Jawa Sebelum Masehi: Lobadiou Nama Lain Pulau Jawa Dan Argyre Nama Negara Di Pulau Jawa

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
"Jawa Sebelum Masehi: Lobadiou Nama Lain Pulau Jawa Dan Argyre Nama Negara Di Pulau Jawa"
Dari Naskah Pustaka Rajya-Rajya I Bhumi Nusantara
Kerajaan tertua di Jawa yang diketahui secara umum saat ini adalah Tarumanagara, namun dalam Naskah Pustaka Raiya-Rajya I Bhumi Nusantara dikisahkan bahwa Raja Jaya sing Hawarman pendiri Taruma Nagara adalah menantu Raja Dewawarman VIII, penguasa Salakanagara. 

Karena itu dianggap Salaka Nagara sudah ada sebelum Taruma Nagara

Berdasarkan naskah tersebut, Kerajaan Salaka Nagara diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara yang terletak di daerah Teluk Lada Pandeglang

Bahkan pada tahun 150, Claudius Ptolomeus Filsuf Yunani yang menaruh perhatian khusus pada astronomi dan geografi menyebut kerajaan ini dalam bukunya yang berjudul Geographia

Dalam buku itu disebutkan bahwa di dunia timur terdapat Lobadiou, sebuah negeri yang subur dan mempunyai bandar niaga bernama Argyre yang tempatnya di ujung barat negeri itu. 

Lobadiou Dalam Bahasa Yunani adalah Pulau Jawa, sedangkan Argyre Dalam bahasa Yunani adalah Perak. 

Argyre digambarkan sebagai sebuah kerajaan kota (polis) yang merupakan tempat perdagangan dan pertanian yang makmur. 

Sedangkan dari naskah Cina, disebutkan bahwa pada tahun 132 raja Ye Tiau bernama Tiao Pien mengirim utusan ke Cina pada jaman dinasti Han. 

Ye Tiau ditafsirkan Jawa, dan Tiau Pien adalah Dewa Warman.

Tokoh Awal Yang Berkuasa
Tokoh awal yang berkuasa di sini adalah Aki Tirem, sedangkan Raja pertama Salaka Nagara bernama Dewa Warman yang berasal dari Pallawa, India. Ia mula-mula menjadi duta India di Pulau Jawa, kemudian menjadi menantu Aki Tirem. 

Anak Aki Tirem bernama Pohaci Larasati, yang kemudian menjadi istri Dewawarman. 

Saat menjadi Raja Salaka NagaraRaja Dewa Warman I ini dinobatkan dengan nama Prabhu Loka Pala Dewa Warman Raksa Gapura Dagara

Ibukota Salaka Nagara adalah Rajatapura yang hingga tahun 362 menjadi pusat pemerintahan Raja-Raja Dewa Warman (dari Raja Dewa Warman I s/d VIII). 

Beberapa kerajaan kecil di sekitarnya menjadi daerah kekuasaannya, antara lain Kerajaan Agninusa (Negeri Api) yang berada di Pulau Krakatau.

Catatan Ptolomeus Tahun 150 M
Kalau Salaka Nagara telah tercatat dalam catatan Ptolomeus tahun 150 M, bisa diartikan bahwa Salaka Nagara adalah kerajaan pertama di Nusantara yang bisa dibuktikan melalui peninggalannya dan kebanyakan peninggalannya berupa situs pertanian atau religius. 

Prasasti Sri Jayabupati
Namun ada bukti arkeologis yang mendukung keberadaan kerajaan ini. 

Salah satu bukti terdapat di prasasti Sang Yang Tapak di Sukabumi. 

Prasasti ini dibuat di era Prabu Sri Jayabupati, Raja Sunda pada 952 – 964 Caka Sunda (1045 – 1057 Masehi Julian). 

Dalam prasasti ini disebutkan bahwa pada tahun 52 Saka, Aki Tirem menyerahkan kekuasaan Kerajaan Sakalanagara kepada putrinya, Larasati yang dinikahi oleh Raja Dewa Warman dari India. 

Peristiwa ini lantas dijadikan titimangsa penetapan tahun pertama Kalender Sunda. 

Artinya, cerita Salaka Nagara ini jatuh pada abad kedua masehi (122 M). Jika dicocokkan dengan naskah Pangeran Wangsakerta (abad 17), sangat cocok. 

Naskah Pengeran Wangsakerta
Bahkan apabila cerita Salaka Nagara jaman Aki Tirem dan naskah Pangeran Wangsakerta dihubungkan, menurut data Atmadiredja, sangat cocok. 

Penanggalan Kala Sunda dihitung mundur secara matematik. 

Tahun pertama merujuk pada saat penyerahan kekuasaan Aki Tirem kepada Puterinya.

Negara Penghasil Beras
Penduduk Salaka Nagara bekerja menghasilkan beras. 

Pada jaman ini persawahan telah dikenal, tentu bersifat tadah hujan. 

Srengseng berarti tanah yang tak dapat dicetak menjadi sawah. 

Penduduk juga mencari ikan, baik ikan laut mau pun ikan sungai.

Horti Kultural
Mata pencaharian penduduk yang agraris itu ikut membentuk sistem kepercayaannya.

Meski Raja-Raja Salaka Nagara beragama Hindu, tetapi penduduk mempunyai kepercayaan agama Nenek Moyang

Penduduk menjalankan ritualisme yang berkaitan dengan musim-musim (tahapan) menanam padi. 

Bila tiba musim motong (panen) penduduk menyambut dengan upacara menghormati Dewi Sri, yang dianggap sebagai dewi pembawa kemakmuran. 

Tebu, sebagai tanaman yang menimbulkan kemakmuran ditebang dan berikut daunnya diikat di tiang-tiang rumah. 

Mereka juga mengarak ondel-ondel, boneka besar, yang merupakan perlambang dari pembantu-pembantu Dewi Sri yang siap menghalau setan-setan jahat yang akan mengganggu sawah ladang mereka. 

Para pesalo mengadakan ritualisme menyambut perginya musim barat. 

Perkataan barat di sini bukan berarti arah mata angin, melainkan artinya susah/ sulit.

Berdirinya Salakanagara
Salaka Nagara berdiri hanya selama 232 tahun, tepatnya dari tahun 130 Masehi hingga tahun 362 Masehi. 

Raja Dewa Warman I sendiri hanya berkuasa selama 38 tahun dan digantikan anaknya yang menjadi Raja Dewa Warman II dengan gelar Prabu Digwi Jayakasa Dewa Warman Putra

Prabu Dharmawirya tercatat sebagai Raja Dewa Warman VIII atau Raja Salaka Nagara terakhir hingga tahun 363. 

Pada masa kekuasaan Raja Dewa Warman VIII, keadaan ekonomi penduduknya sangat baik, makmur dan sentosa, sedangkan kehidupan beragama sangat harmonis. 

Sementara Raja Jaya sing Hawarman pendiri kerajaan Taruma Nagara adalah menantu Raja Dewa Warman VIII

Raja Jaya sing Hawarman sendiri seorang Maha Resi dari Kerajaan Calan Kayana di India yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maha Raja Samudra Gupta dari Kerajaan Maurya

Di kemudian hari setelah Raja Jaya sing Hawarman mendirikan Taruma Nagara, pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Taruma Nagara dan Salaka Nagara kemudian berubah menjadi Kerajaan Daerah.
☆☆☆☆☆

Baca Tags Terkait:

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT