Islam Kejawen Dan Sanepanan Ajaran Islam

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Islam Kejawen Dan Sanepanan Ajaran Islam"
Adanya sekelompok golongan Islam yang lainya mengatakan Islam Kejawen Adalah ahli bid’ah atau bahkan Ajaran Sesat karena tidak sesuai dengan ajaran Rasul. 

Kita disini bukan mengupas golongan mana yang dimaksud, saya yakin Orang Muslim Indonesia tahu benar golongan mana yang dimaksud. Melainkan kita akan membahas tentang Islam Kejawen yang ada di pulau jawa ini.

Islam Kejawen bukalah sebuah Agama karena Islam Kejawen sebenarnya tetap sama dengan Agama Islam seperti yang pernah dibahas sebelumnya bahwa Islam Kejawen dapat dikatakan termasuk didalam Kultur Kebudayaan Islam yang ada di Indonesia.

Secara umum agama Islam‎ merupakan agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan artilainnya Agama Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti Seseorang Yang Tunduk Kepada Tuhan, atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Kejawen (bahasa Jawa Kejawèn) merupakan sebuah kepercayaan yang terutama dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa.


Kejawen hakikatnya adalah suatu filsafat di mana keberadaannya ada sejak orang Jawa (Bahasa Jawa: Wong Jawa, Krama: Tiyang Jawi) itu ada. 

Hal tersebut dapat dilihat dari ajarannya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama yang dianut pada zamannya. 

Kitab-kitab dan naskah kuno Kejawen tidak menegaskan ajarannya sebagai sebuah agama meskipun memiliki laku. 

Kejawen juga tidak dapat dilepaskan dari agama yang dianut oleh orang jawa itu sendiri karena filsafat Kejawen dilandaskankan pada ajaran agama yang dianut oleh filsuf Jawa.

Secara umum, ajaran kejawen mengajarkan untuk menjauhi larangan agamanya dan melaksanakan perintah agamanya namun tetap menjaga jatidirinya sebagai orang pribumi, karena ajaran filsafat kejawen memang mendorong untuk taat terhadap tuhannya.

Kejawen tidak memiliki Kitab Suci Namun Agama Islam mempunyai Kitab Suci, tetapi orang Jawa memiliki bahasa sandi yang dilambangkan dan disiratkan dalam semua sendi kehidupannya dan mempercayai ajaran-ajaran Kejawen tertuang di dalamnya tanpa mengalami perubahan sedikitpun karena memiliki pakem (aturan yang dijaga ketat), kesemuanya merupakan ajaran yang tersirat untuk membentuk laku utama yaitu Tata Krama (Aturan Hidup Yang Luhur) untuk membentuk orang jawa yang hanjawani (memiliki akhlak terpuji).

Sejarah Islam Kejawen ini muncul semenjak Sunan Kalijaga berdakwah di Pulau Jawa dengan menggunakan Adat dan Kebudayaan Jawa yang disesuaikan dengan Agama Islam. Dengan cara ini terbukti ampuh menyebarkan Ajaran Agama Islam di Bumi jawa yang dimana suku jawa terkenal dengan ajaran spiritual yang kental dengan dalam opini umum berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa dimana ini juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa, laku olah sepiritualis kejawen yang utama.

Sejak dulu, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga menjadi inti ajaran Kejawen, yaitu mengarahkan insan untuk:
Sangkang Parani Dumadhi yang artinya Dari Mana Datang Dan Kembalinya Hamba Tuhan dan membentuk insan se-iya se-kata dengan Tuhannya yang Manunggaling Kawula Lan Gusti yang artinya Bersatunya Hamba Dan Tuhan.

Dari kemanunggalan itu, ajaran Kejawen memiliki misi sebagai Khalifah Dimuka Bumi Ini berikut:
  1. Mamayu Hayuning Pribadhi (sebagai rahmat bagi diri pribadi)
  2. Mamayu Hayuning Kaluwarga (sebagai rahmat bagi keluarga)
  3. Mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia)
  4. Mamayu Hayuning Bhuwana (sebagai rahmat bagi alam semesta)

Dari misi tersebut, ketika para wali memperkenalkan Ajaran Agama Islam dimana ajaran Islam sendiri juga mengajarkan Misi Kemanunggalan yang sama dengan Falsafah Jawa, seakan-akan Orang Jawa menemukan sebuah agama yang sesuai dengan apa yang dinanti-nantikan sesui dengan kabar-kabar sastra jawa kuno dahulu.

Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa Islam Kejawen adalah Sebuah Ajaran Islam yang dimana ajaran tersebut telah menyesuaikan ajaran Islam melalui Filsafah-filsafah Ajaran Kejawen. 

Dimana ajaran filsafah jawa ini dikembangkan oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan Ajaran Agama Islam dan dengan menggandeng Filsafah Jawa agar masyarakat jawa lebih mengenal Islam lebih jauh dan bisa dikatakan Sunan Kalijaga terbilang paling sukses mengisalam masyarakat jawa ketimbang para wali lainnya.

Orang Islam Kejawen pun memberikan julukan tersendiri untuk Sunan Kalijaga sebagai pembeda dari kedelapan wali lainnya. 

Sunan Kalijaga lebih dikenal oleh orang jawa sebagai WALI IRENG, karena didalam kesehariannya hanya beliaulah yang menggunakan pakaian Kas Jawa ketimbang Kedelapan Wali lainnya yang lebih condong menggunakan Gamis.

Ajaran Islam Kejawen tidak pernah melenceng dari Syariat Islam, bahkan bagi Orang Islam Kejawen percaya akan Ke Esaan Tuhan, bahkan ada yang mengakui bahwa Agama Islam Sudah Ada sejak Zaman Wangsa Sailendra dan Sanjaya dan dimana Islam Waktu itu belumlah sempurna seperti saat ini. 

Karena pada waktu wangsa Sanjaya dan Sailendra Nabi Muhammad belum diangkat menjadi Rasul dan diperkirakan Agama yang di maksud adalah Agama Kapitayan.

Dari sini dapat dipahami bawah Orang Islam Kejawen adalah Orang Islam yang masih menggunakan Filsafah-filsafah jawa dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari sebagai Tatakrama Orang Jawa yang sering menggunakan Sanepan dalam menerapkan suatu ajaran dan pendidikan dimasyarakat jawa dan dimana filsafah ini masih bermakna sesuai Syariat Islam dan tanpa mengubah sedikitpun ajaran Syariat Islam.

Baca Juga:
  1. Agama Kapitaya: Agama Universal Dari Tanah Jawa 
  2. Aliran Kejawen Sapto Darmo 
  3. Islam Kejawen Dan Sanepanan Ajaran Islam 
  4. Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari 
  5. Kaweruh Ngelmu Sejati (Sang Hyang Jagad Girinata) 
  6. Mengenal Manfaat Dupa Bagi Kehidupan Sehari-hari 
  7. Penciptaan Kanjeng Ratu Kidul 
  8. Sanepo Pandowo Limo Lan Kurowo 
  9. Sitem Feodalisme Sebuah Gelar Suku Jawa 
  10. Suku Jawa (Dinasti Sanjaya) Dan Jawa Dwipa, Negerei Para Dewa 
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT