Looking at that girl

Kisah ini diambil dari jawaban di Quora dengan judul:

Hal menyakitkan apa yang kamu terima dari mantan pasanganmu ?

BERIKUT CERITANYA:
Sudah pasti kenangan pahit sih.

Dalam waktu hanya satu minggu saya jatuh di pelukan seorang pria. Tampak luarnya sangat menggiurkan bagi semua wanita. 

Dia tampan, datang dari keluarga yang kaya, mempunyai pekerjaan yang baik, umurnya juga sudah matang. 

Sebenarnya ketika pertama kali bertemu dengan dia, hati saya sudah luluh. Baru lah genap di satu minggu setelah berkenalan, kita langsung official jadian.

Bulan pertama, luar biasa. Seperti di bawa ke alam mimpi. Saya di manjakan olehnya. Di ajak jalan sana sini, di belikan barang bagus. Waktu itu saya sudah bekerja, tapi hanya sebagai Staff dengan gaji UMR. 

Tidak bisa belanja barang-barang mahal. Ketika berpacaran dengannya dan dibelikan barang-barang bagus, tentu saya sangat bahagia. 
It is too good to be true.

Sebulan berpacaran, dia sudah mulai agak berani. Mulai berani mencium saya, meraba-raba, tapi tidak sampai berhubungan badan, saya masih menjaga keperawanan saya (waktu itu). 

Hingga akhirnya saya luluh juga, mungkin sudah kepalang cinta dan nafsu. Semenjak itu, saya jadi ketergantungan dengan dia. Seperti tidak bisa lepas darinya.

Saya merelakan tubuh saya untuknya, merelakan semua jiwa saya untuknya, waktu saya untuknya, semua saya berikan untuknya. Sampai akhirnya saya sadar, saya hanya di manfaatkan olehnya. 

Dia memanfaatkan tubuh saya hanya sebagai pemuas nafsunya, menggunakan waktu saya hanya untuk kepentingan pribadinya. 

Saya merasa jauh dari ajaran Agama saya. 

Dulu saya bagaikan ratu, namun sekarang bagaikan pembantu. Setelah berhubungan badan, dia meminta saya untuk membereskan rumah kontrakannya. 

Menjemur pakaiannya, ngepel, nyuci. Ketika selesai dan bosan, dia menggunakan tubuh saya lagi untuk pemuas nafsunya.

Selama setahun lebih saya dibawah bayang-bayang dirinya. Sudah tidak ada lagi barang barang bagus, jarang sekali kami pergi ke luar untuk makan atau sekedar jalan-jalan di mall. Setiap bertemu hanya saya habiskan menjadi boneka untuk dirinya. 

Akhirnya saya mengetahui dia sudah punya wanita idaman lain. Kami putus, tapi tidak sampai disitu. 

Setelah putus kami tetap berhubungan dan beberapa kali dia meminta saya untuk menemuinya. 

Ya namanya masih cinta, saya nurut saja meskipun saya tahu yang diinginkan olehnya hanya memuaskan nafsunya.

Itulah kenangan buruk saya dengan mantan pasangan.

Sekarang saya sudah bahagia, saya sudah mempunyai pasangan yang tulus mencintai saya. Jujur harus saya akui, dia memang tidak setampan dia, tidak sekaya dia dan tidak semapan dia, tapi dia benar-benar tulus mencintai saya. 

Saya bisa melihat itu dari matanya yang selalu memancarkan rasa cintanya setiap kali kami bertatap muka. 

Saya bisa lihat dari ketulusannya menerima masa lalu saya yang kelam. Kuat menghadapi diri saya yang kadang sulit untuk di mengerti.
Saya pernah membaca sebuah jawaban di Quora yang mencantum Quote yang menurut saya sangat bagus, saking bagusnya, kata-kata itu saya simpan di Notes handphone saya tapi maaf saya lupa siapa yang menaruhnya di Quora hahahaha. 

Quotenya ini :
Being in a relationship is hard. And committing, making sacrifices it's hard. But if it's the right person, it's easy. Looking at that girl (for me, its a man), and knowing she's (he’s) all you really want out of life, that should be the easiest thing in the world. And if it's not like that then she's (he’s) not the one.
☆☆☆☆☆

Baca Juga:

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT