Pasar Setan Di Gunung Merbabu

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Pasar Setan Di Gunung Merbabu"
Kisah ini adalah kisah nyata dari Team Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat yang di muat di kumparanberita.com.

Bila Sahabat Bitter tinggal di Jawa Tengah terutama di Kabupaten Semarang sebelah utara, pastinya sudah tidak asing dengan gunung yang satu ini. 

Gunung yang bertipe strato atau kerucut ini sudah dikenal sejak masa pra Islam dan dijuluki sebagai Gunung Damalung atau Gunung Pamarihan. 

Namun setelah belanda menjajah Indonesia gunung ini berubah nama menjadi Merbabu dimana "meru" berarti gunung dan "abu". Konon tempat ini menjadi tempat pertapaan Prabu Jaya Pakuan seorang kesatria dari kerajaan Pakuan Pajajaran yang menjadi seorang resi Hindu.

Gunung merbabu merupakan gunung berapi aktif yang sedang tertidur, menurut catatan Belanda gunung tidak pernah erupsi sejak tahun 1600. 

Sehingga di permukaannya banyak ditemui vegetasi dan sering digunakan sebagai destinasi wisata atau tempat favorit para pendaki gunung. 

Banyak pengalaman para pendaki yang mengembirakan ada juga yang mengerikan, sehingga selain indah tempat ini terkenal akan mistik dan keangkerannya. 

Berikut Kisahnya Team Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) Pasar Setan Di Gunung Merbabu
Makhluk halus pun nampaknya perlu bertransaksi antar sesamanya. Buktinya ada Pasar Setan yang selalu ramai tiap malam di puncak Merbabu. Hanya isapan jempol? Misteri membuktikannya sendiri.

Pasar Setan! Sepertinya perkataan ini sangat naif didengar telinga kita. Tapi fenomena ini sudah lama beredar di lingkungan masyarakat yang tinggal di lereng Merbabu, salah satu gunung yang sangat dikeramatkan di Tanah Jawa. Konon di puncak, atau barangkali juga di salah satu bagian gunung ini terdapat apa yang dinamakan Pasar Setan. Benarkah begitu? Ini cukup membuat penasaran. Selain Merbabu, ada banyak gunung angker lainnya di Indonesia, selengkapnya bisa dilihat disini.

Bersama Team Mapala (Mahasiswa Pencinta Alam) dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat, Misteri berkesempatan mencoba memastikan tentang keberadaan Pasar Setan Puncak Merbabu itu.

29 Maret 2001 rombongan Mapala berangkat. Team tersebut berjumlah 9 orang, sudah termasuk Misteri. Mereka adalah: Rudi, Irwan, Jimmy, Edwin, Rahmad, Thomas, Amin Ridwan, Sutrisno. Mereka tergabung dari berbagai Fakultas.

30 Maret, saat matahari terbit di langit ufuk Timur kami telah sampai di Kaki gunung Merbabu. Alhamdulillah perjalanan berlangsung sangat lancar tanpa aral melintang. Sebagai langkah pertama, kami mulai beradaptasi dengan penduduk di sekitar kaki Gunung Merbabu, yang sebagian besar masih berbahasa Jawa totok. Maksud tujuan kami beradaptasi yang terutama adalah untuk mengetahui informasi seluk-beluk tentang kepercayaan adanya Pasar Setan di puncak Merbabu sana. Tidak banyak hal yang berhasil kami sadap terkait fenomena tersebut. Yang pasti, seusai memperoleh berbagai informasi tentang segala sesuatu di Merbabu, kami membuat rencana pendakian.

Sambil menyusun rencana pendakian, untuk melepas lelah kami istirahat satu hari satu malam. Baru pada paginya, tepat jam 08 kami mulai mendaki. Kondisi team saat mendaki tak jauh bedanya dengan TNI ketika latihan perang.

Ketika kami sampai di sebuah area, yang menurut warga setempat disebut Ketong Songo, kami menemui kejadian yang ganjil. Kenyataan ini membuat kami sangat penasaran. Ketika berada di area ini, kami bertemu dengan jasad lelaki yang telah meninggal. Posisi mayat tersebut dalam keadaan semedi. Anehnya, tubuh lelaki ini sama sekali tidak menebarkan bau busuk. Hanya pakaiannya yang tampak lusuh dengan tubuh tampak kering kerontang. Benarkah apa yang telah kami lihat? Ini benar kasat mata nyata adanya. Semua anggota tim melihatnya.

Mungkin, keadaan tubuh lelaki paruh baya itu telah sedingin es. Misteri mencoba mengambil gambar jasad tersebut dengan jepretan kamera. Hampir saja jantung ini copot. Betapa tidak, ketika Misteri menekan tombol kamera, tiba-tiba jasad tadi lenyap begitu saja, entah ke mana.
Kejadian aneh ini disaksikan oleh seluruh anggota tim. Melihat kenyataan ini, beberapa anggota tim tak dapat menutupi perasaan takut. Mereka mengusulkan agar pendakian dibatalkan.

Setelah musyawarah, keputusan yang diambil pendakian akan tetap diteruskan. Kami berpegang pada prinsip awal, bahwa kedatangan kami ke Merbabu bukan dengan tujuan tidak baik, apalagi ingin berbuat onar. Dan yang pasti, kami sepakat untuk selalu mengingat pesan yang diwanti-wantikan oleh salah seorang tetua warga yang kami temui di lereng kemarin, bahwa sepatah katapun kami tidak boleh berkata yang berbau melecehkan keadaan setempat. Juga diwanti-wani agar bila bertemu atau menjumpai apapun kani diminta diam, tak perlu banyak komentar apalagi menduga yang tidak-tidak.

Bismillah! Akhirnya, kami melanjutkan pendakian. Beberapa jam kemudian kami sampai di Tanjakan Setan. Di tempat ini lebih mencekam lagi, mana kala kami beristirahat dan merebahkan tubuh kami di bawah tenda. Keputusan beristirahat ini kami ambil karena hari telah memasuki senja.

Malam hari, sebuah kejadian aneh kembali berlangsung. Persis pada tengah malam. Rudi yang terjaga dari tidur mengaku melihat ada 5 jasad perempuan yang seperti menempel di atas perbukitan dekat kami berkemah.

Rudi yang terkenal sangat pemberani pelan-pelan membangunkan anggota tim yang lain, termasuk Misteri. Namun apa yang terjadi, manakala kami semua telah bangun, ke lima jasad yang tertempel itu pun lenyap. Tapi, Misteri sendiri sempat melihatnya. Kelima jasad perempuan itu sepertinya telah lama mati. Tubuh mereka kurus kering dengan pakaian compang-camping. Entah siapa mereka, Misteri tak berani menyusun dugaan.

Pagi harinya, dari Tanjakan Setan Misteri mencoba membidikkan kamera untuk merekam alam sekitar Merbabu. Usai itu kami pun mulai melanjutkan perjalanan menuju Pasar Setan. Di tengah-tengah perjalanan, Thomas yang telah diperingatkan agar tidak memakai baju merah, rupanya nekat memakai baju larangan tersebut. Ujung-ujungnya, Thomas kesasar ketika hendak membuang air kecil di dekat salah satu pohon. Dia kesasar sekitar 250 meter. Dia baru datang hampir sejam lamanya setelah kami duluan sampai di Pasar Setan.

Pasar Setan! Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan tempat berjuluk menyeramkan ini, terutama pada saat siang. Secara kasat mata semuanya biasa-biasa saja. Hanya bentangan perbukitan dengan pohon-pohon besar dan kecil, juga semak-belukar yang merimbun.

Namun, ketika malam hari tiba, semuanya berubah. Perubahan tersebut terjadi pada suhu udara yang mendadak sangat dingin, begitu pun keadaan di tenda-tenda kami yang tidak jauh dari titik lokasi. Sekitar 300 meter. Dan, malam Itu, sepertinya kami mendengar sebuah keramaian.
Dengan sistim perseparoh anggota, kami memastikan arah keramaian tersebut. Ternyata setelah kami lihat dari atas, terlihat di bawah kami tampak suasana sebuah pasar, tepatnya berada di Tanjakan Setan yang telah kami lewati senja tadi. Astagfirullah! Bagaimana bisa kenyataan ini terjadi dalam kebenaran yang sesungguhnya?

Kami Hanya Bisa diam seribu bahasa. Kami berkeinginan memberanikan diri memasuki Pasar Setan itu. Tapi, untuk menuju ke sana pada malam hari jelas tidak mungkin. Di samping medannya yang cukup berat, juga kemungkinan adanya resiko gaib. Akhirnya, kami hanya bisa memandangi Pasar Setan dari kejauhan.

Sekitar 20 menit kami kembali ke tenda. Anggota tim yang sejak tadi berada di tenda ingin tahu juga tentang keberadaan, pasar dedemit tersebut. Setelah beberapa jam kemudian anggota tim kedua ini kembali ke tenda, mereka menyatakan jika pasar itu masih ada. Suara keramaian pasar tersebut tidak kedengaran lagi manakala tim Mapala menyalakan api unggun.

Pagi harinya, karena penasaran dengan keadaan semalam, kami turun dan mendatangi lokasi Pasar Setan tersebut. Sesampai di tempat tersebut, kami tidak menemukan apapun. Jangankan bekas sampah dari berbagai jenis makanan yang mereka jual, gubuk dan barak-baraknya pun tidak ada, apa lagi gerobak bakso. Padahal, semalam kami melihat pasar tersebut sangat lengkap. Ada yang jualan es, penjual bakso, penjual soto, penjual sayur-sayuran, penjual buah-buahan dsb.

Menurut keterangan warga setempat keberadaan Pasar Setan tersebut memang ada. Dan ini sudah tidak asing lagi. bagi-warga yang mukim di lerang Merbabu.

Sementara itu, menyangkut lima jasad wanita yang menempel di perbukitan dan seseorang yang mati dalam posisi bersemedi tersebut, beberapa warga setempat menyatakan bahwa sebenarnya di Pasar Setan tersebut, sering menelan korban. Namun kejadian tersebut sengaja dirahasiakan oleh warga setempat. Karena bila mereka membocorkan rahasia tersebut, pasti akan menerima musibah. Entah sakit, entah meninggal. Makanya, mereka lebih menyayangi nyawa mereka dari pada membocorkan rahasia.

Konon, kebanyakan korban menimpa pada orang yang bermaksud mencari pesugihan, atau orang yang tidak ijin ketika hendak memasuki Pasar Setan. Makanya, warga selalu mengingatkan para pendatang, pendaki, atau pencari pesugihan, agar sebelum memasuki lokasi Merbabu harus memberi salam terlebih dahulu.

Bagi yang belum pernah mendaki Merbabu, mungkin sulit percaya dengan adanya Pasar Setan tersebut. Tapi jika ingin bukti, silahkan saja daki Merbabu.
☆☆☆☆☆
Berikut Kita Simak Kisah
Misteri Penampakan Pasar Setan 
Yang Menyelimuti Gunung Merbabu.
Setan Gendong
Setan gendong merupakan mitos yang dipercaya banyak pendaki di Gunung Merbabu. Konon setan ini suka menyamar menjadi wanita cantik yang meminta gendong kepada pendaki. Jika para pendaki tidak mau menuruti keinginannya maka bisa diganggu seperti tas carrier yang lebih berat dari biasanya diikuti dengan bau wewangian kamboja dan kemenyan. Lebih baik pendaki mengabaikannya sembari berdoa kepada Tuhan YME, karena setelah sampai di atas hantu tersebut otomatis menghilang dan tidak menjadi berat lagi.
Hantu Gadis
Hantu ini dikenal dari salah seorang cerita pendaki bernama Budi yang mengalami fenomena aneh yang tak masuk akal saat mendaki tahun 2012. Budi awalnya tidak mengira gadis itu hantu, karena dia mengaku sebagai rombongan pendaki yang tertinggal. Namun ketahuan, setelah dia menanyakan kepada rombongan pendaki lainnya bahwa gadis itu tidak dikenal dalam rombongannya. Setelah ditelusuri, ternyata gadis tersebut adalah seorang gadis pendaki yang hilang sejak tahun 2009 dan mayatnya tidak pernah ditemukan. Dipercaya gadis tersebut menjadi salah satu penunggu gunung Merbabu yang gentayangan.
Macan Gaib
Mitos macan gaib menjadi terkenal saat ditemukannya mayat perempuan yang mati mengenaskan dengan luka gigitan dan cakaran macan di tahun 2008 di hutan Suroloyo. Menurut masyarakat sekitar sebenarnya sudah tidak ada lagi habitat macan di daerah ini, sehingga banyak yang beranggapan bahwa korban telah digigit oleh macan jadi-jadian alias macan gaib. Konon, macan ini sering terdengar aumannya namun tidak terlihat wujudnya. Mitos macan gaib membuat banyak pendaki waspada saat mendaki gunung dengan ketinggian 3145 Mdpl ini.
Genderuwo
Genderuwo dikenal sebagai makhluk manusia setengah kera yang dipercaya sebagai manifestasi makhluk jin. Kalau di luar negri makhluk ini disebut BigFoot yang juga menjadi misteri hingga kini. Isu tentang adanya genderuwo di Gunung Merbabu menyeruak setelah adanya laporan dari seorang pendaki yang melihat penampakan makhluk hitam tinggi besar di pos Bayangan II, Jalur Cunthel. Sayangnya pendaki yang melihat penampkan makhluk ini selalu lari terbirit-birit sebelum mengabadikannya dalam foto atau video.
Kerajaan Gaib
Puncak Gunung merbabu dipercaya sebagai pusat kerajaan gaib sejak dinasti Mataram berkuasa. Terbukti dengan ditemukannya benda-benda antik di puncak gunung. Warga setempat percaya, kerajaan gaib tersebut memiliki 2 kubu tentara, yang berwarna hijau dan yang berwarna merah. Untuk itu di gunung ini muncul mitos pantangan menggunakan atribut warna merah dan hijau. Siapapun yang menggunakan atribut warna tersebut maka tidak akan selamat saat mendaki. Jika menggunakan warna hijau maka prajurit warna merah akan mecelakakan jika pakai warna merah maka prajurit hijau juga akan mengganggu dan memusuhimu. Sebagaimana kerajaan pada umumnya, disana juga terdapat jalan, pasar, alun-alun, rumah penduduk yang semuanya tak kasat mata. 
Watu Gubug
Watu Gubug berarti rumah batu dalam bahasa Jawa. Sebuah tumpukan batu misterius yang menyerupai goa dipercaya sebagai gerbang menuju kerajaan jin. Situs ini dapat ditemukan di jalur pendakian Thekelan dan sering dijadikan tempat berteduh dikala hujan ataupun panas. Fenomena aneh sering terasa saat pendaki memasuki tempat ini, jika dilihat dari kejauhan goa ini sangat sempit namun saat masuk kedalam maka akan terasa luas yang bisa memuat banyak orang. Konon katanya, siapapun yang memiliki niat jahat akan diganggu jin penunggu gubug ini. Biasanya berupa suara aneh, dan bayangan misterius di dalam batu.
Jembatan Setan
Dinamai jembatan setan, mungkin jalur ini ibarat setan yang siap merenggut nyawa pendaki yang terpeleset atau terjatuh. Jembatan setan terkenal sebagai trek paling ekstrim dari semua jalur pendakian yang ada di Gunung Merbabu. Jembatan setan dapat ditemui pada pendakian lewat jalur Cunthel, jalur pendakian terpendek dari yang lain. Selain menawarkan pemandangan alam yang indah, dibawah jembatan juga menawarkan pemandangan jurang mengerikan yang bisa membuat jantung berdebar-debar. Jalur ini lebarnya hanya setapak kaki di pinggiran tebing dan pendaki harus pegangan erat pada sela-sela batu. Siapapun yang melewati jembatan ini wajib berdoa supaya tidak diganggu makhluk halus penunggu jembatan ini.

Baca Juga
  1. Data Keluarga Eyang Anomsari Generasi Ke IV-VI Dari Ki Tohari - 
  2. Eyang Anomsari - 
  3. Eyang Raga Runting - 
  4. Eyang Santri - 
  5. Pasar Setan Di Gunung Merbabu - 
  6. Pentur Sunan Kalijogo Ijo Royo-Royo - 
  7. Pesan Nyi Sekar Arum Melati Untuk Gunung Merapi - 
  8. Prabu Brawijaya V (Raja Terakhir Kerajaan Majapahit) - 
  9. Sanepo Telo Widoro Upas - 
  10. Waluyo Dan Jaran Kepang Paguyuban Perkutut Putih - 
☆☆☆☆☆

1 comment:

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT