Apa Rahasia Presiden Joko Widodo Yang Jarang Diketahui publik?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Apa Rahasia Presiden Joko Widodo Yang Jarang Diketahui publik?
Kalau namanya rahasia ya harusnya tidak ada yang tahu. Mungkin maksudnya hal yang jarang diketahui publik ya. Mungkin ini:

Pertama
Jokowi punya pengawalan ke bawah yang kuat, dia berfikir anak buah kalau tidak diawasi kerjanya ga bener. 

Waktu di Solo, ada proyek Gapura Makutha yang lama selesainya, terkendala. 

Jokowi sering menginspeksi ke situ, dia bilang kalau perlu akan dia datangi tiap hari biar kerjanya bener. 

Prinsipnya dia dari atas mengawal, membantu jika ada kendala, mengawasi dan melecut biar kerjanya bagus.

Kedua
Mungkin ini pengaruh juga kepada kesuksesan 51% saham Freeport. 

Mafia Freeport entah diapakan di belakang layar, kok tahu-tahu lancar aja dapat 51%. 

Mungkin karena kawalan dari lini teratas jadi mafianya takut. 

Jokowi mengawal dan memperhatikan, kalau perlu menggerakkan pimpinan teratas TNI Polri jadi Mafia kalah beking. 

Tanpa metode dasar Jokowi yang mengawal dari lini teratas, mungkin belum bisa dapat 51%.

Ketiga
Yang lain yang Bitter Coffee Park ingat, gebrakan pertama Jokowi di Solo adalah pasar-pasar tradisional dirombak, renovasi. 

Jadi bagus bersih, saya jadi sering ikut ibu ke pasar dulu. 

Bitter Coffee Park masih anak sekolah waktu itu, asumsinya walikota ya cuma santai-santai terima gaji, ga ada perbedaan seperti halnya walikota-walikota sebelumnya. 

Ternyata Jokowi beda. Selain pasar, jalan utama Solo yakni Jalan Slamet Riyadi dibikinkan taman bagus. 

Bitter Coffee Park jadi berkesimpulan, bahwa ada toh pemimpin yang membuat perbedaan.

Keempat
Jokowi juga mampu memindahkan PKL Solo dengan damai. 

PKL ini biasanya susah diatur, ternyata kalau Jokowi yang minta pindah, mereka nurut dengan damai dan tertib. 

Karena Jokowi merangkul mereka, nguwongke (memanusiakan). 

Disediakan tempat jualan baru dan waktu pindahan diadakan pawai. 

Pedagang senang ikut pawai, banyak orang lihat, menambah popularitas lokasi baru jualan. 

Ini metode Jokowi, yang mungkin saat ini pun belum banyak ditiru untuk pengaturan PKL, biasanya cuma diusir sama Satpol PP tanpa ada bantuan atau solusi kan. 

Itu sejarah pertama ada PKL ditata yang tidak ngeyel dalam memori Bitter Coffee Park. 

Pengertiannya Jokowi kepada rakyat bawah memang beda.

Kelima
Ini mungkin kapasitas yang membuat dia saat jadi presiden menggebrak paradigma “ganti rugi” diganti dengan “ganti untung”. 

Dari dulu punya presiden, kenapa baru Jokowi yang menggebrak hal ini? 

Logikanya kan sebenarnya sederhana, warga terusir karena proyek pemerintah, sudah sepatutnya mendapat harga yang bagus, diatas pasaran. Hadiah hiburan lah ibaratnya. Manusiawi gitu. 

Tidak 100% menyelesaikan masalah, tapi sebuah langkah yang benar. 

Standar baru keadilan sosial lah (dalam aspek tsb).

Keenam
Yang lain, Jokowi bukan orang ambisius. 

Niat awalnya cuma mengabdi sama warga Solo, gaji tidak diambil. 

Dia maju gubernur Jakarta bukan Jokowi yang minta, tapi dari partai dari Jakarta. 

Waktu pindah masih 1,5 tahun jabatan walikota, ditangisi sama mbah-mbah pasar. 

Bitter Coffee Park juga tidak rela sebenarnya, waktu itu Bitter Coffee Park bilang: 
Ngapain jadi gubernur Jakarta, mending jadi presiden sekalian biar Bitter Coffee Park ikut menikmati. Kalau cuma jadi gubernur Jakarta, Bitter Coffee Park dan orang Solo tidak ikut menikmati.

Jadi capres pun partai juga yang minta. Bitter Coffee Park ya setuju biar Bitter Coffee Park ikut menikmati gayanya gitu.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT