Happy Travelling Dengan Cantiknya Destinasi Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Happy Travelling Dengan Cantiknya Destinasi Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya. 
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau,dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Tumbuh dan berkembangnya suatu hutan dikenal dengan istilah suksesi hutan (forest succession atau sere). Hutan bakau merupakan suatu contoh suksesi hutan dilahan basah (disebut hydrosere). Dengan adanya proses suksesi ini, perlu diketahui bahwa zonasi hutan bakau pada uraian di atas tidaklah kekal, melainkan secara perlahan-lahan bergeser.

Suksesi dimulai dengan terbentuknya suatu paparan lumpur (mudflat) yang dapat berfungsi sebagai substrat hutan bakau. Hingga pada suatu saat substrat baru ini diinvasi oleh propagul-propagul vegetasi mangrove, dan mulailah terbentuk vegetasipionir hutan bakau.

Tumbuhnya hutan bakau di suatu tempat bersifat menangkap lumpur. Tanah halus yang dihanyutkan aliran sungai, pasir yang terbawa arus laut, segala macam sampah dan hancuran vegetasi, akan diendapkan di antara perakaran vegetasi mangrove. Dengan demikian lumpur lambat laun akan terakumulasi semakin banyak dan semakin cepat. Hutan bakau pun semakin meluas.

Pada saatnya bagian dalam hutan bakau akan mulai mengering dan menjadi tidak cocok lagi bagi pertumbuhan jenis-jenis pionir seperti Avicennia alba dan Rhizophora mucronata. Ke bagian ini masuk jenis-jenis baru seperti Bruguiera spp. Maka terbentuklah zona yang baru di bagian belakang.

Demikian perubahan terus terjadi, yang memakan waktu berpuluh hingga beratus tahun. Sementara zona pionir terus maju dan meluaskan hutan bakau, zona-zona berikutnya pun bermunculan di bagian pedalaman yang mengering.

Uraian di atas adalah penyederhanaan, dari keadaan alam yang sesungguhnya jauh lebih rumit. Karena tidak selalu hutan bakau terus bertambah luas, bahkan mungkin dapat habis karena faktor-faktor alam seperti abrasi. Demikian pula munculnya zona-zona tidak selalu dapat diperkirakan.

Di wilayah-wilayah yang sesuai, hutan mangrove ini dapat tumbuh meluas mencapai ketebalan 4 km atau lebih; meskipun pada umumnya kurang dari itu.

Dari segi ekonomi, hutan mangrove menghasilkan beberapa jenis kayu yang berkualitas baik, dan juga hasil-hasil non-kayu atau yang biasa disebut dengan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), berupa arang kayu; tanin, bahan pewarna dan kosmetik; serta bahan pangan dan minuman. Termasuk pula di antaranya adalah hewan-hewan yang biasa ditangkapi seperti biawak air (Varanus salvator), kepiting bakau (Scylla serrata),udang lumpur (Thalassina anomala), siput bakau (Telescopium telescopium), serta berbagai jenis ikan belodok.

Manfaat yang lebih penting dari hutan bakau adalah fungsi ekologisnya sebagai pelindung pantai, habitat berbagai jenis satwa, dan tempat pembesaran (nursery ground) banyak jenis ikan laut.

Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Di Jepang, salah satu upaya mengurangi dampak ancaman tsunami adalah dengan membangun green belt atau sabuk hijau berupa hutan mangrove. Sedangkan di Indonesia, sekitar 28 wilayah dikategorikan rawan terkena tsunami karena hutan bakaunya sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain.

Beraneka jenis tumbuhan dijumpai di hutan bakau. Akan tetapi hanya sekitar 54 spesiesdari 20 genera, anggota dari sekitar 16 suku, yang dianggap sebagai jenis-jenis mangrove sejati. Yakni jenis-jenis yang ditemukan hidup terbatas di lingkungan hutan mangrove dan jarang tumbuh di luarnya.

Dari jenis-jenis itu, sekitar 39 jenisnya ditemukan tumbuh di Indonesia, menjadikan hutan bakau Indonesia sebagai yang paling kaya jenis di lingkungan Samudera Hindia danPasifik. Total jenis keseluruhan yang telah diketahui, termasuk jenis-jenis mangrove ikutan, adalah 202 spesies

Sebagai sebuah kota yang terkenal dengan julukan kota pahlawan, Surabaya tumbuh kembang menjadi Kota besar yang bahkan diakui sebagai yang terbesar setelah Jakarta. Kota Surabaya yang sekaligus menjadi ibukota dari Provinsi Jawa Timur memiliki segudang sejarah yang berkisahkan tentang perlawanan heroik oleh rakyat Surabaya ketika melawan datangnya pasukan sekutu yang ingin menggoyahkan kemerdekaan Republik Indonesia yang kala itu baru seumur jagung.

Secara geografis, kota Surabaya diapit oleh beberapa Kota Industri besar seperti Gresik di sisi Barat, Kabupaten Sidoarjo di sisi Selatan, dan Pulau Madura di sisi utaranya. Sebagai kota besar, Surabaya memiliki jumlah penduduk sekitar 2.7 juta lebih berdasarkan sumber kependudukan. 

Walaupun kota ini sangat padat penduduk, namun berkat andil Walikota dan Pemkot setempat membuat Surabaya cukup teratur dan terdapat banyak ruang hijau yang sengaja di buat agar Kota ini tidak terlalu panas dan mengimbangi banyaknya polusi yang beredar.
  1. Frame bambu-bambu di pintu masuk mangrove. Bambu-bambu ini ditata apik, dan beraturan sehingga menjadi tempat favorit untuk berfoto.
  2. Bagian jembatan kayu sebagian juga dicat berwarna.
  3. Saat ini mangrove wonorejo milik pemerintah kota Surabaya juga sudah lengkap, atau tidak buntung lagi.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya sudah meneruskan track dan berakhir di area kantin.

Kalau sebelumnya track kayu terhenti di tengah yang membuat pengunjung kalau mau keluar putar balik. Namun sekarang terusannya sudah dibangun dengan track bambu. Jalur track sepanjang 400 meter tembus kantin, sebagai pintu keluarnya.

Desain bambu yang baru dan jalur track yang lebih lengkap dan dibuat untuk menarik pengunjung.

Pengunjung sekarang ini terus bertambah, semenjak ada bambu-bambu itu, apalagi ini jika gratis, bahkan kalau Sabtu dan Minggu obyek wisata mangrove wonorejo biasanya overload, bahkan membuat jam tutup bisa molor.

Bangunan dengan membuat bentuk-bentuk menarik lainnya dari bambu misalnya rumah-rumahan dan dermaga dari bambu diharapkan mampu menambah minat wisatawan lokal maupun luar.

Saat ini Mangrove Wonorejo memiliki track sepanjang 1050 meter. Masing-masing 400 meter dan 650 meter.

Sekarang sudah gratis semua, kalau dulu yang mangrove sungai-sungai itu memang bayar. Tapi sekarang sudah gratis semua. Cuma bayar parkir, kalau mau pakai fasilitas naik kapal yang dikelola swasta juga bayar Rp 25 ribu.

Wisata Hutan Mangrove Surabaya ini di dominasi oleh pohon Mangrove yang berada di sepanjang kawasan wisata alam ini. Salah satu destinasi wisata alam di Surabaya ini menawarkan pemandangan yang asri layaknya di hutan. 

Pada mulanya, ekowisata rimba Mangrove Wonorejo di buat demi melindungi tergerusnya sisi timur dari Kota Surabaya ini oleh air laut. 

Namun, karena tempatnya yang unik karena berada di sebuah kota besar di dataran rendah, membuat lokasi ini kini menjadi salah satu tujuan tempat wisata.

FASILITAS WISATA HUTAN MANGROVE SURABAYA
  1. Tempat mangrove Wonorejo ini sangatlah luas, dengan lebar yang mencapai 200 hektar lebih;
  2. Terdapat berbagai jenis burung, tak kurang dari 145 lebih jenis; dan
  3. Terdapat 12 jenis binatang dilindungi.
Taman Wisata Mangrove
  • Resto;
  • Tempat parkir luas;
  • Gazebo;
  • Musholla;
  • Jogging track; dan
  • Sentra oleh-oleh khas surabaya seperti batik.
Serunya ketika berada di Taman wisata mangrove Surabaya ketika Sahabat Bitter sudah naik perahu, Sahabat Bitter akan di bawa untuk melakukan perjalanan mengitari hutan mangrove yang indah. 

Dengan menelusuri sungai yang berjarak 5 km, yang ada hanyalah pemandangan pohon bakau di sekeliling tempat tersebut.

Sebagai sarana edukasi untuk melestarikan lingkungan, maka Pemkot berinisiatif untuk membuat aktifitas menarik seperti menanam pohon mangrove bersama-sama. Selain dapat menambah wawasan dalam menanam pohon, tentu ini dapat memberikan edukasi kepada kita terutama anak-anak dalam hal menjaga lingkungan dari bahaya erosi. Bila Sahabat Bitter ingin mencoba sesuatu yang khas dari tempat tersebut, maka Sahabat Bitter dapat mencicipi sirup yang dibuat dari Mangrove.

HARGA TIKET MASUK WISATA HUTAN MANGROVE SURABAYA
  • Pengunjung Umum Rp. 25.000; dan
  • Anak-anak Rp. 15.000.
Semua sudah termasuk sewa kapal dan diantar ke tempat Mangrove rimba.

BIAYA PARKIR KENDARAAN WISATA HUTAN MANGROVE SURABAYA
  • Kendaraan roda 2 Rp. 2.000; dan
  • Kendaraan roda 4 Rp. 5.000.
JOPRASIONAL WISATA HUTAN MANGROVE SURABAYA 
  • Operasional wisata Rimba Mangrove Wonorejo Pukul 08.00 WIB s/d 16. 00 WIB.
ALAMAT WISATA HUTAN MANGROVE SURABAYA
☆☆☆☆☆
Sebagai warga kota surabaya, maka taman wisata mangrove menjadi sebuah tempat yang wajib dikunjungi.

Mengingat di Kota Surabaya yang berada dikawasan dataran rendah sekaligus kota industri membuat minimnya tempat wisata alam.

Selain itu Sahabat Bitter juga dapat mengajarkan kepada anak Sahabat Bitter pentingnya untuk menjaga kebersihan dan melestarikan alam.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT