Melawan Arogansi Gerombolan Harley

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Melawan Arogansi Gerombolan Harley
Aksi iring-iringan pengguna motor gede alias moge yang bersikap arogan kembali terjadi, kali ini di Sidoarjo. Adalah Faisal Yasir Arifin yang menceritakan arogansi gerombolan pengguna moge.

Dengan Kejadian tersebut, Club Motor gede (moge) saat ini dicap arogan. Oknum-oknum pengguna moge yang arogan itulah yang mencoreng nama baik komunitas motor gede. Padahal, komunitas sudah berusaha keras untuk memperbaiki namanya dengan beragam kegiatan positif.

Untuk itu, komunitas seharusnya tegas menindak oknum yang arogan di jalan raya. Mereka yang ugal-ugalan, tidak menghormati pengguna jalan lain hingga membahayakan harus ditindak tegas.

Pengguna motor gede, dan semua komunitas motor gede harus melakukan training dan selalu meng-campaign itu.

Komunitas Moge harus selalu menekankan, no complain no accident. No complain dan jangan sampai disumpahin orang lain.

Dan apabila ketika ada oknum yang arogan. Oknum yang masih arogan harus ditindak tegas.

Hukum orang itu, harus keluar dari grup, dan semua grup juga tidak terima (oknum arogan) sebaiknya. Budaya viral ini juga cukup bagus agar pelaku-pelaku itu kapok.
Seperti apa yang dialami Faisal Yasir Arifin, seorang pemilik warung angkringan di Surabaya memosting kejadian yang menimpanya, yang dilangsir di Kompas.com Jumat (27/7/2018) malam, dan diunggah di laman facebooknya.

Faisal Yasir Arifin curhat tentang kejadian yang menimpanya, dikeroyok anggota komunitas Motor Gede (Moge) yang melintas di Jalan Bypass Krian Sidoarjo.

Pria yang akrab dipanggil Coy itu mengunggah foto dan rekaman video pendek di akun facebooknya dengan nama Faisal Yasir Arifin pada Sabtu (28/7/2018) pukul 00.20 WIB, dengan judul "Melawan Arogansi Gerombolan Harley".

Di salah satu foto yang diposting, ada foto yang menunjukkan plat nomor salah satu motor.

Coy berkisah, malam itu, dia bersama istri dan anaknya dalam perjalanan pulang dari Ponorogo ke Surabaya. Karena jalur lumayan sepi, dia memilih lewat jalan arteri daripada tol.

Sampai di Jalan Raya Balongbendo Sidoarjo, Coy mengurangi kecepatan laju kendaraannya karena di jalur yang sama komunitas Moge tanpa pengawalan polisi menyalipnya.

Dia berusaha menyalip dari sisi kanan. Namun dia mendadak menginjak rem saat melihat 2 pengendara motor tiba-tiba berada di depan mobilnya.

Saat di Konfirmasi Oleh Kompas.com dimana padah saat itu Faisal Yasir Arifin sempat bunyikan klakson secara wajar.

Sesampai di pertigaan Krian, Coy berhasil menyalip rombongan Moge karena rombongan tersebut mengarah ke arah Pasar Krian, sementara dia memilih jalur bypass Krian.

Tidak lama melintas di bypass Krian, pengendara Moge mengejarnya dan meminta dia menepi. Bahkan ada yang berusaha merebut kontak mobilnya.

Faisal Yasir Arifin turun dan berdebat karena saya disebut membahayakan pengendara Moge. Faisal Yasir Arifin membantah karena Faisal Yasir Arifin tidak merasa. Faisal Yasir Arifin dirinya hanyalah warga biasa yang juga bayar pajak.

Dia dan pengemudi Moge itu pun terlibat saling dorong. Dua pengendara moge datang tidak untuk melerai justru malah mengeroyoknya. Coy pun melawan.

Pada kejadian itu Faisal Yasir Arifin tidak takut, karena Faisal Yasir Arifin tidak merasa bersalah. Justru mereka (Anggota Geng Moge) yang arogan, seenaknya sendiri menggunakan jalan umum.

Keributan itu akhirnya dilerai warga. Saat warga berdatangan dan menolong membela Coy, kelompok Moge itu pun pergi.

Coy menulis kronologi itu di laman facebooknya. Hingga hari ini, laman postingan direspons 13.000 lebih pengguna facebook.

Dikonfirmasi tentang kejadian tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin enggan memberi komentar:
Sidah, masalah kecil jangan dibesar-besarkan.
Dari kejadian diatas, Bitter berharap kepada stakeholder konvoi atau grup riding yang meliputi member konvoi, road captain, ketua organisasi untuk selalu mengingatkan kepada sesamanya, termasuk polisi pengawal juga, untuk memperhatikan hal-hal tertentu jangan sampai timbul sentimen negatif akibat perilaku-perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dari konvoi.

Dan Komunitas Moge kedepannya bisa menjadi pelopor pengguna jalanan yang santun dan sungkan di jalanan dengan cara taat Rambu-rambu lalu lintas, menghargai hak pengguna jalan lainnya.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT