Resiko Pacaran Dengan Ayam Kapus

Saat Bitter Coffee Park masih menjadi mahasiswa Bitter Coffee Park pernah berpacaran dengan seorang wanita yang bisa dibilang ayam kampus karena memiliki paras yang cantik dan bodi yang membuat semua laki-laki akan khilaf.

Suatu hari di malam minggu Bitter Coffee Park menjemput pacar Bitter Coffee Park dikosnya dengan menggunakan motor, dan kami berencana hanya ingin sekedar menikmati live music di cafe yang berada di pinggir pantai.

Pacar Bitter Coffee Park memakai kaos dan celana legging yang cukup ketat sehingga menonjolkan sisi bokongnya.

Sepanjang perjalanan memang tak bisa dihitung laki-laki yang melirik ke arah bokong pacar Bitter Coffee Park.

Dan yang Bitter Coffee Parj ketahui saat melihat dari spion, sebenarnya Bitter Coffee Park fine-fine saja selama mereka tidak macam-macam.

Sampai ada dua orang pria memakai motor yang kelihatannya Seperti anggota polisi/ tentara karena salah satunya memakai sepatu laras khas militer.

Semenjak kami berpapasan kedua pria ini selalu mengikuti di belakang kami dan memperhatikan bokong pacar Bitter Coffee Park sambil kadang mereka berdua berbicara dan tertawa.

Bagi Bitter Coffee Park "silahkan kamu kagumi keindahan bodi pacar saya", "semakin kamu ngiler semakin bangga saya".

Sampai kami berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah.

Kedua laki-laki tersebut pun berhenti dekat sekali di belakang motor Bitter Coffee Park.

Bitter Coffee Park pun sudah mulai curiga terus memperhatikan lewat spion. Dan tiba-tiba pacar Bitter Coffee Park menangis tanpa bertanya dan pikir panjang Bitter Coffee Parm sudah tahu penyebabnya bahwa bokong pacar Bitter Coffee Park “ditepuk” oleh salah satu pria ini.

Bitter Coffee Park langsung turun dari motor dan tanpa berpikir melepas helm lalu menghajar kedua pria tersebut.

Bitter Coffee Park sudah tidak mempedulikan lagi siapa kedua orang ini, karena mungkin Bitter Coffee Park didoktrin dengan filosofi suku Bitter Coffee Park untuk lebih baik mati membela harga diri dan wanita adalah salah satu harga diri kami.

Dua laki-laki muda yang entah karena merasa bersalah atau apapun hanya pasrah waktu Bitter Coffee Park memukulnya bertubi-tubi ditengah jalan raya sambil ditonton orang banyak, dan bahkan ada beberapa supir angkot yang kesal ikut memukuli mereka yang membuat jalan menjadi macet panjang.

Bitter Coffee Park baru berhenti ketika seorang polantas datang dan menyuruh kami pergi.

Sampai saat ini Bitter Coffee Park juga bingung "Kenapa polantas tersebut tidak menahan Bitter Coffee Park?" yang pasti Bitter Coffee Park benar-benar gelap mata waktu itu.

Mungkin jika Bitter Coffee Park membawa senjata tajam, Bitter Coffee Parm tidak akan pikir panjang untuk menusuk kedua pria itu.

☆☆☆☆☆