Bagaimana Cara Mengkritik Yang Benar?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Bagaimana Cara Mengkritik Yang Benar?
Sebagian dari kita mungkin pernah mendapatkan kritik dari seseorang entah itu dari orang tua, guru, dosen, atasan di tempat kerja, dan bahkan dari teman dekat kita sendiri. 

Sebenarnya kritik itu perlu sampaikan kepada seseorang karena mungkin orang tersebut melakukan kinerja yang kurang memuaskan atau melakukan suatu kesalahan. 

Kritik diberikan agar orang tersebut sadar akan kekurangannya sehingga diharapkan kinerjanya dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya dan tidak mengulangi kesalahan lagi.

Jadi, kritikan itu adalah hal yang positif.
(Boss sedang mengkritik dan mengevaluasi kinerja bawahannya. Sumber gambar : 5 Tanda Si Bos Mulai)

Namun, kebanyakan orang salah dalam menyampaikan kritikan sehingga mengakibatkan orang yang dikritik menjadi tersinggung dan mungkin juga akan membenci si pengkritik

Hal tersebut bisa terjadi karena yang disampaikan itu bukan kritikan melainkan hujatan. 

Kritikan adalah memberikan tindakan koreksi dan saran atau masukkan yang positif sedangkan hujatan adalah kebalikan dari kata kritikan yang lebih condong ke arah negatif.

Terkadang kita sulit untuk membedakan apakah kita memberikan sebuah kritikan atau hujatan. 

Ada sebuah metode yang memudahkan kita dalam mengkritik seseorang yaitu:
  1. Metode Hamburger; dan
  2. Metode Sandwich.

Metode Hamburger
(3 lapisan pada hamburger tersebut adalah tahapan untuk mengkritik seseorang. Sumber gambar : How to Give More Effective Feedback)

Hamburger terdiri dari 3 lapis bagian, dan tiap lapisan tersebut bisa diumpamakan sebagai tahapan dalam mengkritik seseorang.

Yang perlu di perhatikan saat kita akan mulai mengkritik seseorang:
  1. Mulailah dengan pujian terlebih dahulu (lapisan pertama : compliment), 
  2. Setelah itu beri kritikan (lapisan kedua : criticism), 
  3. Bagian penutupnya beri pujian lagi (lapisan ketiga : compliment).
Berikut ini contoh memberikan kritikan dengan menggunakan “Metode Hamburger”:
Wah jhon, bagus sekali kamu menyampaikan presentasi tadi. Saya menjadi paham apa yang kamu sampaikan. 
Namun, alangkah baiknya jika slide pertama kamu perlu diberikan informasi tambahan lagi. Lalu, kebanyakan slide kamu terlalu banyak menampilkan tulisan. 
Saran saya kamu perlu menambahkan beberapa gambar yang berhubungan dengan materimu agar kami lebih mudah dan cepat memahaminya. Mungkin itu saja saran dari saya. 
Selebihnya, semuanya sudah bagus dan semoga jika ada presentasi lagi. Kamu bisa menyampaikan dan membuat slide lebih baik lagi.

Dari contoh diatas, mula-mula kita perlu memberikan pujian dahulu. 
Kenapa kita harus memberi pujian terlebih dahulu? 
Karena kita ingin memberi tahu bahwa sebenernya kita menghargai usaha atau kinerja orang tersebut.

Saat kita memberi pujian kepada seseorang.

Telinga orang tersebut akan terbuka dan senantiasa akan mendengarkan setiap ucapan kita karena pada dasarnya manusia senang dipuji. 

Setelah itu, kita boleh memberikan kritikan tapi disertai dengan masukkan atau saran agar orang tersebut menyadari dimana letak kekurangannya.

Pada bagian terakhir kita perlu memberikan pujian lagi karena sebelumnya kita sudah mengkritik kinerjanya sehingga mungkin akan membuatnya menjadi tersinggung dan kesal. 

Oleh karena itu, kita harus menutupnya dengan pujian lagi agar membuat suasana hatinya menjadi tenang dan mau menerima kritikan dan saran kita.

Metode Sandwich.
Sandwich terdiri dari dua lapis roti dan isian daging. Kita ibaratkan rotinya adalah pujian atau segala sesuatu yang kita suka dari hal yang akan kita kritik misal, semangkok bakso.

Isian daging adalah segala sesuatu yang menurut kita harus diperbaiki dari semangkok bakso tertebut, dan yang akan kita lakukan adalah melapisi kritik kita dengan pujian.
Saya suka bakso di kedai A. Dagingnya terasa, baksonya tidak alot dan porsinya banyak. Mienya bagi saya agak benyek, kuahnya juga sedikit hambar. Akan sangat enak jika kedepannya mienya lebih kenyal dan kuahnya kaya rasa. Secara keseluruhan baksonya enak, saya suka.

Intinya : 
Pujian - kritik - tutup dengan pujian lagi. 
Walaupun masih diperdebatkan, menurut saya sangat sedikit orang yang menjadi defensif ketika dikritik dengan metode berikut ini:
  1. Sopan dan tidak menyerang pribadinya tapi menyerang pendapatnya. 
  2. Sadari bahwa mungkin saya kritikmu juga memiliki cela. Jadi berkata-katalah dengan rendah hati dan meminta lawan bicaranya berdiskusi dan bukan berdebat. 
  3. Sadari bahwa manusia berbeda-beda. Kebenaranmu belum tentu kebenaran bagi lawan bicaramu. Apa yang kamu anggap nyata, mungkin dianggap ilusi oleh lawan bicaramu. Maka dari itu ada baiknya samakan persepsi dirimu dan lawan bicaramu sebelum mulai berdiskusi
Intinya sih jangan sekali-kali menyerang lawan bicara Sahabat Bitter secara personal. 

Karena, mungkin dia membalas dengan lebih tajam. Yang awalnya berujuan memberi kritik malahan menjadi debat kusir.

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT