Mengenal Sholat Sebagai Rukun Islam Ke Dua

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Mengenal Sholat Sebagai Rukun Islam Ke Dua
Pengertian Sholat
Shalat menurut bahasa Arab adalah do’a, sedangkan menurut istilah syara’ yaitu:
Rangkaian ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta memenuhi beberapa syarat yang ditentukan. 

Shalat itu hukumnya fardu a’in yang harus dikerjakan lima waktu dalam sehari semalam. 

Shalat fardu harus kita kerjakan walau dalam keadaan apapun. 

Jika sedang sakit dan tidak mampu melaksanakan shalat sambil berdiri, kita dapat melaksanakannya sambil duduk. 

Jika duduk pun juga tidak mampu, kita dapat melaksanakannya sambil berbaring. Allah Swt. berfirman dalam surah al-Ankabut ayat 45 yang artinya :
Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
(Al-Qur’an surah Al-Ankabut29: 45)
Waktu Shalat
Allah telah memerintahkan kepada kita untuk shalat lima waktu sehari semalam dan waktunya masing-masing telah ditetapkan. Allah SWT berfirman:
Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya kepada orang-orang yang beriman.
(Al-Qur’an surah an-Nisa 4:103)

Adapun waktu shalat yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:
  1. Waktu shalat Subuh, yaitu mulai terbit fajar hingga terbit matahari.
  2. Waktu shalat Zuhur, yaitu mulai matahari condong ke arah barat sampai datangnya waktu Asar.
  3. Waktu shalat Asar, yaitu mulai dari habis waktu salat Zuhur sampai terbenamnya matahari di arah barat.
  4. Waktu shalat Magrib, yaitu dari mulai terbenam matahari hingga hilangnya mega merah pada waktu senja.
  5. Waktu shalat Isya, yaitu mulai habis waktu salat Magrib hingga terbit fajar.
Jumlah Raka'at Shalat
Jumlah rakaat tiap-tiap shalat, yaitu sebagai berikut.
  1. Shalat Subuh jumlah rakaatnya yaitu 2 rakaat.
  2. Shalat Zuhur jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat.
  3. Shalat Asar jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat.
  4. Shalat Magrib jumlah rakaatnya yaitu 3 rakaat.
  5. Shalat Isya jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat.
Pengertian, Penjelasan dan Tata Cara Wudhu
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah,sedang menurut syara’ (istilah) membersihkan anggota wudhu dari hadats kecil. 

Orang yang hendak melaksanakan shalat, wajib dahulu berwudhu, karena wudhu adalah:
Syarat sahnya shalat dan harus memperhatikan Hukum-hukum islam juga.

1. Fardhu Wudhu 
Fardhunya wudhu (hal-hal yang wajib dalam berwudhu) ada enam perkara;
  1. Niat : ketika membasuh muka;
  2. Membasuh seluruh wajah;
  3. Membasuh kedua tangan sampai siku;
  4. Mengusap sebagian rambut kepala;
  5. Membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki; dan 
  6. Tertib (berurutan) 
2. Syarat Wudhu 
  1. Islam; 
  2. Tamyiz, yaitu dapat membedakan baik dan buruknya suatu perbuatan;
  3. Tidak berhadats besar;
  4. Dengan air suci lagi mensucikan;
  5. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air, sampai keanggota wudhu. (Misalnya, getah, cat, dan sebagainya); dan
  6. Mengetahui mana yang wajib dan yang sunnah.
3. Sunnah Wudhu 
  1. Membaca basmalah pada permulaan wudhu;
  2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan;
  3. Berkumur-kumur;
  4. Membasuh lubang hidung sebelum berniat;
  5. Menyapu seluruh kepala dengan air;
  6. Mendahulukan anggota kanan dari pada yang kiri;
  7. Menyapu kedua telinga,luar dan dalam;
  8. Membasuh anggota wudhu sebanyak 3 kali;
  9. Menyela-nyela jari tangan dan kaki saat wudhu; dan
  10. Membaca do’a sesudah wudhu.
4. Hal Yang Membatalkan Wudhu 
  1. Keluar sesuatu dari qubul dan dubur,seperti buang air kecil maupun besar,kentut dan sebagainya;
  2. Hilang akal sebab gila, pingsan, mabuk, dan tidur nyenyak;
  3. Bersentuhan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya (keluarga yang tidak boleh dinikahi) dengan tidak memakai tutup; dan
  4. Tersentuh kemaluan (qubul dan dubur) dengan telapak tangan atau jari-jarinya yang tidak memakai tutup (walaupun kemaluannya sendiri
5. Tata Cara Berwudhu
Orang yang hendak mengerjakan shalat wajib lebih dahulu berwudhu,karena wudhu adalah syarat sahnya shalat. 
Sebelum berwudhu kita harus membersihkan dahulu najis-najis yang ada pada badan,jika ada. ini disebut juga Thaharah

Cara mengerjakan wudhu ialah : 
  1. Membaca BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM sambil mencuci kedua telapak tangan sampai pergelangan dengan bersih,sebaiknya tiga kali;
  2. Berkumur-kumur sebnyak tiga kali,sambil membersihkan gigi;
  3. Mencuci lubang hidung tiga kali;
  4. Mencuci wajah tiga kali, sambil membaca niat wudhu (lihat point nomor 2);
  5. Mencuci kedua belah tangan sampai siku-siku tiga kal;
  6. Menyapu rambut kepala tiga kali dari depan kebelakang;
  7. Menyapu atau membersihkan kedua telinga sebanyak tiga kali dengan air; dan
  8. Mencuci kedua telapak kaki hingga mata kaki tiga kali (catatan: tertib, artinya kerjakan cara diatas secara berurutan dari a hingga h). 
6. Do’a Sesudah Wudhu
Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu lasyarikalah,wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh,allahummaj’alnii minat tawwabina waj’alni minal mutatahhirin waj’alni min ibadikash shalihin.
Artinya:
Aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah yang tunggal,tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang-orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikan lah aku orang dari golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.

Bacaan Dan Gerakan Dalam Shalat
Nah, sekarang kita akan mempraktikkan shalat.
Apakah anda sudah hafal bacaan dan gerakan shalat? 
Ayo, perhatikan bacaan dan gerakan salat berikut. 

Ingat, shalat itu harus dilakukan dengan khusyuk, tertib, dan tuma’ninah. 

Selain itu, bacaan dan gerakannya pun harus dilakukan dengan baik.

Berikut ini adalah gerakan-gerakan shalat:
1. Niat Shalat
Gerakan yang pertama, yaitu:
Berdiri menghadap kiblat dan mengucapkan niat mengerjakan shalat. 
Niat shalat disesuaikan menurut salat yang akan dikerjakan. 
Niat shalat itu diucapkan di dalam hati.
Berikut Niat Shalat:
1. Shalat Subuh
Jumlah Raka'at & Bacaan Niat Shalat Shubuh
Shalat subuh merupakan shalat yang jumlah raka'atnya paling sedikit yaitu hanya ada 2 (dua) raka'at dalam shalat subuh, dengan mengeraskan bacaannya dikedua raka'at tersebut dan duduk tasyahhud satu kali pada raka'at terakhir. 

Adapun niat shalat shubuh arab, latin dan artinya adalah sebagai berikut:

اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLII FARDHOSH SHUBHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya :
  • Aku berniat shalat fardu Shubuh dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala
2. Shalat Zuhur
Jumlah Rakaat & Bacaan Niat Shalat Dzuhur
Shalat dzhuhur adalah shalat yang dilaksanakan pada saat tergelincirnya matahari. 
Adapun jumlah rakaat shalat zhuhur adalah 4 (empat) rakaat, dengan memelankan bacaannya dan dengan duduk tasyahhud dua kali duduk tasyahhud. 
Dan berikut adalah bacaan niat shalat dzuhur 4 rakaat bahasa arab, latin dan artinya lengkap.

اُصَلّى فَرْضَ الظُّهْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII FARDHODL DHUHRI ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya :
  • Aku berniat shalat fardu Dhuhur empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala
3. Shalat Ashar
Jumlah Rakaat & Bacaan Niat Shalat 'Ashar
Jumlah rakaat shalat asyar sama seperti shalat dzuhur yakni 4 (empat) rakaat, dengan memelankan bacaannya dan dengan duduk tasyahhud dua kali duduk tasyahhud. 
Berikut adalah lafadz niat shalat asyar 4 rakaat dalam bahasa arab, latin lengkap artinya:

اُصَلّى فَرْضَ الْعَصْرِاَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLII FARDHOL 'ASHRI ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya :
  • Aku berniat shalat fardu 'Ashar empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala
4. Shalat Maghrib
Jumlah Raka'at & Bacaan Niat Shalat Maghrib
Ada 3 (tiga) raka'at dalam shalat maghrib, dengan mengeraskan bacaannya pada dua raka'at yang pertama dan memelankan bacaannya pada raka'at ke tiga atau raka'at terakhir, serta duduk tasyahud pada raka'at yang kedua dan ketiga. 
Dan berikut adalah lafadz niat shalat maghrib lengkap bahasa arab, latin dan artinya: 

اُصَلّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLII FARDHOL MAGHRIBI TSALAATSA RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya :
  • Aku berniat shalat fardu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala
5. Shalat Isya
Jumlah Raka'at & Bacaan Niat Shalat 'Isya
Sama seperti shalat dzuhur dan asyar, yakni jumlah raka'atnya ada 4 namun berbeda bacaannya. 
Jika dalam shalat dzuhur dan asyar memelankan bacaannya, maka pada shalat isya harus mengeraskan bacaannya pada kedua raka'at yang pertama dan memelankan bacaannya pada kedua raka'at yang lain (dua raka'at terakhir), serta duduk tasyahud dua kali disetiap dua rakaat. 
Untuk bacaan niat shalat isya 4 raka'atadalah sebagai berikut lengkap dengan lafadz bahasa arab, latin dan artinya: 

اُصَلّى فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى 

USHOLLII FARDHOL 'ISYAA'I ARBA'A RAKA'AATIM MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA-AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA.
Artinya :
  • Aku berniat shalat fardu 'Isya empat raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan:
Allahu Akbar
Artinya:
Allah Maha Besar

3. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram, kedua tangan diletakkan di antara pusat dan dada, dengan tangan kanan di atas punggung tangan kiri dan kemudian membaca doa iftitah. 
Perhatikan doa iftitah berikut:
  1. Kabira wal wamdu lillahi katsira wa subhanallahi bukrataw waasyila. 
  2. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatarassamawati wal arda hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. 
  3. Inna salati wanusuki wa mahyaya wa mamati lillahirabbil ‘alamin. 
  4. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimina.
Artinya : 
  1. Segala puji bagi Allah dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. 
  2. Ku hadapkan muka dan hatiku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musrik. 
  3. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam. 
  4. Tidak ada sekutu bagiNya, demikianlah aku diperintah dan aku termasuk golongan orang-orang muslim.
4. Membaca Surah Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, kemudian diteruskan membaca Al-Qur‘an Surah Al-Fatihah.
Setelah membaca surah al-Fatihah dalam rakaat pertama dan kedua, disunahkan membaca surah atau ayat Al-Qur‘an. 
Sebelum memahami dan mengerti tentang surah atau ayat yang panjang dalam Al-Qur‘an, sebaiknya kamu membaca surah atau ayat yang pendek, seperti:
  • Al-Kafirun, 
  • Al-Ikhlas, 
  • Al-Asr, 
  • An-Nasr, 
  • dan sebagainya.
5. Rukuk
Setelah selesai membaca surah Al-Fatihah dan surah atau ayat Al-Qur’an, kemudian mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil membaca Allahu akbar. 
Kemudian kedua tangan memegang lutut sambil ditekankan hingga antara punggung dan kepala sejajar. 
Setelah sempurna rukuknya, lalu membaca tasbih tiga kali. Perhatikan bacaan tasbih berikut:
  • Subhana rabbiyal ‘azimi wabihamdih (3x) 
Artinya:
  • Mahasuci Allah Yang Maha Agung dan Memujilah Aku kepada-Nya.
6. Iktidal
Setelah rukuk, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil membaca bacaan berikut:
  • Sami’allahu liman hamidah
Artinya:
  • Allah Mendengar orang-orang yang memuji-Nya.
Kemudian saat berdiri tegak dilanjutkan membaca doa iktidal, seperti berikut:
  • Rabbana lakal hamdu mil’us samawati wa mil‘ulardi wa mil ‘umasyi’ta min syai’in ba’du.
Artinya:
  • Wahai Tuhan kami hanya untuk-Mu lah segala puji sepenuh lagit dan Bumi dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudahnya.
7. Sujud
Gerakan iktidal Setelah iktidal, diteruskan sujud dengan meletakkan dahi pada tempat sujud sambil membaca doa sujud seperti berikut:
  • Subhana rabbiyal a‘la wa bihamdih.
Artinya:
  • Mahasuci Allah yang Maha Tinggi dan Memujilah aku Kepada-Nya.
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud pertama kemudian duduk di antara dua sujud sambil membaca doa sebagai berikut:
  • Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’ni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni.
Artinya:
  • Ya Tuhanku, Ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah (kekurangan) ku, angkatlah derajatku, beri aku rezeki, beri aku petunjuk, berikanlah aku kesehatan dan maafkanlah kesalahanku.
9. Tasyahhud
Tasyahhud ada dua, yaitu:
  1. Tasyahhud awal dan 
  2. Tasyahhud akhir. 
1. Ketika tasyahhud awal
kamu harus membaca doa seperti berikut:
  1. Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. 
  2. Assalamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. 
  3. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadillahis salihin. 
  4. Asyhadu alla ilaha illallah. 
  5. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. 
  6. Allahumma salli ‘ala sayyidina muhammad.
Artinya:
  1. Segala kehortmatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. 
  2. Semoga keselamatan, rahmat dan berkah-Nya tetap tercurahkan atas-Mu, wahai Nabi. 
  3. Semoga keselamatan (tetap terlimpahkan) atas kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. 
  4. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. 
  5. Limpahkan rahmat kepada penghulu kami Nabi Muhammad.
2. Ketika tasyahhud akhir
bacaannya adalah sama dengan bacaan tasyahhud awal, tetapi ditambah dengan bacaan seperti berikut:
  1. Kama sallaita ‘ala sayyidina ibrahim wa ‘ala ali sayyidina ibrahim. 
  2. Wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.
  3. Kama barakta ‘ala sayyidina ibrahim wa ‘ala ali sayyidina ibrahim.
  4. Fil ‘alamina innaka hamidum majid.
Artinya:
  1. Sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada penghulu kami Nabi Ibrahim.
  2. Dan Keluarganya dan limpahkanlah berlah kepada penghulu kami Nabi Muhammad.
  3. Dan keluarganya sebagaimana Engkau limpahkan berkah kepada penghulu kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. 
  4. Sesungguhnya di alam semesta ini Engkau maha terpuji lagi maha mulia, wahai Zat yang menggerakkan hati tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
10. Salam
Setelah selesai bacaan tasyahhud akhir, kemudian mengucapkan salam dengan menoleh ke sebelah kanan dan sebelah kiri sambil membaca bacaan salam seperti berikut:
  • Assalamu ‘alaikum warahmatullahi.
Setelah gerakan salam maka selesailah shalat kita dan sempurnalah Bacaan dan Gerakan dalam Shalat.

Setelah shalat kita berdoa dan berzikir kepada Allah.

Syarat Wajib Dan Syarat Sahnya Shalat
A. Syarat wajib shalat adalah:
Segala sesuatu yang wajib dipenuhi sebelum mengerjakan shalat. 
Syarat wajib shalat adalah sebagai berikut:
  1. Beragama Islam, Orang yang bukan Islam tidak diwajibkan salat.
  2. Berakal sehat, Orang gila atau orang yang dalam keadaan mabuk tidak diwajibkan salat.
  3. Akil balig atau sudah dewasa, Batas laki-laki telah dewasa adalah berusia 15 tahun dan disertai mimpi basah, sedangkan batas perempuan akil balig yaitu telah mencapai usia 9 tahun atau ditandai dengan keluarnya haid.
B. Syarat sah shalat adalah
Segala sesuatu yang harus dipenuhi dan disempurnakan sebelum mengerjakan shalat. 
Syarat sah shalat itu terdiri atas hal-hal berikut:
1. Suci dari hadas besar dan hadas kecil. 
  • Menghilangkan hadas besar yaitu dengan mandi dan menghilangkan hadas kecil, yaitu:
Dengan wudhu, sesuai hadis riwayat Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah Saw., beliau bersabda: 
Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudu.
(Shahih Muslim No.330).
Suci dari hadas besar dan hadas kecil membuat tubuh kita bersih. 
Ingatlah bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan. 
Tubuh yang bersih membuat kita lebih sehat dan bugar.
2. Suci
  • Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis.
3. Menutup aurat. 
  • Aurat laki-laki antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan seluruh badannya, kecuali muka dan telapak tangan.
4. Masuk waktu sholat
  • Sudah tiba waktu shalat.
5. Menghadap ke kiblat
  • Menghadap ke arah Kota Mekah dimana Ka'bah terletak.
Rukun Dan Sunnah-sunnah Shalat
Rukun shalat adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan pada waktu melaksanakan salat dan tidak boleh ditinggalkan dengan sengaja. 

Jika kamu meninggalkan salah satu rukun shalat maka ibadah shalat kamu tidak sah.
Apa saja rukun shalat itu? 
Rukun shalat, yaitu:
  1. Niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat karena Allah.
  2. Berdiri bagi yang mampu.
  3. Mengucapkan Takbiratul ikhram (membaca Allahu Akbar).
  4. Membaca surah al-Fatihah pada setiap rakaat.
  5. Rukuk dengan tuma’ninah (diam sebentar).
  6. I’tidal dengan tuma’ninah (diam sebentar).
  7. Sujud dua kali dengan tuma’ninah.
  8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
  9. Duduk tasyahhud akhir dengan tuma’ninah.
  10. Membaca tasyahhud akhir.
  11. Membaca sholawat atas Nabi ketika tasyahhud akhir.
  12. Memberi salam yang pertama sambil memalingkan muka ke arah kanan lalu ke kiri.
  13. Menertibkan rukun, artinya meletakkan rukun pada tempatnya menurut susunan yang telah ditentukan.
Sunnah-Sunnah Shalat
Sunnah artinya:
Perbuatan yang dianjurkan. 
Apabila perbuatan itu dikerjakan akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa.

Adapun yang termasuk sunnah-sunnah shalat antara lain sebagai berikut:
  1. Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram.
  2. Mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, berdiri dari rukuk, dan berdiri dari tasyahhud awal.
  3. Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, dan keduanya diletakkan di bawah dada.
  4. Melihat ke arah tempat sujud.
  5. Membaca doa iftitah.
  6. Diam sebentar sebelum membaca al-Fatihah dan sesudahnya.
  7. Melafalkan ”amin” setelah membaca surah al-Fatihah.
  8. Membaca surah atau ayat Al-Qur’an sesudah membaca al-Fatihah pada dua rakaat pertama.
  9. Bagi makmum mendengarkan bacaan imam.
  10. Mengeraskan bacaan pada al-Fatihah dan surah Al-Qur’an pada shalat Magrib, Isya, dan Subuh pada rakaat pertama dan kedua.
  11. Takbir ketika turun dan bangkit, kecuali ketika bangkit dari ruku.
  12. Membaca do’a ketika iktidal.
  13. Mengucapkan bacaan ruku dan sujud.
  14. Meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut ketika rukuk.
  15. Membaca doa ketika duduk di antara dua sujud.
  16. Duduk Iftirasy, yaitu duduk di atas mata kaki, telapak kaki kanan ditegakkan, ujung jari dihadapkan ke kiblat.
  17. Duduk tawaruk, sama seperti duduk iftirasy, tetapi telapak kaki kiri dikeluarkan ke sebelah kanan.
  18. Memberi salam yang kedua dengan menoleh ke sebelah kiri.
Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
Shalat akan batal jika salah satu syarat atau rukun tidak dilaksanakan,atau terjadinya hal-hal sebagai berikut:
  1. Berhadas, baik hadas besar maupun hadas kecil.
  2. Terkena najis yang tidak dimaafkan.
  3. Terbuka aurat.
  4. Berubah niat salat.
  5. Membelakangi kiblat.
  6. Berkata-kata dengan sengaja.
  7. Makan dan minum dengan sengaja.
  8. Tertawa terbahak-bahak.
  9. Murtad (keluar dari Islam).
  10. Bergerak tiga kali berturut-turut.
  11. Menambah rukun fi’liyah.
  12. Mendahului imam dengan dua rukun.
Agar shalat kita sah dan diterima Allah SWT, mari kita penuhi syarat wajib dan syarat sahnya shalat dan juga rukun shalat disertai dengan niat lillahi ta’ala dan mencontoh shalat Nabi Muhammad Rasulullah Saw.
Baca Juga
  1. Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
  2. Mengenal Sholat Sebagai Rukun Islam Ke Dua
  3. Shalawat Mukhathab, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
  4. Shalawat Munjiyat, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
  5. Shalawat Nur Al Anwar, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya 
  6. Sholawat Al Nuraniyah atau Badawi Kubro, Bacaan Shalawat serta
  7. Sholawat Al-Fatih, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya
  8. Sholawat Ibrahimiyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya 
  9. Sholawat Nabi: Pengertian & Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat
  10. Sholawat Nariyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya -
  11. Sholawat vs Shalawat, Mana yang Benar Penulisannya? 

Baca Juga:
  1. Alasan Kerennya Jadi Santri
  2. Dakwah Ala Santri Nusantara
  3. Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
  4. Identitas Santri Dengan Karakter Yang Ramah
  5. Ideologi Santri Nusantara
  6. Kewaskitaan Organisasi Para Santri
  7. Memerangi Kemunafikan Ala Santri
  8. Santri Tidak Boleh Berbuat Sekehendaknya
  9. Sikap Santri Di Era Generasi Millenial
  10. Tantangan Dakwah Santri Zaman Mellennial
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT