh Kenangan Indah Ketika Masih Berumur Dua Puluhan
  9. Cara Pacaran Ala Bitter Coffee Park
  10. Cara Untuk Menghargai Orang Lain
  11. Cara Mengetahui, Memcegah Dan Mengatasi Persilingkuhan
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT