Tahta Cahaya Bulan Bintang Yang Hilang

Sebelum membaca Cerpen Ini, Klik dulu musiknya..!!! Biar Mengena Dan terbawa Emosi alur ceritanya.... cap cus..
Setelah lulus SMA tahun 2004 Tahta mencoba iseng mendaftar ke Akademi Keperawatan yang ada di Kota Surabaya. Tatah disana bersama temannya yang bernama Waluyo, akan tetapi Waluyo tidak ikut mendaftar. Berbagai tes dijalani Tatah hingga akhirnya Tatah pun di terima di Akdemi Keperawatan itu. Tentu saja hal itu diterima baik oleh kedua orang tua Tatah, karena tidak tanggung-tanggung kampus itu adalah kampus Negri Akademi Keperawatan Kota Surabaya.

Tibalah waktu Ospek Maba di Kampus, segala persiapan untuk ospek pun telah matang. Ospek selama 4 hari itu benar-benar melelahkan, selama Ospek Tahta hanya tidur selama 3 jam sehari. Mental, pikiran dan tenaga habis dipusatkan di kegiatan ospek tersebut. Seperti biasa didalam ospek dimanapun berada pastilah memiliki aturan yang berlaku turun temurun dari angkatan dulu hingga sekarang (pada saat Tatah Masih Kuliah).

Pasal itu berbunyi :
Pasal 1.
Junior Selalu Salah
Pasal 2.
Senior Selalu Benar
Pasal 3.
Jika Senior salah, maka kembali ke Pasal 1.

Tentu saja bagi seorang maba pasal-pasal itu adalah bentuk intimidasi seorang senior kepada seorang maba. Setelah ospek berlalu, para maba mendapat libur 1 minggu untuk pemulihan diri sebelum memulai pelajaran kuliah.

Selama liburan Tahta hanya nongkrong dengan teman-teman waktu SMA, karena teman-teman SMA Tahta memiliki hubungan Emosional Yang kuat. Hampir tiap malam dengan rutinitasnya nonkrong tanpa alur sambi ngopi layaknya pengangguran sukses tanpa beban.

Hingga tiba saatnya Tahta masuk Kuliah, terlihat wajah-wajah baru yang akan menjadi teman bagi Tahta di bangku Kuliah. Sebagian besar adalah Cewek, karena kebanyakan Cowok tidak berminat untuk menjadi perawat yang identik dengan perempuan. 

Kuliahpun berlangsung hingga sore, dan ketika pulang kuliah banya teman-teman laki-laki Tahta melakukan pemburuan cewek-cewek Teman Kuliah. Tapi Tahta lebih memilih nongkrong sendiri diwarung sambil ngopi dan r0k0< di tangan, dan disaat sendiri itu datanglah Kara yang nyamperin untuk ngopi bareng. Kara adalah laki-laki berasal dari kota Ngawi, dia mengajak Tahta yang asli dari Kota Surabaya untuk mengajaknya keliling Kota Surabaya. 

Setelah mahgrib mereka berdua bergegas keliling Kota Surabaya dengan Sepedah Buntut Kas Anak culun hingga menjelang pagi.

Hari kedua kuliah Tahta pun masuk Kuliah dengan keadaan Ngantuk berat, dia duduk disamping Wanita yang bernama Bulan. Bulan pun nyletuk ketika melihat Tatah Tidur di Kursi ketika Mata kuliah sudah dimulai:
Dasar Cowok, malamnya Ngeluyur kuliahnya tidur.!!
Dengan sepontan Tahta bangun dan mengucel-ule rambut Bulan yang sebahu dan tersisir Rapi itu sambil tertawa.
Heeee... Kok gak Sopan ya... sama cewek.. 
celoteh Bulan dengan nada manja.

Tahta mencoba menahan rasa kantuknya dan mencoba fokus pada mata kuliahnya hingga akhirnya masuklah pada waktu ISOMA. Tahta yang masih mengantuk pun menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan sambil menikmati sebatang r0k0<. Setelah menghabiskan sebatang r0k0<nya Tahta pun keluar dari kamar mandi menuju keluar Kampus. Tapi hendak keluar kampus, Tahta melihat Bulan yang duduk dibawah pohon sendirian. Tahta pun menyamperi Bulan dan mengajaknya Ngobrol.
Ngapain kamu di sini Bul? 
Tanya Tahta.
Gak, papa.. Cuma lagin pengen sendiri saja. 
Jawab Bulan.
Keluar yuk cari bakso di seberang kampus.. dari pada kamu bengong sendirian.!! 
Ajak Tahta.
Tapi bayarin yaaa... 
Saut Bulan.
Okay... 
balas Tahta.

Mereka berduapun pergi ke Warung Bakso, sambil menikmati bakso merekapun saling tanya jawab.
Kamu aslinya mana Bul? 
Tanya Tahta
Nganjuk.. kalau kamu Tah? 
Balas Bulan.
Kalau aku asli Surabaya. Rumahku dekat sini, tuh tinggal jalan kesana.. 
kata Tahta sambil menunjuk arah.

Oh, iya.. boleh minta Nomor HP kamu? Kebetulan kitakan satu kelompok untuk tugas mata kuliah tadi. 
Pinta Tahta Ke Bulan.
Boleh.. ini catat sendiri.. 
jawab Bulan.
Nanti kalau aku SMS cowokmu marah gak nih.. 
goda Tahta.
Yeee... paling-paling cewek kamu yang marah.. karena cowoknya SMS cewek secantik aku.. 
Balas Bulan dengan manjanya.

Akhirnya, jam ISOMA pun habis, mereka berdua pun menuju ke Kampus Bersama.

Hampir setiap hari Tahta dan Bulan pergi ke Warung Bakso selepas Isoma dan mereka terlihat Akrab hal itupun diketahui Kara. Dan bahkan ketika Tahta Mengantarkan Bulan ke Station untuk pulang ke Nganjuk Tahta meminjam spedah ke Kara.

Pada malam sabtu, Kara yang nongkrong dengan Tahta disebuah warung melihat Tahta sedang asyik SMS an dan kadang-kadang mencoba menghubungi seseorang tapi selalu tidak diangkat sedari tadi merasa penasaran.
SMS Si Bulan ya.. cewek emang begitu... jaim.. 
sindir Kara.

Tahta pun hanya melirik ke Kara tanpa Respon dengan tetap mencoba menghubungi seseorang. Dan tiba-tiba terjawab telpon itu.
Halooo.. Selamat Malam Tante Bintangnya Ada??.. Oh... ya sudah kalau sudah tidur, besok pagi saja saya Telpon lagi.. 
percakapan Tahta ditelpon.

Wuih.... baru kenal tadi udah berani nelpon rumahnya.. ngarep besar kelihatnya.. 
sindir Kara.
Sok tau looo.. 
jawab Tahta Singkat.

Malam itu Tahta tidak pulang di kerumah, melainkan tidur di Kos Kara karena sudah ngantuk berat dan tertidur pulas disana hingga keesokan paginya Tahta terbangun dan numpang mandi disana. Setelah habis mandi Tatah dan Kara pergi mencari sarapan nasi pecel.
Brow, habis ini aku mau pulang dulu ke Ngawi. Nitip Kunci Kos ya... sekalian tuh bersihin Kos-kosanku.. 
canda Kara.
Siap Monyet... 
jawab Tahta.
Oh yaa.. Selamat ya.. semalam udah jadian sama Cewek... Sukses selalu.. 
kata Kara sambil mengajak salaman Tahta.
Dasar wong edan.. 
sahut Tahta.

Karapun ketawa terbahak-bahak karena sampai tersedak-sedak, tapi Tahta hanya menganggab itu lelucon belaka. Hingga akhinya mereka bergegas pulang kemabali ke Kosan.

Malam minggu pun datang, Tahta memcoba menghubungi Bintang tapi dia tidak ada di Rumah, di masih bekerja di salah satu Mall di Surabaya. Tahtapun mencoba mencarinya di Mall itu tapi tidak pernah ketemu. Bintang adalah Pacar Tahta sejak SMA, semenjak Lulus SMA Tahta begitu susah menghubungi Bintang bahkan untuk ketemupun tidak bisa. Tahta mencoba selalu berpikir Positif untuk itu dan selalu memendam rasa Rindu itu sendiri oleh karena itu Tahta lebih sering berkumpul dengan teman laki-lakinya ketimbang harus mencari atau berkenal dengan cewek-cewek baru. Bahkan, apabila di kenal Cewek pun pasti hubungannya hanya sebatas teman kuliah. Tatah berusaha untuk tidak pernah menduakan Bintang walaupun di belum bisa berkomunikasi dengan Bintang karena Rasa Yang Dalam itu hanya untuk Bintang dan baginya ada Ada Cinta Di Setiap Tetes Aroma Parfum/ Minyak Wangi Master Spray Cologne Power Read. Minyak Wangi Master Spray Cologne Power Read adalah lambang Kekuatan Cinta Bagi Seorang Laiki-Laki seperti Tahta.

Ke esokan harinya Tatah mendapat Telpon dari Bulan,
Halo... Tatah.. saut Bulan di Telpon. 
Halo juga.. ada apa? 
Tanya Tatah.
Kamu gak pernah SMS aku kenapa? Kamu marah ya sama aku..!! 
Tanya Bulan.
Hee.. Ngapain marah, sengaja gak mau telpon atau SMS biar Kamu Kangen Berat Sama aku.. hahahahahahha... 
canda Tatah ke Bulan.

Ih... GR.. siapa juga yang kangen situ... 
Oh iya... Tatah.. nanti pukul 16.30 bisa jemput aku di statiun gak? 
Tanya Bulan dengan manja.
Tuh..kan.. apa yang aku bilang.. pasti kangen berat sama aku.. buktinya suruh jemput.. yaa.. ini lah nasib aku yang selalu di kangenin Bulan.. heheheeee... 
canda Tatah lagi.

Dengan nada sedikit sewot Bulan pun membalas Canda Tatah,
Ih.. jadi cowok kok nyebelin.. awas loh nyesel belakangan....??? 
Iya.. nanti aku jemput.. jangan lupah Oleh-olehnya yaa... 
balas Tatah.
Iya.. emang Kamu Minta apa dari aku.? 
Tanya Bulan.
Sesuatu Yang Indah Dari Dirimu. 
Jawab Tatah sambil Bercanda.
Dasar Gombal, awas kalau aku kasih tapi tidak mau menerima yaa... 
balas Bulan.
Apasih... yang gak buat kamu... 
balas Tatah.
Ya, udah nanti aku Telpon kamu kalau nanti mau sampai. Awas kalau samapai gak di angkat telponku. 
Pinta Bulan.
Okay Tuan Putriii... 
saut Tatah.

Setelah itu Tatah bergegas Mandi karena sudah Pukul 15.30, untung saja Rumah Tatah dan Statiun Kereta terbilang Dekat. Tidak lama kemudian Bulan menelepon Tatah
30 menit lagi Sampai, 
kata Bulan didalam Telepon
Iya.. 
saut Tatah.

Tatah pun bergegas berangkat ke Statiun dan sesampai di Statiun Pukul 16.25, lima menit lagi kereta apipun tiba.

Tidak lama kemudian Hp Tatah pun berdering, dan ternyata itu Bulan.
Haloo... 
jawab Tatah.
Kamu dimana?... 
tanya Bulan.
Di Hatimu.... 
goda Tatah.
Hemmmm... jangan bercanda deh.. aku udah di Statiun.. kamu gak lupakan???.. 
rengek Bulan.
Enggak.. aku loo dari tadi di belakangmu.. 
balas Tatah.

Dalam perjalanan Pulang dari statiun ke Kos Bulan, mereka bertemu Kara dan Kara pun menyapa Tahta.
Cie cie... yang lagi pacaran.. tak tunggu traktirannya looo... 
goda Kara ke Tahta dan Bulan.
Ih.. apa-apa sih.. Kara.. 
muka bulan pun memerah malu.
Apa kamu nyet.. 
Jawab Tahta.
Oh ya Brow.. kunci Kosku Mana?? Jangan-jangan kalian.. heemmmm.. di Kos ku yaaa...!!! 
Goda Kara.
Kunci kosmu di bawah keset.. nanti malem aku kekosmu.. okaay.. 
balas Tahta sambil melaju meninggakkan Kara.

Saat sampai di Kos Bulan, Bulan menawarkan untuk singgah di Kosnya dulu.
Kamu jangan pulan dulu ya.. tunggu sebentar disini. 
Pinta Bulan ke Tahta.
Iya... 
jawab Tahta singkat.

Bulan pun masuk, cukup lama Tahta menunggu Bulan di luar. Rupanya Bulan sedang mandi didalam lalu Tahta menyalakan R0k0< di Depan Teras Kos Bulan untuk mengusir jenuh. Tidak lama kemudian Bulan Keluar dengan sudah berias diri seakan-akan hendak mau keluar kemana.
Lama ya nunggu.. 
tanya bulan.
Sambil mengeluarkan sebuah bungkusan dari Tas Kresek.
Ini Oleh-olehnya makanan Kas Daerahku. Mungkin kamu suka. 
Trima kasih ya..  kok repot-repot segala.. 
jawab Tatah sambil tersenyum.
Malam minggu ngapain aja kamu, 
tanya Bulan.
Cuma nongkrong sama temen-temen SMA ku dulu di tempat biasa, 
jawab Tahta.
Pasti ada ceweknya ya disana, 
introgasi Bulan.
Tahta hanya melirik dan tersenyum melihat Bulan, tapi dalam hati Tahta berguman. 
Emang Siapa Kamu, nanyak kayak gitu ke Aku. Emang kamu pacarku.
Oh, iya.. tadi maafin ucapannya Kara ya..!! Aku jadi gak enak sama kamu. 
Pinta Tahta untuk memulai tema obrolan baru.
Iya gak papa.. 
balas Bulan.
Kamu udah makan? Kalau belum, cari makan yukk...
Tanya Tahta.
Iya, aku ambil tas dulu ya.. 
jawab Bulan sambil berdiri untuk mengambil tas di dalam kamar Kosnya.

Didalam hati kecil Tahta yang kalut karena Rindu kepada Bintang selalu berandai-andai,
☆☆☆☆☆
Andaikan disisiku ada sang bintang,
mungkin aku dapat mencurahkan Rinduku ini.
Aku berharap disisiku saat ini bukanlah bulan.
Oh bintang..
Dimanakah Cahayamu..
Sepasang kekasih Satu Kota Yang Tidak Pernah Berjumpa.
Setitik kabarpun aku tak pernah mendengar cahayamu terpancar kepadaku dan
Masa Itu Adalah Masa Yang Paling Terkenang.
☆☆☆☆☆
Hay... 
kejut Bulan ketika Tahta larut dalam Lamunnya.
Ngelamunin apa nih.. 
tanya Bulan.
Ah.. nggak.. Cuma pengen bengon aja.. 
timpal Tahta.
Jadi kemana ini? 
Tanya Bulan.
Cari Sate di simpang Jalan aja ya.. 
ajak Tahta.

Bulanpun hanya mengangguk bertanda setuju dengan harapan dari Bulan agar Tahta ngomong Langsung perihal SMS nya itu akan tetapi Tahta tidak pernah ngomong hal itu dan setelah selesai makan Sate berdua Tahta langsung mengantar Bulan ke Kosannya dan Tahta langsung pergi ke Kos Kara. Sesampai di Kos Kara, Kara pun langsung nyeletuk,
Udah ngomong langsung ke Bulan belum..??
Tahta pun hanya Plonga-plongo lalu sontak bertanya,
Ngomong Apaan..???? 
Baca tuh SMS Bulan... 
Seru Kara.

Tahta pun langsung membuka SMS Bulan, karena Selama ini Tahta tidak pernah merasa SMS dengan Bulan. Setelah, membaca SMS itu Tahta pun terkejut bukan main.
Gila.... jadi selama ini yang kamu bilang Pacar baru adalah...... monyet loo kara... omel Tahta.
Kara pun hanya Tertawa sambil merangkul Tahta,
Udahlah.. Ngomong aja langsung.. kasihan.. toh Bulan anaknya juga lumayan.. dari pada kamu jomblo.. lagian semua anak-anak udah pada punya Pacar.. tinggal kamu sendiri brow.. hehhehee... 
Gila kamu... 
Tahta pun betanjak pergi meninggalkan Kara sendirian tanpa menghiraukan serua Kara.

Dalam perjalanan Pulang Tahtapun berfikir, kasiahan juga Bulan kalau seperti ini. Okaylah coba saja aku ngomong langsung saja dari pada dia kecewa. Lagian mungkin bisa menjadi penawar Rinduku kepada Bintang

Tidak lama kemudian, ada SMS masuk dan ternyata itu dari Bulan.
Kamu itu cowok apa sih.. isi SMS itu.
Dengan Spontan Tahta langsung menelepon Bulan dan pengen ngomong penting. Dengan hati yang berbunga-bunga Bulan pun meng iyai pertemuan itu di Kosan Bulan. 

Setelah sampai di Kos Bulan, Tahta langsung menarik Tangan Bulan untuk duduk di Ruang Tamu Kos. Dengan tanpa Basa-basi Tahtapun langsung ngomong ke Bulan.
Mau kamu jadi pacara aku..???
Tanya Tahta sambil memegang tangan Bulan.
Kenapa gak ngomong dari tadi.. 
tanya Bulan.
Itu gak penting, yang penting sekarang.. karena tadi aku belum siap.. 
alasan Tahta.
Ya udah Kita Coba aja dulu. 
Jawab Bulan.

Akhirnya merekapun Pacaran hingga 2 Tahun, akan tetapi Tahta masih berharap bisa berjumpa Bintang karena sesungguhnya Hatinya hanya untuk Bintang.
☆☆☆☆☆
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”
(QS. AnNuur: 26) 

Bayangkan, bahwa apa yang tengah kau perbuat saat ini, bisa jadi tengah dilakukan juga oleh calon suamimu kelak di belahan bumi yang lain.

Jika saat ini engkau tengah menutup rapat setiap celah hati dari lelaki atau perempuan yang selain mahram-mu.

Maka bisa jadi pada saat yang bersamaan di belahan bumi yang lain, calon suami atau istrimu (kelak, entah siapa) juga tengah bersabar, tidak meladeni yang selain mahram-nya, bahkan ada yang mudah patah hati karenanya.

Kejam? Sebenarnya tidak, justru kejam adalah ketika membiarkan lelaki atau wanita yang tidak maupun belum halal menjajaki hati kalian tanpa ikatan yang halal hingga dia rela mengukir hitam sebagai catatan dosanya demi kalian. 

Kejam adalah ketika menawan hati lelaki atau wanita yang di masa mendatang akan menjadi suami atau istri orang lain.

Kejam adalah ketika memberikan harapan pada lelaki atau wanita yang tidak maupun belum halal hingga dia mengingat wajah kalian setiap saat, bahkan berdoa agar lelaki atau wanita dalam benaknya itu menjadi jodohnya, padahal kalian tak halal baginya, bahkan tidak akan pernah menjadi yang halal.

Menyebabkan lelaki atau wanita yang tidak maupun belum halal bersedih karena cinta semunya tak bersambut itu bukan kejam namanya.

Justru membiarkan mereka bersedih itu lebih sulit dilakukan ketimbang membiarkan siapapun tersenyum karena perasaannya bersambut, sebab pada dasarnya kita pun senang dicintai.

Namun itu harus ditahan semata-mata demi menjaga keutuhan cinta kita pada Sang Mahakuasa.

Hingga kelak kita dipertemukan dengan dia yang namanya tertera di lauh mahfuzh sebagai penyempurna separuh agama.

Dia akan menjadi yang pertama bagi dirimu, sebagaimana dirimu baginya.
Insya Allah...

Maka bersabarlah...
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri.
Hiduplah sesuai dengan ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya.
Jadilah wanita shalihah!
Menjadi pribadi yang dirindu Jannah.
Menjadi sebaik-baik perhiasan terindah...
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT