Siapakah Stephen Wiltshire?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:

Siapakah Stephen Wiltshire?

Seorang seniman arsitektural Inggris yang dikenal karena kemampuannya untuk menggambar pemandangan dari ingatan setelah melihatnya hanya sekali saja. 

Dirinya memiliki bakat khusus untuk menggambar benda realistis, perwakilan akurat sebuah kota, terkadang hanya dengan mengamatinya secara singkat. Dia diberi sebuah penghargaan MBE untuk pelayanannya pada dunia seni di tahun 2006. Dia mempelajari seni rupa di City&Guilds Art College.

Stephen Wiltshire bisu ketika ia masih muda. Di usia 3 tahun, dia didiagnosa autis. Di usia 5 tahun, Wiltshire dikirim ke Queensmill School di London dimana dia mengekspresikan minat dalam menggambar. 

Ilustrasi awalnya menggambarkan hewan dan mobil; dia tetap sangat tertarik dengan mobil Amerika dan dikatakan memiliki sebuah ensiklopedi pengetahuan tentang mereka. 

Ketika usianya sekitar 7 tahun, Wiltshire menjadi tertarik dalam membuat sketsa bangunan tengara London. 

Setelah ditunjukkan sebuah buku kumpulan foto yang menggambarkan kehancuran yang ditimbulkan gempa bumi, dia mulai membuat gambar arsitektural yang sangat detail tentang pemandangan kota khayalannya. 

Dia mulai berkomunikasi melalui karya seninya. 

Instruktur di Queensmill School akan mengurusi kurangnya keahlian komunikasi verbalnya dengan mengambil sementara peralatan seninya sehingga dia bisa dipaksa untuk belajar memintanya. 

Dia akan merespon dengan membuat suara dan akhirnya mengucapkan kata pertamanya kertas. 

Para gurunya mendukung gambarnya, dan dengan bantuan mereka Wiltshire belajar berbicara penuh di usia 9 tahun.

Dia sering menggambar seluruh kota dari ingatan, berdasarkan perjalanan tunggal singkat dari helikopter.

Dan tentu saja panoramanya :)

Paragon Shopping Center.

Paris

Bukankah dia menakjubkan? 

Orang ini dapat menginspirasi kita

☆☆☆☆☆

Secara Harafiah dari kisah diatas

Sahabat Bitter tidak mungkin kehilangan semuanya dalam hidup ini ketika Sahabat Bitter Dipandang Sebelah Mata. 

Buktinya Sahabat Bitter masih hidup, bukan? 

Secara kiasan tentu saja Sahabat Bitter dapat saja mengatakan telah kehilangan semuanya dalam hidup ini dan mungkin inilah pelajaran hidup untuk terakhir kalinya yang harus Sahabat Bitter alami secara langsung agar Sahabat Bitter dapat mulai menghargai hidup Sahabat Bitter sendiri. 

Turutilah hidup Sahabat Bitter sendiri, selalu dengarkan apa yang dikatakannya kepada pikiran Sahabat Bitter sendiri, jangan mau terikat oleh kata orang yang berusaha meyakinkan kepada Sahabat Bitter bahwa Sahabat Bitter harus bersyukur atau menuruti kata Tuhan yang ini atau itu atau yang begini atau begitu karena Tuhan.

Seperti itu merupakan Ciptaan pikiran manusia yang berusaha untuk memenuhi kepentingannya sendiri. 

Jadikanlah hidup Sahabat Bitter sendiri sebagai Khalifa Tuhan yang senyata-nyatanya bagi Sahabat Bitter sendiri dan lihatlah PERUBAHAN NYATA dalam diri Sahabat Bitter dalam menjalani kehidupan yang sebenarnya sangat indah dan membahagiakan ini.

IDEALNYA 

Manusia bersyukur karena memang sedang ingin bersyukur dengan berbagai sebab dan alasannya.

(Bukan karena merasa terpaksa akibat dari keharusan atau kewajiban yang mengancam)

Manusia merasa patut bersyukur bisa disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya:

1. Karena terluput dari kerugian besar (Wabah penyakit menular, musibah-kecelakaan, bencana-alam , tindak kejahatan dsb..dll);
2. Tercapai/ terkabul segala cita-cita dan keinginan angan-angannya; dan
3. Karena menyadari ternyata kondisi dirinya jauh lebih baik dibanding dengan kondisi orang lain.

Bebarapa orang menyatakan rasa syukurnya dengan melakukan ini:

1. Berderma kepada orang-orang yang kurang beruntung;
2. Berderma dalam jumlah besar untuk rumah-ibadah; dan
3. Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, lengkap dengan segala kegiatan kerohaniannya.

☆☆☆☆☆