Pertarungan Ilmu Hitam Dan Putih

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Pertarungan Ilmu Hitam Dan Putih
Al-Falaq
  1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
  2. Dari kejahatan makhluk-Nya,
  3. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,
  4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
  5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.
Mungkin dari sekian banyak manusia ada yang percaya dan tidak dengan adanya ilmu ghaib, percaya atau tidak memang benar ilmu ghaib itu ada, dan bisa di pelajari oleh orang yang gemar dalam hal olah kebathinan atau keghaiban.

Ilmu kebathinan/ keghaiban banyak sekali jenis nya yang mungkin tidak terhitung jumlahnya.

Dan inilah salah satu ilmu keghaiban yang ter golong menyakitkan atau menyiksa, yaitu ilmu santet.

Ilmu santet pada umumnya adalah ilmu yang mempelajari tentang memasukan benda ke dalam tubuh manusia dengan tujuan menyakiti atau menyiksa.

Manusia yang memilki ilmu ini biasanya bersekutu dengan setan dan jin untuk melakukan niat jahatnya.

Dedangkan untuk piranti benda yang di gunakan untuk menyantet biasanya benda yang tergolong tajam seperti:
  1. Silet, 
  2. Jarum, 
  3. Lecahan kaca, 
  4. Duri tumbuhan, 
  5. Kawat,
  6. Rambut,
  7. Daun bambu atau lain sebagainya,
Dan ada juga yang mengunakan piranti santet dengan menggunakan bagian bagian tertentu dari hewan.

Mempelajari ilmu gaib, baik aliran hitam dan putih, menurut Ki Paut Anomsari memiliki banyak persamaan. Perbedaannya, jelasnya, hanya dibedakan dengan nama saja.

Jika dalam ilmu hitam kita mengenal adanya ilmu pelet, pada ilmu putih kita mengenal adanya ilmu pengasih. 

Padahal, keduanya memiliki kesamaan fungsi yakni menarik perhatian.

Ada pun dengan ilmu santet yang selama ini kerap diidentikkan dengan ilmu hitam. 

Dalam ilmu aliran putih pun juga dipelajari ilmu santet. 

Santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam. 

Santet dilakukan menggunakan berbagai macam media antara lain rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang, paku dan lain-lain. 

Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau meninggal dunia. 

Santet sering di lakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain.

Santet secara umum sering disebut sebagai Teluh (Ilmu hitam), hal ini sudah dikenal sejak zaman dahulu tapi hingga kini misteri itu belum dapat diungkap secara autentik. 

Sejalan dengan kemajuan zaman, santet berkembang jadi lebih canggih. 

Bahkan seperti dalam era digital, santet pun ada yang diklasifikasi sebagai santet kerah putih. 

Melibatkan kalangan atas dengan cara yang modern dan canggih.

Santet atau sihir dalam bahasa Arab dinamakan Ainun Saqhirah, atau sesuatu yang menyilaukan mata. 

Lebih jauh, bermakna menakjubkan atau sebuah kemampuan luar biasa yang sulit diterima akal sehat. 

Amplikasi Ilmu Santet
Tetapi dalam aplikasinya ilmu putih ini dipadukan dengan ilmu-ilmu lain sehingga bisa dikatakan diselewengkan (dihitamkan) oleh pelakunya, misalnya yang aslinya digunakan untuk menidurkan bayi yang rewel agar bisa terlelap, oleh maling ilmu ini diselewengkan untuk menidurkan calon korbannya.

Asy-Syaikh Shalih Fauzan dalam kitab At-Tauhid mengatakan: 
Dinamakan sihir karena terjadi dengan perkara-perkara yang tersembunyi yang tidak bisa dijangkau oleh penglihatan. Sihir itu berbentuk jimat-jimat jampi-jampi mantra-mantra obat-obat atau kepulan asap-asap. Sihir itu hakiki di antara hakikat adalah pengaruh terhadap hati dan badan yang menyebabkan sakit terbunuh atau memisahkan antara seorang istri dan suaminya. Pengaruh ini terjadi dengan ketentuan Allah.

Sihir itu adalah perbuatan setan. 
Kebanyakan dari sihir tersebut tidak bisa dicapai oleh seseorang kecuali ia harus melakukan kesyirikan dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat yang persyaratan adalah syirik kepada Allah. 

Oleh karena itu Allah menggandengkan sihir dengan kesyirikan sebagaimana sabda Rasulullah:
Jauhilah tujuh penghancur!
Mereka betanya:
Apakah itu wahai Rasulullah?
Rasulullah bersabda: 
Syirik kepada Allah dan sihir.
Rasulullah juga telah bersabda:
Barangsiapa menggantungkan (memakai) jimat Allah tidak akan menyempurnakannya (yakni tidak akan menjauhkannya dari musibah) dan barangsiapa menggantungkan tumbal (sejenis jimat untuk menenteramkan perasaan) Allah tidak akan membiarkannya hidup tenteram.
(HR. Imam Ahmad, Al-Hakim dan Thabraniy)

Budaya Maayarakat Jawa
Dalam masyarakat Jawa, terdapat fenomena teluh braja. 

Menurut kesaksian dan cerita turun-temurun dari leluhur, Teluh Braja juga merupakan sinar terang benderang yang melesat amat cepat. Atau seperti ainun saqhirah. 

Kemunculan teluh braja biasanya disusul mewabahnya penyakit. 

Kalau menuju ke rumah tertentu, salah satu penghuninya biasanya lalu menderita sakit berat,tak jarang mengakibatkan kematian.

Di Jawa, ada beberapa jenis tanaman bisa menangkal datangnya teluh braja sehingga tidak memakan korban. 

Dengan menanam pohon pepaya di muka rumah, bisa mengalihkan datangnya teluh braja ke pohon tersebut. Sehingga si empunya rumah selamat dari serangan guna-guna atau santet.

Cara Mengatasi Santet
Kalau memang sedang mendapat ancaman serangan santet, ada lagi kiat untuk menangkalnya. 

Yakni dengan membawa "merang padi ketan hitam" ke mana pun pergi. 

Menurut Ki Paut Anomsari, merang padi ketan hitam memiliki power positif untuk mentralisir ilmu santet. 

Bila seseorang terancam santet dipersilakan selalu tidur di atas lantai. 

Tanah atau bumi dinilai memiliki energi positif. 

Maka karena itulah tidak ada gendruwo atau lelembut yang berani menginjak bumi, sebab akan terasa panas. 

Santet, biasanya bergerak sekitar 50 cm di atas permukaan tanah. 

Maka bila seseorang tidur di atas lantai, tidak mungkin terkena tembakan santet.

Dasar Mempelajari Ilmu Santet
Dasar mempelajarinya sebenarnya sama. Sebelum belajar ilmu santet, seseorang yang mempelajarinya harus bisa membuang ilmu santet terlebih dahulu.

Itu dimaksudkan agar bisa menawar ilmu santet kiriman. 

Bahkan, ketika belajar mengirim santet orang yang sedang belajar juga harus bisa menolak santet. 

Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui sejauh mana kekuatan santet.

Selain mempelajari itu, orang yang belajar ilmu gaib tersebut juga harus mempelajari waktu-waktu yang cocok untuk mengirim energi gaib kepada orang yang dituju. 

Waktu-waktu tersebut, jelasnya, lazimnya terjadi pada waktu malam hari.


Biasanya waktu yang paling sulit untuk mengirim energi itu terjadi pada waktu sekitar pukul 11 malam hingga sepertiga malam, atau saya biasa menyebut jam leluhur. Sedangkan, waktu yang perlu diwaspadai sekitar maghrib hingga jam 10 malam, karena di waktu tersebut saatnya alam Iblis terbuka.

Selain jam-jam tersebut, Jumat Kliwon menjadi hari yang sangat sakral dan menjadi waktu yang tepat untuk mengirimkan sesuatu. 

Jumat kliwon dalam kepercayaan masyarakat Jawa memang menjadi hari yang perlu diwaspadai, karena hari itu menjadi hari yang kondisi energi berada dalam posisi kuat.

Baca Juga:
  1. Ajian Mantra Jawa (Spiritual Jawa) 
  2. Antara Ilmu Debus Dan Ilmu Kanuragan 
  3. Ilmu Pengasihan Jawa 
  4. Ilmu Santet Banaspati 
  5. Mengenal Aji Bandung Bondowoso (Nyi Lara Jongrang) 
  6. Permainan Tradisional Supranatural Jelangkung 
  7. Pertarungan Ilmu Hitam Dan Putih 

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT