Tapi memang nasib sedang mujur atau beruntung tak lama kemudian satu hari orang tua mendapatkan penggantinya, sebut saja nama Sania dia berasal dari desa Jawa tengah dia tamatan SD wajahnya yang lugu tapi memberi khas wajah desa yang oriental di usianya yang masih 18 tahun wajahnya begitu cantik.
Awalnya istri aku tidak setuju akan pembantu ini karena dia tau kalau suaminya kadang kumat menjelma menjadi buaya darat hehe, tapi dengan segala cara aku meyakinkan istriku dengan berbagai alasan yang masuk akal.
Sudah sebulan Sania menjadi pembantu dirumah aku, dia cukup gesit melakukan semua pekerjaannya dari ngepel, mencuci pakain, membantu memasak dan lain sebagainya, hampir satu minggu ini aku amati terus pekerjaan sungguh teliti dia jika melakukan sesuatunya, tapi lama kelamanaan wajah Sania semakin cantik.
Sehingga aku melihat bodynya yang seksi bibirnya yang sensual, dagunya yang lancip membuat aku betah dirumah, saat itu di bulan Agustus 2009 tepatnya hari Sabtu karena memang di kerjaanku kalau sabtu dan minggu libur aku sengaja unutk bangun ebih awal dari hari sebelumnya, dan istriku kalau hari sabtu belum tentu libur karena dia bekerja di bidang jasa.
Aku putuskan untuk langsung mandi biar fresh aku baru ingat kalau uair PAM di tempat ku ini sudah empat hari ini mati, yang biasanya aku mandi di kamar mandi dalam terpaksa aku mandi di kamar mandi satunya, saat keluar dari kamar aku mendengar suara air yang mengacur siapa lagi kalau bukan Sania, dia sedang mandi di belakang penampungan air PAM.
Kamar mandi ke dua pun aku lihat ternyata belum ada airnya jadi aku terus berjalan menuju dapur untuk mendidihkan air untuk membuat kopi biar segar, karena letak dapur dan penampunga air pam bersebelahan hanya terutup pintu aku iseng aja unutk mengintip Sania yang sedang mandi dan Waooooww tubuhnya bugil telanjang.
Tak disangka dia sedang asyik menyabuni tubuhnya aku lihat payudaranya yang tidak begitu besar menantang terlihat putingnya yang coklat masih keras dan kencang membikin rodalku yang di dalam celana langsung menunjukan kejantananya.
Sayangnya karena dia mandinya jongkok, mekinya nggak begitu keliatan, selesai mandi dia pakai handuk sambil deg-deg an takut ketahuan Aku keluar dari dapur menuju ruang tamu dan tanpa sepengetahuan dia.
Aku ikutin dari belakang menuju kamarnya, dan Aku intip lagi ohh… ternyata dia punya kebiasaan kalo mau Subuhan gak pake apa-apa cuma jubah luar aja yang nutupin seluruh badannya.
Pagi hari itu juga Aku gak nahan, sambil ngebayangin si Sania, Aku paksa istri Aku ngelayanin sampai 2 kali.
Hari-hari selanjutnya Aku jadi rajin bangun pagi dan walau PAM udah lancar lagi, tp Aku masih bisa ngintip Sania dikamarnya sehabis dia mandi.
Kebiasaan ngintip itu, bikin menambah ngeres otak Aku, dan keinginan mo menyetubuhi Sania makin bertambah besar.
Hari itu mungkin hari Naas bagi Sania, tapi hari beruntung buat Aku, karena hari itu hari Minggu pagi buta, Bini Aku sepulang kerja hari sabtu ada acara di kantornya sampai malam, akhirnya bilang nggak pulang ke rumah, dia pulang ke rumah orang tuanya yang nggak begitu jauh dari kantornya.
Kesempatan nih mulai main-main di otak Aku.
Seperti biasa, Sania bangun pagi terus langsung mandi, kali ini Aku nggak ngintip dia mandi.
Tapi langsung masuk ke kamarnya, sambil deg-deg an nunggu dia selesai mandi yang ditunggu akhirnya datang juga pas dia lagi buka handuk tanpa bra lagi dengan tenaga yang, Aku langsung peluk dan Aku cium, Sania gelagepan dan tentunya kaget bukan .
Hhhp..hppp...
Sania berusaha untuk berontak sama Aku, jadi dia tidak bisa apa-apa.
Mula-mula Sania Aku ancam, bahwa Aku udah punya foto bugilnya dan akan Aku sebarin ke kampungnya kalo dia nggak mau diem.
Dan juga Aku ancam kalo dia tidak mau nurut Aku bisa keras dengan dia.
Dan Aku janji kalo dia nurut Aku akan tambah gajinya, akhirnya dengan terpaksa dia Nurut.
Pak… saya mau diapain???
tanya dia.
Ssttt diem aja … pokoknya kamu taunya enak..
bentakku.
Jangan perkosa saya pak!!!??
kata Sania memelas
Siapa yang mau perkosa kamu????
Saya Tidak akan perkosa kamu kok…
Saya cuma pengen cium aja...!!!??
kata Aku untuk berusaha nenangin dia.
Karena Aku udah yakin Sania tifak berontak lagi, mulai bibir Aku yang dari tadi melahap ganas bibirnya, menjelajah kesekitar buah dadanya yang putih mulus dan bagai buah mangga mengkel itu.
Sekitar agak lama juga Aku nyiumin dan menghisap buah dada dan putingnya Sania, sambil tangan Aku membelai-belai lembut bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu tidak begitu lebat.
Pak.. jangan pak…
Saya belum pernah begini....
ujar Sania, walau begitu tubuhnya mulai bereaksi.
Udah tenang aja...
Tidal papa kok...
jari tanganku mulai masuk pelan-pelan di sekitar bibir vaginanya puting susunya bertambah tegang.
Pakk..jangannn.....
namun tangannya berkata lain, tangannya memegangi kepalaku yang asyik menyedot dan memainkan putting susunya, seakan didekapnya, tidak mau dilepaskan
Setelah puas dengan buah dadanya aku dorong dia ke tempat tidur dan mulailah menjelajah vaginanya uhh bersih vaginanya dengan gemas.
Aku lahap dan Aku isep bibir vaginanya, kadang Aku sedot.
Sania meracau tidak jelas.
Eehmmm pakk…
Teruss..pak...
sudah banyak cairan bening memenuhi rongga vaginana.
Dan lidah Aku terus bermain di dalam meqinya sambil tangan Aku berusaha untuk membuka celana Aku sendiri.
Mr. P Aku udah tegang dari tadi, setelah Aku lihat Sania udah horny banget, pelan pelan Aku pasang pengaman di Mr. P Aku dan Aku tempelin Mr.P Aku ke vagina nya.
Perlahan-lahan Aku masukin ternyata walau udah banyak cairan susah juga dan aku paksa walau dia pas pasan masih perawan.
Reaksi Sania nggak mau, ternyata karena sudah horny sekali ya, dia malah Bantu ngepasin Punya Aku ke vaginanya.
Pak…sakit pak, perihh…
rintihnya.
Iya sakit sedikit, ntar juga enaknya banyak....
aku mencoba meyakinkannya
Akhirnya dengan perjuangan keras bobol lah keperawanan Sania..
Beserta lumatan bibir Aku ke bibirnya yang seksi itu, Mr. P Aku maju mundur tak kenal lelah.
Gimana sekarang udah enak kan?
tanyaku.
Hhee.. ehh….
jawabnya.
Beberapa menit kemudian.
Pak .. eh.. Pak….saya…saya mau Pipis....
sambil merem melek akhirnya kakinya mengejang dan tangannya mencegkeram pundak Aku keras banget.
Sania mencapai orgasme, mungkin untuk yang pertama kalinya.
Dan Aku lihat dia lemas, tapi Aku gak perduli Aku kocok terus Mr. P Aku di dalam vaginanya yang udah banyak cairan bercampur darah.
Ampun pak… Am am ampunn… Sania capek...
keluhnya.
Sebentar lagi sayang…
tidak sadar Aku ngomong sayang biasanya cuma ke bini.
Tidak lama berselang Aku juga mencapai Orgasme.
Surt… Bapak juga dah mau keluar nehhh…
Ehmmm… crot..crot...
Seluruh badan Aku lemas, dan Aku rebah disamping Sania yang kelihatan menangis, sambil bicara,
Pak… Sania takut nih..
Tenang…
kamu tidak bakalan hamil kok, dan nggak bakalan ada yang tahu…
kataku.
Hari berganti hari, perbuatan kayak gini Aku ulang setiap ada kesempatan dan Sania dengan rela sekarang ngelayanin Aku, dan yang pasti Aku selalu siap pakai pengaman demi keamanan Rumah tangga Aku juga tentunya.
Gaji yang Aku janjiin juga nggak lupa Aku tepatin, jadi lah Sania pengasuh yang multi fungsi, bisa ngasuh anaknya dan Bapaknya.
Baca Cerita Menarik Lainnya:
☆☆☆☆☆
Baca Cerita Menarik Lainnya:
- Aku Dipisahkan Dengannya Dan Anakku
- Beberapa Menit Itu
- Berawal Dari Karaoke
- Diawal September Itu
- Fantasi Di Sebuah Pulau
- Hanya Aku Tidak Mau Mengambil Resiko Yang Lebih Tinggi
- Jaraknya Hanya Dua Tangan
- Karena Merasa Bersalah Atau Takut
- Kecemburuan Adalah Rasa Memiliki
- Ketika Harus Berbagi Kebutuhan Dengan Empat Gadis
- Ketika Hujan Semakin Lebat
- Kisah Gadis Indo Yang Kos Di Kota Bandung
- Malam Itu Udara Sangat Panas
- Nikmat Yang Lain
- Obsesiku Yang Menggebu-Gebu
- Pengakuan Yang Menyakitkan
- Pengalaman Pribadi Diwaktu Kuliah
- Perselingkuhan Yang Dimulai Dari Chat
- Semakin Kupikir Semakin Berkecamuk
- Skenario Perjalanan Pulang
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT