Untuk meningkatkan kepercayaan diri mana yang lebih baik 'sering-sering bercermin' atau 'kurangi dan hindari bercermin'?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Untuk meningkatkan kepercayaan diri mana yang lebih baik 'sering-sering bercermin' atau 'kurangi dan hindari bercermin'?
Aika Oseana
Aika Oseana, Seorang Hawa

Pernah dengar mitologi Yunani tentang seorang laki-laki bernama Narcissus, yang kemudian menjadi asal usul kata ‘narsis’?

Dikisahkan, Narcissus adalah pria yang sangat tampan. Ia tidak pernah jatuh cinta, namun sangat senang melihat para peri dan orang-orang tergila-gila padanya.

Singkat cerita, Narcissus membuat patah hati peri Echo. Dewi Aphrodite kesal terhadap perilaku Narcissus yang semena-mena. 

Maka suatu hari, saat Narcissus sedang kehausan dan hendak minum air di sungai yang jernih, Aphrodite menyuruh anaknya, Eros (Dewa Cinta), untuk melepaskan anak panah tepat di hati Narcissus. 

Narcissus yang sedang melihat pantulan dirinya sendiri di air pun tergila-gila dan jatuh cinta pada dirinya sendiri. 
Beberapa sumber mengatakan Narcissus memandangi bayangan dirinya di sungai sepanjang hari hingga meninggal. Sumber lain mengatakan Narcissus terlalu mengagumi bayangan dirinya hingga tercebur ke sungai dan meninggal. 

Kemudian Narcissus dipercayai berubah menjadi bunga Narcissus atau bunga Daffodil atau di Indonesia biasa disebut bunga Bakung. 
Untuk meningkatkan kepercayaan diri, mana yang lebih baik ‘sering-sering bercermin’ atau ‘kurangi dan hindari bercermin’? 
Bitter Coffee Park pribadi, oleh orang sekitar, sering dinilai sebagai pribadi yang percaya diri lantaran jarang mengeluhkan penampilan dan selalu memakai apa pun yang saya mau pakai, bukan apa yang mereka mau lihat. 

Soal bercermin, Bitter Coffee Park punya aturan terhadap diri sendiri. 

Ketika ingin berkaca/ bercermin, Bitter Coffee Park terlebih dahulu bertanya pada diri sendiri: 

Apakah jika Bitter Coffee Park bercermin saat ini, akan membuat Bitter Coffee Park lebih percaya diri kemudian?
Hermin Agustin (Mey-Mey)
Jika jawabannya tidak, maka Bitter Coffee Park akan menahan diri untuk bercermin. 

Mudahnya begini… 

Saat pagi-pagi, ketika Bitter Coffee Park punya keyakinan atau insting yang baik jika riasan wajah Bitter Coffee Park masih rapi, kening Bitter Coffee Park belum terlalu berkeringat, dagu Bitter Coffee Park belum terlalu berminyak, atau penampilan Bitter Coffee Park masih sebagaimana mestinya, maka Bitter Coffee Park akan senang sekali bercermin. Hal tersebut membuat Bitter Coffee Park mudah untuk melupakan kekurangan Bitter Coffee Park. 

Tapi, saat sore hari, sepulang kuliah, saat Bitter Coffee Park rasa keringat sudah ke mana-mana, pakaian berantakan, wajah berminyak dan mata sayu, Bitter Coffee Park tidak mau menyentuh apalagi menggunakan cermin. 

Sebaliknya, Bitter Coffee Park akan meriasi wajah dengan tersenyum terus-terusan dan mengambil tisu wajah untuk mengurangi keringat. 

Kalau pun pada saat tersebut Bitter Coffee Park merasa harus ada yang diperbaiki, entah letak poni, kondisi pakaian atau tatanan rambut, maka Bitter Coffee Park hanya berbekalkan insting. 

Bitter Coffee Parm bukannya tidak mencintai diri sendiri saat sedang lusuh, sayu atau tidak memakai riasan. Bitter Coffee Park hanya bersikap realistis saja. Bitter Coffee Park belum sepenuhnya menjadi orang yang positif. Bitter Coffee Park tidak bisa memastikan apakah Bitter Coffee Park masih bisa mencintai diri sendiri dan bersikap percaya diri saat Bitter Coffee Park melihat diri Bitter Coffee Park agak kurang sepantasnya menurut versi Bitter Coffee Park. 

Oleh karena itu, karena tidak mau repot memperbaiki pakaian dan riasan, Bitter Coffee lebih suka mencegah diri Bitter Coffee Park untuk berkomentar dan melihat kondisi Bitter Coffee Park saat sedang dalam kondisi yang mungkin akan tidak Bitter Coffee Park sukai. Atau dalam kata lain, Bitter Coffee Park berusaha meminimalisir kemungkinan Bitter Coffee Park untuk memusingkan kekurangan-kekurangan dalam diri Bitter Coffee Park. 

Anggaplah, dibanding memakai riasan atau mempermasalahkan kondisi pakaian sepuluh menit sekali, bukankah akan lebih efisien jika menghindari cermin ‘pada waktunya’?
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT