Marwah Organisasi Di Tangan Anggotanya

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Marwah Organisasi Di Tangan Anggotanya"
Sebuah pengalaman pribadi dari bitter ketika menjadi seorang Ketua Pengurus Sebuah Organisasi Masyarakat pada tahun 2014. Pada waktu itu usia bitter terbilang muda karena masih berusia 26 tahun dan mengikuti pemilihan secara langsung dan akhirnya menang dalam pemilihan.

Dalam waktu 1 minggu saya dituntut untuk membuat struktur organisasi yang saya pimpin. Dan Alhamdulillah semua lancar dengan persetujuan anggota terbentuklah susunan kepengurusan itu.

Ketika menjadi ketua, banyak sekali anggota yang menghina, mencurigai bahkan menfitnah baik Ketua Pengurus maupun anggota pengurus.

Disitu saya sempat marah dan hampir-hampir tidak dapat mengontrol Emosi. Untung amarah bitter ditahan oleh seorang senior yang sudah lama menjadi kepengurusan anggota tersebut. Dan memberikan sebuah nasehat yang sampai saat ini masih bitter pegang:
Sesungguhnya Pengurus itu adalah TONG SAMPAH yang digunakan sebagai penampung Kotoran didalam Sebuah Organisasi. 
Siapapun Pasti Jijik dengan yang namanya TONG SAMPAH. 
TAPI...... TAHUKAH KAMU....???? 
Tanpa TONG SAMPAH ini, kotoran-kotoran itu akan berserakan dan akhirnya akan menjadi hina lingkungan Organisasi itu. 
Itulah Pengurus Organisasi, sebuah TONG SAMPAH yang tetlohat menjijikan bagi Anggotanya sendiri tapi menyimpan Filsafah yang bermanfaat.
Karena selalu mengingat pesan diatas, Alhamdulillah pada usia bitter yang saat ini masih diberi kepercayaan menjadi Seorang Ketua Pengurus sampai akhir tahun 2019.

Selokan itu tidak akan bersih bila kita hanya menunjuk-nunjuk Kotoran yang terapung disana. Jika ingin terlihat bersih, maka membaurlah didalam selokan itu untuk memunguti setiap kotoran baik yang terapung maupun tenggelam.

Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah, karena masalah dapat diatasi bila kita telah membuat sebuah intervensi yang tepat dan benar lalu kita mengimplementasikan intervensi itu. 

Bersikap rendah hati bukanlah berarti rendah diri, karena dengan merendah hati akan menjaga marwah sebuah organisasi. 

Jangan pernah terjebak dan tersulut oleh sesuatu yang isu, profokasi dan melakukan intimidasi, karena hal-hal itu dapat menjadi faktor pencetus konflik berkepanjangan.

Baik buruknya penilaian kepengurusan itu tergantung dari sikap anggota dalam menentukan sudut pandang para anggota. 

Apabila sudut pandang anggota pada pengurus buruk, maka kepengurusan itu akan terlihat menjadi buruk. 

Begitu pula sebaliknya dalam menentukan sudut pandang anggota kepeda dewan penguruas organisasi.

Menggunakan Hak Suara dalam pemilihan kepengurusan harus menjadi bijak dan jangan karena profokasi anda menjual suara anda ke pada pihak yang kurang bertanggung jawab.

Karena Hak suara anda berpengaruh dalam Marwah Kepengurusan Organisasi sebagai bentuk awal menjaganya.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT