Kisah dari Para Pecinta Sholawat

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Kisah dari Para Pecinta Sholawat
Sholawat memliki berbagai macam anfaat dan keutamaan yang bisa kita ambil. Ada banyak sekali kisah dari para pecinta sholawat yang telah berhasil membuktikan dengan cara mengamalkannya.

Sebut saja Habib Munzir Al Musawwa, beliau merupakan salah satu bukti dari kisah nyata seseorang yang mengamalkan sholawat nabi dengan seluruh jiwa raganya dengan kondisi berbagai penyakit yang ia alami.

Beliau bercerita bahwasannya ia kerap kali bertemu dengan Rasulullah S.A.W, berbincang dengannya dan mendengarkan petuah-petuah yang disampaikan oleh Rasul. 

Lalu bagaimana rahasianya?
Al Habib pernah menjelaskan bahwasannya jika kita ingin berjumpa dengan Rasul, kita hanya perlu memperbanyak amalan sunnah dan bersholawat semampunya dan sebanyak-banyaknya.

Habib meneruskan bahwa sebenarnya bukannya hanya sekedar memperbanyak sunnah atau bersholawat saja yang perlu kita lakukan. 

Selain itu kita juga harus cinta dan rindu kepadanya.

Perbanyaklah bersedekah kepada anak yatim, berbakti kepada kedua orang tua karena amalan tersebut merupakan amalan yang paling disenangi Rasulullah S.A.W. 

Jangan tidur melainkan bibir kita tetap berucap dzikir dan sholawat untuk Rasul.

Salah satu kisah yang terkenal fenomenal adalah kisahnya ketika bertemu rasul beberapa tahun sebelum beliau wafat. 

Dikutip dari blog pribadi yang ia tulis, Majelis Kecil, beliau pernah menceritakan tentang mimpinya ketika bertemu Rasul.

Di dalam blognya tersebut, Habib bercerita ia bermimpi memakai pakaian lusuh bagaikan seorang pekerja kuli yang bekerja sepanjang hari. 

Setelah itu ia bertemu dengan Rasulullah S.A.W.

Di dalam mimpi itu, Rasulullah S.A.W berkata:
Semua orang tidak tega melihat mu kelelahan seperti ini wahai munzir, aku juga lebih tak tega lagi. Kembali padaku, masuklah kedalam kemahku dan beristirahatlah

Setelah itu lalu ia melihat isi dari kemah tersebut, terlihat ia melihat Guru Mulia, gurunda beliau seraya berkata:
Kalau aku bisa datang dan pergi kesini kapan saja. Akan tetapi engkau munzir, jikalau masuk kemah ini kau tidak akan bisa kembali lagi ke dunia

Lalu, di dalam mimpi tersebut Rasulullah S.A.W terus mengajaknya masuk,
Masuklah, kau sudah tampak kelelahan kau tidah punya rumah di dunia. Tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu ada disini bersamaku, serumah dan seatap denganku, makan dan minum bersamaku. Maka masuklah

Setelah itu Habib bertanya:
Lalu bagaimana dengan Fatah Jakarta? (tegaknya panji kedamaian Rasulullah S.A.W)

Seketika orang-orang dibelakangnya menjawab:
Wafatmu akan membangkitkan ribuan hati untuk meneruskan perjuanganmu, maka masuklah!
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT