Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Kesepakatan Sebelum Menikah
Sebelum menikah, sahabat bitter alangkah baiknya melakukan pertimabangan-pertimbangan yang matang sebelum menikahi kekasih sahabat bitter.
Diantara banyak pertimbangan, ada beberapa hal yang harus sahabat bitter sepakati bersama pasangan.
Kesepakatan ini akan mempermudah dan membuat kehidupan rumah tangga terasa lebih nyaman.
Sepele sih memang, tapi kalau sahabat bitter dan dia sudah kompak dengan hal-hal ini artinya kalian benar-benar siap untuk sebuah pernikahan.
BERIKUT KESEPAKATAN YANG HARUS DI PERTIMBANGKAN
1. Tempat Tinggal Setelah Menikah
Kehidupan baru akan dimulai setelah pesta pernikahan usai.
Pertanyaan yang harus kalian selesaikan, mau tinggal dimana setelah menikah?
Banyak pasangan diluar sana yang telat menikah hanya karena menyiapkan hunian terlebih dahulu.
Namun juga tak sedikit pasangan yang memilih tinggal di kontrakan atau numpang dirumah orang tua selagi mengumpulkan modal guna membangun rumah.
Ini semua tergantung kesepakatan kamu dan pasanganmu. Bersyukurlah jika memang kalian sudah memiliki hunian sendiri setelah menikah, tapi kalaupun belum ada juga tak masalah. Berjuang bersama demi mewujudkan rumah impian juga menyenangkan asal dilakukan bersama.
2. Kesepakatan Kerja
Diantara banyak pertimbangan, ada beberapa hal yang harus sahabat bitter sepakati bersama pasangan.
Kesepakatan ini akan mempermudah dan membuat kehidupan rumah tangga terasa lebih nyaman.
Sepele sih memang, tapi kalau sahabat bitter dan dia sudah kompak dengan hal-hal ini artinya kalian benar-benar siap untuk sebuah pernikahan.
BERIKUT KESEPAKATAN YANG HARUS DI PERTIMBANGKAN
1. Tempat Tinggal Setelah Menikah
Kehidupan baru akan dimulai setelah pesta pernikahan usai.
Pertanyaan yang harus kalian selesaikan, mau tinggal dimana setelah menikah?
Banyak pasangan diluar sana yang telat menikah hanya karena menyiapkan hunian terlebih dahulu.
Namun juga tak sedikit pasangan yang memilih tinggal di kontrakan atau numpang dirumah orang tua selagi mengumpulkan modal guna membangun rumah.
Ini semua tergantung kesepakatan kamu dan pasanganmu. Bersyukurlah jika memang kalian sudah memiliki hunian sendiri setelah menikah, tapi kalaupun belum ada juga tak masalah. Berjuang bersama demi mewujudkan rumah impian juga menyenangkan asal dilakukan bersama.
2. Kesepakatan Kerja
Terutama wanita, setelah menikah memilih bekerja atau jadi ibu rumah tangga.
Mungkin bagi banyak wanita diluar sana, pertanyaan ini sangat penting.
Karena memang setelah menikah kewajiban utama seorang istri adalah melayani suami, sementara masalah nafkah semua ada di tangan laki-laki.
Wanita memang tak memiliki kewajiban untuk mencari nafkah, tapi rasa ingin membantu dan tak ingin hanya diam berpangku tangan seringkali membuat gundah.
Kalian harus benar-benar sepakat dalam poin ini. Jangan sampai kamu ingin bekerja setelah menikah, tapi si dia ingin kamu mengurus rumah saja.
Pikirkan dampaknya juga ketika kalian memiliki anak.
Toh menjadi ibu rumah tangga juga tetap bisa mendapatkan penghasilan, melalui bisnis online misalnya.
Mungkin bagi banyak wanita diluar sana, pertanyaan ini sangat penting.
Karena memang setelah menikah kewajiban utama seorang istri adalah melayani suami, sementara masalah nafkah semua ada di tangan laki-laki.
Wanita memang tak memiliki kewajiban untuk mencari nafkah, tapi rasa ingin membantu dan tak ingin hanya diam berpangku tangan seringkali membuat gundah.
Kalian harus benar-benar sepakat dalam poin ini. Jangan sampai kamu ingin bekerja setelah menikah, tapi si dia ingin kamu mengurus rumah saja.
Pikirkan dampaknya juga ketika kalian memiliki anak.
Toh menjadi ibu rumah tangga juga tetap bisa mendapatkan penghasilan, melalui bisnis online misalnya.
3. Keputusan Mempunyai Anak
Bukan berpikir terlalu jauh. Menyiapkan masa depan secara mendetail tidak ada salahnya bukan?
Setelah menikah, pasti sahabat bitter ingin memiliki anak sebagai pelengkap keluarga dan penerus keturunan.
Tentang jumlah anak ini, sahabat bitter tidak boleh sepelekan.
Karena setiap anak yang dititipkan Tuhan kepadamu haruslah kamu sejanterakan.
Harus sahabat bitter jamin kehidupan dan kebahagiaannya di dunia.
Sahabat Bitter boleh mengikuti saran dari pemerintah untuk memiliki dua anak saja.
Tapi jika dirasa kurang, sah-sah saja punya anak lebih dari 2.
Selama sahabat bitter mampu bisa menjamin masalah psikologis, finansial dan rohani masing-masing anak, kenapa tidak.
4. Keuangan
Bukan berpikir terlalu jauh. Menyiapkan masa depan secara mendetail tidak ada salahnya bukan?
Setelah menikah, pasti sahabat bitter ingin memiliki anak sebagai pelengkap keluarga dan penerus keturunan.
Tentang jumlah anak ini, sahabat bitter tidak boleh sepelekan.
Karena setiap anak yang dititipkan Tuhan kepadamu haruslah kamu sejanterakan.
Harus sahabat bitter jamin kehidupan dan kebahagiaannya di dunia.
Sahabat Bitter boleh mengikuti saran dari pemerintah untuk memiliki dua anak saja.
Tapi jika dirasa kurang, sah-sah saja punya anak lebih dari 2.
Selama sahabat bitter mampu bisa menjamin masalah psikologis, finansial dan rohani masing-masing anak, kenapa tidak.
4. Keuangan
Pengelolaan keuangan keluarga itu penting, karena masalah keuangan dalam keluarga memang tidak bisa dikatakan sepele.
Banyak di luar sana rumah tangga yang hancur karena masalah ekonomi.
Sebelum memutuskan menikah, akan jauh lebih baik jika masalah pengelolaan keuangan ini kalian sepakati bersama.
Jika kalian sama-sama bekerja apakah keuangan dikelola masing-masing atau membuat tabungan bersama.
Biasanya dalam hal ini, istri menjadi manajer sekaligus bendahara dalam keluarga.
Menghitung berapa pengeluaran untuk belanja bulanan, tagihan-tagihan hingga tabungan bekal pendidikan anak.
Tapi tak sedikit juga keluarga yang keuangannya dikelola suami istri secara bersama.
5. Keputusan Jika Mempunyai Anak Saat Bekerja
Ketika kamu memutuskan untuk bekerja setelah menikah kelak, ada satu hal yang tak boleh kamu lewatkan.
Siapa yang akan mengurus buah hatimu ketika kalian sama-sama bekerja?
Banyak yang sepakat menitipkan buah hatinya kepada kakek nenek.
Tapi tak sedikit juga yang memilih menggunakan jasa babysitter.
Jika sahabat bitter memilih babysitter, sahabat bitter harus menyiapkan anggaran khusus setiap bulannya.
Dengan begitu sahabat bitter tidak akan merepotkan orang tua.
Tapi tidak masalah jika kamu ingin menitipkannya kepada orang tua.
Selain bisa mendekatkan anak ke kakek neneknya, pendidikan anak juga bisa lebih terjamin karena bersama keluarga.
Akan lebih baik jika rumah orang tua atau mertua yang sekota denganmu.
Sebelumnya tanyakan dulu, apakah mereka bersedia di titipi si kecil atau tidak. Mengingat mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah.
Banyak di luar sana rumah tangga yang hancur karena masalah ekonomi.
Sebelum memutuskan menikah, akan jauh lebih baik jika masalah pengelolaan keuangan ini kalian sepakati bersama.
Jika kalian sama-sama bekerja apakah keuangan dikelola masing-masing atau membuat tabungan bersama.
Biasanya dalam hal ini, istri menjadi manajer sekaligus bendahara dalam keluarga.
Menghitung berapa pengeluaran untuk belanja bulanan, tagihan-tagihan hingga tabungan bekal pendidikan anak.
Tapi tak sedikit juga keluarga yang keuangannya dikelola suami istri secara bersama.
5. Keputusan Jika Mempunyai Anak Saat Bekerja
Ketika kamu memutuskan untuk bekerja setelah menikah kelak, ada satu hal yang tak boleh kamu lewatkan.
Siapa yang akan mengurus buah hatimu ketika kalian sama-sama bekerja?
Banyak yang sepakat menitipkan buah hatinya kepada kakek nenek.
Tapi tak sedikit juga yang memilih menggunakan jasa babysitter.
Jika sahabat bitter memilih babysitter, sahabat bitter harus menyiapkan anggaran khusus setiap bulannya.
Dengan begitu sahabat bitter tidak akan merepotkan orang tua.
Tapi tidak masalah jika kamu ingin menitipkannya kepada orang tua.
Selain bisa mendekatkan anak ke kakek neneknya, pendidikan anak juga bisa lebih terjamin karena bersama keluarga.
Akan lebih baik jika rumah orang tua atau mertua yang sekota denganmu.
Sebelumnya tanyakan dulu, apakah mereka bersedia di titipi si kecil atau tidak. Mengingat mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah.
☆☆☆☆☆
Jika memang sahabat bitter dan pasangan sudah benar-benar sepakat dengan 5 hal di atas, dapat dipastikan kalian benar-benar siap menuju pelaminan.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT