Ketika Kesempatan Itu Datang (Maaf ya.. Melisa....)

Siapa yang tidak kenal dengan melisa dia adalah seorang permpuan yang memiliki paras cantik dan juga sesi bentuk tubuhnya. 

Tapi sayang hingga saat ini dia belum juga memutuskan untuk menikah dengan lasan takut di kecewakan, padahal dia sudah bekerja di sebuah klinik kecantikan karena tante melisa memang menyandang predikat spesialis kecantikan.

Hampir setiap hari aku bertemu dengannya, karena aku menjalin hubungandengan seorang gadis yang bekerja di klinik kecantikan itu juga. 

Putri namanya sedangkan aku sendiri bernama Niko. 

Saat ini aku masih kuliah dan sudah memasuki semester akhir, memang usiaku dengan Putri pacarku terpaut 3 tahun karena entah kenapa aku memang suka bahkan memang sering tertarik pada seorang wanita yang lebih dewasa.

Bersama Putri aku sering melakukan hubungan intim layaknya Suami istri. 

Mungkin karena hal itu bukan lagi hal yang di anggap tabu, karena itu aku lihat banyak teman-temanku juga sudah pernah melakukan 

Hubungan intim tersebut, bahkan terkadang mereka melakukannnya bersama-sama atau lebih tepatnya di sebut dengan pesta sx tanpa ada rasa malu lagi.

Sebagai seorang cowok akupun menginginkan hal yang menanntang untuk aku ajak mesum. 

Dan dalam pikiranku ada si gadis melisa yang bertubuh sensi, bagaimana kalau aku dapat melakukan hubungan intim dengannya, pikiranku selalu berkecamuk dalam benakku akhirnya akupun mencoba mencari cara untuk mendekati melisa. 

Karena hampir setiap hari aku berpapasan dengannya.

Akhirnya kesempatan itu datang juga, di saat melisa datang kerumahku untuk mengantar kue pada mamaku. 

Saat itu tidak ada orang sama sekali di rumahku karena semua pada keluar kota pergi kerumah nenekku, dan tinggallah aku sendiri karena adikku satu-satunya juga ikut bersama dengan orang tuaku karena memang dia anak gadis yang begitu manja dan tidak pernah jauh-jauh dari mama.


Sewaktu dia masuk dalam kamar mandiku, aku hanya berdiri dekat kamar mandi tersebut. 

Diapun keluar sambil menyunggingkan senyum manisnya.
Maaf ya.. Melisa....
Kataku sambil terus mendekatinya, dapat aku lihat teteknya begitu menggoda dengan baju yang sudah setengah basah itu. 

Bukannya menjawab kata-kataku melisa kemudian meraih tubuhku masuk dalam dekapannya.

Awalnya aku kaget tapi langsung saja aku mengontrol diriku, apalagi ketika tante melisa berbisik:
Aku tahu kamu sengaja melakukannya kan. 

Katanya padaku lalu akupun memandang wajahnya dan mendaratkan ciumanku pada pipinya, tanpa merasa tersipu malu kemudian melisa aktif bermain lidah dalam mulutku. Terasa ada sesuatu yang menjalar pada tubuhku waktu itu.

Begitu aku membalas lumatan bibirnya, dia menarik tubuhnya dan menatapku kemudian kembali berkata:
Aku nggak menyangka kalau kamu lihai.. pengalaman sama cewek kamu ya. 

Aku pura-pura lugu dengan menggelengkan kepala, kemudian aku bersikap seolah belum pernah melakukan Adegan hubungan intim. 

Kini tante melisa bersikap agresif padaku.

Dia dorong tubuhku dan berusaha mencari tempat untuk membuatku rebahan, kamipun mendapatkan sofa panjang yang ada di ruang tengahku. 

Di sana tante melisa mencumbuku sambil melepas pakaian yang aku pakai setelah melihat.

Pusakaku yang masih bergerak malas, akhirnya diapun mengulum Pusakaku dalam mulutnya dan ada yang terasa nikmat dalam kontolku saat dia mengulumnya.

Aku menikmati permainan lidah Melisa pada pusakaku, sambil terus memejamkan mata seolah tidak ingin membiarkan momen seperti ini lewat begitu saja. 

Lama dia kulum sampai akhirnya dia kocok kontolku.
Oooouughh.. nikmat Mel… ooooouuuggghh…. terus… Mel… te… 
Kataku sambil memegang pundak nya dan mengelusnya dengan lembut sambil sesekali mencubitnya.

Tante melisa pun demikian dia semakin aktif menghisap kontolku dan kembali aku mendesah mengikuti hisapan pada pusakaku.
Aaaggghh… aaaaaggggghhh… 
Melisa…. nggak.. kuat….. 
aaaaagggghhh… 
aaaggggh.. uuuugggghhh… 
Kataku pada melisa diapun merangkak naik ke atas tubuhku, bagai menancapkan sesuatu yang mengganjal pada memeknya yang berada di atas tubuhku.
Setelah di aras pas pada lubang yang benar, kemudian Melisa menggoyang pinggulnya dengan gerakan melambat.

Dapat aku rasakan denyutan dalam memeknya dan hal itu membuatku tidak lagi mendesah tapi kini berubah menjadi erangan.
Ooouuuuwww… 
aaaaagggghh… aaaaggghhhhh… 
Mel ma..ka…sih… sa..yang… aaagghh… 
Kataku dari bawah tubuh melisa yang bergoyang.

Dan aku lihat teteknya ikut bergoyang ketika tante menggoyang pinggulnya dengan gerakan cepat dan begitu gesit aku sempatkan diri ku untuk mengemut teteknya sambil ku bawa di terbaring dan hal seperti ini baru pertama kali aku alami.

Karena biasanya setiap melakukan hubungan intim layaknya suami istri, selalu aku yang berinisiatif berada di posisi atas dan bergoyang di atas tubuh pasanganku.

Tapi bersama tante melisa untuk pertama kalinya aku berada di posisi ini, bahkan ketika dia memutar pantatnya dengan begitu indahnya akupun menggelinjang sambil terus mengerang menahan kenikmatan. 

Dengan meremas tetek Melisa Semakin keras akupun mengerang.
Mel..Mel… aaaaggghh… terus… aaaaggghhhh…. aaaaggggghhh… hampir Mel.. aaagghhh…..
Semakin keras melisa bergoyang dan akupun tidak lagi sanggup menahan spermaku untuk menumpah pada memek melisa, aku tekan kontolku pada memeknya dan diapun memeluk tubuhku bahkan menekan pantatku.

Tidak butuh waktu lama karena kemudian aku sudah terkulai lemas.
Maaf Mel… apa kamu puas… 
Kataku sambil melihat dirinya yang masih memeluk tubuhku.

Sebenarnya belum horny Michael.. tapi puas telah memuaskan kamu sayang… 
Dia peluk lebih erat tubuhku dan akupun membalasnya dengan memberikan ciuman hangat padanya.
Baca Cerita Menarik Lainnya:
  1. Aku Seperti Dalam Ayunan Semu
  2. Bibirnya Menyambut Dengan Lembut
  3. Ketika Kesempatan Itu Datang (Maaf ya.. Melisa....)
  4. Menjadi Daging Roti Lapis
  5. Setelah Aku Melihat
  6. Teman Kerjaku, Denyut Jantungku 

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT