Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Jika Sahabat Bitter Mati Dan Pergi Ke Neraka Karena Ateisme Sahabat Bitter, Apakah Sahabat Bitter Akan Menyesalinya?
Bitter Coffee Park teringat dengan percakapan salah satu ulama yang bernama Mufti Menk.
Berikut Cerita Mufti Menk
Suatu hari ketika Mufti Menk sedang duduk di dalam pesawat udara, dan Mufti Menk sangat sering berpergian dengan pesawat, ada seorang Atheis yang duduk di samping Mufti Menk, Mufti Menk dan Atheis berbicara tentang keyakinan, lalu Atheis itu berkata:
Kalian Muslim adalah orang-orang jahat!!!
Mufti Menk katakan :
Tidak...!
Orang-orang yang tidak baik itu ada di setiap agama, bukan cuma Islam, lalu apa maksud mu bertanya seperti itu ?
Lalu orang atheis pun menjawab:
Setiap Muslim itu jahat, anda mengimani Al Qur’an kan????
Mufti Menk pun menjawab:
Ya tentu kami mengimani nya...
Lalu atheis tersebut berkata:
Al Qur’an itu mengajarkan kejahatan karena semua orang non-Muslim katanya masuk neraka, itu ajaran yang sangat jahat, otak kalian dipenuhi dengan kebencian !
Lalu Mufti Menk pun menjawab
Kawan, kamu tidak percaya dengan adanya neraka, lalu kenapa kamu marah-marah kepada hal yang tidak kamu yakini?
Bitter Coffee Park rasa pertanyaan-pertanyaan seputar surga, neraka kepada atheis tidak ada guna nya karena hanya membuang-buang waktu.
Kita harus bisa membedakan mana yang orang yang belum mau percaya dengan orang yang tidak mau percaya.
Contohnya jika kita menceritakan hal-hal yang tidak bisa di lihat seperti Jin, hantu atau apapun sebutan nya kepada orang yang belum mau percaya maka mereka tidak akan mempercayainya sebelum mereka melihat sendiri Jin atau hantu tersebut.
Beda halnya dengan seseorang yang tidak mau percaya dan jika dia pun menyaksikan sendiri dengan kedua matanya maka dia tetap tidak mempercayai nya dengan beribu argumen yang di milikinya.
Apalagi urusan seperti akhirat yang memang pribadi masing-masing yang akan menyaksikannya karena seorang yang telah mati tidak bisa memberitahu kan ada apa setelah kematian itu.
Intinya semua orang di dunia pasti matidan mereka akan menyaksikan sendiri seperti apa akhirat itu.
Akhirat Dan Agama Berdasarkan Kelogikaan Yang Berkembang Saat Ini.
Konsep akhirat itu masih banyak perdebadkannya. Bitter Coffee Park sendiri masih bingung soal itu.
Dalah satu penjelasan yang mudah soal akhirat dan atheisme itu adalah Pascal’s Wager.
Pascal’s wager itu sederhana, seperti ini penjelasannya:
- Kalau tuhan itu ada, maka Theis (orang beragama) akan mendapatkan keuntungan, seperti masuk surga. Pada lain pihak, Atheis akan merugi, seperti, masuk neraka.
- Kalau tuhan itu tidak ada, maka theis akan merugi sedikit, seperti rugi waktu yang dipakai untuk ibadah, rugi tidak melakukan kegiatan yang dilarang. Nah, Atheis yang merasa untung karena melakukan semua yang theis tidak lakukan. Tapi, kan semuanya sudah mati, jadi untung rugi masalah dunia tidak terlalu bermasalah.
- Kalau dilihat dari perbandingan ini, pilihan untuk percaya kalau Tuhan itu ada memberikan keuntungan yang jauh lebih besar daripada sebaliknya kan?
- Kalau percaya tuhan itu ada dan kita taat, kita bisa masuk surga dan dapat kebahagiaan selamanya. kalau ternyata memang tidak ada, kita cuma rugi pengalaman duniawi saja.
Tapi masalah besarnya adalah....
Tuhan mana yang benar-benar ada?
Menurut wikipedia, di dunia ini ada 4200 sistem kepercayaan, yang percaya berbagai macam Tuhan.
Sampai saat ini kita hanya yakin kalau agama yang kita pegang itu yang benar.
Tapi belum ada fakta apa pun yang mendukung bahwa agama yang kita peganglah yang benar.
Hal ini juga mencakup Islam dan Kristen (Penganut terbanyak di Indonesia dan di dunia).
Sekarang bayangkan kita sudah taat ke ajaran agama kita masing-masing. Kemudian kita meninggal.
Kemudian kita menantikan apakah akhirat itu ada atau tidak.
Kemudian, kita terbangun di suatu tempat.
Kita sudah tenang dan senang dengan fakta bahwa akhirat itu ada.
Kemudian, pintu akhirat pun terbuka.
Kreeeet….. bang!….
Kemudian Odin menampakan wajahnya.
Pada akhirnya kita pun masuk ke neraka, karena kita percaya pada Tuhan yang salah.
Akhirat itu urusan di akhirat.
Daripada merisaukan urusan akhirat, lebih baik melakukan yang terbaik di dunia ini, baik theis atau atheis.
Kita semua ini hampir 100% atheis, bedanya kalau atheis 100% tidak percaya tuhan.
Sedangjan kalau theis masih percaya 1/4200 tuhan (99.97% atheis).
Kesimpulannya Diakhir Nantinya
Penyesalan setelah mati tidak ada gunanya.
Penyesalan setelah masuk neraka tidak bisa me rubah nya. memang anda akan menyesal,(gimana tidak menyesal kalo di siksa)
Semua orang akan menyesal setelah masuk neraka.
Terus apa gunanya?
Terus apa gunanya?
Kalo neraka dan surga for eternity?
Baca Juga
- Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
- Mengenal Sholat Sebagai Rukun Islam Ke Dua
- Shalawat Mukhathab, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
- Shalawat Munjiyat, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
- Shalawat Nur Al Anwar, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
- Sholawat Al Nuraniyah atau Badawi Kubro, Bacaan Shalawat serta
- Sholawat Al-Fatih, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya
- Sholawat Ibrahimiyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya
- Sholawat Nabi: Pengertian & Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat
- Sholawat Nariyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya -
- Sholawat vs Shalawat, Mana yang Benar Penulisannya?
Baca Juga:
Baca Juga:
Baca Juga:
- Alasan Kerennya Jadi Santri
- Dakwah Ala Santri Nusantara
- Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
- Identitas Santri Dengan Karakter Yang Ramah
- Ideologi Santri Nusantara
- Kewaskitaan Organisasi Para Santri
- Memerangi Kemunafikan Ala Santri
- Santri Tidak Boleh Berbuat Sekehendaknya
- Sikap Santri Di Era Generasi Millenial
- Tantangan Dakwah Santri Zaman Mellennial
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT