Saatnya Menjadi Bahagia Dan Belajar Mencintai

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Saatnya Menjadi Bahagia Dan Belajar Mencintai
Dalam hidup ini kebahagiaan adalah sebuah keharusan. Bukan harta dan gemerlapan dunia ini yang membahagiakan Sahabat Bitter sebab itu hanya menyenangkan indra yang notabene hanya mampu merasakan apa yang ada di luar diri ini dan padahal semuanya itu terbatas. 

Kebahagiaan sejati bersumber dari dalam hati yang terpancar ke luar hingga dirasakan juga oleh orang lain. Saat hati sudah terpuaskan oleh kebenaran, maka saat itu juga sekecil apapun materi yang kita miliki dapat membahagiakan diri ini yang diawali dengan:
  1. Rasa bersyukur kepada Tuhan dan 
  2. Menganggap semua yang terjadi adalah terbaik untuk kehidupan kita.

Bahagiakah Sahabat Bitter dengan hidup Sahabat Bitter saat ini? Seharusnya ya. 

Sebab nafas kita berasal dari Tuhan yang adalah kebenaran itu sendiri. 

Itulah mengapa Sahabat Bitter selalu dituntut oleh diri sendiri untuk melakukan hal yang benar. 

Sedangkan kebenaran itu sendiri adalah:
  1. Saat seluruh kehidupan ini tertuju kepada Tuhan dan
  2. Ketika Sahabat Bitter mampu berbagi kasih (bermanfaat) kepada sesama. 

Bila Sahabat Bitter telah melakukan kedua hal ini maka seharusnya hati penuh dengan kebahagiaan.

Satu hal saja yang membuat Sahabat Bitter tidak bahagia adalah saat terlalu gemar membanding-bandingkan kehidupan pribadi dengan kehidupan orang lain. 

Oleh karena itu, jauhkan kebiasaan membanding-bandingkan (menilai/ menghakimi) orang lain. 

Cintai diri Sahabat Bitter sendiri, puaslah dengan diri Sahabat Bitter dan nikmati hidup apa adanya.

Berbahagialah dengan apa yang Sahabat Bitter lakukan dan lakukanlah apa yang membuatmu bahagia. 

Lalu katakanlah di dalam hati sambil menutup mata dan menghela nafas, 
 “Berbahagialah hai jiwaku, tersenyumlah kepada dunia sebab hari ini luar biasa. Terima kasih Tuhan!“

Antara cinta dan benci dimana yang lebih menguasai kehidupan Sahabat Bitter? 

Atau lebih tepatnya dimana yang lebih sering bahkan rutin Sahabat Bitter ekspresikan? 

Sahabat Bitter harus mencintai sesuatu di dunia ini agar kebencian tersisih dari dalam pikiran Salah satu yang paling dekat yang dapat di cintai adalah Tuhan & firman-Nya kemudian orang tua, pasangan hidup, anak (keluarga), saudara atau yang lainnya. 

Rasa ini bukan hanya dikatakan “love you mom!” melainkan tindakan yang kongkret lebih kuat daripada kata-kata. 

Kepatuhan, kepedulian, mau membantu bahkan berkorban sekalipun demi kebaikan mereka yang Sahabat Bitter cintai.

Hati yang mau mengasihi adalah kunci rasa toleransi dan pengertian yang besar terhadap kekhilafan orang lain. 

Sahabat Bitter perlu mulai belajar mengasihi orang-orang yang di sekitar Sahabat Bitter dengan cara lebih peduli kepada mereka walaupun itu hanya melalui perkataan dan perbuatan sehari-hari. 

Setelah semuanya itu, latihlah hati Sahabat Bitter untuk melihat kesalahan orang lain sebagai sebuah kekurangan pemahaman tentang kebenaran, misalnya.
 Ampuni mereka ya Tuhan sebab mereka tidak tahu apa yang dilakukannya.
Kasihani orang ini dan ajari dia kebenaran ya Tuhan agar kedepannya hidupnya menjadi lebih baik lagi.
Maafkan mereka ya Tuhan sebab mereka masih terlalu muda dan belum tahu apa-apa.
Kasihani orang ini Tuhan, sehingga ia menjadi bijak dan lebih dewasa.
Setelah menyatakannya lewat pikiran sendiri maka nyatakan juga itu dalam hal sikap (tutur kata dan perilaku) yang baik setiap hari. 

Perbuatan kasih yang paling sederhana setelah mendoakan kebaikan sesama adalah dengan beramah-tamah (senyum, sapa dan sentuh).

Sedangkan kesombongan adalah kelemahan manusia yang paling mendasar dan ini adalah sebuah rasa yang menganggap diri sendiri lebih dari orang lain. 

Satu ciri khas sifat sombong adalah enggan untuk menghadapi ujian kehidupan dan enggan menolehi kesalahan orang lain (kepribadian perfeksionis). 

Hati yang penuh dengan keangkuhan sangat mudah tersakiti oleh gejolak kecil sekalipun sehingga orang-orang seperti cenderung menjauhkan diri dari hidup yang bersosial.

Sahabat Bitter dapat melakukan hal ini dengan mengatakan kepada diri sendiri bahwa:
Saya hanya manusia tidak berguna, sampah yang hina, saya pantas mendapatkannya. Kuatkan hatiku ya Tuhan.
Seterusnya:
Kapankah kita menghargai diri sendiri dan kapan menghancurkannya?

Untuk mengatasi kesombongan maka Sahabat Bitter perlu menekan dan menghancurkan diri sendiri dari kesombongan itu sendiri dan menjadi bahagia dan belajar mencintai sesama.

Tidak perlu membeo perbuatan tidak menyenangkan nan jahat dari orang lain.

Melainkan kikis rasa benci di hati dengan cinta sebab dalam kebencian dunia ini akan menjadi kacau balau oleh karena perbedaan kepentingan.

Namun ketika ada rasa saling mencintai niscaya perbedaan itu seperti pelangi yang membuat hidup Sahabat Bitter lebih indah.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT