Spiritual Alam Semesta (Mengoleh Guru Sejati)

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Spiritual Alam Semesta (Mengolah Guru Sejati)
Ki Paut Anomsari
Orang-orang jawa yang masih tetap berpedoman ajaran nenek moyang pasti tidak heran sekali lagi dengan sebutan khodam. 

Di banyak daerah narasi ini sampai saat ini masih tetap begitu dipercaya baik oleh orangtua ataupun beberapa remaja. 

Akan tetapi tidak kebanyakan orang sanggup ketahui kehadiran pendamping diri yang konon selalu mengikuti kita kapanpun serta dimana saja ada. 

Cara pemula berkomunikasi dengan khodam pendamping berikut ini sedikit banyak akan mengemukakan beberapa langkah jadi usaha aktifkan daya yang dipunyai pendamping tidak kasap mata dalam kehidupan kita.

Mengenal Khodam Pendamping 
Khodam pendamping yaitu sosok halus yang diakui oleh orang-orang jawa jadi kembarin diri tiap tiap manusia. Bahkan juga semasing manusia mempunyai 4 saudara kembar yang mirip dianya sendiri, yang membedakannya yaitu mereka tidak kasap mata. 

Orang jawa zaman dulu mengatakannya dengan nama Sedulur Papat yang dipercaya terlahir dengan lahirnya kita ke dunia. 

Bagi orang pemula narasi mengenai kehadiran makhluk halus itu memanglah mengundang pro-kontra

Namun beberapa sekali lagi mempercayai kalau sedulur papat yang disebut adalah sosok jin yang bertugas menemani manusia. 

Berlainan sekali lagi dengan beberapa orang yang dipilih serta sanggup berkomunikasi dengan sedulur papat mereka menjelaskan kalau makhluk itu adalah kembaran diri yang mempunyai sifat serta sikap baik dan jelek. 

Jadi andaikata kita tidak sanggup mengatur mereka jadi kita akan memperoleh dorongan menuju keburukan, akan tetapi andaikata kita mampu untuk mengatur keempatnya jadi mereka akan menurut bahkan juga sanggup menolong kita tanpa ada batas kapabilitas. (Hal ini yang biasa umum orang sebut sebagai Suara Hati)

Jika kita lihat dengan islam, mungkin saja khodam yang disebut oleh orang-orang jawa adalah:
Jin qorin yang diberitakan dalam al-qur’an jadi sosok jin pendamping manusia mulai sejak kelahiran sampai kematiannya.
Namun, orang Jawa cenderung menganggap ini adalah Anugerah dari yang kuasa, dimana dirinya mampu mengenal jati dirinya sendiri dan mengnal sejatinya sang pencipta.

Cara Berkomunikasi 
Berkomunikasi dengan khodam dipercaya akan membuat kita jadi tambah kenal diri kita dari mulai sifat serta sikap yang kita punyai. 

Diluar itu dengan aktifkan khodam kita konon seorang sanggup memohon pertolongan beberapa pendamping dalam menekuni kehidupan didunia. 
Mengenai langkah untuk berkomunikasi sekalian aktifkan pendamping kita bisa ditunaikan dengan langkah sebagaimana berikut : 
Persiapan 
Sebelum jalankan amalan ini sebaiknya kita mejaga kesucian hati serta fikiran maka aksi kita selalu kita niatkan menuju kebaikan. 

Mempertebal keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT juga jadi prasyarat mutlak biar ke depannya tidak menjerumuskan kita pada kemusyrikan. 

Diluar itu perbanyak istighfar serta berdzikir mengingat Allah akan menolong kita untuk mempunyai kepekaan spiritual dalam mengamalkan keilmuan ini. 

Dalam melakukan amalan ke depannya sediakan terlebih dulu tempat atau kamar yang sunyi serta upayakan tak ada cahaya yang dapat masuk ke tempat itu. 

Diluar itu aroma seperti dupa, kembang, maupun minyak wangi non alkohol juga kita perlukan. 

Upayakan perlengkapan beribadah seperti sarung, peci, sajadah, dan tasbih dengan kondisi bersih serta suci.

Amalan 
Amalan dalam usaha aktifkan khodam sekalian menghadirkannya dalam kehidupan kita lewat cara berkomunikasi dengan khodam pendamping bisa ditunaikan dengan langkah tersebut : 
  1. Mensucikan tubuh dengan mandi besar. 
  2. Puasa sunah pada hari kamis dengan berbuka memakai makanan tidak bernyawa. 
  3. Pergunakan minyak wangi Non Al-Kohol atau aroma beda yang barusan sudah kita sediakan. 
  4. Melakukan sholat hajad 4 rakaat dalam 2 x salam saat malam jumatnya di atas jam 12 malam. 
Selesai salam selanjutnya kita beristighfar sejumlah 7 kali, membaca dua kalimat sahadat sejumlah 3 kali, lalu bertawasul dengan kirim Al-Fatihah semasing terhadap Nabi Muhammad, empat malaikat, yaitu:
  1. Malaikat Jibriil, 
  2. Malaikat Mikail, 
  3. Malaikat Isrofil, dan
  4. Malaikat 'izroil. 
Memberikan hadiah Al-Fatihah pada ke-4 Kholifah, ke-2 orangtua dan diri kita.

Membaca surah Al-Fatihah sekali, Al-Ikhlas 3x, Al-Falaq 1x, serta An-Nas 1x. 

Mewiridkan bacaan berikut ini sejumlah 33 kali. 

Membaca Ya Khobirul Ya Bathin sejumlah 812 kali sembari pejamkan mata. 

Tingkatan Keberhasilan
Bagian paling akhir ini semestinya kita laksanakan dengan berkonsentrasi penuh serta tidak buru-buru.

Janganlah berhenti membaca wirid sebelumnya usai. 

Pada sistem ini umumnya kita akan rasakan bulu kuduk merinding pada putaran tasbih ke-3. 

Teruskan dengan tenang serta penuh konsentrasi hingga rasakan tubuh kita seakan begitu enteng serta melayang-layang. 

Jika sukses, dalam peluang ini kita akan lihat sosok yang mempunyai fisik sama persis dengan diri kita. 

Jika kemunculannya sudah dirasa jadi selekasnya katakan salam serta mulai berkomunikasi dengan memulai mengenalkan diri Sendiri terhadap Guru Sejati.
Mengenal Sejatinya GUSTI
"GURU SEJATI"
Guru Sejati yakni rahsa sejati; meretas ke dalam sukma sejati, atau sukma suci, kira-kira sepadan dengan makna roh kudus (ruhul kudus/ ruh al quds). 

Kita mendayagunakan Guru Sejati kita dengan cara mengarahkan kekuatan metafisik sedulur papat (dalam lingkup mikrokosmos)  untuk selalu waspada dan jangan sampai tunduk oleh hawa nafsu. Bersamaan menyatukan kekuatan mikrokosmos dengan kekuatan makrokosmos yakni papat keblat alam semesta yang berupa energi alam dari empat arah mata angin, lantas melebur ke dalam kekuatan pancer yang bersifat transenden (Tuhan Yang Mahakuasa).

Setiap orang bisa bertemu Guru Sejatinya 
Syarat kita dapat menguasai:
  1. hawa nafsu negatif;
  2. nafsu lauwamah (nafsu serakah; makan, minum, dan kebutuhan ragawi), 
  3. amarah (nafsu angkara murka), 
  4. supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan 
  5. mengapai nafsu positif dalam sukma sejati (al mutmainah). 
Sehingga jasad dan nafs/ hawa nafsu lah yang harus mengikuti kehendak sukma sejati untuk menyamakan frekuensinya dengan gelombang Yang Maha Suci. 

Sukma menjadi suci tatkala sukma kita sesuai dengan karakter dan sifat hakekat gelombang Dzat Yang Maha Suci, yang telah meretas ke dalam sifat hakekat Guru Sejati. 

Yakni sifat-sifat Sang Khaliq yang (minimal) meliputi 20 sifat. 

Peleburan ini dalam terminologi Jawa disebut manunggaling kawula-Gusti.

Tradisi Jawa mengajarkan tatacara membangun sukma sejati dengan cara Manunggaling Kawula Gusti atau penyatuan/ penyamaan sifat hakikat makhluk dengan Sang Pencipta (wahdatul wujud). 

Sebagaimana makna warangka manjing curiga;
Manusia masuk kedalam diri “Tuhan
Ibarat Arya Sena masuk kedalam tubuh Dewaruci. 
Atau sebaliknya, Tuhan menitis ke dalam diri manusia;
Curigo manjing warongko, 
Laksana Dewa Wishnu menitis ke dalam diri Prabu Kreshna.
Sebagai upaya manunggaling kawula gusti, segenap upaya awal dapat dilakukan seperti melalui ritual mesu budi, mala dihening, tarak brata, tapa brata, puja brata, bangun di dalam tidur, sembahyang di dalam bekerja. 

Tujuannya agar supaya mencapai tataran hakekat yakni dengan meninggalkan nafsul:
  1. lauwamah, amarah, supiyah, dan 
  2. menggapai nafsul mutmainah. 
Kejawen mengajarkan bahwa sepanjang hidup manusia hendaknya laksana berada dalam Bulan Suci Ramadhan.
Artinya,
Semangat dan kegigihan melakukan kebaikan, membelenggu setan (hawa nafsu) hendaknya dilakukan sepanjang hidupnya, jangan hanya sebulan dalam setahun. 
Selesai puasa lantas menjadi lepas kendali lagi. 

Pencapaian Hidup
Pencapaian hidup manusia pada tataran tarekat dan hakikat secara intensif akan mendapat hadiah berupa kesucian ilmu makrifat. 

Suatu saat nanti, jika Tuhan telah menetapkan kehendak-Nya, manusia dapat menyelam ke dalam tataran tertinggi yakni makna kodratullah. 

Yakni substansi dari manunggaling kawula gusti sebagai ajaran paling mendasar dalam ilmu Kejawen khususnya dalam anasir ajaran Syeh Siti Jenar. 
Manunggling Kawula Gusti
Bersatunya Dzat Pencipta ke dalam diri makhluk. 
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT