Beraktivitaslah Dengan Memberi Manfaat Bagi Kebaikan Diri

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Beraktivitaslah Dengan Memberi Manfaat Bagi Kebaikan Diri
Setiap pekerjaan yang Sahabat Bitter lakukan alangkah baiknya jika itu mendatangkan kebaikan bagi orang lain. Tidak perlu muluk-muluk pada pekerjaan yang besar, kegiatan seperti membersihkan rumah, merapikan kamar, menyiapkan makanan dan masih banyak lagi pekerjaan rumah lainnya yang membuat hidup Sahabat Bitter bermanfaat bagi keluarga. 

Sahabat Bitter bisa mengembangkan diri untuk memiliki potensi sehingga dimana pun untuk berguna bagi kehidupan masyarakat luas melalui pekerjaan yang ditekuni hari demi hari. 

Berguna bagi banyak orang adalah sebuah karunia tapi bagi Sahabat Bitter yang hanya dapat melakukan yang terbaik untuk keluarga, jangan berkecil hati karena itu sudah cukup memuaskan hati ini lewat rasa bersyukur setiap hari. Ingatlah bahwa besar kecilnya cinta itu dipengaruhi oleh pengorbanan (manfaat) yang Sahabat Bitter lakukan.

Kebaikan yang dilakukan merupakan salah satu ciri bahwa Sahabat Bitter mencintai orang tersebut. Mendoakan mereka yang membenci Sahabat Bitter adalah permulaan dari kebaikan hati. 

Jadilah seperti mentari yang menyinari orang baik dan juga orang jahat dan mintalah berkah atas musuh-musuh Sahabat Bitter. 

Senyum adalah kebaikan yang sangat sederhana yang tidak melelahkan, tidak butuh materi dan lain sebagainya. Melainkan Sahabat Bitter hanya mengekspresikan bakat kebaikan yang sudah ada dalam diri ini semenjak dilahirkan ke dunia ini. 

Selanjutnya Sahabat Bitter bisa meningkatkannya kepada sesuatu yang membutuhkan pengorbanan seperti memberi.

Berhati-hatilah dengan sikap hati yang kesal dan senantiasa kenali suasana hati Sahabat Bitter. Apabila rasa kesal mulai muncul dari dalam sana maka bersihkanlah itu terlebih dahulu. 

Sebelum rasa kesal itu reda, hindari melakukan kontak dengan orang lain. Sebab bisa saja orang yang Sahabat Bitter temui akan menjadi sarana pelampiasan atas kekesalan itu. 

Oleh karenanya, senantiasa represilah pikiran Sahabat Bitter agar jauh dari rasa kesal dan hanya dengan tenangkan pikiran untuk Menghadapi kekesalan dalam hati.

Kenali rasa kesal ini yang ada di dalam hati Sahabat Bitter ketika rasa kesal muncul itu alias sedang mencokol di dalam pikiran maka lebih baik tidak usah berkomunikasi dengan orang lain melainkan bereskan terlebih dahulu kekesalan itu. 

Sering sekali beberapa orang melampiaskan rasa kesalnya kepada orang lain (marah-marah, tidak sopan) padahal orang ini tidak ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapinya.

Hidup lebih positif dengan kesibukan Sahabat Bitter yang membuat hidup berkembang. Masalahnya sekarang adalah Sahabat Bitter lebih sibuk untuk melakukan hal-hal yang baik atau lebih banyak mengerjakan pekerjaan kotor yang membuat moral semakin jongkok. 

Oleh karena itu hati-hati dengan kebiasaan sehari-hari karena perilaku yang diulang-ulang (buruk ataupun baik) secara tidak langsung & tanpa disadari akan membentuk karakter yang mengarahkan Sahabat Bitter pada tujuan hidup tertentu. 

Biasakanlah berbuat baik dan tinggalkanlah kebiasaan buruk dimulai dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Sebab kebiasaan baik membangun karakter yang tangguh.

Menjalani Hidup mengalir seperti air karena Sahabat Bitter hanyalah debu. 

Bagaimana mungkin sebutir debu bisa melawan arus angin yang berputar di sekelilingnya? Ini sesuatu yang mustahil. 

Oleh karena itu jangan memaksakan kehendak Sahabat Bitter kepada orang lain karena terkadang apa yang kita inginkan tidak sejalan dengan kepentingan umum. 

Baiklah Sahabat Bitter patuh kepada orang-orang yang lebih tinggi dari diri ini dan mari berharap mereka juga bertindak sesuai dengan kehendak Sang Pencipta.

Ikhlas dalam bertindak ada baiknya bila Sahabat Bitter tulus dalam bertindak. 

Sebab keikhlasan dalam hidup ini kelurusan hati sangat meringankan langkah kaki saat Sahabat Bitter melakukan segala sesuatu kepada sesama tanpa mengharap dan menuntut agar dikemudian hari akan lebih memperhatikan dan mengutamakan diri ini. 

Maka sejak dari awal Sahabat Bitter harus lebih siap ketika apa yang sedang dilakukan tidak ditanggapi/ tidak dianggap/ tidak dihargai oleh orang lain.

Jangan salah kaprah dan menganggap bahwa orang yang terlalu sabar itu adalah tanda kelemahan karena ini justru sebaliknya. Kesabaran adalah simbol kekuatan hati dan kuat dari dalam itu lebih baik daripada kelihatan kuat dari luar. 

Sadarilah bahwa ini adalah atmosfer kehidupan Sahabat Bitter karena dimana pun Sahabat Bitter berada, apapun yang Sahabat Bitter lakukan dan dengan siapa pun Sahabat Bitter berhubungan pasti sangat dibutuhkan yang namanya kesabaran. 

Latih diri untuk bersabar dalam segala sesuatu mulai dari sekarang.

Dengan terbiasa dengan rasa sakit dan terima perlakuan buruk apa adanya.

Siapakah yang tidak pernah mendapatkan perlakuan buruk? 

Semua orang pasti sudah pernah mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang lain. 

Saat Sahabat Bitter disakiti maka rasa sakit itu membentuk diri ini untuk lebih kuat dan tabah menjalani hidup kedepannya. 

Kepahitan dapat membentuk Sahabat Bitter menjadi orang yang lebih panjang sabar.

Saat diperlakukan tidak baik, katakan dalam hati:
Saya pantas mendapatkannya, kuatkan hatiku ya Tuhan.
Rasa sakit akan membentuk mental Sahabat Bitter menjadi lebih kuat sehingga ketika kejadian yang sama terulang lagi maka sakitnya tidak seperti dulu lagi dan malahan lebih cepat sembuh. 

Ujian kehidupan melatih Sahabat Bitter untuk segera meregenerasi/ memperbaiki suasana hati ketika terjadi perlukaan (sakit hati).

Sadarilah bahwa rasa sakit adalah ilusi berpikir dan rasa yang muncul karena belum dibiasakan. 

Jika Sahabat Bitter sudah terbiasa melewatinya niscaya semua kan terasa sama dan biasa saja.

Mau minta maaf dan memaafkan adalah sikap amat diperlukan setiap manusia sebat tidak ada yang sesempurna seperti yang kita inginkan/ bayangkan.

Salah dan khilaf itu manusiawi, oleh karena itu milikilah hati yang dengan ikhlas mau memaafkan kesalahan orang lain dan mau meminta maaf saat diri sendiri teledor melakukan kesalahan dan selanjutnya, Cara meminta maaf dan memaafkan orang lain.

Lupakan masa lalu alihkan konsentrasi ke masa depan karena kebanyakan dari Sahabat Bitter masih terbawa masa lalu yang buruk, Bitter pun terkadang juga demikian. 

Sadarilah bahwa menyimpan kepahitan dari masa lampau seperti menimbun sampah yang suatu saat akan tercium busuknya diri Sahabat Bitter kepada orang lain. 

Mengingat-ingat rasa sakit, dendam dan kebencian dari zaman keterkutukan adalah salah satu yang mendorong Sahabat Bitter untuk melampiaskan hawa nafsu yang sesat. 

Oleh karena itu marilah Sahabat Bitter bergerak maju ke depan (bukan melihat ke belakang). 

Alihkan setiap kenangan yang menyakitkan dengan memikirkan hal-hal yang baik, Kitab Suci, ilmu pengetahuan, pelajaran, mata kuliah dan lain sebagainya.

Ingat teman untuk tidak kerja terus banting tulang hari lepas hari sehingga lupa daratan untuk berlabuh. 

Sesekali hasil jerih lelah itu digunakan untuk membeli sesuatu alias dibelanjakan uangnya. 

Pelit terhadap diri sendiri adalah penyiksaan yang akan membuatmu semakin terpuruk dan terisolasi. 

Tidak ada salahnya untuk dinikmati seadanya (tidak perlu semuanya, ingat untuk menabung). 

Rutinitas ini sebaiknya jangan terlalu sering, namanya juga sesekali agar tidak cepat bosan.

HARAP DI CATAT BAIK-BAIK
Tidak cerdas orang yang membelanjakan uangnya sebagai pelarian terhadap persoalan yang sedang dihadapi. Pastikan hati Sahabat Bitter bersih dari kebencian saat menikmati hidup. 
Lakukan ini bersama orang-orang terdekat.

Bergaul dengan banyak orang karena saat Sahabat Bitter berbaur dengan orang lain maka pikiran semakin berkembang dan ada sikap mengerti dengan kelemahan orang lain yang terkadang membuat Sahabat Bitter jengkel.

Sebab dalam mengenal banyak orang maka dengan begitu mengenal banyak sifat yang bermacam-macam dimana dari semua sifat manusia tersebut kadang ada yang tidak sesuai dengan diri ini. 

Jika belum terbiasa niscaya ada rasa jengkel sedikit enggan juga. 

Akan tetapi bila Sahabat Bitter sudah terbiasa niscaya kita akan mengerti dan lebih sabar menghadapinya.

Bersikap tetap tenang dan santai dalam segala sesuatu merupakan awal dari sandaran yang kuat-teguh. Bila Allah yang menjadi tempatmu bersandar maka:
Apa yang perlu dikawatirkan?
Oleh karena itu miliki keyakinan yang penuh kepada Sang Pencipta Segala Masa.

Bila Sahabat Bitter sudah mengerti tentang dunia ini, bahwa setiap yang berawal pasti akan berakhir juga maka bisa dipahami bahwa hidup ini hanya sementara saja. 

Jadi untuk apa dibuat susah/ ribet? Hadapi semuanya dengan santai, bukankah masalah selalu punya solusi, 
Sebuah lorong akan berakhir pada sebuah pintu, hanya perlu sabar, bekerja keras dan tekun menemukan pintu itu.
Sikap yang santai identik dengan aktivitas yang tidak terburu-buru. 

Untuk apa tergesa-gesa karena tidak ada gunanya cepat tapi semua keteteran. Biasanya orang yang hatinya sedang membenci sesuatu, sikap menjadi tidak terkendali, cenderung tergesa-gesa saat melakukan sesuatu dan diiringi dengan raut mukanya yang masam. 

Saat keadaan ini terjadi dalam diri Sahabat Bitter maka:
  1. Hentikan aktivitas sejenak,
  2. Segeralah tenangkan pikiran, 
  3. Semua yang terjadi diterima apa adanya, dan
  4. Tenangkan pikiranmu dengan memfokuskannya kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian. 
Niscaya ketenangan itu akan kembali dan hindari sikap yang terlalu berlebihan/ lebay.

Sikap yang terlalu sensitif tidak baik untuk kehidupan sosial Sahabat Bitter sehari-hari. 

Ada banyak gangguan yang bisa diabaikan di sekitar Sahabat Bitter karena terlalu di campuri/ terlalu di gubris justru akan menimbulkan gejolak batin (membuat hati benci mereka) bahkan dapat berujung pada konflik yang berkepanjangan. 

Berikanlah respons yang pantas dalam segala perlakuan buruk yang Sahabat Bitter terima sebab reaksi yang biasa justru kebanyakan akan kembali mendatangkan ke tidak nyaman dalam hati sendiri.

Berbicara dengan orang lain adalah solusi untuk membuat rasa kurang enakkan itu hilang. 

Terkadang Sahabat Bitter jengkel dengan sesuatu padahal orang tersebut tidak sengaja melakukannya sehingga tanpa Sahabat Bitter ketahui diri ini dirugikan. Oleh karena itu belajarlah untuk melakukan komunikasi yang santun dan terpimpin.

Saat rasa marah Sahabat Bitter atau amarah darinya belum reda sebainya jangan berkomunikasi dahulu melainkan tunggu sampai situasi lebih kondusif dan tenang.

Selesaikan segala sesuatu dengan empat mata secara kekeluargaan untuk kebaikan bersama.

Tidak perlu membeo perbuatan tidak menyenangkan nan jahat dari orang lain. 

Melainkan kikis rasa benci di hati dengan cinta sebab dalam kebencian dunia ini akan menjadi kacau balau oleh karena perbedaan kepentingan. 

Namun ketika ada rasa saling mencintai niscaya perbedaan itu seperti pelangi yang membuat hidup kita lebih indah.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT