Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Antara Ilmu Debus Dan Ilmu Kanuragan"
Ilmu Kebal adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana menjadikan tubuh seseorang menjadi tidak dapat dilukai oleh senjata. Di dalam pengetahuan klasik ditemukan bahwa ilmu kebal memiliki bermacam-macam tingkatan. Sebagai kelompok besar tingkatan itu terbagi menjadi:
- Kebal akan bacokan senjata tajam,
- Kebal akan tusukan senjata tajam,
- Kebal akan sayatan atau irisan senjata tajam,
- Kebal akan bahaya senjata api, dan
- Kebal tingkatan rambut tidak putus.
Semua itu merupakan tingkatan ilmu kebal yang biasa dijumpai pada banyak pengamal ilmu kebal di masyarakat kita.
Manfaat ilmu kebal sendiri pada masa dulu banyak digunakan oleh para pendekar silat guna melengkapi kemampuan atau ketrampilan di dalam bela diri,meskipun juga banyak dari masyarakat umum mempelajari ilmu pengetahuan jenis ini untuk memperoleh manfaat keselamatan diri dari bahaya senjata tajam ataupun senjata api.
Indonesia dengan beragam suku bangsanya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke memiliki beragam khasanah ilmu pengetahuan. Termasuk juga ilmu kebal ini, setiap suku memiliki ilmu pengetahuan yang unik dan istimewa guna perlindungan diri dan kelompoknya. Tetapi hal yang patut diteliti lebih lanjut sebelum anda tertarik dengan ilmu pengetahuan ini adalah tata cara, proses dan latar belakang ilmu pengetahuan tersebut apakah tidak keluar dari ketentuan agama yang dianut.
Beberapa suku tertentu dengan budaya animisme dan dinamisme yang terbukti memiliki ilmu pengetahuan tentang bagaimana menjadikan tubuh menjadikebal terhadap bermacam senjata, namun ternyata ritual yang harus dilakukan tergolong unik jika dilihat dari sudut pandang agama dan cenderung tidak lazim dengan norma masyarakat.
Meskipun begitu ada beberapa suku tertentu yang begitu kental akan aliran agama di wilayah lainnya di nusantara ini mengedepankan pengetahuan yang diambil dari Kitab-kitab kuno para Alim Ulama yang diturunkan secara silsilah keilmuan kepada penerusnya. Dan ini merupakan metode yang paling bisa diterima oleh masyarakat yang berpegang pada agama saat ini.
Meskipun begitu ada beberapa suku tertentu yang begitu kental akan aliran agama di wilayah lainnya di nusantara ini mengedepankan pengetahuan yang diambil dari Kitab-kitab kuno para Alim Ulama yang diturunkan secara silsilah keilmuan kepada penerusnya. Dan ini merupakan metode yang paling bisa diterima oleh masyarakat yang berpegang pada agama saat ini.
Ada Dua Ilmu Kebal Yang tidak asing bagi bangsa Indonesia terutama di Tanah Sumatera dan Jawa, yaitu:
- Ilmu Debus Dari Tanah Banten, dan
- Ilmu Kanuragan Dari Tanah Jawa.
Debus lebih dikenal sebagai kesenian asli masyarakat Banten yang berkembang sejak abad ke-18. Kesenian ini bermula sejak abad ke-16, pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin dari Banten (1532-1570) debus mulai dikenal masyarakat Banten sebagai salah satu cara penyebaran agama Islam. Namun ada juga yang menyebutkan Debus berasal dari daerah Timur Tengah bernama Al-Madad yang diperkenalkan ke daerah Banten ini sebagai salah satu cara penyebaran Islam pada waktu itu.
Pada zaman Ageng Tirtayasa dari Banten (1651-1692), debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara.
Yang lainnya menyebutkan bahwa debus berasal dari tarekat Rifa’iyah Nuruddin al-Raniri yang masuk ke Banten oleh para pengawal Cut Nyak Dien (1848-1908).
Maulana Hasanuddin merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Maulana Hasanuddin juga bergelar Pangeran Sabakingkin dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552-1570.
Berdasarkan Sajarah Banten, Maulana Hasanuddin merupakan salah seorang putera dari Sunan Gunung Jati. Bersama Kerajaan Demak, Maulana Hasanuddin turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.
Kemudian melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan, setelah Banten menjadi kerajaan sendiri.
Dari sinilah awal kesenian debus muncul dan dimana merupakan kesenian bela diri suku Banten yang mempertunjukkan kemampuan manusia yang luar biasa, misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras, dan lain- lain. Kesenian debus yang sering dipertontonkan di antaranya:
- Menusuk perut dengan tombak atau senjata tajam lainnya tanpa terluka.
- Mengiris bagian anggota tubuh dengan pisau atau golok.
- Memakan api.
- Menusukkan jarum kawat ke lidah, kulit pipi atau anggota tubuh lainnya hingga tebus tanpa mengeluarkan darah.
- Menyiram tubuh dengan air keras hingga pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulit tetap utuh.
- Menggoreng telur di atas kepala.
- Membakar tubuh dengan api.
- Menaiki atau menduduki susunan golok tajam.
- Bergulingan di atas serpihan kaca atau beling.
Debus dalam bahasa Arab berarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian debus memang terbilang sangat ekstrem. Pada masa sekarang debus sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara adat.
Kesenian Debus ini berkembang di daerah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang terutama di Kecamatan Walantaka dengan tokohnya M. Idris.
Sedangkan di Kecamatan Curug tokohnya Umor, di Kecamatan Cikande tokohnya H. Renam, dan di Kecamatan Ciruas tokohnya adalah H. Ahmad.
Debus pun meluas ke Jawa Timur dikembangkan oleh KH Agus Ghufron Arief di Pesantren Nurul Haq di kampung Peneleh Surabaya.
Debus sendiri yang sumbernya ditengarai dari tirakat merupakan kesenian yang saratan doa-doa yang diambil dari ayat suci Al-Qur’an sebagai jampi-jampi untuk kekebalan tubuh.
Kesenian Debus sangat berperan dalam alur sejarah rakyat Banten dalam melawan penjajah Belanda pada masanya yang dilandasi ajaran agama Islam sebagai keyakinan dalam melakukan perjuangan tersebut.
ILMU KANURAGAN DARI TANAH JAWA
Masih Banyak lagi Ilmu Kebal selain debus di Nusantara ini, seperti halnya di pulau Jawa pun ada ilmu kebal sejenis debus ini dan biasanya orang Jawa menyebutnya Ilmu Kanuragan.
Dimana Ilmu kanuragan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Jawa. Di samping untuk menjaga diri, ilmu kanuragan juga akan meningkatkan derajat seseorang yang memilikinya hingga nantinya mendapat gelar sebagai jawara.
Ada beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih. Bahkan konon saat ini masih ada orang yang memiliki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat "amalan" serta pantangan yang harus dijalani.
Berikut ajian-ajian ilmu sakti yang akan menjadikan pemiliknya sebagai jawara persilatan di Tanah Jawa:
1. Waringin Sungsang
Waringin Sungsang merupakan ajian paling hebat dalam dunia persilatan. Ilmu kanuragan ini memiliki efek mematikan, siapa pun yang diserang ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan langsung lumpuh hingga roboh tidak berdaya.
Konon, ajian Waringin Sungsang diciptakan Sunan Kalijaga. Diciptakannya Waringin Sungsang untuk memerangi kejahatan para pendekar zaman dahulu yang menganut aliran ilmu hitam. Sebagai aliran ilmu putih, untuk mendalami ajian ini seseorang harus melakukan sejumlah "laku" dengan tak ketinggalan membaca "rapal-rapal" yang menyertakan nama Allah.
Waringin berarti pohon beringin, sedangkan Sungsang, yakni terbalik di mana akar berada di atas. Waringin Sungsang bermakna kehidupan berasal dari sumbernya yang akan terus hidup.
Karena begitu tingginya falsafah yang terkandung dalam ajian Waringin Sungsang ini, maka hanya kepada para pendekar yang sudah menyelesaikan urusan diri sendirilah ilmu ajian ini boleh diwariskan.
2. Rawarontek
Ilmu Rawarontek termasuk aliran ilmu hitam yang banyak dimiliki jawara tanah Jawa kala itu. Mereka menggunakan ajian ini untuk memperoleh hidup kekal.
Siapa pun yang menimba ilmu Rawarontek dan mencapai kesempuraan ajian ini maka ia tak bisa dikalahkan. Tubuhnya yang terluka saat duel bisa dengan sekejap kembali pulih, tubuhnya yang terputus bisa kembali menyatu, bahkan konon saat ia mati pun bisa hidup kembali.
3. Lemu Sekilan
Seorang yang memiliki ilmu Lembu Sekilan akan menjadi sakti mandraguna karena memiliki tameng kebal saat bertarung dengan musuh. Tubuh pendekar Lembu Sekilan tak akan tersentuh lawan, bahkan saking kuatnya perisai ghaib ini pukulan atau senjata lawan akan melenceng sekitar 50 cm dan hanya pengantarkan angin saja.
Untuk mendalami ilmu Lembu Sekilan seseorang harus menjalani puasa Ngidang selama 40 hari. Puasa Ngidang yakni puasa yang dimulai pada Kamis Wage dan dilakukan seperti puasa pada umumnya, yang membedakan hanya dalam hal buka dan sahur.
Dalam puasa Kidang, sahur dan buka hanya diperbolehkan makan dedaunan berbumbu garam dan minum menggunakan air kendi. Setelah selesai berpuasa 40 hari dilanjut dengan puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam serta tidak boleh makan minum dan tidur.
4. Gelap Ngampar
Gelap Ngampar berasal dari kata yang dalam bahasa Jawa memiliki arti petir, sedangkanngampar berarti menyambar. Maka kata Gelap Ngampar memiliki arti petir yang menyambar.
Ilmu kanuragan ini konon juga dimiliki Patih Gajahmada. Gelap Ngampar tergolong sebagai salah satu ilmu tingkat tinggi dan tak semua orang bisa mencapai tingkatan ajian ini.
Jika disalurkan lewat suara maka yang mendengar bentakannya akan langsung tuli dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya peperangan, siapa pun yang mendengar teriakan dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh menyerah atau melarikan diri. Bila ajian ini disalurkan lewat telapak tangan, tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar petir.
Ragam ilmu kanuragan di Jawa ini memiliki mantra yang harus dibaca saat akan menggunakannya. Untuk dapat menguasai kemampuan ini, seseorang harus menjalani puasa 40 hari dengan makan hanya sekali setiap jam 12 malam. Setelah itu diteruskan dengan puasa Nglowong 7 hari 7 malam yan dimulai dari Sabtu Kliwon.
ILMU KEKEBALAN DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Cara mendapatkan kekebalan itu adalah dengan memahami, menghayati dan berusaha mencontoh rasulullah SAW dalam mengamalkannya. Orang yang dapat mengusai jurus-jurus ini dengan sempurna bukan saja ia akan sakti di dunia, namun diakhirat pun dia dianggap sebagai jawara yang telah dapat mengalahkan hawa nafsunya.
Menurut Para Alim Ulama
Dalam ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh para Alim Ulama itu tidak dikenal istilah Ilmu Kebal. Tetapi lebih populer adalah disebut dengan Ilmu Selamat. Karena sebenarnya tidak ada kekebalan yang hakiki di atas bumi ini. Oleh karenanya kalangan Alim Ulama sepakat dengan menyebutnya Ilmu Selamat.
Ilmu Selamat yang diajarkan oleh para Alim Ulama secara umum banyak diambil dari Kitab-kitab seperti: Mambaul Ushulul Hikmah-Syekh Ahmad Ali Al Buni, Al Aufaq-Imam Gazali, Khozinatul Asror-Syekh Muhammad Haqqi An Nazili dan kitab-kitab yang masyhur lainnya.
Ilmu Selamat ini memiliki cakupan yang lebih luas dari ilmu kebal yang hanya bermanfaat ketika bahaya dengan senjata tajam itu datang kepada seseorang. Dengan menggunakan ilmu selamat maka seseorang dapat terhindar dari bahaya apa saja yang mungkin datang kepada dirinya. Apakah itu bahaya kriminal, bahaya kecelakaan dalam perjalanan, bahaya bencana alam, termasuk juga bahaya-bahaya yang bersifat gaib seperti, gendam, hipnotis, teluh, santet, tenung, dan lain-lain.
Ilmu Selamat saat ini merupakan ilmu pengetahuan yang wajib dimiliki oleh setiap orang, pria atau wanita, tua atau muda, semua memerlukan ilmu selamat ini agar survive dan tidak menjadi korban pada setiap bahaya yang ada dalam kehidupan. Memang ilmu selamat yang diajarkan oleh Alim Ulama ini terkesan tidak modern dan sepertinya sudah tidak zaman lagi, begitu istilah orang sekarang menyebutnya. Tetapi ilmu selamat ini terbukti justru memang diperlukan pada saat dimana data menunjukkan bahwa jumlah manusia makin bertambah, angka kriminalitas semakin meningkat, bahaya perjalanan terjadi dimana-mana setiap hari.
Walhasil, ilmu selamat yang diajarkan oleh Alim Ulama ini penting dan perlu dipelajari pada Alim Ulama yang benar-benar mewarisi secara silsilah keilmuan rahasia dan kunci-kunci ilmu pengetahuan agar kita bisa senantiasa selamat dan survive.
Baca Juga:
Baca Juga:
- Ajian Mantra Jawa (Spiritual Jawa)
- Antara Ilmu Debus Dan Ilmu Kanuragan
- Beda Spiritual Dengan Paranormal
- Ilmu Betara Karang
- Ilmu Pengasihan Jawa
- Ilmu Santet Banaspati
- Kesurupan Dan Cara Menanganinya
- Kesurupan Nyai Sekar Arum Melati
- Perkembangan Paranormal (Dukun/ Orang Pintar) Di Era Milenial
- Permainan Tradisional Supranatural Jelangkung
- Pertarungan Ilmu Hitam Dan Putih
- Pesan Nyi Sekar Arum Melati Untuk Gunung Merapi
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT