Coffee Shop Srupat Coffe Surabaya

March 17, 2021 0
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. 

Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Kita punya otak, wajar jika setiap hari kita berpikir dan akan menjadi tidak normal jika kita tidak lagi berpikir.

Tentang apa yang akan dilakukan, perencanaan, hingga persiapan harus dipikirkan dengan matang untuk hasil terbaik. Begitu juga saat kamu membutuhkan suntikan ide untuk pekerjaanmu.

Ide adalah sebuah hal yang misterius, kita tidak akan pernah tahu kapan datangnya.

Bisa ide muncul karena kejadian yang tak terduga sama sekali. Meski begitu, lingkungan ternyata juga mengambil pengaruh besar agar kamu bisa memikirkan ide-ide dengan sangat cemerlang. Dan di Srupat Coffe kamu akan mendapatkan semua itu.

Pemilik Srupat Coffe adalah Cak Aang yang merupakan lulusan SMU Hang Tuah 1 Surabaya Alumnsi 2004 (Saya Jangkar, Saya Hasa). Beliau mendirikan usaha ini sejak tahun 2006.

Coffe dari (bahasa Perancis: café) secara harfiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat untuk minum-minum yang bukan hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya termasuk minuman yang beralkhohol rendah.

Srupat Coffe merupakan tempat untuk bersantai dan berbincang-bincang dimana pengunjung dapat memesan minuman dan makanan. 
Srupat Coffe termasuk tipe restoran namun lebih mengutamakan suasana rileks, hiburan dan kenyamanan pengunjung sehingga menyediakan tempat duduk yang nyaman dan alunan musik. 

Srupat Coffe yang terletak di Jalan Manukan Rejo IX No. 4, Tandes, Manukan Kulon, Surabaya, Kota SBY, Jawa Timur 60185, yang buka setiap hari mulai Pukul 17.00 WIB. Dan biasanya disini biasanya orang-orang menghabiskan waktu 45 menit sampai 2,5 jam di sini.
Itulah beberapa alasan kenapa Srupat Coffe adalah tempat yang paling tepat untuk mencari inspirasi. 
---------------------------------------------------------------------------------

Perkembangan Paranormal (Dukun/ Orang Pintar) Di Era Milenial

September 28, 2020 0
Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Perkembangan Paranormal (Dukun/ Orang Pintar) Di Era Milenial
Paranormal (Dukun atau orang pintar) adalah sebuah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural.

Dimana Paranormal yang dapat memahami hal tidak kasat mata serta mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti:
  • penyakit, 
  • gangguan sihir, 
  • kehilangan barang, 
  • kesialan, dan lain-lain.
Istilah Dukun biasanya digunakan di daerah pedesaan, sedangkan orang pintar atau paranormal, untuk menyatakan hal yang sama dan digunakan lebih umum di antara populasi perkotaan. 

Penerimaan sosial terhadap istilah orang pintar pun biasanya lebih positif dibandingkan penggunaan istilah dukun. 

Sebab, meskipun memiliki persamaan karakteristik dengan dukun dalam hal bantuan yang diberikan merujuk pada penggunaan istilah orang pintar.

Biasanya para dukun tidak meminta imbalan atas jasa yang diberikan, dan tidak seperti tipikal dukun dalam penggunaannya secara istilah.

Keberadaan orang pintar di dalam masyarakat, tidak berbeda dengan anggota komunitas lainnya. 

Konotasi negatif yang muncul apabila istilah dukun yang digunakan, yaitu:
Cenderung bersifat oportunistik dan menjalani praktik-praktik tidak bermoral, dengan dalih sebagai bagian dari treatment.
Dukun dalam pengertiannya yang asli dan tidak dibedakan dari istilah orang pintar, mempunyai peranan signifikan dalam masyarakat. 

Adanya pengobatan medis moderen dan asuransi kesehatan, terutama di daerah pelosok, tidak dapat menyingkirkan eksistensi pengobatan alternatif melalui dukun. 

Penyembuhan penyakit secara non-medis tersebut masih dipraktikkan dan masih menjadi pilihan utama masyarakat karena lebih murah dan lebih mudah. 
Masyarakat Kediri
Di Kediri, dukun yang membantu menyembuhkan penyakit sangat dibutuhkan dan dihormati di masyarakat, sehingga mereka memegang peranan sosial yang cukup penting. 

Para pasien yang datang untuk berobat ke sana tidak hanya terbatas dari dalam Kediri saja, tetapi juga dari luar Kediri, hingga luar provinsi, bahkan luar pulau Jawa.

Di samping peran signifikannya, keberadaan dukun seringkali menjadi kontroversi. 

Masyarakat Madura
Berdasarkan hasil penelitian tentang fenomena dukun yang dilakukan di Madura, dapat diketahui bahwa melalui dukun adalah salah satu strategi yang digunakan untuk mendapatkan kedudukan sosial, ekonomi, dan politik di masyarakat. 

Penggunaan kekuatan yang berasal dari sumber gaib sebagai cara terpenting maupun sebagai cara alternatif untuk mencapai keinginan dan tujuan pribadi secara seketika, yang mana agama tidak menjanjikan keinstanan tersebut, telah ada di Madura sejak bertahun-tahun lalu. 

Hal-hal pribadi yang diinginkan melalui perantara kekuatan gaib itu meliputi keinginan meningkatkan kedudukan sosial, mencapai kuota dan target bisnis, kemajuan karier, kesuksesan pendidikan, kesehatan, hingga asmara. 

Beberapa orang Madura mengidentifikasikan diri sebagai Muslim dan mengamalkan ajaran serta kepercayaan agama, namun pada saat yang sama melibatkan diri dengan aktivitas yang berhubungan dengan alam gaib yang tidak diperbolehkan/ dibenarkan dalam agama dan kepercayaan tersebut.

Dukun Dan Perdukunan Merupakan Suatu Dilema. 
Pada satu sisi dipandang sebagai profesi dan aktivitas yang kotor, namun pada sisi yang lain setidaknya memainkan peran dinamis dalam sistem sosial, budaya, dan hubungan politik.

Dalam terminologi oleh sosiologis Perancis, Pierre Bourdieu, sebut sebagai cultural capital, yang diakumulasikan untuk mendominasi masyarakat. 

Istilah dukun yang populer di daerah pedesaan itu pada perkembangannya menjadi jarang digunakan. 

Sebagai gantinya digunakan kata yang lebih halus atau yang lebih mengindikasikan orientasi keagamaan seperti Ki atau Aki, Abah, Haji, Kyai, atau Ustaz, agar secara konsensus sosial tidak berbahaya, sehingga dapat mengganggu aktivitas atau kebutuhan mereka.

Masyarakat Moderen Dan Penggeseran Peran Dukun
Kemajuan peradaban yang salah satunya diukur dengan keikutsertaan sebuah bangsa pada modernisasi yang berdasarkan rasionalitas, menyebabkan cara hidup tradisional yang dipandang sebagai sebuah kemandegan, harus ditinggalkan. 

Termasuk di dalam cara hidup tradisional adalah praktik dukun dalam membantu proses melahirkan. 

Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Indonesia memberikan kesadaran untuk lebih meningkatkan upaya kesehatan ibu, antara lain dengan cara menempatkan tenaga bidan di setiap desa, yang sedikit demi sedikit mulai menggeser peran dukun.

Ilmu Sihir
Sihir adalah sistem konseptual yang merupakan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam (termasuk kejadian, objek, orang dan fenomena fisik) melalui mistik, paranormal, atau supranatural. Dalam banyak kebudayaan, sihir berada di bawah tekanan dari, dan dalam kompetisi dengan ilmu pengetahuan dan agama.

Orang yang menjadi pelaku sihir biasa disebut penyihir, tukang sihir, nenek sihir dsb.

Berdasarkan bahasa Arab, sihir berasal dari kata saharo/ sihrun yang berarti sihir/ tipu daya. 

Terminologinya menurut ulama [tauhid] adalah suatu hal/ perkara atau kejadian yang luar biasa dalam pandangan orang yang melihatnya.

Sihir dapat dipelajari/ diusahakan. Seseorang yang mempelajari, mengetahui dan mengerjakan sihir, tentu ia akan dapat melakukan perkara tersebut.

Hakikatnya, sihir tidaklah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang luar biasa, oleh sebab dapat dipelajari/diusahakan, hanya saja orang-orang yang melihatnya tidak mengetahui, hingga dapat dikatakan tertipu daya oleh si pelaku sihir itu.

Jenis-Jenis Dukun Dan Perkembangan Profesi Moderen
Teridentifikasi sejumlah kategori dukun dan tergeser perannya oleh perkembangan Profesi Moderen sebagai berikut:
  1. Dukun Bayi atau disebut juga dengan dukun beranak, persamaan perannya sama seperti Bidan dalam membantu proses persalinan.
  2. Dukun Pijet Berkeahlian dalam pijat-memijat, perannya sama seperti Fisioterapi membantu menyelesaikan masalah pada tubuh atau anggota tubuh yang sakit atau kurang berfungsi dengan baik, misalnya badan pegal-pegal atau kaki keseleo karena terjatuh/ kecelakaan, dll. (ketok magic). 
  3. Dukun Parewangan/ Dukun Suwuk atau disebut juga dengan cenayang, perannya sama seperti Ahli Jiwa (Psikolok) dapat bertindak sebagai medium perantara agar dapat berhubungan dengan makhluk gaib/ alam gaib, di samping keahlian utama dalam mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit fisik, mental, spiritual, dan juga yang berkaitan dengan aspek sosial.
  4. Dukun Calak Membantu proses khitan perannya sama seperti Mantri (Perawat).
  5. Dukun Wiwit Membantu pada ritual pemungutan hasil panen dan spesialis upacara ritual perannya sama seperti Ahli Pertanian.
  6. Dukun Penganten Membantu pada acara ritual dan upacara pernikahan. Perannya sama seperti Ahli Budayawan.
  7. Dukun Petungan Ahli dalam peramalan menggunakan angka dan metode numerikdalam perhitungan hari baik untuk melangsungkan pernikahan, memulai suatu bisnis, dll. Perannya sama seperti Ahli Geologi.
Namun, adapun Teridentifikasi sejumlah kategori dukun yang belum bisa tergeser perannya didalam perkembangan Moderen, yaitu:
  1. Dukun Sihir/ Dukun Tenung/ Dukun Santet (Ahli sihir)
  2. Dukun Susuk Memiliki keahlian dalam menggunakan jenis logam tertentu atau batu khusus untuk membantu klien mengumpulkan kekuasaan, kekuatan, atau kecantikan.
  3. Dukun Jampi Merupakan jenis dukun yang memanfaatkan tanaman herbal dan tanaman masyarakat asli lainnya untuk menyembuhkan orang.
  4. Dukun Japa Berkeahlian dalam memberikan mantra-mantra atau jampi-jampi.
  5. Dukun Siwer Memiliki keahlian khusus dalam mencegah suatu keadaan alam yang pada waktu tertentu tidak dikehendaki, misalnya mencegah agar hujan tidak turun pada saat diadakannya suatu acara, dll.
Catatan:
Tidak semua keahlian dalam setiap jenis dukun itu dimiliki serta dilakukan oleh seorang dukun. 

Umumnya seorang dukun memiliki semua kapasitas perdukunan tersebut, kecuali dalam hal pijat dan persalinan. 

Jenis dukun calak untuk melakukan khitan juga tidak dimiliki oleh setiap dukun, sebab kemampuan dukun calak lebih cenderung menekankan ke bidang pengobatan daripada hal gaib.

Sumber Kemampuan Gaib Yang Di Yakini Dukun Klasik
Sebagaimana dikatakan oleh para dukun, berdasar pada hasil penelitian, kemampuan dukun merupakan sesuatu hal yang tidak semua orang dapat memilikinya. 

Kemampuan dalam hal gaib dapat setidaknya berasal dari dua macam sumber, yaitu:

Pemberian
Sumber yang pertama ini diperoleh secara alami tanpa melalui proses belajar, dan menjadi kemampuan yang melekat dengan sendirinya dalam diri dukun tersebut. 

Kemampuan meramal nasib di masa depan, kemampuan menyembuhkan penyakit, kemampuan berkomunikasi dengan makhluk astral/ makhluk halus adalah beberapa dari kemampuan alami yang dukun itu sendiri.

Tidak dapat memastikan kapan permulaannya hingga ia secara tidak sadar dapat mempergunakan kemampuan tersebut pada dirinya atau pada orang lain, pada suatu waktu. 

Namun meskipun dikatakan kemampuan tersebut secara murni merupakan pemberian, hal itu tidak serta merta dapat dibenarkan, karena kemampuan itu sebenarnya merupakan bakat yang diwariskan atau diturunkan dari leluhur. 

Hal ini pun dipercayai bahwa tanpa didahului oleh para pendahulu mereka di masa lalu (kakek, kakek buyut, nenek dari kakek, kakek dari kakek buyut, dst.) dengan kemampuan yang sama, tidak mungkin bagi seseorang memilikinya. 

Oleh sebab itu, berdasarkan sumber yang pertama ini, kemampuan gaib tidak dapat dimiliki oleh orang biasa dan hanya dimiliki oleh orang yang terpilih.

Hasil Deduktif
Sumber kemampuan gaib yang kedua ialah yang diperoleh dari hasil belajar dan proses deduksi ilmu dari orang yang layak disebut guru. 

Hal ini dipercayai beberapa orang dukun bahwa kemampuan gaib dapat dipelajari seperti ilmu-ilmu lain.

Dalam proses mempelajari ilmu gaib, seperti halnya mempelajari ilmu-ilmu yang lain, harus disertai dengan keinginan dan keteguhan hati, serta kepercayaan diri untuk menjadikannya usaha yang profesional. 

Namun, kemampuan gaib yang diperoleh dari hasil deduktif memiliki perbedaan kualitas dibandingkan dengan kemampuan yang bersumber dari pemberian. 

Kemampuan gaib hanya dapat ditransformasikan dengan cara yang terbatas dan hanya untuk kepentingan/ tujuan yang terbatas pula, tidak untuk segala kepentingan/ tujuan. 

Hal itu menjadikan tingkat kemampuan gaib dari hasil deduksi lebih rendah daripada yang melalui bakat alami.

Cultural Capital
Secara keseluruhan, kemampuan gaib yang dimiliki di antara para dukun sesuai dengan konsep Pierre Bourdieu tentang cultural capital, yaitu karena kemampuan tersebut diturunkan atau dipelajari dalam rentang waktu tertentu. 

Konsisten dengan konsep tersebut, kurang tersedianya lapangan pekerjaan, kurangnya capital atau modal (seperti pendidikan, keahlian, atau jaringan), kebutuhan akan sumber ekonomi, faktor budaya, serta tingkat kompetisi dalam tatanan sosial dan politik, adalah apa yang merupakan field dari dukun. 

Sementara kemampuan menyediakan jasa gaib sehingga menjadikannya sebagai pekerjaan utama merupakan habitus dari kegiatan perdukunan. 

Habitus dijelaskan sebagai suatu ingatan atau sejarah yang terlupakan, yang muncul sebagai respon atas ketidakpastian keadaan dan kondisi kompetitif pada field yang memaksa dilakukannya strategi bertahan meski dengan segala konsekuensi dan konsensus yang ada, termasuk apabila strategi tersebut bertentangan dengan norma, nilai, serta sistem kepercayaan yang dianut. 

Di Indonesia, pemahaman mengenai ajaran agama diajarkan dari lingkung keluarga, sehingga pengetahuan apapun yang ada hubungannya dengan agama telah tertanam sejak masa anak-anak. 

Namun demikian, selain hal-hal agama, terdapat pula kebudayaan di Nusantara yang berada di luar konteks ajaran agama, yang dapat diketahui anak-anak, dan secara sadar atau tidak terselip ke dalam benak mereka. 

Selama waktu kebersamaan mereka dengan orang tua, anak-anak mampu menyerap berbagai perilaku dan dogma yang berlaku di masyarakat. 

Oleh sebab itu dalam mental anak-anak, tidak hanya ajaran agama yang melekat, tetapi termasuk juga unsur-unsur adat di luar ajaran agama. 

Berdasarkan hal itu, menurut hasil penelitian Bourdie, terlepas dari apakah orang-orang di Nusantara ingat atau tidak, terkadang masih tersimpan kepercayaan animisme, dinamisme, serta pada hal-hal mistis, dan tetap menjaganya dalam perbuatan mereka, di samping menjalankan ajaran agama yang telah dianut.

Baca Juga:
  1. Ajian Mantra Jawa (Spiritual Jawa) 
  2. Antara Ilmu Debus Dan Ilmu Kanuragan 
  3. Beda Spiritual Dengan Paranormal 
  4. Ilmu Betara Karang
  5. Ilmu Pengasihan Jawa 
  6. Ilmu Santet Banaspati 
  7. Kesurupan Dan Cara Menanganinya 
  8. Kesurupan Nyai Sekar Arum Melati 
  9. Perkembangan Paranormal (Dukun/ Orang Pintar) Di Era Milenial
  10. Permainan Tradisional Supranatural Jelangkung 
  11. Pertarungan Ilmu Hitam Dan Putih 
  12. Pesan Nyi Sekar Arum Melati Untuk Gunung Merapi
☆☆☆☆☆

Filosofi Keris Umyang Jimbe

September 18, 2020 0
Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Filosofi Keris Umyang Jimbe
Beberapa Literatur mengatakan bahwa Umyang adalah nama seorang Empu yang hidup di jaman Pajang. Dan karena itu, sebenarnya nama Umyang bukanlah nama dapur keris. 

Namun meski demikian, masyarakat per-keris-an di Jawa Tengah dan Jawa Timur kerap kali atau bisa dibilang familiar dengan yang disebut sebagai keris dapur umyang. 

Cirinya adalah terdapat ukiran atau relief sepasang manusia (kadang disebut puthut atau badjang) di sebelah kanan dan kiri dapurnya (gandhik atau kadang di bagian wadidang). 

Sepasang manusia tersebut saling membelakangi–dengan posisi tangan menyembah atau menengadah. Ciri tambahan lain (tidak selalu ada) adalah terdapat tulisan huruf jawa, relief beringin, payung, dan padi kapas di bilahnya. 

Istilah yang baku untuk keris umyang ini sebenarnya adalah Keris Dapur Puthut (kembar). Jadi bisa dibilang bahwa keris umyang adalah istilah pasar bagi keris dapur Puthut (Kembar).

Apakah Empu Ompyang selalu (atau yang) membuat keris dapur Puthut Kembar?
Tidak bisa dipastikan demikian. 
Hanya saja dalam literatur-literatur disebutkan bahwa Empu Omhyang adalah seorang seorang empu yang senior, sangat mumpuni dan master piece dalam membabar pusaka. Sangat diragukan jika Beliau membuat keris pasaran sebagaimana Keris Dapur Umpyang yang beredar di masyarakat.

Tulisan Huruf Jawa di tengah bilah keris ini terbaca Umyang Jimbe, inilah yang kemudian menjadikan masyarakat awam menganggap keris dapur Puthut Kembar ini bernama buatan Empu Umyang. 

Padahal bisa diragukan jika Empu Umyang sendiri dengan jelas membubuhkan “tanda tangan” pada karyanya tersebut. Hal yang agaknya tabu dilakukan untuk orang sekelas Beliau. Terlalu kasar dan mencolok. Katakanlah seorang perlu menandai karyanya (ciri garap), biasanya dengan bahasa sandi atau simbol ataupun sengkala di bagian pesi yang tersembunyi dalam deder ataupun landeyan.

Lebih lanjut alasan yang memberatkan adalah ketidak sesuaian ricikan keris umyang dengan ciri khas (pakem) keris buatan Empu Umpyang. Jika kita membaca literature “Panangguhing Dhuwung, karya Mas Ngabehi WIRASOEKADGA, Abdi Dalem mantra pande Kadipaten Anom ing Surakarta – Adiningrat, hal 25” – disebutkan secara detail bahwa ciri ricikan keris tangguh Pajang karya Empu Ki Umyang terdiri atas:
Dhuwung ganja waridin, gulu meled menggik landhung sirah cecak dempok lancip, bangkekan sedhengan, buntut urang mekrok buweng, seblakipun sereng kacel, wasuhanipun pamor mengkoreg kira lulut, tosanipun keset sekar kacang kados gelunging wayang, jalen otot lantas lambe gajah landhung godhagan longgar mojok gandhik cekapan mayat, blumbangan lebet, sogokan landhung janur lancip, menawi luk - lukipun rengkol, menawi leres lenggahipun keder, awak-awakan pejetan, bilih ngangge ri pandan - dha (jawi) nipun cetha, bilih gandhikan – gandhikipun keder celak, tikel alis jugag ceklek.

Lihat, tidak ada sangkut pautnya dengan ciri khas keris dapur umyang yang selama ini beredar. Bahkan jika dibandingkan dengan keterangan buku Ensiklopedi Keris karangan Bambang Harsrinuksmo tentang keris dapur putut, rupanya banyak beredar dapur putut yang telah keluar dari pakem. Menurut Bambang Harsrinuksmo keris dapur ini adalah keris bilah lurus – sedangkan yang beredar bukan hanya bilah lurus melainkan bilah luk yang sangat beragam jumlahnya.
Masih dalam kaitannya dengan Empu Omyang, dahulu sampai pertengahan abad ke-20, banyak pemilik keris umyang yang mengasapinya dengan asap kemenyan setiap malam Rabu Pon, yang dianggap sebagai hari wafatnya Empu Umyang. Pengasapan kemenyan itu dimaksudkan agar tuah keris itu terpelihara. Namun sedikit demi sedikit kebiasaan itu mulai ditinggalkan orang, hingga abad ke-21 amat jarang orang melakukan ritual semacam itu.

Ada pula yang mengatakan bahwa nama sebutan Umyang adalah sebutan bagi sepasang puthut/ badjang dan kegunaan keris tersebut. Jenis keris umyang ada beragam. Ada Umyang Jimbe, Umyang Tagih, Umyang Beras, Umyang Panimbal, Umyang Tombak dan lain sebagainya. Melihat penamaan keris ini, bisa langsung ditebak bahwa tujuan utama sang pembuat dan pemilik keris ini berintensi mendapatkan bantuan atau pertolongan dari piandel tersebut. Umyang Jimbe dipercaya bisa membantu melancarkan usaha dan menghalau rintangan, Umyang Panimbal dipercaya bisa mendatangkan / memanggil rejeki, Umyang Tagih membantu pemiliknya menagihkan utang-utang orang lain kepadanya, bahkan Umyang Beras diyakini bisa membuat beras yang ada di tempat beras tidak akan habis.

Kembali ke masalah nama – dinamakan umyang karena kedua puthut ini yang “ngumyang” (umek, sibuk, berusaha keras sambil ngomel dan berceloteh). Kata Umyang sendiri, menurut arti lain bahasa jawa adalah seseorang yang "ngumyang" atau menggigau tidak sadar. 

Jadi sepasang manusia pada dapur umyang tersebut dianggap sebagai “prewangan” yang membantu pemilik pusaka tersebut melancarkan maksud-tujuannya. Rasanya logika penamaan ini cukup masuk akal.

Karena sifat dapur keris Puthut Kembar sebagaimana terurai di atas, maka sangat kuat bahwa dikalangan pecinta keris, dapur umyang lebih dimaknai sebagai benda isoteris klenik yang kental dengan dunia perdukunan. Penggemarnya pun juga kebanyakan dari kalangan pengusaha atau pedagang. Padahal bila dicermati lebih dalam, kita bisa menggali banyak nilai filosofis keris dapur puthut kembar ini – dibandingkan sekedar berharap rejeki dari benda mati.

Mari kita coba melihat nilai-nilai tersebut karena keris sebagai hasil karya seni juga merupakan sebentuk bahasa – alat komunikasi. 

Bahasa adalah sarana yang membawa banyak muatan, baik muatan komunikasi, karakteristik penutur/ pembuat, sampai relasi nilai yang paling substansial. Bahasa adalah sebuah simbol. Sebagai sebuah bahasa, bentuk dan gambar berbicara menunjuk tentang lambang/ simbolisasi sesuatu yang mempunyai kandungan makna melampaui dirinya sendiri.

Dalam kaitannya dengan dunia pe-keris-an juga sama halnya. Keris kerap dikatakan juga sebagai alat penanda jaman/ sengkalan suatu masa atau kejadian tertentu. Misal, Keris dengan kinatah Gajah Singo pada gonjo yang melambangkan sengkalan tahun 1558, pertanda berhasilnya pasukan Sultan Agung menumpas pemberontakan pragola di Pati, dan beberapa contoh keris lainnya. Dan sesungguhnya lebih dari itu, keris juga bisa mempunyai maksud pralambang atau simbolisasi. 

Dan ini bisa sangat jamak kita temui dalam hampir pada semua keris, termasuk pada keris dapur Puthut Kembar ini.

Puthut dalam istilah Jawa bermakna Murid atau Santri atau Cantrik, seseorang yang berguru atau belajar ilmu (apa saja) pada seorang guru/ resi/ pandita dsb. Putut adalah seorang pendeta atau petapa muda (Frater?). 

Bentuk puthut ini konon berasal dari legenda tentang cantrik yang diminta menjaga sebuah pusaka oleh sang guru. 

Ia diminta untuk menjaga (berjaga), sambil terus berdoa dan memohon pertolongan serta kekuatan dari Yang Maha Kuasa.


Ada murid laki-laki ada perempuan, keduanya juga melambangkan keseimbangan dan juga perpaduan, bahwa apa yang ada di bumi ini selalu berpasang-pasangan. Ada laki-laki dan perempuan, ada siang dan malam, ada gelap dan terang, ada hitam dan putih, ada sedih dan gembira, ada yin dan yang. 

Pada keris dapur puthut, ini bisa kita amati bahwa bentuk wajah Puthut seolah-olah berupa orang laki-laki di bagian depan (gandik) dan perempuan di bagian belakang (wadidang). 

Dan keduanya tampak menggenakan gelungan ikat kepala. Posisi duduk bersimpuh (bertapa): menengadahkan tangan seperti posisi berdoa

Sebagai murid, untuk mencapai suatu ilmu, harus menjalaninya dengan proses tirakat, semedi untuk mencapai keheningan, kebersihan batin, tawakal dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jika jiwa kita bersih, maka kita akan dengan mudah menyerap ilmu yang kita pelajari. Sebagai murid, atau orang yang sedang belajar harus bisa menjauhkan diri dari sifat sombong, congkak atau sifat merasa tahu (rumongso biso/ sok tahu) Harusnya "biso rumongso". 

Perlu membuka wawasan, mawas diri, rendah hati, sederhana, andhap ashor dan bersedia belajar dari orang lain. 

Itulah laku yang harus dijalankan oleh murid/ santri/ cantrik di jaman dulu, kemarin, sekarang serta jaman-jaman seterusnya. Itulah pakem seorang murid.

Dengan mendalami arti relief sepasang manusia pada dapur keris tersebut maka kita akan bisa membedakan arti relief puthut dengan relief umyang. Dengan memahami dan menghayati arti yang berbeda maka kita akan mempunyai energi yang berbeda pula. Jika kita condong memahami keris tersebut sebagai “bocah ngumyang” yang lebih ke urusan rejeki atau penagihan maka energi kita juga akan lebih kemrungsung akan harta benda. 

Jika kita melihat sepasang bocah sebagai puthut yang nyantri/ murid – maka kita akan lebih bersikap andhap asor dan mendudukkan diri sebagai murid di hadapan Yang Maha Kuasa, sesama dan lingkungan jagat yang amat luas ini.

Posisi sikap keduanya sama yaitu sama-sama tangan menengadah ke atas (atau menyembah). 

Keduanya sama-sama memohon ke TUHAN YME. Hanya tujuannya yang berbeda karena “spiritualitas” yang berbeda. Yang satu memohon pemahaman hidup (sejatining urip) – yang lain memohon jaminan kekayaan harta/ materi.

Kapas & Padi
Kapas dan padi melambangkan sandang pangan yakni kebutuhan lahir dalam kehidupan manusia. 

Sandang dinomorsatukan atau didahulukan, sedang pangan dinomorduakan atau dikemudiankan. 

Hal ini mengandung ajaran filosofis bahwa sandang berhubungan dengan kesusilaan dan diutamakan, sedangkan pangan berhubungan dengan lahiriah dinomorduakan. 

Oleh karena itu manusia hendaknya mengutamakan kesusilaan daripada masalah pangan. 

Kehidupan manusia di bumi tidak dapat lepas dari kebutuhan-kebutuhan duniawi. 

Simbol padi kapas juga melambangkan kesuburan dan kemakmuran.

Beringin
Beringin adalah lambang kesuburan dan perlindungan. Rindangnya daun beringin dan pohonnya yang tidak terlalu tinggi membuat sesorang merasa krasan dan terlindungi.

Beringin juga dipandang sebagai simbol pemelihara kehidupan (lingkungan). Deretan beringin yang mengelilingi Alun-alun Kraton Yogyakarta, kerap dikaitkan dengan keadaan kota Yogyakarta yang tidak pernah kekeringan, khususnya lingkungan Kraton. Beringin dipercaya dapat menjaga ketersediaan air di sekitar tempat tumbuhnya. Beringin memiliki kemampuan untuk menyimpan banyak air lewat akarnya. Tak mengherankan jika beringin turut berperan terhadap kelestarian lingkungan. Tak pelak, bukti tersebut turut mengusung pernyataan pohon (beringin) sebagai simbol kehidupan.

Di Bali banyak terdapat pohon beringin yang berdiameter besar dan berumur ratusan tahun serta berkain hitam putih “poleng“.

Beringin bagi orang Hindu Bali sangatlah penting, selain karena bisa memberikan keteduhan. Pada jaman kerajaan Bali dahulu, Beringin merupakan waiting area (tempat menunggu) dan berteduh bagi seseorang sebelum mendapatkan ijin untuk menghadap raja.

Bagi umat Hindu Bali peranan pohon beringin penting dalam upacara memukur, yang diselenggarakan biasanya 42 hari setelah ngaben. 

Jiwa orang yang mati yang telah dibebaskan dari raga (di-ngaben) untuk sementara tinggal diantara daun dan cabang-cabang pohon beringin. 

Selama upacara “memukur”, jiwa tersebut dibawa turun dari pohon dan kemudian di larung ke laut sehingga menjadi murni dan kemudian di disemayamkan di tempat suci keluarga “merajan“. Mereka menjadi “Betara - betari” (leluhur yang telah disucikan), yang memberikan tuntunan kepada keturunannya di dunia.

Pohon beringin juga melambangkan wibawa karena kerap menyimbolkan “keangkeran/ kesungkeran” suatu tempat yang ada pohon beringinnya. 

Hal ini karena pengaruh pandangan/ budaya masa animisme. Pohon dianggap sebagai representasi budaya animisme nenek moyang dan dipercaya memiliki kekuatan gaib. 

Karena ketergantungan pada alam yang sangat besar, manusia merasa wajib menghormati dan menjaga keseimbangan alam. Pemujaan terhadap pohon pun menjadi perwujudannya. 

Di mata manusia modern, ini terkesan berlebihan. Padahal menghormati dan memelihara alam meruapakan suatu keharusan jika manusia ingin selamat dan terhindar dari bencana (alam). 

Pohon memiliki konteks sosial dan menjadi entitas manusia prasejarah, yang seharusnya juga tetap menjadi keprihatinan manusia modern untuk memeliharanya. 

Tidak mengherankan jika pohon dikeramatkan sampai saat ini.

Beringin juga menjadi lambang kekuatan dan persatuan bangsa.

Payung tertutup
Tidak jelas siapa penemu payung pertama kalinya. Mungkin secara naluriah sejak jaman pra sejarah manusia purba telah menggunakan lembaran daun lebar sebagai payung untuk menutupi diri dikala hujan dan panas. 

Tercatat bahwa payung sudah digunakan sejak 4000 tahun yang lalu oleh orang-orang Asiria kuno, Mesir, Yunani, dan Cina. 

Sekitar abad ke-16 payung mulai digunakan oleh orang-orang Eropa. Awalnya payung digunakan sebagai pelindung panas matahari, hanya para wanita yang boleh menggunakan payung. 

Konon pula, orang yang mulai menggunakan payung sebagai pelindung hujan adalah orang-orang Romawi kuno. 

Akhirnya pada abad ke-18 payung digunakan sebagai pelindung hujan hampir diseluruh kawasan Eropa.

Di Indonesia, hingga tahun 1960-an, payung masih terbuat dari kertas. Yang paling terkenal adalah payung Tasikmalaya. 

Lama kelamaan mulai muncul payung impor yang terbuat dari plastik atau kain kasa yang kedap air. Sekarang model payung beraneka macam. 

Yang paling umum adalah payung yang kita pakai sehari-hari dikala hujan. 

Kita juga sering melihat payung besar yang dipakai oleh tukang jual minuman: payung matahari karena kegunaan utamanya adalah untuk melindungi penjual dan dagangannya dari matahari (dari hujan juga). 

Juga ada payung khusus untuk anak-anak dengan model yang unik dan kreatif. Bentuk dan warnanya lebih menarik dan lebih lucu. 

Ada yang berbentuk kepala hewan lengkap dengan telinganya atau bentuk bunga dengan warna merah cerah.

Di desa Borsarng, Thailand, setiap bulan Januari selalu diadakan festival payung. Parade pembuatan payung diselenggarakan bersama parade alat musik kuno, lomba menabuh drum, tarian rakyat, dan kontes kecantikan. Desa Borsarng memang sudah terkenal dengan seni pembuatan payungnya sejak 200 tahun yang lalu. 

Selain itu desa Borsarng juga dikenal sebagai pembuat payung terbesar di dunia. 

Di Indonesia kita juga mengenal adanya kota payung. Sudah lebih dari 75 tahun Tasikmalaya terkenal sebagai pusat pengrajin payung. 

Mereka lebih sering membuat payung-payung tradisional Payung-payung dari Tasikmalaya juga sering dipamerkan.

Dari uraian panjang lebar di atas, jelas pada awalnya payung dipakai sebagai alat perlindungan dari hujan atau terik matahari – dan selanjutnya pun sebagai alat fashion. Inilah makna simbolisasi payung.

Menarik bahwa penulisan kata Jogja pada logo Jogja: Never Ending Asia adalah berdasarkan tulisan tangan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Huruf J yang panjang digambarkan sebagai simbol payung atau perlindungan bagi masyarakat Yogyakarta

Lebih jauh lagi simbol payung juga dipakai sebagai simbol bagi para pemimpin untuk memikirkan masa depan. Payung telah lama (sejak dahulu) memang dikaitkan dengan simbol kepemimpinan yang mengayomi, symbol kehormatan dan kekuasaan. Hanya keluarga kerajaan atau pejabat tinggi yang boleh memakai payung

Simbol payung tertutup pada kersi dapur puthut bisa dibilang sebagai symbol kesiap sediaan/ berjaga-jaga terhadap segala yang akan datang dan mengganggu (bagai panas dan hujan) dan merupakan symbol kepemimpinan, kekuasaan, dan kehormatan. “Sedia payung sebelum hujan”, mungkin itu ungkapan yang tepat atas symbol tersebut.

VARIASI BENTUK KERIS DAPUR PUTHUT
Selain bentuk umumnya keris dapur umyang atau puthut kembar sebagaimana di atas, di kalangan per-keris-an dijumpai pula beberapa versi lainnya. 

Ada yang dalam bentuk Bethok ber-relief Umyang (Bethok buda sebagai ciri dari jaman abad 5), ada yang cuma satu puthut-nya, ada variasi lainnya yaitu satu sisi puthut/ badjang/ umyang dan sisi lainnya macan, umyang-naga (ada yang menyebut naga pandhita) dsb. (lihat gambar koleksi)

MITOS (SISI ISOTERI) SEPUTAR KERIS DAPUR UMYANG
Di bawah terekam berbagai sharing yang kami kutip dari berbagai sumber dan diskusi tentang keris dapur umyang dari sisi isoterisnya. 
Kebenarannya? Wallahualam. 
Hanya Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Memberi – dan hanya Allah yang harus ditakuti. 
La khaola walla khuata illa billa!.

Sekedar sharing info. 
Konon khabarnya, keris omyang jimbe perawatannya cukup sulit. Artinya, tidak setiap orang kuat memangku derajat atau sawab yang terkandung pada pusaka ini. 

Seperti merawat seorang bayi, siapa saja yang memiliki pusaka jenis ini harus telaten, sabar dan tak mudah emosi. Selain itu, tak boleh terlambat barang sehari dalam memberi srono/ syarat/ saji, jika tak menginginkan yoni pusaka ini marah, dan kemudian menghantam pemiliknya. 

Sehingga keris ini tidak cocok dirawat oleh orang yang berwatak berangasan, kasar, suka menang sendiri, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.

Keris Omyang Jimbe tergolong sulit. Sebab pusaka yang satu ini tidak suka dicampur dgn pusaka jenis apapun. Dia lebih senang ditempatkan pada tempat yang sepi, bersih, rapi, dan jauh dari keramaian. Jika dipaksa untuk campur, bukan tidak mungkin pusaka yang selalu basah akibat tuanya besi baja itu akan marah.

Lebih mengerikan, jika pusaka ini murka, maka yang diserang adalah pemiliknya sendiri. Jika marah, pemiliknya akan selalu dihantui dengan mimpi buruk, misal mimpi kecelakaan, dikejar binatang buas. Yang terparah, pemilik akan mengalami stres.

Khasiat Keris Omyang Jimbe: 
Bisa buat menunjang mencari nafkah asal si pemilik nayuh dulu. 
Khasiat lain: 
Dapat dipakai untuk menagih utang. Jika si penghutang ngotot tidak mau bayar, dia bisa gila dan baru sembuh jika hutangnya terlunasi.

PENUTUP
Sebagai penutup, penulis tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut, terutama mengenai sisi subjektif isoteri keris dapur putut ini. 

Hanya beberapa kutipan weweler dalam bahasa jawa yang mungkin bisa kita jadikan renungan bersama.

Ing samubarang gawe aja wani mestheake, awit akeh lelakon kang akeh banget sambekalane, sing ora bisa diduga tumibane. Jer kaya unine pepenget ‘menawa manungsa iku pancen wajib ihktiyar, nanging pepesthene dumunung ing astane Pangeran Kang Maha Wikan’. Mula ora samesthine yen manungsa iku nyumurupi bab-bab sing during kelakon. Saumpama nyumurupana, prayoga aja diblakake wong liya, awit temahane mung bakal murihake bilahi.

Yen sira kabeneran katunggonan bandha lan kasinungan pangkat, aja banjur rumangsa ‘Sapa sira sapa ingsun’, tansah ngendelake panguwasane tumindak degsura marang sapadha-padhane tumitah. Elinga yen bandha iku gampang sirna, lan pangkat sawayah-wayah bisa oncat.

Iba becike samangsa wong kang lagi kasinungan kabegjan lan nampa kabungahan iku tansah eling gedhe ngucap syukur marang Kang Peparing Gesang. Awit elinga yen tumindak kaya mangkono mau kejaba bisa ngilangi watak jubriya uga mletikake rasa rumangsa yen wong dilairake ing donya iku sejatine mung dadi lelantaran melu urun-urun tetulung marang sapadha-padhane titah, mbengkas kasangsaran, munggahe melu ngreksa hayuning jagad.

Aja kagetan, aja gumunan, aja dumeh! Rahayu

Legenda Keris Semar Kuncung Kencana

August 17, 2020 0
Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Legenda Keris Semar Kuncung Kencana
SEKILAS TENTANG KERIS SEMAR KUNCUNG
Selain Keris Semar Mesem, Eyang Semar juga memberikan warisan berupa Keris Semar Kuncung. Keris dengan bahan kuningan dan bergambar Semar ini Nampak begitu artistik. Namun siapa sangka dibalik seni yang tinggi, keris ini pun mengandung Ilmu Pelet Semar Kuncung Tingkat Tinggi. Tidak hanya Semar Mesem dan Semar Kuning, bahkan ilmu Semar Kuncung lebih besar secara energi.

Terbukti dari manfaat/ khasiat di dalamnya yang juga lebih besar. Keris Semar Kuncung tidak hanya menjadi sarana pengasihan saja. 

Lebih jauh juga bermanfaat untuk Pelet, Penglarisan, Kerezekian, Kekayaan. 

Serta Pembuka Aura Kewibawaan dan Kharisma Kepemimpinan. Jadi hampir mendekati segala hajat Anda.

Energi di dalamnya murni dari pelet Semar Kuncung. Juga dari energi energi Alam dan energi aura positif (ilmu putih).

Keris semar kuncung kencana adalah salah satu keris pusaka berwujud semar berukuran sangat kecil yang pada bilahnya dilengkapi dengan ukiran kaligrafi. 

Keris ini berukuran lebih kecil dan lebih menyempit jika dibandingkan dengan keris semar mesem atau keris semar lainnya. 

Mempunyai ujung yang menyembul tepat seperti kuncung pada rambus sosok tokoh pewayangan semar, keris semar kuncung dipercaya memiliki beberapa khasiat. 

Adapun khasiat, mantra, serta ciri-ciri keris semar kuncung asli dan yang palsu akan kami bahas secara lebih jauh melalui pemaparan berikut.
Khasiat Keris Semar Kuncung Kencana
Keris semar kuncung kencana atau yang biasa disebut keris semar kuncung saja merupakan salah satu benda pusaka yang dipercaya mempunyai energi dan kekuatan magis oleh sebagian besar masyarakat Kejawen. 

Keris ini diyakini memiliki beberapa khasiat. Selain dapat digunakan untuk menaklukan hati seseorang seperti halnya keris semar lainnya, keris semar kuncung kencana asli juga dianggap bisa menjadi media pengobatan beberapa macam penyakit yang disebabkan gangguan mahluk gaib. 

Di dalam forum keris semar kuncung disebutkan pula bahwa keris ini juga bisa menjadi sarana pengasihan, penglarisan, serta pembuka aura kewibawaan bagi mereka yang bisa mentirakati karomah yang terdapat di dalamnya.

Tidak semua orang boleh menggunakan keris pusaka ini. Hanya mereka yang sudah dewasa, mempunyai niat baik, serta mampu berkomitmen menggunakannya dalam koridor kebaikanlah yang bisa memperoleh khasiat keris semar kuncung. 

Mereka yang memanfaatkan kesaktian keris ini untuk main-main atau untuk kejahatan, diyakini akan memperoleh bala yang bersumber dari khodam yang tinggal di dalam keris tersebut. 

Mantra dan Cara Menggunakan Keris Semar Kuncung
Tak berbeda dengan cara penggunaan keris semar mesem, untuk memperoleh khasiat dari keris semar kuncung, para pemilik keris ini juga wajib melakukan sebuah ritual atau tirakat untuk membangunkan khodam yang terdapat dalam keris pusakanya.

Khusus penggunaannya untuk pelet dan pengasihan, berikut ini adalah mantra dan cara penggunaan keris semar kuncung tanpa puasa yang dapat Anda praktikan.
  1. Pertama, siapkan foto, nama lengkap, serta tanggal lahir (weton) si target.
  2. Pada hari kelahirannya (wetonnya), ajak dia smsan hingga larut malam. Ajak ia berkomunikasi seperti biasa hingga larut malam dan tertidur pulas.
  3. Saat dia dipastikan sudah tertidur dengan pulas (biasanya pukul 12-1 malam), terapkan cara penggunaan keris semar kuncung Anda.
  4. Tuliskan nama dan weton pada foto si target, letakan keris semar tepat dibelakang foto tersebut kemudian rapalkan mantra keris semar kuncung berikut ini sembari memusatkan pikiran hanya pada foto target:
Niat ingsung amatek ajiku ki semar kuncung
Saktiku saktine jagad dunyo, aji pengasihan ora ono tombone.
Ora ono wong bagus kejobo aku, ora biso turu yen durung ketemu aku.
Yen ketemu turu tangekno, yen ketemu tangi ngadekno, lan yen ketemu ngadek lakokno.
Dadi gendeng, bingung ora mari mari yen durung ketemu aku.
Sido katut nurut lutut si jabang bayine (sebut nama target).
Kun fayakun saking kersaning gusti Alloh.

Setelah merapalkan mantra keris semar kuncung tersebut, tahanlah nafas Anda, lalu rapalkan mantra selanjutnya dalam hati:

Alloh Alloh Alloh, kulo nedi ijabane kangge ngeneaken atine si (sebut nama target)

Kemudian keluarkan nafas seraya mengucapkan kata "ya".

Setelah melakukan ritual ini, berusahalah untuk selalu membawa keris semar ini kemanapun Anda pergi. 

Letakan ia di dalam dompet dan ketika tidur simpan dompet Anda tepat dibawah bantal. 

Setelah 3 hari Anda bisa lihat sesuatu yang berubah dari sikap si target. 

Ia akan bertekuk lutut, nurut, dan manut terhadap semua keinginan Anda.

Demikianlah sekilas informasi mengenai keris semar kuncung kencana, khasiat, serta mantra dan cara menggunakannya. 

Silakan dipraktikan dan yakinlah akan berhasil. 

Dan jangan lupa, pastikan Anda memang punya niat bersih pada si target.

Siapa yang Cocok Menggunakan Keris Semar Kuncung?
Didalam keyakinan masyarakat Jawa, Keris Semar Kuncung bebas digunakan siapapun, tanpa Batasan gender/ jenis kelamin. Asalkan sudah dewasa, diatas 17 tahun. 

Dihormati di lingkungan kerja, disayang pasangan, mudah mendapat rezeki dan pelarisan. 

Usaha apapun lancar, dagangan laris dan karir pun sukses. Terlebih Anda yang seorang pemimpin agar Nampak berwibawa dan berkharisma.

MANFAAT MUSTIKA SEMAR KUNCUNG
MANFAAT PENDUKUNG KESUKSESAN
  1. Memperbesar segala peluang di dunia bisnis, karir dan usaha
  2. Memudahkan Anda dalam mencapai kesuksesan di segala bidang
  3. Membuka Aura Kesuksesan secara otomatis
  4. Membantu mempertahankan jabatan
  5. Menghindari resiko kerugian dan kebangkrutan usaha
  6. Membantu mewujudkan segala cita dan keinginan
  7. Menjadi perantara petunjuk dalam mengembangkan bisnis dan usaha
MANFAAT KEKAYAAN & KEREZEKIAN
  1. Mendatangkan rezeki dari segala arah
  2. Membantu memenuhi apapun kebutuhan hidup Anda
  3. Melariskan dagangan Anda
  4. Membuat Anda mudah mencari pekerjaan dan mencari rezeki dimanapun berada
  5. Membantu mempercepat pelunasan hutang
  6. Melindungi harta benda
  7. Memaksimalkan peruntungan rezeki dengan cara memperlancar siklus aliran rezeki Anda
  8. Membantu kemajuan bisnis dan usaha
MANFAAT PENGASIHAN
  1. Lebih dikasihi dan disayangi oleh semua orang, baik yang sebelumnya sudah Anda kenal maupun tidak
  2. Mengharmoniskan hubungan Anda dengan pasangan
  3. Membuat orang yang benci menjadi suka
  4. Membuka aura pengasihan dan pancaran daya tarik tingkat tinggi
  5. Mendatangkan jodoh dan mengikat kesetiaan pasangan.

MANFAAT PAGAR GHAIB
  1. Melindungi dari santet, guna-guna dan semua serangan gaib
  2. Selamat dari kecelakaan baik di darat, laut maupun udara
  3. Selamat dari serangan fisik, baik berupa hantaman/ pukulan maupun serangan dengan senjata api dan senjata tajam
  4. Kebal hipnotis, kebal gendam dan ilmu apapun yang menyerang alam bawah sadar
☆☆☆☆☆