Siapa Pasangan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Siapa Pasangan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019
BERANI ITU MERAH
Tahapan persiapan Bapak Joko Widodo serta bakal calon wakil presidennya berlaga di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 merupakan langkah strategis untuk pendaftaran pasangan calon tersebut.

Dengan dilakukan secara intens setelah pembekalan calon anggota legislatif. Perkembangan kerja sama partai politik pengusung Bapak Joko Widoddo untuk maju ke periode keduanya. Misalnya, pertemuan para sekretaris jenderal partai politik sebagai langkah konsolidasi terkait dengan VISI & MISI, kemudian struktur tim kampanye dan kunjungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Visi dan misi Jokowi dan capresnya, yang pasti harus dimasukkan bersama dalam berkas ke KPU dan itu juga termasuk tim kampanyenya.

Siapapun yang akan ditetapkan sebagai calon presiden mungkin saja memperhatikan seluruh masukan-masukan yang diberikan oleh para ketua umum parpol pengusung.
☆☆☆☆☆
Dikutip dari liputan6.com

Siapa pasangan yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 masih misteri. Demikian halnya dengan Prabowo Subianto, masih gelap dan belum jelas. Yang ada, cawapres keduanya masih mengerucut pada beberapa nama.

Jokowi misalnya, masih berkutat pada nama-nama seperti Mahfud MD, Moeldoko, TGB Zainul Majdi dan Muhaimin Iskandar. Sedang di kubu Prabowo, mengerucut empat nama, Yakni Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

Belum diketahui pasti kapan keduanya akan mengumumkan cawapresnya.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira membeber sejumlah alasan terkait belum jugaJokowi mengumumkan cawapresnya. Salah satunya adalah uji materi Undang-Undang Pemilu yang mengatur tentang masa jabatan presiden dan wakil presiden di Mahkamah Konstitusi.
Ada faktor Jusuf Kalla (JK). Kalau seandainya tidak berkaitan dengan Pak JK sebagai wapres dan kemudian tidak terkendala dengan pembatasan (gugatan uji materi), jauh lebih mudah diputuskan dari awal.
ucap Andreas dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu 4 Agutus 2018.

Faktor lainnya, kata Andreas, adalah masukan-masukan dari partai politik koalisi soal nama cawapres Jokowi, baik yang mengusung ketua umum parpolnya atau orang yang diunggulkan.
Banyak yang menghendaki pimpinan partai atau orang yang dijagokannya ingin mendampingi Jokowi.
jelas Andreas.

Namun, Bagaimana pun lambatnya pengumuman nama cawapres Jokowi merupakan hal biasa.
Ini sama dengan Pilpres (2014) lalu. Ketika nama Jokowi muncul, dan cawapres itu terakhir. Dari pandangan saya itu biasa saja.
ujarnya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partai koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 tidak mau terburu-buru mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres. Deklarasi akan dilaksanakan jelang pendaftaran ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Deklarasi terhadap pasangan capres-cawapres mau tidak mau itu bertempat di Jakarta. Karena itu dalam rangka pendaftaran ke KPU. Kedua adalah deklarasi yang nanti juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, juga dilaksanakan di beberapa provinsi.
ujar Hasto di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8/2018).

Dia menuturkan, telah menyiapkan pilihan waktu kapan akan deklarasi dan mendaftarkan Jokowi dan cawapresnya sebagai peserta Pilpres 2019. Adapun lokasi dan hari tepatnya, Hasto belum mau mengungkap.
Rabu, Kamis, Jumat itu opsi-opsi ya menjelang batas akhir pendaftaran, tentu saja setelah segala sesuatunya dari aspek momentum dikalkulasi secara matang akan dilakukan pendaftran.
kata dia.

Sebelumnya, 9 sekjen pendukung Jokowi tengah mematangkan strategi pemenangan. Terakhir mereka melakukan pertemuan di Gedun Joeang, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 4 Agustus 2018.

Mereka yang hadir adalah:
  1. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, 
  2. Sekjen PPP Arsul Sani, 
  3. Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, 
  4. Sekjen Golkar Loedwijk F Paulus, 
  5. Sekjen NasDem Johny G Plate, 
  6. Sekjen Hanura Herry Lontung Siregar, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, 
  7. Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, dan 
  8. Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengatakan, sebelum mengumumkan cawapres, Jokowi akan mengadakan pertemuan lagi dengan para Ketum parpol pengusungnya.
Nanti di situlah seluruh aspek-aspek strategis kami siapkan dengan baik.
jelas Hasto di Gedung Juang Jakarta, Sabtu malam 4 Agustus 2018.

Hal ini, kata Hasto, sesuai pembicaraan dengan Jokowi di Istana Bogor beberapa hari lalu, bahwa Presiden sudah percaya dengan para sekjen.
Nanti bersama ketum partai kami akan laporkan kepada beliau.
ucap Hasto.

Di pertemuan ini, Hasto Kristiyanto menyatakan tidak membahas soal cawapres. 

Soal cawapres, kata dia, telah dibahas para ketua umum parpol.
Kami tidak membahas cawapres. Berdasarkan survei rakyat memberikan dukungan positif terhadap Bapak Jokowi dan cawapres sudah dibahas dengan ketum parpol pada waktu yang lalu pada suasana yang penuh dengan kekompakan.
jelasnya.

Hasto menambahkan, saat berkumpul bersama seluruh ketum parpol koalisi di Istana Bogor, cawapres telah dibahas secara khusus sedangkan namanya telah ada di kantong Jokowi. 

Jika kemudian muncul nama baru, Hasto mengatakan menjadi urusan Jokowi dan para ketum. Para sekjen, lanjutnya, hanya bertugas menjabarkan strategi pemenangan dan menyusun nomenklatur tim sukses.
Apakah ada nama baru atau tidak, itu urusan Bapak Jokowi dengan ketum parpol. Tugas kami adalah menjabarkan strategi pemenangan dan struktur tim kampanye dan agenda-agenda penting. Misalnya kami sudah merencanakan untuk pelatihan bersama terhadap juru kampanye dari seluruh parpol.
jelasnya.
CAWAPRES PRABOWO
Dari kubu Prabowo, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono memberi sinyal pihaknya akan lebih dulu mendaftar capres dan cawapres ke KPU.
Bisa jadi kita duluan, ini karena kalau dilihat yang sebelah sana, mereka buying time. Karena kemungkinan keluar dan membentuk poros baru ada di kubu sana.
ucap Ferry di Jakarta, Sabtu 4 Agustus 2018.

Dia memberikan sinyal, paling cepat Gerindra mendaftarkan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden pada 6 Agustus 2018. Itupun jika persiapan Gerindra sudah matang.
Mudah-mudahan bisa tanggal 6, tapi kalau tidak, mungkin lebih.
jelas Ferry.

Namun, Ferry tidak menyebut siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo nantinya.

Hal serupa disampaikan Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik. Dia menyatakan,  Gerindra akan mengumumkan cawapres yang mendamping Prabowo pada 6 Agustus 2018.
Tanggal 6 nanti, iya hari Senin.
kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Kamis 2 Agustus 2018.

Taufik mengatakan, saat ini sudah mengerucut dua nama cawapres Prabowo, satu di antaranya berasal dari DKI. 
Salah satunya (dari DKI), sudah ada 2-3 nama.
ucap dia.

Nantinya pengumuman cawapres Prabowo menurut Taufik tidak dilaksanakan acara khusus, melainkan kumpul konferensi pers dengan media saja.
Kongkow saja, umumin ke masyarakat.
kata dia.

Nantinya semua partai koalisi yakni Demokrat, PKS dan PAN akan turut serta mengumumkan cawapres Prabowo.
SEMUA IKUT
kata Taufik.

Selain Anies Baswedan, calon kuat cawapres Prabowo mengarah kepada AHY.

Itu sebelah beredar surat yang bertandatangan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berisi tentang putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Surat itu, ditulis dengan tulisan tangan dan beredar di kalangan wartawan.

Adapun surat tersebut dituliskan hari ini, Sabtu (4/8/2018).
Demi bangsa dan negara yang dicintainya, Agus Harimurti Yudhoyono Siap mengabdikan diri untuk Indonesia 2019-2024. Bersama Bapak Prabowo, saya yakin Insyaallah AHY bisa mengurangi kemiskinan di negeri ini. Mari kita sambut pemimpin baru untuk Indonesia yang lebih baik. Cikeas 4 Agustus 2018.
Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengaku surat dengan tulisan tangan itu tidak benar. "Hoax," ujar Hinca.

Dia meminta agar semua menghentikan berita tidak benar dan menjalankan politik etis.
Stop hoax dan stop komunikasi politik yang jahat dan tak benar. Mari berpolitik dengan etis dan benar.
ujar Hinca.
BELUM ADA YANG DAFTAR
Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran capres dan cawapres 2019 mulai 4 hingga 10 Agustus mendatang. Namun, hingga Sabtu siang saat ini  belum ada satupun berkas pendaftaran bakal calon yang diterima KPU. 

KPU sudah memprediksi, tidak akan ada bakal pasangan capres-cawapres yang mendaftar di hari pertama, karena satu hari sebelumnya tidak ada liaison officer (LO) partai politik yang menginformasikan kepada KPU.
Jadi sebenarnya, hari ini tidak ada pendaftaran. Karena kemarin tidak ada pemberitahuan ke kami. Namun, KPU tetap mempersiapkan diri sejak hari pertama dimulainya pendaftaran ini.
kata Ketua KPU Arief Budiman di Gedung KPU RI Jakarta, Sabtu siang 4 Agustus.

Arief memperkirakan geliat konsultasi dan pendaftaran berkas pencalonan bakal capres-cawapres akan dimulai di hari ketiga atau keempat sebelum masa pendaftaran berakhir.
Kami memperkirakan mungkin sekitar tanggal 8, 9 atau 10 (Agustus) baru akan ada konsultasi dan pendaftaran.
kata Ketua KPU seperti dilansir Antara.

Berdasarkan pantauan, tempat penerimaan berkas capres-cawapres yang berada di ruang rapat lantai 2 Gedung KPU RI masih sepi dan tidak ada petugas KPU RI yang berjaga. Di dalam ruang rapat tersebut disediakan 50 kursi bagi pengurus partai politik yang mengantarkan bakal pasangan capres-cawapres ke KPU RI.

Sementara, di halaman Gedung KPU RI di kawasan Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat telah terpasang tenda putih berukuran sekitar 20x40 meter dengan puluhan kursi, yang dapat dipakai oleh 120 pendukung pasangan capres-cawapres.

Di belakang tenda tersebut, sejumlah petugas terlihat sedang membangun sebuah panggung yang akan digunakan untuk konferensi pers para pasangan calon. Para petugas juga terlihat membersihkan dan mengatur penataan meja dan kursi di ruang transit VVIP untuk bakal pasangan capres-cawapres.

Selain memastikan pendaftaran capres-cawapres, KPU menetapkan tes kesehatan bagi bakal capres-cawapres Pilpres 2019 bakal berlangsung di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.
Sudah sejak kemarin diputuskan di RSPAD, seperti pemilu sebelumnya. Hari ini akan dilakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit.
kata Arief Budiman.

Menurut dia, KPU berkoordinasi dengan RSPAD Gatot Subroto untuk menentukan klasifikasi tim dokter yang akan memeriksa kesehatan bakal capres-cawapres. Tes kesehatan capres-cawapres akan dilangsungkan satu hari setelah bakal pasangan calon tersebut mendaftar ke KPU RI.
Nanti pihak RSPAD akan menentukan tim dokter yang akan melakukan pemeriksaan, siapa saja dokternya, itu nanti pihak rumah sakit yang berwenang menentukan.
Arief menjelaskan.

Antara melansir, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pemilihan Umum 2019, masa pemeriksaan kesehatan bagi pasangan capres-cawapres berlangsung pada 5-13 Agustus.

Nantinya, pihak RSPAD Gatot Subroto bersama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan membuat standar teknis terkait elemen tes kesehatan yang dilakukan terhadap pasangan capres-cawapres.

Pada Pemilu 2014, RSPAD Gatot Subroto dan IDI menetapkan 17 rangkaian tes kesehatan bagi pasangan capres-cawapres waktu itu. Ke-17 tes tersebut mencakup: 
  1. Pengambilan sampel darah pertama, 
  2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) abdomen, 
  3. Pemeriksaan sampel urin, 
  4. Pemeriksaan gigi, 
  5. Sarapan, 
  6. Pemeriksaan Minnesota Multifase Personality Inventory untuk kejiwaan, dan 
  7. Pemeriksaan penyakit dalam.
Selanjutnya, 
  1. Pengambilan sampel darah kedua, 
  2. Pemeriksaan thoraks, 
  3. Pemeriksaan jantung, 
  4. Pemeriksaan mata, 
  5. Pemeriksaan bedah, 
  6. Pemeriksaan syaraf, 
  7. Pemeriksaan MMR (Measles, Mumps, Rubella) kepala, 
  8. Pemeriksaan psikiatri, 
  9. Pemeriksaan paru-paru, dan 
  10. Pemeriksaan THT (telinga, hidung dan tenggorokan).
☆☆☆☆☆
APA BILA UMARA DAN ULAMA BERSATU
Jawaban Sosok CAWAPRES
Joko Widodo (JOKOWI)
DI PILPRED 2019
Siapa yang tidak mengenal sosok KH Ma'ruf Amin sebagai ulama berkharisma. 

Joko Widodo dengan KH Ma'ruf Amin merupakan perpaduan tepat antara nasionalis dan religius untuk Pilpres 2019.

Bitter menilai keputusan Jokowi memilih Prof. Dr. KH Maruf Amin sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 merupakan pilihan yang tepat dan bijaksana. 

Sosok dan kharisma KH Maruf Amin sebagai guru bangsa, ulama maupun negarawan tidak perlu diragukan lagi. 

Perpaduan yang tepat antara nasionalis dan religius (Bila Umara dan Ulama bersatu) bangsa ini (INDONESIA) akan menjadi Bangsa Yang Arif.

Pengalaman dan karier Prof. Dr. KH Maruf Amin di dunia politik hingga keagamaan membuatnya cocok mendampingi Jokowi maju Pilpres 2019.

Tidak hanya itu, Prof. Dr. KH Maruf Amin juga memuji kekompakan Koalisi Jokowi dalam pencalonan ini.

Pelajaran besar lain yang bisa di ambil hari adalah bahwa proses pemilihan KH Maruf Amin sama sekali tidak meninggalkan gejolak di internal koalisi partai politik pendukung Jokowi. 

Semua pimpinan partai politik satu barisan mendukung Jokowi. 

Diawali dengan 'tidak ada dusta di antara kita', ditutup dengan senyum bahagia.

Koalisi Indonesia Kerja dan Prof. Dr. KH Maruf Amin telah memberikan contoh politik yang elegan karena menempatkan masyarakat sebagai subjek. 

Tidak lupa, juga Bitter turut mengucapkan selamat ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk selalu semangat menjalani kontestasi Pilpres 2019.

Bitter ucapkan selamat berkontestasi kepada pasangan Jokowi dan KH Maruf Amin. 

Tetaplah menjadi lentera yang selalu memberikan pencerahan sekaligus menuntun bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. 

Insyaallah niat dan langkah baik ini diridhoi oleh Allah SWT.
☆☆☆☆☆
Ketum MUI Ma'ruf Amin baru saja dideklarasikan sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Ma'ruf memperkenalkan soal arus baru ekonomi Indonesia yaitu ekonomi keumatan.

Secara ekonomi, ekonomi yang Prof. Dr. KH Maruf Amin akan bangun adalah ekonomi keumatan, yaitu arus baru ekonomi Indonesia, pemberdayaan ekonomi umat. 

Kenapa arus baru, karena arus lama itu membentuk konglomerat menggunakan teori trickle down effect, ternyata tidak pernah menetes-netes. Ini yang Prof. Dr. KH Maruf Amin jadikan sebagai arus baru.

Prof. Dr. KH Maruf Amin menyebut sistem saat ini membuat tidak meratanya perekonomian, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. 

Dengan semangat ekonomi keumatan dia optimistis ada jembatan antara si kaya dan si miskin.

Kemudian lahir program redistribusi aset dan kemudian kemitraan, konglomerat bermitra dengan usaha-usaha masyarakat, dengan koperasi-koperasi masyarakat. 

Dari hulu sampai hilir, nanti yang menyiapkan tanamannya umat yang menanam, apa itu singkong jagung, yang menjadi komoditinya, yang mendistribusikannya juga umat lagi. 

Ada kemitraan antara yang kuat dan yang lemah. 

Prof. Dr. KH Maruf Amin mengingatkan Indonesia adalah negara yang kaya sehingga jangan sampai bergantung pada bahan impor. 

Dengan semangat itulah dia mengusulkan untuk memperkuat ekonomi keumatan.


Satu hal, tidak boleh negara ini tergantung pangannya ke luar negeri. 

Prof. Dr. KH Maruf Amin menegaskan bahwa semua harus bisa memenuhi, tidak boleh ada impor, ada impor beras, jagung, lahannya cukup SDA cukup, SDM cukup dan ini yang harus perkuat. 

Di dalam industrinya jangan juga Indonesia harus jadi negara pengimpor, tapi juga harus jadi negara pengekspor tapi dengan menggunakan produk-produk yang kita bisa ekspor, dengan melakukan teknologi tinggi yang kita bisa ambil dari berbagai negara. Artinya Indonesia menjadi Indonesia yang berjaya. 

Rais Am PBNU ini juga bicara soal penguatan karakter bangsa dan penegakan hukum. 

Prof. Dr. KH Maruf Amin yakin dengan penguatan karakter kasus pelanggaran hukum bakal berkurang. 


Pembangunan karakter dan penegakan hukum saling terkait. Lalu pembangunan karakter berhasil, maka penegakan hukum sedikit. 

Kalau pelanggaran hukumnya banyak berarti pembangunan karakter tidak berhasil.

Prof. Dr. KH Maruf Amin juga memuji perkembangan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. 

Prof. Dr. KH Maruf Amin yakin, jika Jokowi diberi kesempatan selama dua periode, maka pembangunan Indonesia semakin maju.

Mudah-mudahan benar-benar bisa terpilih, bisa membangun negara ini lebih kuat dan Pak Jokowi secara efektif kerjanya cuma 3 tahun. Efektif 3 tahun. Hasil-hasilnya luar biasa. Karena itu kalau besok lagi langsung 5 tahun, dan ini hasilnya akan luar biasa.

KH Ma'ruf Amin baru saja dideklarasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres pada Pilpres 2019. 

Jika nantinya terpilih, dia mengatakan bakal membantu Jokowi dalam beberapa aspek. 

Prof. Dr. KH Maruf Amin akan membantu dalam beberapa aspek. 

Pertama dalam aspek keutuhan bangsa. 

Kalau tidak bersatu, tidak utuh, tidak mungkin membangun.

Prof. Dr. KH Maruf Amin juga menyinggung soal negara yang punya sumber daya berlimpah tapi tidak bisa dimanfaatkan karena perang. 

Menurut Prof. Dr. KH Maruf Amin, keamanan dan kedamaian harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan.

Negara ini harus aman dan damai, negara harus aman. Seperti beberapa negara di luar negeri, Indonesia itu kaya emas, paling banyak, minyak paling banyak, tapi tidak bisa dimanfaatkan karena perang, maka aman dan damai harus bisa menjadi maslahah.
Prof. Dr. KH Maruf Amin juga mengatakan pilihan Jokowi atas dirinya sebagai bentuk penghargaan kepada ulama. 

Dia juga menilai pilihan Jokowi sebagai penghargaan terhadap Nahdlatul Ulama.


Artinya, Pak Jokowi menghargai ulama, menghargai NU. Ini luar biasa. Beliau menghargai kita semua.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT