Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Amalan Pagar Diri Dan Rumah
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا. يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا. وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا
رَبِّ ٱنصُرۡنِي بِمَا كَذَّبُونِ
رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى الْاَرْضِ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ دَيَّارًا
رَّبِّ ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيۡتِيَ مُؤۡمِنٗا وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ
وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِۖ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًا
بِسۡمِ ٱللَّهِ مَجۡرٜىٰهَا وَمُرۡسَىٰهَآۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Bismillahirrahmanirrahim”
Astagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā
yursilis-samā`a 'alaikum midrārā
wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj'al lakum jannātiw wa yaj'al lakum an-hārā
Rabbinṣurnī bimā każżabụn
Rabbi lā tażar 'alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārā
Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā
Rabbi innī a'ụżu bika an as`alaka mā laisa lī bihī 'ilm, wa illā tagfir lī wa tar-ḥamnī akum minal-khāsirīn
Artinya
- Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya, Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
- Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.
- Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.
- Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.
- Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sebelum memaparkan pagar diri diatas, berikut ini ada suatu kisah:
Ada seorang pemuda yang istiqamah yang selalu mendakwahi orang kampung dan sekitarnya untuk kembali kepada Allah.
Pemuda itu sering berceramah, berdakwah mendakwahi manusia untuk bertauhid yang benar dan akidah yang murni, ia sering menegur agar orang –orang tidak mendatangi tukang sihir.
Pemuda itu menjelaskan bahwa sihir salah satu bentuk kekafiran, dan tukang sihir adalah orang jahat yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
Di kampungnya ada seorang tukang sihir yang tersohor, apabila seorang pemuda akan menikah selalu mendatangi tukang sihir ini, seraya berkata,
Aku akan menikah pada hari ini, apa yang tuan inginkan?
Maka si tukang sihir meminta sejumlah harta, dan pemuda tersebut memberikannya tanpa ragu-ragu, kalau tidak maka balasannya, si tukang sihir akan membuat sihir rabath, sehingga pemuda itu tidak mampu menggauli istrinya pada malam pengantin.
Jika ini yang terjadi maka pengantin baru tersebut mendatangi si tukang sihir untuk diobati, dan si tukang sihir akan meminta bayaran dua kali lipat.
Dan pemuda alim itu sering menghujat si tukang sihir tersohor di dengan terang-terangan, dalam setiap ceramahnya di atas mimbar dan dalam setiap pertemuan ia menyebutkan nama si tukang sihir dan melarang orang-orang mendatanginya.
Pemuda tersebut masih lajang dan belum menikah, orang-orang menanti-nanti saatnya pemuda tersebut menikah untuk melihat apa yang akan dilakukan tukang sihir terhadapnya,
Apakah pemuda istqamah yang alim ini kuasa membentengi dirinya dari serangan tukang sihir?
Tibalah saatnya si pemuda akan menikah, sebelum ia menjadi pengantin ia mendatangiku, dan mengisahkan kepada apa yang selama ini ia lakukan, seraya berkata,
Tukang sihir tersebut mengancamku dan orang-orang kampung menunggu-nunggu siapa gerangan yang akan keluar sebagai pemenang, bagaimana pendapatmu Ki?
Apakah bisa memberiku perlindungan diri terhadap sihir???
Karena aku yakin tukang sihir tersebut akan mengerahkan seluruh kemampuannya dan ia akan membuat sihir yang paling ampuh karena aku sering meremehkannya di hadapan orang-orang.
Aki pun berkata kepadanya,
Ya, insya Allah aku sanggup akan tetapi dengan satu syarat.
Pemuda itu berkata,
Apa itu?
Aki itu berkata,
Engkau harus mengutus seseorang kepada tukang sihir tersebut, lalu Engkau katakan kepadanya,
"Aku akan menikah pada hari ini dan aku menantangmu, jika Engkau mampu lakukanlah sihir yang Engkau inginkan dan jika Engkau tidak mampu panggillah siapapun tukang sihir yang Engkau duga bisa membantumu"
dan umumkan tantanganmu kepada orang banyak.
Si pemuda berkata dengan ragu,
Apakah tuan yakin dengan apa yang tuan ucapkan?
Aki berkata,
Ya, aku yakin bahwa kemenangan berpihak kepada orang yang beriman dan sesungguhnya kehinaan dan kekalahan berpihak kepada orang yang bejat.
Benar, si pemuda mengutus kepada tukang sihir tersebut seorang untuk menyampaikan tantangannya agar tukang sihir membuat apapun jenis sihirnya dan pemuda memberitahukan hari pernikahannya. Orang-orang tidak sabar menanti hari tersebut.
Aki pun memberikan kepada pemuda tersebut beberapa pertahanan diri yang akan kujelaskan nanti, insya Allah.
Tibalah hari yang dinanti-nanti dan si pemuda menikah serta melewati malam pengantin barunya tanpa ada gangguan dari sihir dan makar dukun sakti tersebut.
Orang-orang pun heran dan kagum, peristiwa ini menunjukkan kemenangan akidah yang benar dan bukti nyata bahwa pemeluknya tetap tegar.
Allah melindungi mereka menghadapi orang-orang jahat sehingga Pemuda ini naik pamornya di hadapan istri, keluarganya dan orang kampungnya, sebaliknya pamor tukang sihir memudar di mata masyarakat.
Allahu Akbar walillah ilhamd
Sesungguhnya kemenangan tersebut berasal dari Allah.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT