Pengejaran Seumur Hidup: Menentang Kekerasan Dan Membantu Yang Lemah

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Pengejaran Seumur Hidup: Menentang Kekerasan Dan Membantu Yang Lemah
SIFAT HEROIK
Bakat: Daya saing yang kuat, keberanian
Paling takut: Orang lain berpikir bahwa kamu lemah

Orang yang heroik suka menjaga tubuh mereka kuat dan sangat ditentukan. 

Mereka selalu ingin melindungi bangsanya sendiri. 

Hati mereka selalu membawa misi yang harus dipenuhi. 

Orang-orang heroik mengejar kesetaraan yang adil sepanjang hidup mereka. 

Menjadi takut akan kekuasaan adalah bukti terbaik dari keberanian mereka.

Bagi bangsa Indonesia, patriotisme dan heroisme tumbuh secara luar biasa serta berkembang melalui perjuangan dalam revolusi kemerdekaan. 

Pada masa perjuangan itu, sangat mudah untuk memahami dan mempraktikkan konsep patriotisme maupun heroisme. 

Situasi Indonesia yang dijajah dengan sendirinya memanggil  warga bangsa, pemuda-pemudi, para pelajar, tua muda, untuk bahu-membahu mengangkat senjata dan mengusir penjajah. 

Mereka semua dengan gagah berani tampil untuk membela keadilan dan kebenaran dengan mengorbankan harta benda. 

Mereka mengabaikan ketidakseimbangan persenjataan dan dengan berani mengorbankan jiwa  raga demi tanah air yang dicintai.  

Mereka adalah hero, pahlawan bagi tanah air tercinta ini.
Patriotisme adalah semangat cinta tanah air, sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. 
Patriot adalah pencinta (pembela) tanah air. 
Sementara heroisme adalah keberanian dalam membela keadilan dan kebenaran; kepahlawanan. 
Hero, yaitu orang yang dihormati karena keberanian pribadi yang mulia dsb) untuk pahlawan. 
Dari konsep tersebut serta kondisi Indonesia maupun perkembangan dunia dewasa ini kita memerlukan suatu pemahaman dan penafsiran baru tentang  makna patriotisme dan heroisme. 

Ini penting dilakukan agar konsep ini lebih familiar dan membumi bagi setiap warga bangsa serta mudah diejahwantahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaannya, mampukah kita menjalankan misi tersebut dengan melihat realitas yang ada saat ini? 
Ada beberapa masalah yang dihadapi sekarang. 
Pertama, praktek pendidikan yang ada pada berbagai lembaga pendidikan dewasa ini cenderung bersifat pragmatis-materialisme dengan manfaat jangka pendek. 
Kedua, semakin kecil porsi lembaga pendidikan dalam menanamkan pendidikan nilai kepada peserta didik karena tuntutan praktek pragmatis. Nilai tanggungjawab, semangat berkorban, kerja keras semakin tidak populis dalam lembaga pendidikan. Kemajuan jaman cenderung menyediakan segala sesuatu serba instant. 
Ketiga, rendahnya kepedulian terhadap kualitas hidup sebagai suatu komunitas bangsa sehingga peserta didik tidak melihat sikap kepahlawanan di tengah masyarakat sesuai dengan teori yang diperolehnya dari lembaga pendidikan. 
Keempat, kita kehilangan figur  seorang negarawan yang memiliki kharisma dan integritas yang mampu menggelorakan semangat kebangsaan dan patriotisme yang bahu membahu berjuang bahkan mengorbankan jiwa raga demi negara dan tanah air Indonesia.

Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan diraih tanpa sikap kerja sama. 

Tentu kerja sama yang dijalin dalam rangka tolong menolong dalam kebaikan.

Orang sukses bukan hanya pintar bermimpi, namun piawai mewujudkan mimpi dengan bekerja nyata.

Disarankan proyek ini bukan proyek individual untuk memuaskan keinginan sendiri. 

Membantu teman kesusahan yang memerlukan bantuan menjadi proyek pembelajaran yang efektif untuk mengajarkan bertindak nyata.

Melatih dan membiasakan diri memiliki tujuan dalam bertindak akan memandu mereka berjalan di jalan yang tepat. 

Apabila sejak dini sudah terbiasa berpikir sebelum bertindak, manfaat masa depan yang akan diraih adalah mereka fokus dengan tujuan hidupnya.

Siapa tidak berterima kasih pada sesama, ia tidak berterima kasih pada Allah.

Syukur dapat juga dimaknai dan disikapi dengan mengoptimalkan talenta, bakat, hobi yang dimiliki. 

Membimbing diri sendiri menemukan dirinya sendiri dan memberinya kesempatan menjadi dirinya sendiri merupakan sikap syukur orangtua kepada Allah Swt. 

Tidak ada yang melebihi kesuksesan orang yang mau bersyukur.
☆☆☆☆☆

Baca Tags Terkait:

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT