Public Figure Yang Mengakhiri Hidupnya Dengan Bunuh Diri

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Public Figure Yang Mengakhiri Hidupnya Dengan Bunuh Diri 
Menjadi terkenal ternyata tak selamanya membuat seseorang bahagia. Bagaimana tidak, setelah memiliki banyak fans dan meraih berbagai prestasi ternyata ada masa dimana seorang public figure mengalami masa-masa sulit yang tidak pernah diketahui oleh para penggemarnya.

Public Figure adalah seorang individu yang dikenal oleh masyarakat luas, baik karena profesi maupun kompetensinya. Secara khusus public figure dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Artis dan pejabat negara.

Artis dalam bidang tarik suara, aktor-aktris, atau yang lainnya. Sedangkan pejabat negara, baik dalam lembaga eksekutif, legislatif maupun yudikatif.

Mulai pejabat negara di pusat sampai daerah. Pejabat negara menyesuaikan dengan bidang masing-masing.

Baik artis maupun pejabat tentu mengadakan interaksi sosial. Interaksi sosial oleh artis maupun pejabat memiliki kekhasan masing-masing.

Artis mengadakan interaksi sosial secara pasif kepada penonton maupun secara aktif kepada penggemar (fans).

Sedangkan pejabat negara mengadakan interaksi sosial secara pasif dengan masyarakat (publik).

Tindakan sosial oleh artis maupun pejabat negara memiliki konsekuensi.

Artis mengadakan tindakan sosial dalam kesehariannya selalu menjadi perhatian penonton.

Baik tindakan sosial berkaitan dengan profesinya maupun tindakan diluar keprofesiannya.

Melalui tayangan, Infotainment penonton dan penggemar banyak yang mengikuti tindakan sosialnya.

Bahkan artis menggunakan tayangan Infotainment sebagai media  untuk berkomunikasi dengan penonton maupun penggemar.

Sedangkan masyarakat (publik) mengetahui tindakan sosial pejabat negara melalui pemberitaan di media baik cetak maupun audio-visual lewat pemberitaan.

Tindakan sosial pejabat negara lebih didominasi tindakan berkaitan dengan jabatan negara.

Bunuh diri adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.

Bunuh diri seringkali dilakukan akibat putus asa, yang penyebabnya seringkali dikaitkan dengan gangguan jiwa misalnya depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, ketergantungan alkohol/ alkoholisme, atau penyalahgunaan obat.

Faktor-faktor penyebab stres antara lain kesulitan keuangan atau masalah dalam hubungan interpersonal seringkali ikut berperan.

Upaya untuk mencegah bunuh diri antara lain adalah dengan pembatasan akses terhadap senjata api, merawat penyakit jiwa dan penyalahgunaan obat, serta meningkatkan kondisi ekonomi.

Terdapat bermacam-macam metode yang paling sering digunakan untuk bunuh diri di berbagai negara dan sebagian terkait dengan keberadaan metode tersebut. Metode yang umum antara lain: gantung diri, racun serangga, dan senjata api.

Sekitar 800.000 hingga satu juta orang meninggal karena bunuh diri setiap tahun, sehingga bunuh diri menduduki posisi ke-10 sebagai penyebab kematian terbesar di dunia.

Angka bunuh diri tercatat lebih banyak dilakukan oleh pria ketimbang wanita, dengan kemungkinan tiga sampai empat kali lebih besar seorang pria melakukan bunuh diri dibandingkan wanita.

Tercatat ada sekitar 10 hingga 20 juta kasus percobaan bunuh diri yang gagal setiap tahun. Percobaan bunuh diri semacam ini lebih sering dilakukan remaja dan kaum hawa.

Cara pandang terhadap bunuh diri selama ini dipengaruhi oleh konsep eksistensi yang luas seperti agama, kehormatan, dan makna hidup.

Agama Abrahamik secara tradisional menganggap bunuh diri sebagai perbuatan melawan Tuhan karena kepercayaan bahwa kehidupan itu suci.

Selama era samurai di Jepang, seppuku dijunjung tinggi sebagai sarana pertobatan akibat kegagalan atau sebagai bentuk protes.

Sati, sebuah praktik pemakaman dalam agama Hindu yang mengharuskan janda untuk melakukan pengorbanan diri di atas api pembakaran jenazah suaminya, baik atas keinginan sendiri maupun didesak oleh keluarga dan masyarakat.

Dahulu di kebanyakan negara barat, bunuh diri maupun percobaan bunuh diri merupakan tindakan kriminal yang bisa membuat seseorang dihukum, namun sekarang hukum tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Namun di kebanyakan negara Islam, tindakan ini masih dianggap melanggar hukum.

Pada abad ke-20 dan ke-21, bunuh diri dalam bentukpengorbanan diri digunakan sebagai sarana protes, dan kamikaze serta bom bunuh diridigunakan sebagai taktik militer atau teroris.

Contoh bunuh diri massal yaitu:
  1. Bunuh diri sekte "Jonestown" pada tahun 1978, di mana 918 orang anggota Peoples Temple, sebuah sekte di Amerika yang dipimpin oleh Jim Jones, mengakhiri hidup mereka dengan minum anggur Flavor Aid yang dicampur dengan sianida. Lebih dari 10.000 warga sipil Jepang melakukan bunuh diri di hari-hari terakhir Pertempuran Saipan pada tahun 1944, sejumlah orang melompat ke dalam "Jurang Bunuh Diri" dan "Jurang Banzai”.
  2. Aksi mogok makan 1981, yang dipimpin oleh Bobby Sands, menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Penyebab kematian tersebut dicatat oleh petugas forensik sebagai "kelaparan, pemaksaan diri" alih-alih bunuh diri, penyebabnya telah dimodifikasi menjadi hanya "kelaparan" pada surat kematian setelah mendapat protes dari keluarga pengunjuk rasa yang mati. 
  3. Erwin Rommel selama Perang Dunia II diketahui menyembunyikan rahasia tentang Plot 20 Juli terkait kehidupan Hitler dan diancam dengan pengadilan publik, hukuman mati dan balas dendam terhadap keluarganya kecuali jika ia mengakhiri hidupnya sendiri. 
Menurut catatan dan sumber lainnya, tercatat ada beberapa public figure yang mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara bunuh diri di tahun 2017.

Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh tersebut, mari kita ikuti ulasannya melalui list berikut:
1. Aaron Josef Hernandez - 19 April 2017
Terkenal sebagai seorang atlet American football dari tim New England Patriot, Hernandez memiliki karir yang cukup baik di tiga musim, sebelum pada akhirnya Ia harus merelakan reputasinya tersebut dalam sebuah kasus pembunuhan.

Hernandez terbukti membunuh Odin Lloyd, seorang atlet American football dari tim Boston Bandits, yang juga kekasih dari saudara tunangannya. Karena terbelit kasus tersebut Hernandez pun harus mendekam di penjara seumur hidup. Tapi belum sampai seumur hidup, Hernandez pun ditemukan tewas bunuh diri di dalam selnya, beberapa hari setelah vonis tersebut dijatuhkan kepadanya.
2. Michael Mantenuto - 24 April 2017
Pernah nonton film Miracle? Jika pernah nonton film besutan Disney tersebut, maka kita akan kenal siapa sosok aktor yang satu ini. Michael memang kurang menekuni karirnya sebagai aktor, karena dia lebih cenderung menggeluti karir profesionalnya di militer Amerika.

Sempat masuk jadi pasukan khusus "Green Beret", ternyata tak membuat bapak 2 anak ini pun terbebas dari depresi. Sampai pada akhirnya Michael pun ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobilnya. Michael menembakkan pistol ke dalam mulutnya di sebuah taman bernama Saltwater State Park, di daerah Washington.
3. Chris Cornell - 18 May 2017
Siapa yang tak kenal dengan vokalis kawakan yang satu ini. Suaranya yang khas tentu akan langsung mengingatkan kita dengan band Soundgarden dan Audioslave yang pernah digawanginya. Cornell mengawali karir musiknya sejak tahun 90an hingga akhirnya sukses meraih banyak penghargaan grammy. Namun dibalik itu semua, Cornell tetap tak bisa menghindari resiko depresi dalam dirinya.

Pria kelahiran 20 Juli 1964 itu ditemukan tewas dengan bekas jeratan tali pada bagian leher di kamar mandi hotel. Kejadian pada 18 mei 2017 tersebut sangat mengejutkan rekan-rekan band-nya, karena Cornell benar-benar baru saja melakukan performance dengan Soundgarden beberapa jam sebelumnya.
4. Chester Charles Bennington - 20 Juli 2017
Entah terinspirasi oleh teman baiknya, Chris Cornell, atau ada hal lain dibaliknya, kepergian Chester seolah menambah kesedihan pada penggemar musik dunia setelah sebulan sebelumnya Cornell pun pergi dengan cara yang tragis. Berbeda dengan Cornell, vokalis Linkin Park ini justru gantung diri di rumah pribadinya.

Tempat yang seharusnya menjadi tempat terhangat untuk berbagi keceriaan dengan keluarga, ternyata malah Ia jadikan sebagai tempat untuk mengakhiri hidup dengan cara yang tidak disangka-sangka. Padahal sebelumnya, Chester baru saja melakukan photo shoot dan berencana akan melakukan tour selama satu minggu sebelum kejadian memilukan itu terjadi.
5. Stephen Brian Wooldridge - 14 August 2017
Dikenal sebagai seorang atlet balap sepeda (track cycling), nama Stephen Wooldridge kian mahsyur berkat keberhasilannya memboyong emas dalam seri olimpiade Atena pada tahun 2004 dan kejuaraan sepeda kelas dunia lainnya di tahun 2002, 2003, 2004 dan 2006.

Tidak ada kronologis detail seputar kepergiannya yang begitu tragis, yang jelas para teman, keluarga dan rekan seprofesinya sangat kehilangan sosok bapak dari 2 orang anak tersebut. Semua itu terangkum jelas dalam setiap hasil petikan wawancara di berita online maupun offline pada saat hari kelabu itu dilaporkan.
6. Kim Jong-hyun - 18 Desember 2017
Bagi para penggemar K-pop, nama penyanyi yang satu ini pasti tak asing lagi ditelinga mereka. Yup, salah satu personel boy band Shinee ini adalah sosok yang sangat digilai sejak awal kemunculannya ke depan publik. Tidak hanya piawai dalam menyanyi, Jonghyun juga dikenal sebagai penulis lagu dan juga penyiar radio yang handal.

Memang terlampau singkat keberadaannya di dunia hiburan. Saat tengah dipuncak karirnya, Jonghyun malah memilih untuk mengakhiri hidupnya di penghujung tahun 2017. Pria kelahiran 8 April 1990 tersebut ditemukan tak bernyawa di apartemen yang Ia sewa selama dua hari di daerah Gangnam.
☆☆☆☆☆
Gangguan jiwa seringkali terjadi pada seseorang saat melakukan bunuh diri dengan angka kejadian berkisar antara 27% hingga lebih dari 90%.

Orang yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa memiliki risiko melakukan tindakan bunuh diri yang berhasil sebesar 8.6% selama hidupnya.

Sebagian dari orang yang meninggal karena bunuh diri bisa jadi memiliki gangguan depresi mayor.

Orang yang mengidap gangguan depresi mayor atau salah satu dari gangguan keadaan jiwa seperti gangguan bipolar memiliki risiko lebih tinggi, hingga mencapai 20 kali lipat, untuk melakukan bunuh diri.

Kondisi lain yang turut terlibat adalah skizofrenia (14%), gangguan kepribadian (14%), gangguan bipolar, dan gangguan stres pasca-trauma.

Sekitar 5% pengidap skizofrenia mati karena bunuh diri.

Gangguan makan juga merupakan kondisi berisiko tinggi lainnya.

Riwayat percobaan bunuh diri pada masa lalu merupakan alat prediksi terbaik terjadinya tindakan bunuh diri yang akhirnya berhasil.

Kira-kira 20% bunuh diri menunjukkan adanya riwayat percobaan pada masa lampau.

Lalu, dari sekian yang pernah mencoba melakukan bunuh diri memiliki peluang sebesar 1% untuk melakukan bunuh diri yang berhasil dalam tempo satu tahun kemudian dan lebih dari 5% melakukan bunuh diri setelah 10 tahun.

Meskipun tindakan melukai diri sendiri bukan merupakan percobaan bunuh diri, namun adanya perilaku suka melukai diri sendiri tersebut meningkatkan risiko bunuh diri.

Dari kasus bunuh diri yang berhasil, sekitar 80% individu yang melakukannya telah menemui dokter selama setahun sebelum kematian, termasuk 45% di antaranya yang menemui dokter dalam satu bulan sebelum kematian.

Sekitar 25–40% orang yang berhasil melakukan bunuh diri pernah menghubungi layanan kesehatan jiwa pada tahun sebelumnya.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT