Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Orang Seperti Apa Yang Tidak Akan Sukses Dalam Hidupnya?
Pertanyaan ini sering kali terlintas dibanyak pikiran manusia.
Pertama coba kita baca Cerita Fiktif yang di tulis Niko Adyaksa.
Berikut Cerita Fiktifnya:
Istri saya mempunyai seorang kakak laki-laki (sebut saja “A”), yang langkah hidupnya bisa menjadi “penanda” orang yang tak akan pernah sukses. Bersiaplah untuk membaca cerita yang cukup panjang di bawah ini.
Sebagai anak seorang kaya, dia terbiasa dimanja sedari kecil. Sebuah karakter yang terus berlanjut hingga orang tuanya bangkrut. Sewaktu kuliah dia menggelapkan uang kuliah dengan mengatakan mengambil jatah SKS yang lebih daripada yang sebenarnya. Sebuah hal yang terbilang kurang ajar karena saat itu orang tuanya baru saja dilanda kebangkrutan dan mereka hidup dengan sangat pas-pasan.
Selulus kuliah dia diberi pekerjaan sebagai staff keuangan di salah satu perusahaan kerabatnya. Semenjak bulan pertama bekerja, tak henti keluhan mengalir dari mulutnya. Tak peduli bahwa kerabat ini telah memberikan pekerjaan, memberi uang untuk DP rumah yg dibelinya serta menyumbang uang dalam jumlah signifikan untuk membiayai pernikahannya.
Kemudian datanglah kejadian yang memalukan itu. A ketahuan menggelapkan uang perusahaan dengan jumlah puluhan juta rupiah. Kami sempat merasa kasihan, saat A dengan mengiba dan mengeluarkan air mata memohon kami semua untuk menolongnya. Kemudian untuk menjaga kehormatan keluarga saya menutupi uang yang digelapkannya tersebut. Ternyata selain penggelapan uang, A juga mempunyai kasus yang tak kalah memalukannya. Dia sempat selingkuh dengan seorang wanita yang sedang dalam proses bercerai dari suaminya. Perselingkuhan itu kemudian menghasilkan seorang anak yang A sendiri tak pernah melihatnya. Kami tahu karena perempuan tersebut menghubungi istri saya dan menceritakan hubungannya dengan A. Istri A sendiri adalah seorang wanita dengan karakter lemah dan berpendidikan rendah yang tak berani berkonfrontasi dengan suaminya.
Kemudian A pindah ke perusahaan yang lain. Di perusahaan baru ini cerita lama kembali berulang. Dia tak hentinya mengeluh dari mulai hari pertama bekerja. Sebuah keluhan yang kembali diakhiri dengan cerita penggelapan uang. Penggelapan yang bernilai ratusan juta rupiah. Seperti cerita pertama, mau tak mau saya menuruti permohonan mertua untuk menutup penggelapan uang tersebut.
Seperti cerita pertama pula, A kembali menghamili perempuan lain, yang kali ini masih remaja. Perempuan ini kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang tak pernah juga dijenguknya.
Selepas lolos dari masalah di perusahaan kedua ini, A mencoba peruntungan menjadi sopir taxi on line dengan menyewa kendaraan dari temannya. Sebuah usaha yang berakhir tak lebih dari dua bulan karena A tak pernah membayar uang sewa. Selain itu dirinya juga menipu ibunya yang sudah tua dengan meminta uang dengan alasan kecelakaan dan lainnya. Sebuah hal yang terjadi berkali-kali yang walaupun sudah ketahuan tetapi tak juga membuatnya malu.
Karena sedih melihat anaknya yang dirundung masalah ini, A diminta kembali ke rumah ibunya di sebuah kota besar di luar Jawa. Disana dia kembali menjadi sopir taxi on line dengan menggunakan kendaraan orang tuanya. Tetapi karena kemalasannya, A masih meminta biaya operasional untuk mobil tersebut. Penghasilannya sendiri yang tak seberapa dibelikannya nar€oba yang dihisapnya di rumah teman lamanya.
Tak berapa lama di luar Jawa, A kembali ke Jakrta dengan membawa mobil orang tuanya tanpa ijin. Kemudian kami baru mengetahui kalau A disana sempat menipu beberapa orang yang masih termasuk kerabat kami sendiri. Sebuah penipuan yang menyebabkan dia kabur kembali ke Jakarta.
Hingga hari ini kami masih menanggung masalah dari seorang lelaki dewasa dengan umur mendekati 50 tahun tersebut. Seorang yang terus mengeluh dan menyalahkan semua orang yang bisa disalahkan atas kemalangan yang menimpa hidupnya. Termasuk kami sekeluarga yang dipersalahkan karena telah tega untuk tidak memberi bantuan keuangan lagi kepada dirinya.
Kadang kubingung mengapa Tuhan berkenan menciptakan makhluk yang sungguh tak menyumbangkan apapun untuk dunia ini seperti halnya si A. Dan sialnya manusia jenis ini cenderung hidup lama mengotori dunia.
Kesimpulan Dari Cerita Diatas
Pertama dan yang paling utama adalah orang yang suka menyalahkan orang lain atas apa yang telah menimpanya.
Karena satu sifat ini merembet kepada sifat tidak bertanggung jawab, menggampangkan sebuah masalah lalu kabur dari masalah yang kemudian akhirnya berjanji memulai hidup dari nol namun masalah yang sama akan terus berulang.
Orang-orang seperti ini akan menyeret kehidupan orang lain ke lingkaran setan yang ia ciptakan.
Kisah lain dialami oleh seseorang yang sangat pernah dekat dengan Bitter Coffee Park yang pada akhirnya menyeret Bitter Coffee Park pada lingkaran setan yang ia buat.
Orang ini berbuat kesalahan, lalu menyalahkan Bitter Coffee Park, yang notabene adalah korban, lalu dia menggampangkan masalah yang timbul akibat perbuatannya, lalu kembali menyalahkan orang, lalu kabur, dan akhirnya orang lain yang bertanggung jawab.
Percayalah dalam segala aspek ia akan gagal, percintaan, pekerjaan, dan hubungan sosial, akan gagal. Mungkin ia bisa jadi sukses sebagai penduduk nomaden dan juga pembuat masalah.
Mengapa Itu Bisa Terjadi?
Oke kita bahas satu-satu.
Pembohong
Karena ya mereka bohong mulu. Dan bohong itu bisa bercabang kemana-mana.
Dari bohong sekedar buat Untuk Menyelametin Diri dari omelan atasan atau omelan temen sekelompok gara-gara tidak mengerjakan paper terus lanjut ke kebohongan yang makin parah dan jikalau Sahabat Bitter bohong demi Kesenangan Pribadi.
Bohongnya mulai mengarah ke boasting atau nyombongin diri, terus ke bohong yang merugikan orang lain.
Dan bohong itu pada akhirnya bakal bikin Sahabat Bitter ketagihan. Titik puncaknya adalah Sahabat Bitter Tidak Bisa Tidak Bohong.
Ini kedengerannya sederhana, tapi tidak memang tidak. Ketika Sahabat Bitter Sudah tidam bisa bohong, Sahabat Bitter mulai galau. Akhirnya Sahabat Bitter bahkan tidak tau kemana kenyataan mana kebohongan. Kelar hidup Sahabat Bitter kalau sudah sampai sini.
Orang Yang Tidak Pedulian
Kenapa?
Sahabat Bitter bahkan tidak peduli sama sekitar Sahabat Bitter, gimana mau maju?
Kecuali Sahabat Bitter bisa hidup kaya 13 turunan, terus Sahabat Bitter bikin usaha terus Sahabat Bitter tidak peduli sama lingkungan Sahabat Bitter selama bisnis Sahabat Bitter jalan.
Beda cerita men......
Tapi selama Sahabat Bitter biasa-biasa saja, tidak usah sok tidak peduli sama sekitar Sahabat Bitter.
Sahabat Bitter manusia, tolong jadi makhluk sosial yang normal. Atau seengganya berusaha normal deh.
Itulah orang-orang yang akan jauh dari kata sukses dalam hidupnya.
Sekian dari Bitter Coffee Park dan semoga membantu.
Dan jangan lupa selalu bersyukur ya....
Baca Juga:
- Cinta Akan Mengajarkan Kebaikan
- Cinta Bisa Datang Kapan Saja
- Cinta Membuatmu Tidak Merasa Sendiri
- Cinta Tidak Memaksakan Perhatian
- Cinta Yang Mampu Membuat Hidup Dan Pribadi Sahabat Bitter Lebih Baik
- Cinta Yang Membuatmu Bahagia Dan Sedih
- Definisi Sukses yang Wajib Sahabat Bitter Ketahui
- Kebaikan Menanam Kebaikan
- Kebimbangan Akan Membuat Cinta Sejati Sahabat Bitter Datang Terlambat
- Kita Harus Menghapus Masa Lalu Yang Suram
- Kunci Kebahagiaan Hidup Ala Bitter Coffee Park
- Menggapai Mimpi Yang Besar
- Motivasi Kehidupan Dari Cinta Sejati
- Pentingnya Mengendalikan Kemarahan
- Saatnya Menjadi Bahagia Dan Belajar Mencintai
- Semua Yang Bernyawa Pasti Mati
- Tebarkan Cinta Kasih Untuk Sesama
Baca Juga:
- 6 Cara Berfikir Lebih Jernih Tentang Mantan
- Cara Mengetahui Sikap Dan Sifat Wanita Yang Tidak Setia (Selingkuh)
- Cara Mengetahui Wanita Berpotensi Menjadi Pelakor
- Cara Menggapai Sukses Dalam Hidup
- Cara Menghargai Mantan Pacar Kita
- Cara Menjadi Suami Yang Baik Ala Bitter Coffee Park
- Cara Menjalin Hubungan Dengan Mantan Untuk Menjadi Sahabat
- Cara Menoreh Kenangan Indah Ketika Masih Berumur Dua Puluhan
- Cara Pacaran Ala Bitter Coffee Park
- Cara Untuk Menghargai Orang Lain
- Cara Mengetahui, Memcegah Dan Mengatasi Persilingkuhan
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT