Obrolan warung kopi dari secangkir Kopi pahit (Blog Bitter Coffee Park)

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Obrolan warung kopi dari secangkir Kopi pahit (Blog Bitter Coffee Park)
Untuk Sahabat Bitter yang lahir pada tahun 1990 kebawah, kemungkinan pernah mendengar potongan lagu ini :
... ngobrol di warung kopi ... nyentil sana dan sini ... sekedar suara rakyat kecil .. bukannya mau usil ...

Tidak asing bukan?
Sahabat Bitter pasti sering mendengar lagu tersebut dinyanyikan oleh Warkop yang di era 70-80an sangat terkenal, yaitu:
  • Dono, 
  • Kasino dan 
  • Indro 
yang dikenal sebagai Warkop DKI dikenal oleh semua kalangan pada masa jayanya.

Lagu itu menyiratkan sesuatu yang spesial dari warung kopi.

Di dalam warung kopi, rupanya bukan sekedar bertemunya antar penggemar kopi dan penjual kopi, namun secara tidak langsung warung kopi adalah sebuah komunitas, dimana orang berkumpul dan berinteraksi secara intensif diantara mereka.

Di situ tiap orang bebas ngobrol apa saja, dari topik ringan seputar kampung, hingga diskusi panas seputar politik dengan ditemani secangkir kopi panas, pisang goreng, beberapa batang rokok dan barangkali makanan berat untuk yang lapar.

Warung kopi bukan sekedar warung namun merupakan media relasi antar manusia.

Warung kopi bukanlah sekedar warung, namun telah menjadi komunitas sosial yang mencerminkan nilai kegotogroyongan bangsa Indonesia.
Hari ini kita pun menyaksikan munculnya warung kopi modern di mall-mall.

Baik itu mulai bermunculannya kopitiam, gerai warung kopi franchise internasional seperti Starbucks, maupun citarasa modern dari Excellso.

Bahkan kita melihat tren baru orang bertemu rekanan bisnis, meeting, mendapatkan inspirasi untuk bahan presentasi, atau sekedar melepas penat menunggu kemacetan terurai di warung kopi modern ini.
Yah, itulah sedikit kisah warung kopi.

Kalau kebutuhan Sahabat Bitter hanyalah secangkir kopi, itu masalah mudah.

Sahabat Bitter tinggal mengantongi 1 sachet kopi instan dan bermodal mug atau cangkir kosong berburu air panas.

Namun kopi bukan sekedar kopi kalau sudah dimaknai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan interaksi sosial.

Tak heran, harga secangkir kopi bervariasi dari tiga ribuan hingga harga puluhan ribu, bahkan ratusan ribu, tetap saja tidak pernah sepi peminat.

Obrolan warung kopi, adalah
Teman dari mereka yang sekedar nyentil sana dan sini hingga mereka yang mencapai deal bisnis ratusan juta. 

Dari Obrolan warung kopi inilah Blog Bitter Coffee Park tercipta. Menjadi Inspirasi Karya Tulis Blog Bitter Coffee Park.

Dengan sitem comat sana comot sini tanpa takut di anggap plagiat atau tukang Cophas Artikel Orang.

Blog Bitter Coffee Park pun dapat menjadi saksi wajah ke-Indonesiaan kita dari dulu hingga kini.

Dengan berbagai gaya bahasa yang suka-suka dan bebas kreatif.

Sepeti ungkapat Seorang Sahabat Bitter yang mengatakan:
Gila.... Blog ini seperti hutan Amazon di Amerika Serikat..
ya.. iyalah....
Namanya juga blog yang bertemakan Obrolan Warung Kopi, ya suka-suka mau bahas apa saja.

Bolg yang selalu menyapa pembacanya dengan kalimat:
Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
dan dibuat sejak tahun 2012 yang beralamatkan http://bittercp17.blogspot.com ini masih Eksis sampai sekarang.

Ada kebanggaan lain dari menjadi penulis di Blogger.
Bagaimana tidak....

Ceritanya gini:
Bitter Coffee Park pernah menulis sebuah Artikel yang berjudul Eyang Raga Runting yang tersohor di daerah Boyolali Jawa Tengah pada tahun 2017.

Eh.. ternyata Eh ternyata.. ada sebuah kelompok dari Pulau Dewata Bali yaitu Kelompok Keluaga Pasek yang masih keturunan Eyang Raga Runting.

Bisa bayangkan tidak?! Keluarga Pasek ini ternyata sudah mencari Makam Leluhurnya di Pulau Jawa sesuai kisah Lontar Pasek selama 19 tahun lamanya.
Luama Buanget... Itu kalau tidak salah Bitter Coffee Park masih SMP dan masi Anak Ingusan..
Ketika salah satu keluarga Pasek itu menacari di Beranda Google tentang Raga Runting.. Mak Byuk Bedunduk.. munculah blog Bitter Coffee Park di halaman berada Google.

Dan disitulah awal mula terungkapnya dimana letak makam Eyang Raga Runting yang kono beliau adalah masih keturunan Sapta Resih.

Dan bersama Pemili Paguyupan Perkutut Putih dari Desa Pentur Simo Boyolali Waluyo Sejati (Ki Bagus), keluarga Pasek di antarkan ke Makam Eyang Raga Runting.

Pengalaman menulis di blog pun banyak dan penuh godaan. Ada yang mengatakan:
  • Numpang ngiklan Omh..
  • Ingin memperkaya diri Omh..
  • Ah... Tulisanmu Gak Bermutu...
  • Paling lagi Khilaf yang baca tulisanmu..
Dan banyak lagi...

Tapi, semua itu Bitter Coffee Park hanya anggap sebagai angin lalu saja.

Dan Persetan Omongan orang..

Pada suatu ketika ada yang bertanya terang-terangan ke Bitter Coffee Park:

Kenapa masih pakai Blogspot? Kok gak pakai Doamain berbayar saja? Kayak nya gak niat banget buat Blog??
Ada Sebuah Peribahasa jalanan:
Kalau ada yang gratis, kenapa Berbayar.
alasannya sebenarnya sederhana.

Tujuan awal pembuatan Blog ini sebenarnya hanyalah iseng-iseng nyalurin hobi di waktu senggan dari pada ngelamun digigit nyamuk lalu kesambet setan gundul.

Menulis atau membuat tulisan dan membaca dapat membuat Otak Kanan terlatih.

Bahkan, kalau tidak sempat buka ini beranda Blog.... bisa pusing kepala Bitter Coffee Park.

Dan dengan ngeblog ini pula, Bitter Coffee Park mempunyai catatan harian yang bisa Bitter Coffee Park lupa.

Kenapa tidak memasang Adsens di blog Bitter Coffee Park?
Sebenarnya, Najis dan Ogah buanget Gitu looooooo... dan Blog Bitter Coffee Park haram pasang Adsens yang hanya biki emosi Bitter Coffee Park karena aturan-aturanya yang memebelenggu karya tulis.

Sedikit sombong ajalah...
Tanpa Adsens pun, Bitter Coffee Park dapat bebas menulis dengan berbagai kata dan bahasa tanpa takut melanggar aturan Adsens. Ibarat kata, Blog Bitter Coffee Park adalah Istana Bitter Coffee Park yang aturannya di buat sendiri oleh Bitter Coffee Park. Jikalau Blog Bitter Coffee Park memasang Adsens dan mengikuti aturanya, batal sudah Bitter Coffee Park menjadi raja di Blog Bitter Coffee Park. Ibarat kata, Sang Raja Yang Terbelenggu Oleh Negara Lain... Horor Bos...

Lagian, tujuan awal membuat Blog ini bukan untuk mencari uang atau keuntungan material. Dan Syukur Alhamdulillah, Bitter Coffee Park masih memiliki Penghasilan Tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Bitter Coffee Park.

Akan tetapi, Blog tanpa iklan kok ya gak kekinian.???!!!
Akhirnya Bitter Coffee Park memilih Periklanan yan tidak banya aturan, seperti:
  1. Adnow;
  2. PayClik;
  3. Ylli;
  4. A-ads;
  5. dll.
yang penting Periklanan itu gak banyak aturan.

Kalau banya aturan, kata arek Surabaya:
Kakean Aturan, Kakean Cocot
Namun, ada peristiwa memalukan bagi Bitter Coffee Park. Kejadian itu terjadi ketika Bitter Coffee Park lupa mencantum pengarang tulisan itu. Dan Bitter Coffee Park langsung ditegur di kolom komenta artikel tersebut.
Maaf Bos... Saya Lupa....

Ya.. itulah sepenggal tulisan pengalaman menulis sebagai Blogger di Blog Bitter Coffee Park.

Salam dari warung kopi...
Salam secangkir kopi pahi...
Bersama Blog Bitter Coffee Park dengan tema Obrolan Warung Kopi..
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT