Aku berjalan disebuah malam sendiri, pada saat aku tidak berdaya. Aku berfikir memiliki teman yang baik bagaikan saudara. Tapi ternyata aku salah. Persaudaraan itu kian lama kian memudar. Entah apa yang membuatnya demikian.
Kemanakah saudara saudaraku itu, ketika aku terpuruk tak satupun yang menepuk pundakku dan berkata walau hanya sekedar sapa. Semua berpura-pura tidak mengenalku, bahwasanya aku dan mereka pernah tertawa bersama, mendayung bersama dan Masa Itu Adalah Masa Paling Terkenang.
Lalu aku mencoba mentengadahkan kepala menatap bintang gumintang, mereka selalu berkedip bersama tapi tidak pernah bergandengan tangan. Pancaran cahaya mereka selalu saling membelenggu, untuk mencapai titik yang gelap berharap Ada Cinta Di Setiap Tetes Aroma Parfum itu.
Lalu aku melihat sebuah titik, titik yang tidak asing lagi, itulah titik hitam yang telah membuatku sadar.
Tahukah kamu tentang titik yang gelap? Itulah cita-cita cahaya yang memancar dari kerajaan bintang itu. Dan aku hanya Si Tikus yang bersembunyi di bawah kolong.
Semakin larut semakin aku sadar, bahwasanya duniaku dan dunia mereka telah berbeda. Mereka adalah pasukan di atas awan, sedangkan aku hanya Si Tikus yang kotor. Tidak ada yang abadi disini, tidak ada kata kesetiaan, kesetian itu hanya ada ketika mereka membutuhkan. Dan dibuang bagaikan sampah tanpa penghargaan karena merasa jijik dan hina.
Tahukah kamu!!!! Sesungguhnya Selalu Ada Keju Gratis Dalam Perangkap Tikus yang selalu disediakan untuk membunuh tikus.
Tapi aku yakin tentang kemulian abadi yang akan datang. Dimana apa yang ada didunia tidak dapat menggantikan keindahan itu, keindahan abadi dan nyata, dimana terdapat aliran sungai yang menyegarkan dan didalam sana tidak ada lelah atau lapar karena yang ada hanyalah kesenangan laksana Tukang Air Dan Tempayan Retak.
Tahukah kamu!!!! Sesungguhnya Selalu Ada Keju Gratis Dalam Perangkap Tikus yang selalu disediakan untuk membunuh tikus.
Tapi aku yakin tentang kemulian abadi yang akan datang. Dimana apa yang ada didunia tidak dapat menggantikan keindahan itu, keindahan abadi dan nyata, dimana terdapat aliran sungai yang menyegarkan dan didalam sana tidak ada lelah atau lapar karena yang ada hanyalah kesenangan laksana Tukang Air Dan Tempayan Retak.
☆☆☆☆☆
Cerpen Unggulan 2019
Cerpen 2019
Cerpen 2017
Baca Cerpen Lainnya:
Baca Cerpen Lainnya:
- Ada Cinta Di Setiap Tetes Aroma Parfum/ Minyak Wangi Master Spray Cologne Power Read
- Jangan Menilai Buku Dari Sampulnya
- Jeritan Hati Wanita Malam Yang Merindukan Cinta
- Ketika Aku Menangis Dan Memeluk Istriku
- Masa Itu Adalah Masa Yang Paling Terkenang.
- Sebilah Pisau Yang Tidak Berwujud
- Si Tikus Yang Tanpa Penghargaan
- Slalu Ada Keju Gratis Dalam Perangkap Tikus
- Tahta Cahaya Bulan Bintang Yang Hilang
- Tukang Air Dan Tempayan Retak
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT