Pentingnya Pembuktian Induktif Dari Sebuah Opini

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Pentingnya Pembuktian Induktif Dari Sebuah Opini
Pastinya dalam kehidupan sosial ini sahabat bitter tidak pernah lepas dari yang namanya fakta dan opini. Terutama opini yang sering yang kita keluarkan pada saat diskusi ataupun bermusyawarah saat hendak menyelesaikan permasalahan dan membahas suatu peristiwa.

Ketika suatu peristiwa/ hal/ keadaan yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya dan hal tersebut yang disebut sebuah fakta. Akan tetapi sebuah fakta diperlukan Pengertian, Contoh, dan Perbedaan Fakta dan Opini sebagai pembuktian terhadap kebenaran yang disampaikan. Fakta dapat dikenali oleh indra dan juga dapat diukur secara kualitatif.

Dalam mengukur sebuah kualitatif itu maka bitter menggunakan opini atau bisa disebut sebagai pendapat bitter dimana merupakan pandangan maupun anggapan bitter terhadap suatu peristiwa atau permasalahan tertentu. Setiap orang, baik bitter maupun sahabat bitter bisa saja mempunyai gagasan atau pengamatan yang sama terhadap sebuah fakta tentang apa yang terjadi, namun setiap pandangan atau opini bisa jadi berbeda-beda dari bagaimana kita mengukur kualitatif sebuah fakta secara subyektif. Hal ini tergantung dari sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing individu.

Opini merupakan suatu gagasan atau pendapat yang belum dapat dibuktikan kebenarannya karena berdasarkan perkiraan dan perasaan dalam menanggapi suatu peristiwa/ keadaan yang terjadi berdasarkan kenyataan dan dapat dibuktikan kebenarannya dengan cara mengujinya melalui pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi bitter. 

Akan tetapi, oleh karena opini itu sendiri memang bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.

Namun pembuktian induktif, kadang-kadang disebut logika induktif, adalah proses pembuktian di mana suatu argumen diduga mendukung kesimpulan tetapi tidak bersinambungan dengan fakta yang ada.

Opini publik adalah suatu ide, pendapat, atau gagasan suatu Kelompok Masyarakat yang didapatkan dari sebuah diskusi sosial, dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan.

Opini memiliki beberapa ciri, diantaranya seperti:
  1. Isi dari Opini merupakan hasil pemahaman atau penilaian seseorang terhadap suatu peristiwa/ kejadian yang terjadi.
  2. Opini belum tentu benar, jadi perlu pembuktian untuk mengetahui kebenarannya oleh karena itu memerlukan bukti-bukti yang tepat.
  3. Biasanya pernyataan opini hanya berupa saran atau usul saja terhadap suatu peristiwa/ kejadian.
  4. Dalam mengungkapkan opini umumnya selalu di awali menggunakan kalimat mungkin, misal, bisa saja, bisa jadi, menurut pendapat saya, menurut saya, dan lain-lain.

Adapun beberapa ciri dari kalimat Opini, diantaranya seperti:
  1. Kalimat yang belum dibuktikan kebenarannya.
  2. Kalimat yang sifatnya subjektif, biasanya ada yang dilengkapi dengan saran, pendapat, ataupun prediksi mengenai sebab maupun akibat suatu peristiwa/ kejadian.
  3. Kalimatnya dari pemikiran sendiri, atau merupakan pendapat seseorang dari pemikirannya sendiri.
  4. Tidak ada data akurat yang dapat mendukung kebenaran kalimat opini tersebut. Jadi kalimat opini tersebut belum dapat dibuktikan kebenarannya.
  5. Kalimat bisa berisi pendapat mengenai suatu peristiwa/ kejadian. Kalimat pendapat tersebut bisa mengenai jawaban pertanyaan dari apa, mengapa, bagaimana, dan lain-lain.
  6. Kalimat dapat berupa rencana mengenai suatu peristiwa/ kejadian yang belum/ akan terjadi.
  7. Kalimat opini bisa saja berisi kalimat yang belum tentu kejadiannya. Kalimat ini umumnya diawali dengan kata rasanya, menurut saya, dan lain-lain.
  8. Kalimat opini biasanya di awali menggunakan kata-kata seperti: bisa jadi, menurut saya, tidak mungkin, sebaiknya, seharusnya, bisa saja, bisa jadi, dan lain-lain.
  9. Jika kalimat opini tersebut berupa informasi, maka informasi tersebut belum tentu kebenarannya.

Jadi dari penjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa opini merupakan suatu pendapat, ide, ataupun gagasan seseorang yang belum tentu benar mengenai suatu peristiwa/ kejadian.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT