Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Kisah Seorang Pemuda Yang Dikejar Monyet Di Daerah Ngantru Kuburan (Makam) Pecinan Tulungagung.
Pemuda ini sebut saja namanya Agus (Nama Samaran) yang dimana Agus hendak pergi ke Kota Blitar Jawa Timur pada bulan Agustus 2018. Dimana dalam perjalanannya menuju Kota tersebut Di Ganggu Oleh segerombolan Monyet.
Agus menceritakan peristiwa ini ketika nongkrong di Warung Kopi Benteng Jepara (Watung Kopi Mas Dwi “Pak Guru” di Jl. Jepara Gang 3 Kel. Jepara Surabaya)
loading...
Kejadian itu dimulai ketika dia melewati daerah Ploso Krass.
Sekedar mengingatkan semuanya. Kejadiannya waktu ke Ploso pingin naik sepeda lewat Blitar ngantru krass. Dambil silahturahmi konco-konco biyen seng klewatan jalan,
kata Agus.
Ngantru adalah salah satu desa di kecamatan Ngantru, kabupaten Tulungagung, Jawa timur, Indonesia, Desa ngantru berada di utara kota atau sktar 10km dari kota Tulungagung, 5km dari perbatasan Kediri Tulungagung, Ngantru merupakan desa yang strategis, terdapat simpang tiga di desa ngantru yang menghubungkan 3 kabupaten, yaitu:
1. Blitar,
2. Tulungagung dan
3. Kediri.
Di desa ngantru juga terdapat Stasiun Ngujang. Desa ngantru terdiri dari tiga Dusun, yaitu:
1. Dusun Ngantru,
2. Dusun Besinan dan
3 Dusun Banyuurip.
Masing masing dusun di pimpin oleh kepala dusun,di desa ngantru juga terdapat banyak sekolah sekolah unggulan baik yang formal maupun yang nonformal, sekolah-sekolah formal terdiri dari:
- TK Miftahul Huda banyuurip, yang berada di Dusun Banyuurip,
- TK Darmawanita yang berada di dusun besinan, dan
- TK Cahaya Bunda yang berada di dusun ngantru.
- Mi Miftahul Huda banyuurip yang berada di dusun banyuurip,
- SDN 1 Ngantru,
- SDN 2 Ngantru yang keduanya berada di dusun ngantru.
Selain itu ada juga jenjang yang lebih tinggi dan termasuk sekolah faforit di kabupaten tulungagung yaitu SMP Negeri 1 Ngantru.
Ada juga pendidikan pendikan non formal yang ada di Dusun Banyuurip, seperti:
- TPQ Miftahul Huda dan
- Madrasah Diniyah Miftahul Huda yang berada di Dusun Banyuurip.
Bila kita lewat jalur ngantru kita juga bisa mampir di pasar raya ngantru, yaitu pasar oleh oleh kas ngantru, segala macam jajanan kas ngantru bisa kita beli di sana.
Puskesmas Ngantru juga ada buka 24 jam,pom ngantru juga buka 24 jam.
Selain itu di waktu musim kemarau antara bulan 8 dan bulan 9 kita bisa menyaksikan masyarakat desa ngantru yang sebagian besar petani panen raya tanaman unggulan kubis, tanaman kubis ngantru termasuk unggul pemasaran bisa sampai export ke taiwan.
Kembali kecerita kisah Agus, dimana Agus menuturkan dalan kisahnya di Ngantru, Bahwa untuk tidak memberi makan kerumunan monyet tersebut agar tidak ada yang mengalami nasib yang sama seperti yang dialami olehnya.
Mohon jangan pernah memberi makan pada kerumunan monyet yang ada di desa apa itu ya.? Pokoknya selatan Krass pas kuburan cino dan buk sekitar Kali Brantas sering terlihat dan kayaknya dilestarikan orang-orang pemerintah setempat, agar tidak mengalami nasib seperti saya,
permintaan agus kepada siapa pun yang mendengarkan ceritanya.
Kemarin pulangnya dari Ploso saya di bonceng ke Malang lewat jembatan berantas selatan Kras naik motor sama teman cak Buch, dan tiba di kawasan Jembatan dan kuburan cina. Terlihat sekumpulan monyet yang biasanya di buk jembatan dan makam-makam cina tidak sampai ke jalan-jalan,
timpalnya.
Pemerintah Kota setempat padahal sudah memberi penringatan kepada siapapun yang melalui jalan tersebut untuk tidak memberi makanan kepada monyet-monyet tersebut. Tapi Agus tetap tidak menggubris peringatan tersebut.
Dan diarea tersebut terdapat papan yang bertuliskan:
AWAS!!!!!
JANGAN BERI MAKANAN MONYET DI SELAT DESA KRAS PASNYA MAKAM DAN KUBURAN CINA KALO NAIK SPEDA KE PLOSO.
Dan Berhati-hati Dijalan
Agus menuturkan, mungkin sore habis lihat karnaval agustusan pada memenuhi jalan dengan iseng Agus melempar Ote ote 4 biji, walau sempat Agus baca pengumuman larangan memberi makan pada binatang.
Tapi, tak apalah...toh monyet-monyet ini saling berebutan...
batin Agus pada saat itu.
Tapi tiba-tiba monyet-monyet itu menatap aneh kepada kami dan seakan mau menyerang. Maka Agus pub menyuruh cepat-cepat Cak Buch (Nama Teman Yang Membonceng Agus) tancap gas, tapi monyet-monyet itu juga semakin kencang larinya mengejar kami.
Sambil meminum kopi yang masih hangat, Agus pun terus menceritakannya.
Dasar lagi apes, tidak jauh dari tempat tersebut, jalan macet karena ada pohon tumbang melintang di jalan tikungan belok kanan arah ngantru blitar.
Dan Akhirnya Cak Buch terpaksa menghentikan motornya. dan tidak Agus duga ternyata 8 ekor monyet sudah mengepung dan mengerumuni mereka.
Wah-wah ngeri takut banget.. sampai keringat dingin bercucuran,
cerita Agus waktu itu sambil menunjukkan tangannya yang merinding mengingat peristiwa itu.
Dimana disaat di tengah kepanikan Agus tiba-tiba monyet yang sangat besar mendekat menghampiri Agus dan menjerit jerit.
Lombok'e ENDI BRO...?!?,
teriak Si Ketua Monyet Tersebut.
Subhanalloh!!!!
Dasar Agus Kuclok Tenan....
Ternyata Agus lupa memberikan lombok buat makan Ote-ote dulur ...!!!
((( ileng ilengen yo )))
Salam Secangkir Kopi
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT