Sanepo Pandowo Limo Lan Kurowo

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Sanepo Pandowo Limo Lan Kurowo
AJARAN Kejawen sangat sarat dengan sanepo/ sanepan/ perumpamaan dan juga filosofi. Setidaknya orang Jawa mesti memahami beberapa cerita wayang baik wayang kulit maupun wayang purwa.

Dari kata-kata wayang saja, orang Jawa seharusnya sudah memahaminya karena wayang bermakna wewayangan atau ayang-ayang (bayang-bayang). 
Bayangan siapa? 
Ya bayangan kehidupan seluruh manusia di dunia ini.
Dalam wayang terdapat beberapa filosofi seperti Pandawa yang juga sering disebut Pandawa Lima karena jumlahnya lima orang yang terdiri dari:
1. Yudhistira; 
2. Bima/ Sena/ Werkudara; 
3. Arjuna/ Janaka; 
4. Nakula dan 
5. Sadewa
(Nakula dan Sadewa) disebut merupakan saudara kembar. 

Pandawa Lima Merupakan Sosok Penjelmaan Dewa.
Disamping sosok yang berjiwa ksatrian dan merupakan penjelmaan dewa, terdapat pula filosofi sosok yang melambangkan angkara murka yang digambarkan lewat 100 sosok Kurawa/ Korawa. 
Betikut Ke-100 sosok Kurawa tersebut antara lain:
1. Duryodana (Suyodana); 
2. Dursasana (Duhsasana); 
3. Abaswa; 
4. Adityaketu; 
5. Alobha; 
6. Anadhresya (Hanyadresya); 
7. Anudhara (Hanudhara); 
8. Anuradha; 
9. Anuwinda (Anuwenda); 
10. Aparajita; 
11. Aswaketu; 
12. Bahwasi (Balaki); 
13. Balawardana; 
14. Bhagadatta (Bogadenta); 
15.Bima; 
16. Bimabala; 
17. Bimadewa; 
18. Bimarata (Bimaratha); 
19. Carucitra; 
20. Citradharma; 
21. Citrakala; 
22. Citraksa; 
23. Citrakunda; 
24. Citralaksya; 
25. Citrangga; 
26. Citrasanda; 
27. Citrasraya; 
28. Citrawarman; 
29. Dharpasandha; 
30. Dhreksetra; 
31. Dirgaroma; 
32. Dirghabahu; 
33. Dirghacitra; 
34. Dredhahasta; 
35. Dredhawarman; 
36. Dredhayuda; 
37. Dretapara; 
38. Duhpradharsana; 
39. Duhsa; 
40. Duhsah; 
41. Durbalaki; 
42. Durbharata; 
43. Durdharsa; 
44. Durmada;
45. Durmarsana; 
46. Durmukha; 
47. Durwimocana; 
48. Duskarna; 
49. Dusparajaya; 
50. Duspramana; 
51. Hayabahu; 
52. Jalasandha; 
53. Jarasanda; 
54. Jayawikata; 
55. Kanakadhwaja; 
56. Kanakayu; 
57. Karna; 
58. Kawacin; 
59. Krat; 
60. Kundabhedi; 
61. Kundadhara; 
62. Mahabahu; 
63. Mahacitra; 
64. Nandaka; 
65. Pandikunda; 
66. Prabhata; 
67; Pramathi; 
68. Rodrakarma (Rudrakarman); 
69. Sala; 
70. Sama; 
71. Satwa; 
72. Satyasanda; 
73. Senani; 
74. Sokarti; 
75. Subahu; 
76; Sudatra; 
77. Suddha (Korawa); 
78. Sugrama; 
79. Suhasta; 
80. Sukasananda; 
81. Sulokacitra; 
82. Surasakti; 
83. Tandasraya; 
84. Ugra; 
85. Ugrasena; 
86. Ugrasrayi; 
87. Ugrayudha; 
88. Upacitra; 
89. Upanandaka; 
90. Urnanaba; 
91. Wedha; 
92. Wicitrihatana; 
93.Wikala; 
94. Wikatanana; 
95. Winda; 
96. Wirabahu; 
97. Wirada; 
98. Wisakti; 
99. Wiwitsu (Yuyutsu); dan 
100. Wyudoru (Wiyudarus).

Sejatinya, filosofi sosok Pandawa Lima dan Kurawa yang sangat berlawanan itu bukan hanya cerita semata. Semua itu ada dalam tubuh setiap manusia.

Filosofi Pandawa Lima dalam tubuh setiap manusia yakni:
1. Yudhistira 
(Lokasi perumpamaan Yudhistira di tubuh manusia adalah di OTAK)
Yudhistira merupakan saudara Pandawa yang paling tua dan penjelmaan dewa Yama. Sifatnya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, suka memaafkan dan mengampuni musuh yang sudah menyerah.
FILOSOFI
Jika manusia ingin mulia dalam hidupnya, maka pergunakanlah otak secara bijaksana dan tidak mengumbar ambisi untuk meraihnya, melainkan mengutamakan strategi untuk meraih kemuliaan hidup di dunia.

2. Bima/ Sena/ Werkudara 
(Lokasi perumpamaan Bima/ Sena/ Werkudara di tubuh manusia adalah pada MATA)
Bima merupakan putra kedua yang merupakan penjelmaan dari dewa Bayu sehingga sering dijuluki Bayusutha. Tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar diantara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Lantaran kekuatannya, Bima sangat ditakuti oleh sosok Kurawa dan musuh-musuhnya.
FILOSOFI
Satu hal yang membuat manusia ditakuti adalah matanya. Ketika manusia marah dan matanya melotot, maka orang lain pun akan sedikit gemetar melihat sorot matanya.

3. Arjuna/ Janaka 
(Lokasi perumpamaan Arjuna/ Janaka di tubuh manusia adalah pada HATI KECIL/ HATI NURANI)
Arjuna merupakan penjelmaan dewa Indra yang juga dewa perang. Sifat utama dari Arjuna adalah sering bertapa, mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan tidak pernah berbohong.
FILOSOFI
Kegemarannya bertapa membuat Arjuna sangat dekat dengan SANG PENCIPTA. Manusia yang sering mendengarkan hati kecilnya (nurani) maka ia cenderung memiliki keinginan mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH. 

4-5 Nakula dan Sadewa 
(Lokasi perumpaan Nakula dan Sadewa di tubuh manusia adalah pada BUAH PELER KEMALUAN yang kembar).
Baik Nakula dan Sadewa adalah penjelmaan dewa Aswin yang merupakan dewa pengobatan. Keduanya memiliki sifat bijaksana dan senang melayani.
FILOSOFI
Manusia hendaknya bijaksana dalam menggunakan alat kelaminnya (tidak gonta-ganti pasangan). Dan memiliki kesetiaan untuk melayani pasangan hidupnya. 

Itulah sanepan/ perumpaan lokasi Pandawa Lima di tubuh anak Adam.

Lalu dimanakah sanepan atau perumpamaan untuk Kurawa di tubuh manusia?

Filosofi Sosok Kurawa dalam tubuh setiap manusia yakni:
Sanepan/ perumpamaan dan filosofi seratus sosok Kurawa itu ternyata berlokasi di hati besar manusia. 

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, manusia itu memiliki 2 hati yaitu hati besar dan kecil (hati nurani). 

Kedua hati itu memiliki kecenderungan yang sangat bertolak belakang. 

Hati besar senantiasa dipenuhi dengan sifat buruk, iri, dengki, ambisi, nafsu berbuat kejahatan dll.

Sementara hati nurani cenderung mengajak untuk berbuat kebajikan, suka perdamaian, manembah pada GUSTI ALLAH dan menolong sesama.

Setiap hari dalam kehidupan sehari-hari di tubuh manusia, hati besar dan hati kecil (nurani) senantiasa berperang.

Hati besar (yang dikuasai 100 sosok Kurawa yang penuh hawa nafsu itu) berperang melawan hati nurani (yang hanya terdapat Arjuna saja). 

Pertanyaannya
Bagaimana seorang Arjuna dapat mengalahkan 100 sosok Kurawa? 
Hal itulah yang membuat manusia cenderung untuk lebih mendengarkan hati besarnya daripada hati kecil (nuraninya).

Namun satu hal yang perlu dicatat, meskipun hanya seorang diri dimana Arjuna harus melawan 100 sosok Kurawa, namun Arjuna bisa meraih kemenangan.

Caranya, semuanya tergantung manusia itu sendiri untuk lebih mendengarkan suara Arjuna di hati kecil (nurani) dan mengabaikan suara hati besar.

Baca Juga:
  1. Agama Kapitaya: Agama Universal Dari Tanah Jawa 
  2. Aliran Kejawen Sapto Darmo 
  3. Islam Kejawen Dan Sanepanan Ajaran Islam 
  4. Kanjeng Ratu Ayu Kencono Sari 
  5. Kaweruh Ngelmu Sejati (Sang Hyang Jagad Girinata) 
  6. Mengenal Manfaat Dupa Bagi Kehidupan Sehari-hari 
  7. Penciptaan Kanjeng Ratu Kidul 
  8. Sanepo Pandowo Limo Lan Kurowo 
  9. Sitem Feodalisme Sebuah Gelar Suku Jawa 
  10. Suku Jawa (Dinasti Sanjaya) Dan Jawa Dwipa, Negerei Para Dewa 
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT