Dari Tahun Reformasi Hingga Saat Ini (Indonesia)

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Dari Tahun Reformasi Hingga Saat Ini (Indonesia)

Nilai rupiah anjlok terhadap dolar Amerika, yang berfluktuasi Rp. 12.000 hingga Rp. 18.000 dari Rp2.200 pada awal tahun.

Di tengah situasi ini, tim ekonomi Soeharto justru menaikkan tarif listrik dan bahan bakar minyak. Ekonomi rakyat semakin terpuruk

Soeharto menyiasati situasi rawan pangan dengan kampanye makan tiwul, yang disampaikannya melalui televisi.

Namun Soeharto tetap penuh percaya diri, dan melakukan perjalanan ke luar negeri bahkan melakukan penerbang ke Jerman untuk berobat.

Pada saat yang sama pula penjarahan terus berlangsung selama 13-15 Mei. Kerusuhan ini telah mengakibatkan kerugian fisik di Jakarta sebesar Rp2.5 triliun. 

Menurut Gubernur Sutiyoso (Kompas 18 Mei), kerugian terjadi akibat:
  1. kerusakan 13 pasar, 
  2. 2479 ruko, 
  3. 40 Mal, 
  4. 1600 toko, 
  5. 45 bengkel, 
  6. 11 polsek, 
  7. 380 kantor swasta, 
  8. 65 kantor bank, 
  9. 24 restoran, 
  10. 12 hotel, 
  11. 9 pom bensin, 
  12. 8 bis kota, 
  13. 1119 mobil, 
  14. 1026 rumah penduduk dan gereja.
Sementara itu Bandara Halim Perdanakusuma dibanjiri pengungsi warga asing dan WNI yang bergabung dalam arus evakuasi dari Jakarta yang dilanda kerusuhan.

Pada 21 Mei 1998 di hadapan para wartawan media seluruh dunia, Soeharto mengumumkan untuk mundur sebagai presiden dan Wakilnya, B.J Habbibie, langsung dilantik menjadi presiden RI yang ketiga.

Akhir sebuah kediktatoran yang kejam dan congkak berakhir secara dramatis. Di jalan-jalan dan di gedung DPR, rakyat meluapkan kegembiraan dengan berbagai ekspresi. Sebuah fase baru dimulai, perjalanan transisi sebuah bangsa menuju demokrasi.

Untuk mencegah hal buruk yang pernah menimpa negeri ini berlanjut maka disusunlah Enam Tuntutan Reformasi: 
  1. Penegakan supremasi hukum. 
  2. Pemberantasan KKN 
  3. Adili Soeharto 
  4. Adili kroninya (Kroni Suharto). 
  5. Cabut Dwifungsi ABRI/ Polri 
  6. Pemberian Otonomi Daerah.
Dua puluh tahun dari Reformasi 1998, di manakah posisi bangsa kita dalam perjalanan menuju Demokrasi?

Beberapa pertanyaan barangkali membutuhkan jawaban segera:
  1. Apakah Indonesia akan terpecah-pecah (mengalami Balkanisasi)?
  2. Apakah akan muncul tirani baru?
  3. Atau Reformasi berhasil?
Jawabannya barangkali tergantung pada pilihan yang kita ambil hari ini.
Sumber:
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT