Mengapa Banyak Ulama Dari Kubu Prabowo-Sandi Sangat Membenci Jokowi?

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Mengapa Banyak Ulama Dari Kubu Prabowo-Sandi Sangat Membenci Jokowi?
Hoax Atau Isu Yang Berkembang
Bitter Coffee Park jiplak saja dari artikel yang Bitter Coffe Park baca yang dapat dilihat pada link berikut Catatan Suara Umat untuk Presiden Jokowi - Hidayatullah.com
Pertama
Jokowi diusung oleh partai yang dinilai sebagian orang di isukan tidak bersahabat dengan umat Islam.
Hal ini sangat penting, karena merekalah pembisiknya nanti terhadap kebijakan yang terkait dengan kepentingan umat.
Sudah jadi rahasia umum, partai-partai pendukung yang sering disebut kelompok dianggap sebagai kelompok Partai penista agama yang berada di pihak mereka.
Catatan tentang PDIP di parlemen sebagai partai yang tidak mengakomodir kepentingan umat, menjadi sejarah yang tidak terlupakan oleh sebagaian umat.

Kedua
Sudah bisa diraba sinyalnya, ijtima’ulama tidak mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Keputusan ijtima ulama setidaknya pendapat banyak perwakilan umat Islam Indonesia.
Meskipun Jokowi berpasangan dengan seorang ulama, tapi keputusan perwakilan ulama dan tokoh Islam dalam ijtima punya kedudukkanya dari keputusan ulama perorangan atau kelompok kecil.

Ketiga,
Pemerintahan Jokowi menerbitkan Perppu Ormas yang secara substansial dianggap merugikan sebagian umat Islam, karena Perppu itu akan dianggap membatasi dan mengekang dakwah Islam.

Keempat
Dalam satu periode masa pemerintahan Jokowi, penistaan agama sangat sulit diproses hukum sesuai azas keadilan.
Rezim tidak serius menangani pelanggaran hukum ini, bahkan terkesan menjadikan tersangka penista sebagai korban.
Contoh yang paling nyata adalah kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Mereka beranggapan begitu lambannya sikap Presiden Jokowi menjadikan Ahok tersangka, sehingga umat harus turun ke jalan.

Kelima
Adanya sejumlah catatan kriminalisasi ulama sepanjang masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Dari kriminalisasi pemimpin FPI Habib Rizieq, Shihab penahanan Ustadz Alfian Tanjung, sampai pemanggilan Ustadz Zulkifli Muhammad Ali dan usaha-usaha yang dirasakan umat Islam sebagai kriminalisasi dai dan ulama.

Keenam
Dengan adanya pembiaran persekusi para dai dan dakwah Islam, mengindikasikan Pemerintahan di bawah Presiden Jokowi dianggap tidak membawa semangat persatuan umat, tapi memperuncing perpecahan.

Ketujuh
Presiden Jokowi membiarkan keresahan umat, dengan wacana Islam Nusantara.
Dimana sebagian umat menilai, Islam Nusantara adalah sebuah Proyek Liberalisasi Ajaran Islam, yang diharamkan dalam Fatwa MUI tahun 2005.

Kedelapan
DI saat umat Islam sedang berduka karena ribuan masjid di Lombok hancur diterjang gempa, Menteri Agama bukannya memikirkan bagaimana membangun kembali masjid tersebut dengan segera, malah mengurusi masalah toa masjid.

Kesembilan
Dua tahun yang lalu, tepatnya bulan Agustus 2016, CNN merilis berita tentang kebijakan rezim yang mengakui keberadaan agama Yahudi di Indonesia dan mereka bebas menjalankan ajaran agamanya.
Meskipun tidak menjadi agama resmi, tapi wacana pengakuan tersebut sangat menyakiti perasaan umat Islam.

Kesepuluh
Penggunaan dana haji untuk pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi, di mana pemiliknya tidak mengetahui bagaimana pertanggung jawabannya.

Kesebelas,
Presiden Jokowi memaklumi beredarnya kaos berlambang palu arit, sementara kaos lambang kalimat tauhid, kaos tagar #2019GantiPresiden dipermasalahkan dan diintimidasi.

Dua Belas
Fatwa MUI tahun 2015 mengharamkan pemimpin yang mengingkari janji saat kampanye. Jokowi dianggap tidak menepati janji-janji kampanye pada Pilpres 2014.

Yang Menjadi Catatan
Sejumlah catatan di atas kemungkinan menjadi alasan mengapa umat Islam akan mencukupkan Jokowi hanya satu periode saja masa pemerintahannya.

Sekali lagi, itulah di antara suara-suara riak umat yang sering saya dengar di tetangga, pasar, tokoh dan lingkungan sekitar.

Fakta Dan Kenyataan Yang Ada
Kalimat pertanyaan ini sungguh bertolak belakang dengan sikap sebagian besar jumhur Ulama, yang Bitter Coffee Park ketahui.

Presiden H Joko Widodo adalah Tokoh Dunia yang masuk ke dalam daftar orang muslim paling berpengaruh di dunia pada urutan 16 dari 500 tokoh.

The Muslim 500 kembali menempatkan Presiden Jokowi sebagai salah satu muslim paling berpengaruh di dunia. 

The Muslim 500 adalah sebuah survei tahunan yang mencantumkan 500 sosok muslim paling berpengaruh di dunia.

Presiden Jokowi berada di urutan ke-16 dari 500 tokoh muslim dunia. Dalam publikasinya, para editor survei ini mengutip ucapan Jokowi yang menyatakan bahwa:
Keberagaman selalu menjadi bagian dari DNA Indonesia. Meskipun banyak tantangan, Islam di Indonesia selalu menjadi kekuatan yang moderat.

Selain Presiden Jokowi, ada dua nama lain dari Indonesia yang masuk Top 50. 

Yaitu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di peringkat ke-22 dan ulama karismatik Habib Luthfi bin Yahya di peringkat ke-41 . 

Sementara, mantan Ketua PP Muhammadiyah H Din Syamsuddin masuk Honourable Mentions.

Penyelenggara survei ini adalah The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berkedudukan di Amman, Jordania. 

Dalam menentukan tokoh yang berpengaruh, digabungkan kombinasi matriks sosial, opini publik, dan pendapat para ahli. 

Jika dibalik menjadi pola pertanyaan pasif maka kalimat pertanyaan itu akan berbunyi:
Mengapa Jokowi sangat dibenci oleh banyak ulama dari kubu Prabowo-Sandi?

Ketika Bitter Coffee Park membaca berulang-ulang kalimat itu, Bitter Coffee Park yang sudah hampir 33 tahun hidup di bumi Indonesia merasa pilu, prihatin dan menangis.

Mungkin, tidak banyak Sahabat Bitter yang tahu, jika Bitter Coffee Park menuliskan jawaban pertanyaan ini sembari berdzikir dan meneteskan air mata serta berserah diri kepada-Nya.

Bitter Coffee Park menjadi kembali terngiang-ngiang kata-kata dekan fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar cabang Asyuth, DR. Mukhtar Marzuq:
Kita sedang hidup di zaman fitnah, dan solusi tepat yang ditawarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah tetap tinggal di rumah masing-masing.
Ungkapan ini tersirat ketika di negeri Mesir tengah terjadi ketidak sinkronan pemahaman antara Ulama’-nya dengan Umaro’-nya.

Kereligiusan Keluarga Bapak H Joko Widodo
Sesungguhnya yang Bitter Coffee Park ketahui mengenai rumah tangga Pak Jokowi senantiasa disinari oleh cahaya keagamaan yang kental dan intens.

Baik itu ditunjukkan oleh istri tercinta, Iriana Jokowi, yang selalu tidak pernah absen shalat tarawih berjamaah ketika tiba bulan Ramadhan.

Meski telah menjadi Ibu Negara, ibu dari Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep ini merupakan sosok sederhana yang jauh dari perkiraan kita untuk memiliki mindset kontra dan bermusuhan dengan pemuka agama.

Iriana Jokowi tentu merupakan perhiasan dunia bagi sang Raja, yang berakhlakul karimah serta shalihah.

Dengan demikian, pasti seorang Iriana akan mendambakan pasangan hidup sang Jokowi tercinta semakin tua, semakin berubah menjadi laki-laki yang shalih, sehingga Jokowi dapat memimpinnya serta menuntunnya menuju surga Allah.

Sebab, suami adalah imam bagi rumah tangga, jika ia baik niscaya kondisi rumah tangga akan menjadi baik, namun jika ia fasik maka akan terjadi ketimpangan agama dan akhlak pada keluarga tersebut, bisa jadi kesyirikan menjadi keyakinan dan maksiat menjadi kebiasaan.

Untuk itu, tentunya wanita yang shalihah tidak layak mendapat pemimpin yang kafir.

Allah Ta’ala dalam Al Quran telah memerintahkan kita untuk memilih pasangan hidup sesuai keadaan agama kita, baik itu pria maupun wanita, sebagaimana Firman-Nya:
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُوْلَئِكَ مُبَرَّؤُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Artinya:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). 
[an-Nur : 26]

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- juga memerintahkan kepada mereka yang telah berpasangan hidup hendaknya ia tetap konsisten bersamanya dikarenakan pemahaman Agama yang kuat dan hormat pada pemuka agama.

Dan Jokowi tidak pernah melecehkan dan tidak pula menjatuhkan harkat dan martabat Ulama’ hingga ke titik nadhir.

Sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadits:
عن أبي هريرة ، رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : تنكح المرأة لأربع لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك . رواه البخاري و مسلم
Artinya:
Dari Abu Hurairah Semoga Allah meridhainya- dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau bersabda:
Seorang wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, kedudukannya, dan kecantikannya atau karena agamanya, maka pilihlah (nikahilah) wanita karena Agamanya, jika tidak engkau akan binasa.
[Riwayat Bukhari, No.5090 dan Muslim, No.3708]

Demikian juga Rasulullah SWA memerintahkan kepada wali perempuan untuk menikahkan putrinya kepada orang yang baik agamanya.
إِذَا جَاءَكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَأَنْكِحُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ
Artinya
Jika datang kepada kalian seorang (pelamar) yang kalian ridhai agamanya serta akhlaknya maka nikahkanlah ia (dengan putri kalian) jika tidak kalian lakukan maka akan terjadi Fitnah (cobaan) di muka bumi dan kerusakan yang luas. 
[Riwayat at-Tirmidzi, menurut Syekh al-Albani rahimahullah hadits ini hasan lighairihi]

Tidak dibenarkan apabila Jokowi berubah di kemudian hari, ia menjadi ahli terror terhadap ulama, merekayasa penghujatan yang keji, pembunuhan karakter ulama serta pemidanaan kurungan badan terhadap Ulama, Masya’ Allah – Naudzubillhi min dzalik-, karena tidak menutup kemungkinan hal yang demikian bisa terjadi, sebagaimana keyakinan ahli sunnah wal jamah bahwa iman seseorang akan naik dan turun sesuai amalannya.

Inilah, tiba masa bagi Iriana Jokowi untuk memperingatkan suaminya dalam kehidupan sehari-hari agar selalu tetap mempertahankan amalan sunnah dan meningkatkan tadarus Qur’an serta mendengarkan hingga ke sumsum tulang dada, apa yang menjadi keniscayaan Nash Qur’an dan Hadits.

Insya Allah, hal ini akan membawanya kepada derajat yang lebih mulia di lima tahun mendatang, walaupun fitnah-fitnah keji dilontarkan dan diarahkan kepada mereka.
Wallahu’alam bish shawab …
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT