Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Golongan Perawat Modern Indonesia Berdasarkan Pendidikannya
Florence Nightingale sebagai pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasa-jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat.
Florence Nightingale memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang berarti merawat atau memelihara) adalah suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi.
Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.
Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 38 tahun 2014, definisi keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan, bekerja sama dengan dokter, terapis, pasien, keluarga pasien serta tim lainnya untuk fokus pada perawatan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup.
Perawat bekerja dalam sebagian besar spesialisasi dimana mereka bekerja secara independen maupun sebagai bagian dari sebuah tim untuk menilai, merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi perawatan.
Ilmu keperawatan adalah bidang pengetahuan dibentuk berdasarkan kontribusi dari ilmuwan keperawatan melalui peer-review jurnal ilmiah dan praktik yang dibuktikan berbasis.
Ini merupakan bidang yang dinamis praktik dan penelitian yang didasarkan dalam budaya kontemporer dan kekhawatiran itu sendiri dengan baik mainstream dan subkultur terpinggirkan dalam rangka untuk memberikan perawatan budaya paling sensitif dan kompeten.
Pendidikan profesi perawat semakin maju, berbagai universitas telah menawarkan spesialisasi dalam pendidikan masternya, diantaranya spesialis keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan maternitas, keperawatan medikal bedah, dan keperawatan komunitas.
Pendidikan keperawatan di Indonesia di golongkan menjadi 4 kelompok besar yakni:
1. Pendidikan Vokasi
Secara umum pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
Pendidikan vokasi, ditempuh dalam waktu 3 tahun untuk diploma 3 dengan gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep.) dan 4 tahun untuk diploma 4 dengan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.).
2. Pendidikan Profesi
Secara umum pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar profesi.
Pendidikan profesional, ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk program Sarjana Keperawatan (S.Kep.) dan tambahan 1 tahun untuk pendidikan profesi Ners (Ns.).
3. Pendidikan Magister
Secara umum Magister (bahasa Inggris: master) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan Magister (S-2). Umumnya dibutuhkan waktu selama 1,5 - 2 tahun, namun ada juga yang menyelesaikannya dalam 1 tahun ataupun lebih dari 2 tahun. Hal tersebut dapat bergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar Magister dinamakan dengan tesis.
Pendidikan Magister dan Spesialis, yakni:
1. Pendidikan Vokasi
Secara umum pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan gelar vokasi.
Pendidikan vokasi, ditempuh dalam waktu 3 tahun untuk diploma 3 dengan gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep.) dan 4 tahun untuk diploma 4 dengan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST.).
2. Pendidikan Profesi
Secara umum pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan gelar profesi.
Pendidikan profesional, ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk program Sarjana Keperawatan (S.Kep.) dan tambahan 1 tahun untuk pendidikan profesi Ners (Ns.).
3. Pendidikan Magister
Secara umum Magister (bahasa Inggris: master) adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan Magister (S-2). Umumnya dibutuhkan waktu selama 1,5 - 2 tahun, namun ada juga yang menyelesaikannya dalam 1 tahun ataupun lebih dari 2 tahun. Hal tersebut dapat bergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar Magister dinamakan dengan tesis.
Pendidikan Magister dan Spesialis, yakni:
- Master Keperawatan (M.Kep.)
- Spesialis keperawatan anak (Sp.Kep.A.),
- Keperawatan jiwa (Sp.Kep.J.),
- Keperawatan maternitas (Sp.Kep.Mat.),
- Keperawatan medikal bedah (Sp.Kep.MB),
- Keperawatan komunitas (Sp.Kep.Kom.); dan
- Pendidikan doktoral, ditempuh untuk melakukan riset tentang keperawatan.
☆☆☆☆☆
GELAR MASTER VS GELAR SARJANA
Dewasa ini ada istilah "inflasi gelar", pemegang gelar sarjana masih berharga, tetapi tidak lagi dilihat sebagai kapabilitas akademik yang luar biasa. Banyak orang yang percaya, dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif ini, gelar master adalah kualifikasi minimal yang dibutuhkan untuk terlihat menonjol dari kelompok pencari kerja, sekaligus dapat meningkatkan karier.
Umumnya, kuliah master lebih menantang dan spesifik ketimbang level S-1. Kuliah magister akan banyak diisi seminar dengan diskusi ketimbang ceramah dari dosen. Metode seminar-diskusi ini mendorong mahasiswa lebih aktif di kelas.
Beberapa program magister ada yang mensyaratkan praktikum atau praktik kerja (magang). Pada program pendukung ini, kita akan ditempatkan di institusi yang dapat memberi kita kesempatan mempelajari keterampilan tertentu, sesuai bidang studi yang kita ambil.
Keuntungan Dalam Kompetisi Dan Karier
Pemegang gelar master sering kali, meskipun tidak selalu, mendapatkan posisi khusus dalam kariernya. Jika berencana mengganti haluan karier, kembali ke kampus dan kuliah lagi bisa jadi sebuah jalan untuk mendapatkan pengalaman dan memfasilitasi perubahan tersebut.
Begitu juga, jika karier yang kita pilih tidak ada hubungannya dengan latar belakang gelar sarjana yang kita miliki, maka bisa jadi kita membutuhkan gelar master untuk mendapatkan pendidikan yang kita butuhkan. Apabila ini yang sedang kita alami, mengejar gelar master juga lebih masuk akal ketimbang menghabiskan empat tahun untuk kuliah S-1 lagi di bidang yang sesuai karier. Terlebih, banyak program magister yang menawarkan kuliah online, paruh waktu, atau kelas akhir pekan untuk mengakomodasi jadwal kerja kita.
Gelar master juga memberi kesempatan kita untuk "mendongkrak" gelar sarjana. Jika kita mendapat gelar sarjana dari kampus yang tidak terlalu terkenal, gelar master dari kampus bereputasi baik akan dengan cepat meningkatkan nilai jual kita.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT