Dibalik Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga Di Kota Bekasi, Jawa Barat

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Dibalik Tragedi Pembunuhan Satu Keluarga Di Kota Bekasi, Jawa Barat
Tragedi pembunuhan satu keluarga di kota Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi pada Selasa (13/11) lalu, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. 

Pelaku pembunuhan tega menghabisi nyawa keluarga DN yang terdiri dari DN, MA (istri) serta kedua anak mereka yakni Sa dan Ar.

Diperum dan istrinya MA ditemukan tewas mengenaskan dengan banyak luka akibat senjata tajam dan benda tumpul. Sedangkan anak-anak korban, Sa dan Ar, diduga tewas karena dibekap dan kehabisan oksigen.

Peristiwa pembunuhan sadis yang menimpa keluarga tersebut menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh seorang psikopat. 

Tahukah Kamu?????
Seorang pembunuh memiliki karakter psikopat jika ia menunjukkan ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri orang psikopat
Psikopat termasuk bagian dari gangguan kepribadian yang dapat ditandai dengan perilaku antisosial, impulsif, tidak mengikuti atau mengabaikan norma di dalam masyarakat, serta tidak memiliki perasan takut ataupun bersalah.

Dalam suatu studi yang diterbitkan oleh jurnal Frontiers in Human Neuroscience, menunjukkan adanya perbedaan aktivitas pada otak psikopat dan yang tidak. 

Peneliti melakukan studi dengan menggunakan MRI untuk melihat aktivitas otak pada 121 tahanan di Amerika Serikat yang dibagi menjadi 3 grup berdasarkan level psikopat mereka, yakni tinggi, sedang dan rendah.
Para tahanan tersebut ditunjukkan gambar-gambar kekerasan fisik seperti jari tangan yang terjepit di pintu atau jari kaki yang terjebak oleh benda berat. Mereka pertama-tama diminta untuk membayangkan jika kejadian ini menimpa mereka atau orang lain.

Ketika kelompok psikopat yang tinggi diminta untuk membayangkan berada di situasi ini, aktivitas otak yang terlibat dalam empati untuk nyeri terlihat tinggi.

Namun ketika mereka membayangkan orang lain yang ada di dalam situasi tersebut, tidak ada aktivitas otak yang terjadi pada daerah tersebut. Yang mengejutkan, aktivitas otak atas perasaan gembira justru tinggi.

Saat melihat korban atau keluarga korban pembunuhan, tentu Sahabat Bitter dapat merasakan kesedihan. 

Namun bagi para psikopat, mereka bisa menjadi manipulatif dan empati bagi mereka bukan hal yang konstan.

Untuk membujuk korbannya, mereka dapat menumbuhkan mode empati, namun ketika sang korban sudah berada dalam jebakan, empati itu akan kembali hilang. 

Sehingga, seorang psikopat pun tidak segan-segan menghabisi nyawa korbannya atau bertindak keji.

Perlu Serangkaian Tes Untuk Mendiagnosis Psikopat
Untuk mendiagnosis apakah seseorang adalah psikopat atau memiliki kecenderungan menjadi psikopat dapat dilakukan serangkaian tes. Salah satunya adalah dengan The Hare Psychopathy Checklist.

Pada mulanya tes ini digunakan untuk mengetahui kondisi mental seseorang yang melakukan kriminal atau kecenderungan psikopat. Diagnosis yang dilakukan adalah berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV).

Selain itu, seperti dilansir oleh situs Pyschology Today, seorang psikopat biasanya memiliki ciri–ciri berikut ini:
  1. Tidak peduli, tidak berempati dan berhati dingin.
  2. Memiliki emosi yang dangkal, tidak memiliki rasa malu atau perasaan bersalah.
  3. Tidak bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan, serta cenderung menyalahkan orang lain atas perbuatan yang telah dilakukan.
  4. Sering berkata bohong.
  5. Sangat percaya diri dan senang menjadi pusat perhatian.
  6. Bersikap egois dan egosentris.
  7. Tidak mampu merencanakan masa depan.
  8. Bersikap atau bertindak kasar.
Dalam kehidupan nyata, seseorang yang mengalami gangguan kepribadian tersebut tidak selalu bersikap kasar. 

Mereka cenderung akan melakukan manipulasi atau melakukan berbagai perilaku yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Menilik kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi tersebut, memang tidak mudah untuk mengenali seorang psikopat. 

Sebab, psikopat bisa bersikap normal dan hidup di tengah masyarakat. 

Untuk itu, penting bagi Sahabat Bitter agar lebih berhati-hati dan waspada terhadap seseorang yang memiliki ciri-ciri di atas.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT