Sang Relawan Yang Menjelma Menjadi Malaikat

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:

"Sang Relawan Menjelma Menjadi Malaikat"

A person who voluntarily  undertakes or expresses a willingness to undertake a service as a: 

• One who enters into military voluntarily; and
• One who renders a service or takes part in a transaction while having no legal concern or interest of property without giving valuable consideration.

☆☆☆☆☆

Menjadi Relawan bagi bitter sama halnya menjadi seseorang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung-jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional.

Bitter pernah bertanya ke beberapa teman tentang pengertian relawan menurut mereka, beberapa dari mereka mengatakan:

“oh, yang bantuin di bencana itu ya?, yang biasanya bantu di poskokan itu relawan”. 

Lalu, ada juga teman yang mengatakan 

“Aku bukan relawan, relawan kan yang bantu pas ada bencana, kalau aku volunteer yang mengajar anak-anak jalanan.”

Bukankah kata ‘relawan’  memang identik dengan mereka yang siap ditempatkan di lokasi bencana. Sedangkan volunteer mengacu pada mereka yang melakukan kegiatan sukarela seperti mengajar anak jalanan, menjadi panitia kegiatan bakti sosial, kegiatan yang terdengar ‘ringan’ dibandingkan mereka yang membantu saat terjadi bencana. Padahal, dua kata tersebut yakni relawan dan volunteer adalah sama, hanya penggunaan dalam bahasa sehari-hari yang berbeda.

Menjadi seorang relawan tidaklah perlu memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, yang diperlukan hanyalah kesadaran dan saling peduli bagi sesama manusia tanpa memandang hal spesifik lainnya.

Akhir-akhir ini Indonesia tertimpa aksi terorisme peledakan Bom baik di Sarana Ibadah maupun Di Wilayah tempat aparat hukum. Dan tugas kita RELAWAN menanggapi aksi teroris:

1. Melakukan pengamanan masyarakat agar lebih ditingkatkan keamanan di wilayah masing-masing". Dan atau melaporkan bila ada di sekitar lingkungannya ada orang" baru yang tidak kooperatif dalam pemenuhan administrasi domisili. 
2. Mendorong lebih rukun dan gotong royong di tempat domisili masing-masing". 

Pengertian Jihad Dalam Islam bukanlah membunuh Non Muslim secara tanpa alasan yang hak dan/ atau terlebih lagi melakukan BOM bunuh diri.

Arti Jihad itu sendiri bukanlah perang, apapun dan di mana pun yang dilakukan muslim untuk mendapatkan kekuasaan, ketenaran, harta dan kekayaan.

Jihad adalah abstract noun atau masdar dalam bahasa Arab yang asal katanya jahada جاهد yang berarti ‘berjuang dan berusaha’.

Jihad dalam konteks keislaman adalah melawan kecenderungan jahat dalam diri sendiri, seperti malas dan dengki.

Mungkin ini adalah akibat dari budaya sikap apatis terhadap lingkungan yang sekarang menjadi gencar, merasa benar sendiri, pintar sendiri, dan dengan suara paling lantang sendiri teribaratkan Tong Kosong Nyaring Bunyinya. 

Oleh karena itu, kita perlu membangun kembali budaya asli INDONESIA guyup rukun peduli tepo sliro & gotong royong, dan saling menghormati antar golongan.

Tapi, kenyataannya penerapan slogan itu memang tidak gampang, ada yang bilang saya NKRI, NKRI HARGA MATI, tapi ketika ada rapat kampung tidak pernah datang, ketika lampu kampung didepan rumahnya seakan-akan menjadi buta, dan ketika kerja bakti selalu beralasan dan hanya meninggalkan konsumsi. Padahal jika dilihat fisik mereka sehat, akal dia sehat dan jiwa dia sehat akan tetapi akhlak mereka sakit. Lebih sakit dari orang yang sakit jiwa, karena dirinya tertimpa penyakit sompak dan gila.

Kesadaran dan tanggung jawab bersama memang harus dimulai dari diri sendiri bukan tanggung jawab aparatur setempat saja. Dan para relawan itulah para malaikat tanpa sayap yang sesungguhnya yang berkorban demi kemanusiaan di jalan Allah. SWT.

☆☆☆☆☆