Ki Paut Anomsari: Untuk Mereka Yang Merasa Maha Benar

Ki Paut Anomsari
Menjadi Ahli Spiritual itu tidak mudah, membutuhkan kecerdasan spiritual (Quality Spiritual) dalam memahami hidup.

Menjadi Spiritual tidak akan sukses jikala dirinya menyampaikan kebenarannya sendiri.

Karena sebuah kebenaran adalah sebuah laku inidividu setiap mahkluk dalam menjalakan konsep spiritualnya.

Alasan yang sangat sederhana dan klasik.

Dimana, didunia ini tidak ada namanya Kebenaran.

Yang ada hanyalah pembenaran masing masing individu.

Kita mengimani sesuatupun karena merasa itu adalah sesuatu yang benar pada diri kita.

Contoh sederhana:
Kenapa kita memeluk sebuah agama, sedangkan disana masih ada agama yang lain?
Jelas ini dikarenakan adanya pembenaran pada diri sendiri tentang keimanan itu.
Didebat seperti apapun, jika sudah mersa benar maka yang lainya pun salah.

Kita merasa bersalah pun karena kita membenarkan diri kita bersalah dan apa yang kita lakukanan adalah kekeliruan.

Oleh sebab itu, jangan mencari kebenaran dibumi ini, karena yang ada hanya pembenaran masing-masing individu.

Yang penting jangan merasa paling benar.

Karena pembenaran hanya untuk diri sendiri.

Filosofi Jawa Kuno:
Jika Seseorang mengungkapkan Pembenaran dirinya sendiri, ibarat dia menampakan Kelaminnya di hadapan orang banyak.

Jika kita memaksakan pembenaran diri sendiri ke orang lain, maka ibarat kita menjejalkan kelamin kita ke mulut Orang tersebut.

Mengapa Ada Stereotip Orang Agamis Itu Sombong? >>
Dalam suatu riset terkini dari American Phsycological Assosiation, membuktikan bahwa orang yang merasa dirinya relijius cenderung merasa lebih bermoral dari mereka yang tidak agamis dan yang tidak mengimani Tuhan.

Mereka akan cenderung sulit memahami kalau seseorang tanpa agama juga bisa bermoral.

Padahal, orang yang merasa taat beragama belum tentu beretika, dan begitu juga sebaliknya, orang yang tidak mengikuti suatu ajaran agama atau lalai dalam mempraktikkan agamanya tidak otomatis menjadikan orang tersebut tidak memiliki etika.

Singkatnya, orang yang merasa dirinya agamis akan merasa berhak dan mudah menghakimi orang lain. 

Pada dasarnya semua manusia adalah pendosa, tetapi masing-masing kita hanya melakukan dosa yang berbeda, merendahkan pendosa lain tidak membuat kita tambah suci di mata manusia, apalagi Tuhan.

Semoga dengan mengimani Yang Maha Suci tidak membuat kita tinggi hati merasa memiliki porsi dari kesucian-Nya dan lupa untuk menghargai sesama makhlukNya.
Wallahu a’lam bis shawab.
☆☆☆☆☆
Seni Politik..
Bagaimana Kita mendapatkan pendukung..
Tidak perduli harus menjual segala hal...
Yang penting menang...

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT