Kewaskitaan (Clairvoyance)

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang: 
Kewaskitaan (Clairvoyance)
Clairvoyance (baca: klair-vo-yeans) atau dalam bahasa Indonesia Kewaskitaan, berasal dari bahasa Perancis clair yang berarti jelas, dan voyance yang berarti penglihatan, adalah kemampuan untuk mendapatkan informasi seperti sebuah penampakan atau pengelihatan tentang sesuatu secara langsung, baik dalam jarak dekat atau pun sangat jauh.

Orang yang memiliki kemampuan seperti ini dapat mempersepsikan hal-hal atau kejadian, baik dimasa lalu, sedang terjadi, atau di masa depan, yang dilakukan diluar kontak sensorik normal.

Beberapa peneliti memberikan anonim untuk clairvoyance ini sebagai Persepsi Ekstra-Indrawi (extra-sensory perception/ ESP) atau indra ke enam (sixth sense) atau kekuatan psikis (psychic power) atau parapsychology.
Banyak Yang Memiliki 
Kemampuan Clairvoyance
Namun Tidak Disadari
Sedikit berbeda dengan telepati, yaitu pengetahuan atau komunikasi kepada pikiran seseorang, maka clairvoyance menerima informasi secara langsung dari objek atau kejadian, baik dimasa lalu, saat ini, atau masa depan. 

Secara pengertian awam, seseorang yang dikatakan memiliki kemampuan clairvoyance, kadang sering disebut sebagai peramal.

Umumnya semua orang memiliki kemampuan terbukanya mata ketiga ini, namun yang paling banyak adalah orang-orang yang mendalami spiritualisme, tapi ada juga yang memiliki kemampuan kepekaan kuat tersebut sejak lahir.
Peneliti berpendapat dari kesadaran pada alam dunia fisik ini, terdapat dua batasan atau two barrier. Untuk masuk kepada kesadaran yang lebih dalam dari dunia luar, informasi masuk melalui:
  1. Ambang batas persepsi (perception barrier) yang mana batasan ini adalah  sebagai “keterbatasan indera fisik” (physical sensory limitation). Dari batasan ini kemudian masuk menuju alam “bawah sadar” (subconscious). Disinilah terjadi “pengolahan subliminal” (subliminal processing) untuk kemudian masuk ke ambang batas kedua yaitu: Ambang batas kesadaran (awareness threshold birrier).
  2. Ambang batas kesadaran (awareness threshold barrier) yang mana batasan ini adalah sebagai keterbatasan pengolahan informasi (information processing limitation). Dari batasan ini kemudian masuk menuju alam sadar (conscious mind). Disinilah terjadi intuisi (intuition) yang memberikan alasan atau masuk akal (reason) dan pengendalian pengolahan (controlled processing).

Walau harus diteliti lebih lanjut lagi, namun beberapa peneliti yakin bahwa kemampuan ini erat hubungannya dengan terbukanya mata ketiga yang posisinya terletak kurang lebih diantara alis.

Ada banyak bentuk clairvoyance paling awam pada level ringan yang dikenal dan dialami oleh masyarakat, namun kadang tak disadarinya. Misalnya saja, ada orang yang selalu tahu sebentar lagi telepon berbunyi, atau siapa yang menelepon meskipun baru mendengar suara dering telepon.

Atau, bisa melihat apa isi rumah seseorang, padahal tidak pernah datang ke rumah orang tersebut. Atau bisa menemukan benda-benda yang hilang, bahkan orang yang hilang. Atau bisa melihat benda-benda yang disembunyikan dibalik pakaian, dan lain sebagainya.

Mungkin ada yang berpikir bahwa pernyataan itu konyol, namun sekarang kian banyak ilmuwan mulai serius dalam menyikapi topik tentang kemampuan Clairvoyance yang misterius ini, karena bisa jadi semua ini ada hubungannya dengan Intuisi dan Telepati yang lebih dalam pada diri setiap manusia.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT