KH Ma'ruf Amin: Antara Celana Dan Sarung

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
KH Ma'ruf Amin: Antara Celana Dan Sarung
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin mengaku menerima pinangan Joko Widodo atau Jokowi sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) gara-gara diizinkan tetap mempertahankan budaya memakai sarung, meski berada di istana.

Alumnus Ponpes Tebuireng, Jombang ini lalu menceritakan, awal kali dipinang menjadi Cawapres, kali pertama yang disinggung Jokowi adalah gaya busana sarung yang dikenakan Kiai Ma'ruf.
Ketika diajak jadi calon wakil presiden, saya tanya: Apakah saya kalau jadi wakil presiden harus ganti celana?
tanya Kiai Ma'ruf dan langsung dijawab Jokowi.
Oh tidak, pak kiai tetap seperti semula (bersarung).
kata Kiai Ma'ruf menirukan kalimat Jokowi waktu itu, Senin (3/9).

Kiai Ma'ruf yang hari ini tengah menggelar safari politiknya ke sejumlah pesantren di Jawa Timur ditemani Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), itu juga menyebut, Jokowi menjamin tradisi sarung dan akan menjadikan Kiai Ma'ruf sebagai wakil presiden pertama yang mengenakan sarung di lingkungan istana.
Makanya, lanjut Kiai Ma'ruf, langsung menerima ini (pinangan Jokowi), karena ini merupakan kehormatan sebagai kiai dan santri, terutama sebagai Rais Aam Nahdlatul Ulama.

Menurutnya, santri tidak boleh kaku. Tapi harus fleksibel dimanapun dia berada dan bekerja. Santri, katanya, bisa jadi kiai maupun pengusaha. 
Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) bisa jadi presiden. Santri tidak perlu ada rasa minder.
katanya.

Sebelumnya, Kiai Ma'ruf yang maju sebagai bakal Cawapres dari Jokowi di 2019, hari ini menggelar roadshow ke sejumlah pesantren di Jawa Timur. Ini sekaligus pamitan Kai Ma'ruf sebagai Rais Aam PBNU.

Ditemani Ketum DPP PKB, Muhaimin Sikandar dan salah satu pengurus PBNU, Robikin Emhas, kali pertama yang dikunjungi Kiai Maruf adalah Pesantren Lirboyo, kemudian lanjut ke Ponpes Al Falah, Ploso.

Dari dua pesantren di Kediri itu, Kiai Maruf dan rombongan menuju Jombang, sowan ke Ponpes Tebuireng, Tambak Beras dan Denanyar, serta ziarah ke makam para pendiri NU. Selanjutnya menggelar pertemuan dengan PWNU Jawa Timur di Surabaya.

Di hari kedua, Selasa (4/9), alumnus Tebuireng itu menuju Ponpes Sunan Drajat, Lamongan dan dilanjut ke Serang, Rembang, Jawa Tengah untuk menemui KH Maimun Zubair.

Baca Juga

  1. Alasan Bitter Mendukung Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin
  2. Bangsa Ini Punya Arti Yang Sangat Besar Bagi Veteran
  3. Dari Tahun Reformasi Hingga Saat Ini (Indonesia)
  4. Filosofi Sandal Jepit Untuk Jokowi
  5. Idealisme Politik Berbalut Kemunafik
  6. Jangan Pilih Capres Dan Cawapres Republik Bebek
  7. KH Ma'ruf Amin: Antara Celana Dan Sarung
  8. Mengenal Jokowi Ahok, Sang Pemimpin Fenomenal Melalui Literasi
  9. Opini Politik-Politik Sampah
  10. Politik MEDSOS Terkejam Di Dunia
  11. Sebuah Catatan Dari Bitter: Kenapa Harus Memilih Jokowi 2 Periode
  12. Terkait Silsilah Raja Majapahit (Jokowi) dan Mataram (Prabowo) Dengan Pilpres 2019
  13. Terminologi JASMAS dan Panggung Politik 2019
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT