Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Pesan Bonita Aisha Putri Ibrahim Untuk Persebaya
Photo Aisha Putri Abraham (17), fans Persebaya saat ditemui di Taman Apsari, Surabaya. Sabtu, (18/8/2018). - TRIBUNJATIM.COM/ SAMSUL ARIFIN |
Nasib Persebaya Surabaya di ajang Piala Indonesia 2018 masih belum memiliki kejelasan dari pihak penyelenggara.
Ya, Persebaya Surabaya menjadi satu-satunya kontestan Liga 1 yang belum memantaskan diri di Piala Indonesia 2018.
Pasalnya 17 tim Liga 1 2018 telah memastikan diri lolos ke babak 64 besar Piala Indonesia.
Persebaya harus mengalami nasib tak baik setelah tertundanya duel kontra PSBI Blitar yang semestinya digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 2 Juli 2018.
Kurangnya koordinasi dengan pihak keamanan menjadi alasan utama penundaan pertandingan tersebut.
Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai partai terakhir di Piala Indonesia 2018.
Bak jatuh tertimpa tangga, nasib Persebaya kian di ujung tanduk di tengah kekosongan kursi pelatih.
Manajemen tim berjulukan Bajul Ijo itu telah memutuskan untuk memberhentikan kerjasama dengan Angel Alfredo Vera pada 31 Juli 2018.
Karena desakan dari para pendukung Persebaya, pelatih asal Brasil itu memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan juru taktik.
Namun begitu, posisi Alfredo Vera yang digantikan oleh Bejo Sugiantoro tak bisa berlangsung lama.
Sejak awal Bejo telah memberi ultimatum bahwa dirinya hanya akan melatih Persebaya selama dua laga, tepatnya pekan 19 dan 20 Liga 1 2018.
Hal ini bukan tanpa alasan, Bejo lebih memilih untuk melatih Persebaya U-19 sesuai jabatan yang diembannya sebelum menjadi karteker dari Alfredo Vera.
Kini, manajemen Persebaya memiliki waktu kurang lebih tiga minggu untuk mencari pelatih baru.
Pasalnya Liga 1 2018 yang libur lantaran bersamaan dengan agenda Asian Games 2018 akan kembali dimulai pada awal September nanti.
Usai dipastikan lagi tak bisa dipimpin Bejo Sugiantoro yang hanya memiliki lisensi B AFC, klub sepak bola Persebaya Surabaya kini sedang disibukkan mencari sosok pelatih baru guna mengarungi sisa musim kompetisi kasta teratas Liga Indonesia, Liga 1 2018.
Diakui Asisten Manajer Persebaya, Budi Dharma Wibawa bahwa pihaknya kini telah memiliki tiga nama kandidat, namun mereka tak mau tergesa-gesa untuk menunjuk satu nama seraya penuh pertimbangan agar tidak salah pilih.
Persebaya Surabaya bakal memulai latihan perdana usai meliburkan pemainnya selama satu minggu. Rencananya latihan itu akan mereka berlangsung pada Senin (20/08/18) nanti.
Pada latihan perdana Bajul Ijo itu tampaknya masih akan dipimpin oleh Bejo Sugiantoro. Bejo Sugiantoro masih akan memimpin latihan Persebaya, karena Bajul Ijo belum menentukan siapa pelatih pengganti Alfredo Vera yang memilih untuk mengundurkan diri dari tim usai laga lawan Perseru Serui.
Senada dengan Budi, mantan karateker Persebaya, Bojo Sugiantoro juga mengungkapkan hal yang sama.
Pelatih 41 tahun itu mengungkapkan bahwa manajemen klub berjuluk Bajul Ijo itu sedikit mengalami kesulitan mencari pelatih baru karena adanya pertimbangan besar. Salah satunya adalah sosok tersebut mesti mengenal karakter tim.
Meski belum membuka satupun nama dari tiga kandidat yang telah dikantongi namanya, santer beredar bahwa nama pelatih Persebaya di musim 2007/08, Freddy Mulli salah satu di antaranya.
Pengalaman dan kedekatan Freddy dengan publik Surabaya menjadi salah satu alasan nama pelatih kelahiran palopo itu menyeruak.
Meski belum membuka satupun nama dari tiga kandidat yang telah dikantongi namanya, santer beredar bahwa nama pelatih Persebaya di musim 2007/08, Freddy Mulli salah satu di antaranya.
Pengalaman dan kedekatan Freddy dengan publik Surabaya menjadi salah satu alasan nama pelatih kelahiran palopo itu menyeruak.
Rumor mengenai kembalinya Divaldo Alves ke Persebaya Surabaya berembus semakin kencang. Alves sempat dikabarkan ingin kembali mengisi jabatan pelatih kepala Persebaya yang kini masih kosong.
Alves tidak main-main dengan kabar yang kini menjadi perbincangan publik Surabaya ini. Baru-baru ini, pelatih asal Portugal itu menegaskan kembali keinginannya tersebut.
Alves bukan sosok yang asing bagi penggemar Persebaya, Bonek. Dia pernah melatih klub berjulukan Bajul Ijo itu saat tampil di IPL musim 2011-2012. Persebaya saat itu menjadi runner-up di kompetisi tersebut.
Itulah mengapa Alves diyakini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan Persebaya, meski berstatus sebagai pelatih kepala. Dia cukup paham dengan keinginan Bonek dan permainan Persebaya.
Selain itu, dia juga sudah kenyang pengalaman di Indonesia dengan pernah bergabung PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Minangkabau FC. Hal itu merupakan modalnya untuk memahami peta persaingan Liga 1 2018 saat gabung Persebaya.
Citra Bonek yang kini semakin postif dan dewasa, dirasakan pula oleh Aisha Putri Ibrahim.
Ya, Persebaya Surabaya menjadi satu-satunya kontestan Liga 1 yang belum memantaskan diri di Piala Indonesia 2018.
Pasalnya 17 tim Liga 1 2018 telah memastikan diri lolos ke babak 64 besar Piala Indonesia.
Persebaya harus mengalami nasib tak baik setelah tertundanya duel kontra PSBI Blitar yang semestinya digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 2 Juli 2018.
Kurangnya koordinasi dengan pihak keamanan menjadi alasan utama penundaan pertandingan tersebut.
Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai partai terakhir di Piala Indonesia 2018.
Bak jatuh tertimpa tangga, nasib Persebaya kian di ujung tanduk di tengah kekosongan kursi pelatih.
Manajemen tim berjulukan Bajul Ijo itu telah memutuskan untuk memberhentikan kerjasama dengan Angel Alfredo Vera pada 31 Juli 2018.
Karena desakan dari para pendukung Persebaya, pelatih asal Brasil itu memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan juru taktik.
Namun begitu, posisi Alfredo Vera yang digantikan oleh Bejo Sugiantoro tak bisa berlangsung lama.
Sejak awal Bejo telah memberi ultimatum bahwa dirinya hanya akan melatih Persebaya selama dua laga, tepatnya pekan 19 dan 20 Liga 1 2018.
Hal ini bukan tanpa alasan, Bejo lebih memilih untuk melatih Persebaya U-19 sesuai jabatan yang diembannya sebelum menjadi karteker dari Alfredo Vera.
Kini, manajemen Persebaya memiliki waktu kurang lebih tiga minggu untuk mencari pelatih baru.
Pasalnya Liga 1 2018 yang libur lantaran bersamaan dengan agenda Asian Games 2018 akan kembali dimulai pada awal September nanti.
Usai dipastikan lagi tak bisa dipimpin Bejo Sugiantoro yang hanya memiliki lisensi B AFC, klub sepak bola Persebaya Surabaya kini sedang disibukkan mencari sosok pelatih baru guna mengarungi sisa musim kompetisi kasta teratas Liga Indonesia, Liga 1 2018.
Diakui Asisten Manajer Persebaya, Budi Dharma Wibawa bahwa pihaknya kini telah memiliki tiga nama kandidat, namun mereka tak mau tergesa-gesa untuk menunjuk satu nama seraya penuh pertimbangan agar tidak salah pilih.
Persebaya Surabaya bakal memulai latihan perdana usai meliburkan pemainnya selama satu minggu. Rencananya latihan itu akan mereka berlangsung pada Senin (20/08/18) nanti.
Pada latihan perdana Bajul Ijo itu tampaknya masih akan dipimpin oleh Bejo Sugiantoro. Bejo Sugiantoro masih akan memimpin latihan Persebaya, karena Bajul Ijo belum menentukan siapa pelatih pengganti Alfredo Vera yang memilih untuk mengundurkan diri dari tim usai laga lawan Perseru Serui.
Senada dengan Budi, mantan karateker Persebaya, Bojo Sugiantoro juga mengungkapkan hal yang sama.
Pelatih 41 tahun itu mengungkapkan bahwa manajemen klub berjuluk Bajul Ijo itu sedikit mengalami kesulitan mencari pelatih baru karena adanya pertimbangan besar. Salah satunya adalah sosok tersebut mesti mengenal karakter tim.
Meski belum membuka satupun nama dari tiga kandidat yang telah dikantongi namanya, santer beredar bahwa nama pelatih Persebaya di musim 2007/08, Freddy Mulli salah satu di antaranya.
Pengalaman dan kedekatan Freddy dengan publik Surabaya menjadi salah satu alasan nama pelatih kelahiran palopo itu menyeruak.
Meski belum membuka satupun nama dari tiga kandidat yang telah dikantongi namanya, santer beredar bahwa nama pelatih Persebaya di musim 2007/08, Freddy Mulli salah satu di antaranya.
Pengalaman dan kedekatan Freddy dengan publik Surabaya menjadi salah satu alasan nama pelatih kelahiran palopo itu menyeruak.
Rumor mengenai kembalinya Divaldo Alves ke Persebaya Surabaya berembus semakin kencang. Alves sempat dikabarkan ingin kembali mengisi jabatan pelatih kepala Persebaya yang kini masih kosong.
Alves tidak main-main dengan kabar yang kini menjadi perbincangan publik Surabaya ini. Baru-baru ini, pelatih asal Portugal itu menegaskan kembali keinginannya tersebut.
Alves bukan sosok yang asing bagi penggemar Persebaya, Bonek. Dia pernah melatih klub berjulukan Bajul Ijo itu saat tampil di IPL musim 2011-2012. Persebaya saat itu menjadi runner-up di kompetisi tersebut.
Itulah mengapa Alves diyakini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan Persebaya, meski berstatus sebagai pelatih kepala. Dia cukup paham dengan keinginan Bonek dan permainan Persebaya.
Selain itu, dia juga sudah kenyang pengalaman di Indonesia dengan pernah bergabung PSMS Medan, Persijap Jepara, dan Minangkabau FC. Hal itu merupakan modalnya untuk memahami peta persaingan Liga 1 2018 saat gabung Persebaya.
Citra Bonek yang kini semakin postif dan dewasa, dirasakan pula oleh Aisha Putri Ibrahim.
Menurut dara cantik yang kini berusia 17 tahun ini, Bonek terbilang makin kreatif dan tetap menjaga solidaritas, berbeda dari masa lalu ketika Bonek dikenal rusuh.
Tiap sudut pandang berbeda ya, meski memang masih ada yang rusuh namun sekarang sudah jauh lebih dewasa. Bonek kini lebih respect terutama terhadap wanita.
terangnya saat ditemui di Taman Apsari, Surabaya. Sabtu, (18/8/2018).
Dia pun masih sempat dicerca pertanyaan oleh teman-temannya mengenai Bonek yang melakukan estafet.
Baginya estafet bukanlah hal yang buruk, namun merupakan sebuah perjuangan.
Estafet kan sudah dari dulu dan seakan menjadi tradisi dan itu biasa bagi saya karena demi mendukung tim kesayangan.
bebernya.
Bonek kini dinilai lebih casual, dandanan para Bonek yang makin eksklusif membuktikan bahwa Bonek yang lusuh telah berubah.
Oleh karenanya saya berharap Bonek kedepannya lebih solid lagi dan untuk oknum yang suka bikin rusuh jangan mengatasnamakan Bonek.
pungkasnya.
Melihat Perjuangan Bonek yang makin hari makin intens, dia pun berharap Persebaya memberikan balasan setimpal dengan menjadi juara.
Seperti sebelumnya, bisa juara karena Persebaya adalah tim yang penuh sejarah dan track record juara.
katanya. Sabtu, (18/8/2018).
Aisha juga berharap management Persebaya bisa lebih menyatu dan bisa bekerja sama dengan Bonek.
Agar membuat bangga Bonek dan jangan sampai mengecawakan, kritis boleh namun kebanggaan ya tetap kebanggaan.
pungkasnya.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT