Asian Games 2018: Komentar Widodo Cahyono Putro Tentang Kemenangan Pasukan Garuda Muda

Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Asian Games 2018: Komentar Widodo Cahyono Putro Tentang  Kemenangan Pasukan Garuda Muda
Setelah tumbang 1-2 dari Palestina, Timnas Indonesia U-23 berhasil memetik kemenangan 3-0 atas Laos di laga ketiga penyisihan Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jumat (17/8/2018).

Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, menganalisis proses terjadinya ketiga gol yang diciptakan Timnas Indonesia U-23 di pertandingan ini.

Menurut Widodo, kunci kemenangan Tim Garuda Muda di pertandingan ini terletak pada kerja sama yang lebih kompak dibanding saat melawan Palestina.

Widodo Cahyono Putro mengatakan bahwa Timnas Indonesia U-23 lebih memprioritaskan kerja sama tim ketimbang individu. Tiga gol prosesnya sama, dari kolektivitas.

Dari analisis Widodo, kelebihan kecepatan yang dimiliki semua pemain depan Timnas Indonesia U-23 merupakan senjata mematikan bila dipadu dengan kerja sama. Itulah mengapa, Timnas Indonesia U-23 harus memanfaatkan kelebihan tersebut untuk mencetak gol.

Widodo Cahyono Putro menjelaskan bahwa Sepak bola itu bermain tim. Seorang pemain dituntut untuk memanfaatkan atau memberikan umpan pada rekannya yang lebih bebas. Bukan bermain individu meski aksi perseorangan itu terkadang diperlukan.

Widodo Cahyono Putro mencontohkan ketika Stefano Lilipaly memutuskan untuk mengumpan pada Alberto Goncalves karena ruang tembaknya sudah ditutup dua pemain Laos. Bagi Widodo, keputusan Lilipaly itu sangat tepat karena kemungkinan besar akan gagal bila ia paksakan untuk menembak sendiri.

Hal inilah yang kurang tampak ketika menghadapi Palestina. Saat itu, ada beberapa peluang yang seharusnya bisa menjadi gol bila lini depan Timnas Indonesia U-23 lebih mengutamakan kerja sama tim dengan memberi umpan pada rekannya yang lebih bebas.

Widodo mengatakan penampilan Timnas Indonesia U-23 secara keseluruhan sudah cukup bagus. Namun, harus ada yang ditingkatkan, terutama transisi dari menyerang ke bertahan, serta antisipasi pemain dari lini kedua lawan yang masuk ke pertahanan Tim Garuda Muda karena saat melawan Palestina, beberapa kali pertahanan Timnas Indonesia U-23 bisa ditembus lawan lewat skema seperti itu.

Dari penilaian Widodo, gelandang bertahan Timnas Indonesia U-23 yang bertugas memutus serangan lawan dari tengah harus bekerja optimal, terutama ketika kalah bola karena sangat berbahaya bila menghadapi lawan yang memiliki penyerang cepat semacam Palestina.

Widodo Cahyono Putro berujar Minimal, jangan sampai gelandang lawan bisa memberikan umpan daerah dengan akurat. Harus diputus, paling tidak diganggu, supaya tidak bisa mengumpan dengan nyaman.
☆☆☆☆☆

No comments:

Post a Comment

Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.

BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT