Sang Istri yang Diejek Mantan Kekasih Suami saat Reuni.

Seorang suami mengajak istrinya ke acara reuni sekolah.

Sayangnya, saat di acara tersebut sang istri diolok-olok karena penampilannya yang tidak menarik.

Sebelum menikah, suami mengaku jika istrinya cantik dan memiliki tubuh yang langsing.

Namun, istrinya jatuh sakit setelah melahirkan anak pertama.

Sang istri harus mengonsumsi obat-obatan yang ternyata memiliki efek samping membuat tubuhnya menjadi gemuk.

Penampilan sang istri pun menjadi berubah dari dulu.

Meski fisik dan penampilannya telah berubah, namun sang istri tetap menjadi wanita yang memiliki pikiran positif dan ceria.

Ia tetap menjadi wanita yang ramah dan penuh kasih sayang.

Hal itu yang membuat suami tetap mencintai istrinya.

Sang suami tidak pernah merasa bosan kepada istrinya.

Selain itu, sang suami juga berutang budi kepada mertuanya karena telah membantu mendapatkan posisi jabatan di perusahaan.

Sang suami merasa bersyukur memiliki keluarga dalam hidupnya.

Tidak pernah ada konflik dalam rumah tangga mereka.

Sepasang suami istri itu saling mencintai.
Pada saat acara reuni sekolah, sang suami bertemu dengan teman lama.

loading...
Mereka membicarakan tentang karier masing-masing dan kehidupan sekarang.
Orang-orang banyak yang bercerita kisah mereka bertemu dengan istri mereka masing-masing yang cantik.

Namun, saat sang suami mengenalkan istrinya ke teman-temannya, ia bisa merasakan jika semua mata tertuju padanya.

Sang suami mendengar beberapa orang membicarakan istrinya.

Tiba-tiba seorang wanita datang dan mengenalkan diri.

Ternyata wanita tersebut pernah menggoda si suami saat kuliah.

Mereka kehilangan kontak setelah lulus.

Ternyata wanita itu sudah menikah.

"Hai teman lama! Saya belum pernah melihatmu lagi setelah bertahun-tahun. Sepertinya kamu sudah menikah dengan 'wanita yang sangat cantik'," kata wanita itu dengan nada sarkastik.

Nampaknya semua tamu undangan yang datang mendengar kalimat tersebut.
Sang suami pun bingung dengan tindakan kasar wanita tersebut.

Tiba-tiba sang istri mengeluarkan telepon genggam dan menelepon seseorang.

Setelah itu, wanita yang mengolok-olok tiba-tiba menerima telepon.

Wajah wanita itu tiba-tiba memerah saat menerima telepon.

Saat itu, sang istri meminta kepada suaminya untuk pulang.
Sampai di rumah, sang istri mengatakan kalau orang yang ia telepon adalah ayahnya.

Sang istri mengetahui jika wanita yang mengolok-oloknya mengenakan seragam dari perusahaan ayahnya.

Sang istri merasa wanita tersebut tidak pantas mendapatkan tempat di perusahaan ayahnya karena kurang sopan dan tidak memiliki etika.

Itulah sebabnya wajah wanita tersebut berubah saat menerima telepon.

Mungkin, saat pasangan suami istri sedang perjalanan pulang, wanita tersebut sudah kehilangan pekerjaannya.

Semua itu didapatkan karena kesombongannya sendiri. Karena kesombongan hanya membuatmu menuju kearah kehancuran.
☆☆☆☆☆
Kesombongan, berasal dari kata sombong(bahasa Inggris: pride, bahasa Latin:superbia), merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, seringkali disebut "keangkuhan". 

Sementara dalam konotasi positif mengacu pada satu perasaan puas diri seseorang terhadap tindakan atau pilihannya sendiri, atau terhadap pihak lain, atau juga terhadap suatu kelompok sosial; dapat dikatakan sebagai satu produk turunan dari pujian, refleksi diri, atau rasa memiliki yang terpenuhi. 

Para filsuf dan psikolog sosial telah mengamati bahwa kesombongan adalah suatu emosi sekunder yang kompleks, yang memerlukan pengembangan dari satu perasaan pribadi dan penguasaan perbedaan konseptual yang relevan (misalnya membedakan kesombongan dari kebahagiaan dan sukacita) melalui interaksi secara lisan dengan orang lain. 

Beberapa psikolog sosial juga mengidentifikasinya terkait dengan suatu sinyal dari status sosial yang tinggi.

Dalam konteks psikologi, kesombongan merupakan suatu emosi yang menyenangkan, terkadang menggembirakan, sebagai hasil dari evaluasi diri yang positif. 

Tracy dan yang lain menambahkannya dalam UCDSEE (University of California, Davis, Set of Emotion Expressions) pada tahun 2009 sebagai salah satu dari 3 emosi kesadaran diri selain rasa malu (shame dan embarrassment) yang diketahui memiliki ekspresi yang dapat dikenali.

Ekspresi wajah dan gerak tubuh yang menunjukkan kesombongan dapat berupa mengangkat dagu, tersenyum, atau tolak pinggang untuk menunjukkan kemenangan. 

Seseorang mungkin secara implisit menyatakan status kepada orang lain semata-mata berdasarkan ekspresi kesombongan mereka, bahkan saat ia tidak bermaksud demikian. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekspresi nonverbal dari kesombongan menyampaikan suatu pesan yang secara otomatis dirasakan orang lain mengenai tingginya status sosial orang tersebut dalam suatu kelompok.

Pemahaman umum dari kesombongan adalah merupakan hasil dari kepuasan yang diarahkan sendiri untuk memenuhi tujuan pribadi; contohnya, Weiner et al. mengemukakan bahwa hasil kinerja yang positif menimbulkan kesombongan dalam diri seseorang ketika perbuatannya dinilai sebagai hasil dari dirinya sendiri saja. 

Selain itu, Oveis et al. mengkonsepkan kesombongan sebagai suatu penampilan diri yang kuat yang mempromosikan rasa kesamaan untuk menguatkan orang lain, sebagaimana juga sebagai diferensiasi untuk melemahkan yang lainnya. 

Dilihat dari sisi ini, menurut Oveis et al., kesombongan dapat dikonsepkan sebagai suatu emosi yang memperkaya hierarki karena pengalaman dan penampilannya membantu menyingkirkan negosiasi konflik.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT