Apa yang tidak boleh diketahui oleh orang lain tentang diri sendiri?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Apa yang tidak boleh diketahui oleh orang lain tentang diri sendiri?
Mohammad Kanedi
Mohammad Kanedi, Akademisi

Pertanyaan ini sepertinya tidak akan menemukan jawaban pasti. Sebab, setiap orang punya sesuatu yang pada situasi tertentu, masa tertentu, dan kepada orang-orang tertentu harus dirahasiakan. Tetapi ada kalanya kita perlu dan harus membuka rahasia kita untuk kebaikan dan keselamatan diri kita sendiri. Kisah berikut ini mungkin bisa menjelaskan dilemma tersebut.

Rahasia Dewi Kunti
Bagi anda yang suka menonton serial Mahabharata di layar kaca atau pernah membaca buku Epos Mahabharata tentu tahu tokoh-tokoh utama dalam kisah Mahabharata tersebut. Salah satunya adalah Dewi Kunti, ibu para Pandawa (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa).

Alkisah, di masa gadisnya Dewi Kunti diberi mantera sakti oleh Resi Durwasa sebagai hadiah atas baktinya kepada Sang Resi. Mantra tersebut dapat digunakan untuk memanggil Dewa apa pun yang paling dia kagumi dan dia bisa mendapat anak dari dewa tersebut yang kegagahan dan ketampanannya sama dengan Sang Dewa.

Sebagaimana umumnya gadis remaja yang suka penasaran, Kunti pun penasaran dengan kesaktian mantra tersebut lalu mencobanya. Dewa yang dia panggil adalah Dewa Surya (Dewa Matahari). Dewa Surya pun datang di hadapannya. Dewi Kunti lalu mendadak hamil dan lahir lah seorang bayi.

Tetapi, pada masa itu, bila ada seorang gadis yang melahirkan anak tanpa melalui pernikahan resmi (dengan sesama manusia tentunya), itu adalah aib besar, terlebih dia adalah putri seorang raja. Untuk menutupi aib tersebut si bayi lalu dilarung (dihanyutkan) di sungai di dalam sebuah keranjang. Bayi tersebut ditemukan oleh seorang sais pedati, bernama Adhirata. Oleh Adhirata si bayi diberi nama Karna.

Perjalanan hidup Karna yang berliku menghantarkannya menjadi pembesar di keluarga Kurawa, musuh Pandawa. Saat bersama Kurawa itulah Kunti tahu bahwa Karna, pemanah sakti tanpa tanding, adalah anaknya yang dia hanyutkan di sungai.

Ketika perang dahsyat Bharatayudha sudah mustahil dicegah, Kunti memberi tahu Karna bahwa dia adalah anaknya. Kunti berharap Karna bersedia berpihak pada Pandawa dalam perang tersebut karena Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa adalah adiknya sendiri. Tapi, itu sudah terlambat. Tangis Kunti tak bisa mengubah pendirian Karna yang sudah terikat sumpah membaktikan hidupnya bagi Kurawa. Tapi, sebagai bakti kepada Ibunya, Karna bernjanji hanya akan membunuh Arjuna.

Singkat cerita, dalam perang dahsyat di Kurusetra itu, Karna berhadap-hadapan langsung dengan Arjuna. Pada suatu momen kereta perang Karna terjebak lumpur, untuk itu dia harus turun untuk mengangkat roda keretanya. Dalam aturan perang di masa itu, ketika salah satu kontestan sedang tidak siap, lawannya tidak boleh menyerang. Tetapi, atas desakan Kresna, Arjuna diminta memanfaatkan kesempatan itu, atau Pandawa kalah selamanya. Walau berat hati, Arjuma mengikuti saran Kresna. Karna pun tewas oleh anak panah Arjuna, adiknya sendiri.

Mendengar Karna roboh ditembus panah Arjuna, Dewi Kunti pun merangsek mendekati Karna yang tak berdaya, lalu menangis dan meratap sambil memeluk jasad putranya itu. Melihat ibunya memeluk jasad musuhnya para Pandawa terheran-heran. Saat itulah Kunti membuka rahasia siapa Karna sebenarnya.

Mendengar penuturan ibunya tak ayal Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa pun menangis, sedih, haru dan sesal berbaur jadi satu. 
Mengapa baru sekarang Ibu ceritakan ini.
demikian sesal anak-anaknya pada Kunti.

Berdasarkan kisah di atas jelaslah bahwa Dewi Kunti menghadapi dilemma yang sangat pelik tentang masa lalunya. Dia gamang menimbang apa manfaat atau mudhoratnya jika rahasia masa lalunya dibuka. Akhirnya keputusan tetap dibuat, tapi sudah terlambat. Darah sudah tertumpah, nyawa sudah melayang. Tetapi apa mau dikata, itulah takdir.

Kesimpulan.
Ada banyak hal tentang diri kita yang harus kita rahasiakan pada situasi dan orang tertentu jika dipandang akan menimbulkan keburukan bagi diri kita atau orang lain. Tetapi pada momen dan situasi tertentu, membuka rahasia bahkan perlu dan harus dilakukan.

BL, 6 Juni 2019
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT