Sholawat Nabi: Pengertian & Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Sholawat Nabi: Pengertian & Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat
Saat ini, banyak sekali album-album atau rekaman sholawat yang bermunculan di pasaran. Walaupun diantara kita sudah banyak yang mengetahui atau bahkan sering melantunkan bacaan sholawat tersebut, akan tetapi apakah kita sudah mengerti makna dan penjelasan dari setiap bait-bait sholawat yang ada?

Mengetahui kandungan beserta isi makna sholawat memang bukan hal yang wajib dimiliki oleh setiap ummat muslim, karena mengamalkannya saja dirasa sudahlah cukup mendapatkan ganjaran pahala dan keberkahan dari Allah S.W.T

Namun sebagai ummat muslim yang taat dan cinta terhadap Rasul-Nya, tak ada salahnya jikalau kita mau turut mendalami serta mencari arti dari sholawat tersebut. 

Tentunya hal ini akan menjadi nilai lebih untuk kita karena sesungguhnya setiap amal kita akan dihitung walaupun sebesar biji zarrah. 

Semoga dengan niat yang ada, bisa menghantarkan kita menuju Jannah-Nya serta memberikan Syafaat untuk kita di yaumil akhir kelak. Amiin ya robbal ‘alamin.
Pengertian Sholawat Nabi
Jika dilihat secara bahasa, sholawat merupakan bentuk jamak dari kata sholla atau sholat yang memiliki arti doa, kemulian, keberkahan, ibadah dan kesejahteraan.

Akan tetapi jika dilihat secara istilah, maka sholawat bermakna sebagai doa untuk nabi kita Rasulullah S.A.W sebagai bukti rasa cinta dan hormat kita kepadanya selaku ummatnya.

Tahukah anda, bahwasannya ada banyak sekali bacaan sholawat yang bisa kita jadikan sebagai amalan sehari-hari. Seperti Sholawat Nariyah, Sholawat Ibrahimiyah, Sholawat Al Fatih, Sholawat Al Nuraniyah dan lain sebagainya. Nanti kita akan bahas sholawat tersebut satu persatu.

Dari sekian bacaan sholawat yang ada, salah satu bacaan sholawat terpopuler adalah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍAlloohumma sholli ‘ala Muhammad wa’ala aali Muhammad
Artinya: 
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

Bacaannya yang pendek dan mudah, membuat sholawat ini menjadi sholawat yang paling populer dikalangan ummat islam.

Ibnu Katsir pernah menjelaskan dalam tafsirnya bahwasannya makna dari sholawat nabi ini juga bisa berbeda-beda dilihat subyek yang mengucapkan kalimat tersebut. 

Apabila sholawat tersebut berasal dari Allah S.W.T, maka sholawat tersebut memiliki arti pemberian rahmat oleh Allah S.W.T kepada makhluk-Nya (Nabi Muhammad S.A.W)

Lalu, jika sholawat tersebut datang dari para malaikat, maka tandanya sholawat tersebut memilik arti pemberian ampunan. 

Sedangkan jika sholawat tersebut diucap dari mulut seorang mukmin, hal ini berarti sebagai bentuk doa supaya Allah selalu memberikan rahmat dan kesejahteraan untuk Nabi kita Muhammad S.A.W

Rasulullah S.A.W juga pernah menjanjikan bahwasanya barangsiapa yang bersholawat kepadanya, maka akan dijanjikan akan mendapatkan pahala yang banyak. Baik diucap maupun ditulis.
Dalil-Dalil Terkait Sholawat Nabi (Alquran & Hadits)
Selain dalil quran yang telah disebutkan di paragraf pertama, ada beberapa dalil yang menganjurkan kita untuk selalu bersholawat kepada Rasul, baik itu Al-Quran maupun Hadits.

Abu Hurairah R.A pernah meriwayatkan bahwasannya Rasulullah S.A.W pernah bersabda:

لاتجعلوابيوتكمولاتجعلواقبريعيداوصلواعليّفإنّصلاتكمتبلغنيحيثكنتم
Artinya:
Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kuburan, dan janganlah kalian menjadikan kuburanku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalian berada.” (HR. Abu Daud No. 2044 dengan sanad hasan)

Dilihat dari hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa selain melarang kita untuk menjadikan rumah kita kuburan dan menjadikan kuburannya sebagai tempat perayaan, Rasulullah S.A.W juga menganjurkan kita untuk bersholawat kepadanya kapanpun dan dimanapun kita berada.

Annas bin Malik R.A pernah juga meriwayatkan bahwasannya Rasulullah S.A.W bersabda:
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطيئاتٍ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Artinya:

Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)-nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/ tingkatan (di surga kelak).” (HR An-Nasa’i No. 1297 dan Ahmad, shahih.)

Dalam hadits tersebut Rasulullah S.A.W menjelaskan bahwa bila kita mengucapkan sholawat kepada beliau satu kali, maka banyak sekali ganjaran yang akan kita dapat diantaranya:
  1. Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.
  2. Digugurkan sepuluh kesalahan atau dosanya.
  3. Juga ditinggikan sepuluh derajatnya di Jannah-Nya kelak.
Selain anjuran untuk bersholawat kepada Rasul, Rasul juga ternyata melarang kita untuk bersikap Ghulluw dalam memuji Rasulullah S.A.W. Apa itu Ghulluw? Ghulluw adalah sikap berlebih-lebihan dalam beragama.

Dalam konteks ini, bersholawat kepada nabi, haram hukumnya jika berlebih-lebihan memujinya secara bathil. Seperti menjadikan nama atau sholawatnya untuk jimat, sesajen, atau bahkan sampai mengambil tanah kuburan Rasulullah S.A.W.

Rasulullah S.A.W pernah bersabda:

لاَ تُطْرُوْنِي كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ، فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدُهُ، فَقُوْلُوْا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ
Artinya:
Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagai-mana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji ‘Isa putera Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka kata-kanlah: Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Rasul-Nya)” (HR Al-Bukhari No: 3445)
Baca Juga
  1. Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
  2. Mengenal Sholat Sebagai Rukun Islam Ke Dua
  3. Shalawat Mukhathab, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
  4. Shalawat Munjiyat, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya
  5. Shalawat Nur Al Anwar, Bacaan Sholawat serta Penjelasannya 
  6. Sholawat Al Nuraniyah atau Badawi Kubro, Bacaan Shalawat serta
  7. Sholawat Al-Fatih, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya
  8. Sholawat Ibrahimiyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya 
  9. Sholawat Nabi: Pengertian & Dalil-Dalil Berkenaan dengan Sholawat
  10. Sholawat Nariyah, Bacaan Shalawat serta Penjelasannya -
  11. Sholawat vs Shalawat, Mana yang Benar Penulisannya? 

Baca Juga:
  1. Alasan Kerennya Jadi Santri
  2. Dakwah Ala Santri Nusantara
  3. Dakwah Islamiyah Yang Relevan Di Ponpres
  4. Identitas Santri Dengan Karakter Yang Ramah
  5. Ideologi Santri Nusantara
  6. Kewaskitaan Organisasi Para Santri
  7. Memerangi Kemunafikan Ala Santri
  8. Santri Tidak Boleh Berbuat Sekehendaknya
  9. Sikap Santri Di Era Generasi Millenial
  10. Tantangan Dakwah Santri Zaman Mellennial
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT