Hay Sahabat Bitter, kali ini Bitter Coffee Park akan mengajak Kalian Ngobrol ala Obrolan Warung Kopi tentang:
Santri Wajib Abdikan Diri ke Masyarakat
Di dalam Islam, segala sesuatu telah diatur dalam Al-Qur’an baik dalam sholat, zakat, berhaji, makan, berjalan, dan banyak hal lainnya, begitu pun dengan bagaimana kita berakhlak dalam masyarakat.
Hidup bermasyarakat adalah hal yang tidak bisa terlepas dari seseorang manusia. Penciptaan manusia sebagai makhluk sosial membuatnya selalu membutuhkan orang lain.
Hidup bermasyarakat tentu bukan perkara yang mudah, hal ini merupakan perkara yang tidak boleh disepelekan. Menjaga akhlak dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan agar hubungan baik dengan orang lain selalu terjalin dengan harmonis sehingga menciptakan rasa cinta, damai dan tenteram di antara masyarakat.
Masyarakat diartikan sebagai sebuah hubungan antar individu yang tinggal pada lokasi geografis tertentu dimana terdapat aturan baik tertulis maupun tidak yang mengikat anggotanya, memiliki adat, serta memiliki tujuan bersama. Dalam suatu populasi masyarakat itu terdapat keberagaman, sejahtera atau tidaknya tergantung bagaimana setiap individu masyarakat menghargai perbedaan satu sama lain.
Santri yang ilmunya berkah di masyarakat dapat dilihat saat masih ada di lingkungan pondok pesantren, bila ia ta'dzim dan istiqomah taat perintah guru setelah lulus dan berada di masyarakat ilmunya dan jasanya akan selalu dibutuhkan masyarakat.
Kesadaran mondok di ponpes makin diminati oleh kalangan muda millenial. Namun, kondisi santri zaman dulu dan saat ini berbeda, itu dikarenakan santri-santri dulu benar-benar bertirakat di lingkungan pondok agar penyerapan ilmunya lebih baik.
Sedangkan, saat kondisi ekonomi semakin baik, ada terpaan budaya asing seperti telepon pintar dan media hiburan yang kurang baik. Akibatnya, berdampak kurang baik pula bagi santri-santri.
Untuk itu, santri harus menekankan, jamaah harus bersabar menghadapi lingkungan, sekalipun ada sumber-sumber maksiat yang terlihat nyata.
Karena kalau merasa tidak nyaman dan lingkungan tidak kondusif maka tidak bisa produktif. Membangun komunikasi yang bagus antara pimpinan dengan bawahan itu penting. Memahami karakter jajarannya untuk memudahkan komunikasi yang efektif.
Bukan hanya mengajarkan agar menanamkan akhlak yang baik saja, akan tetapi seorang santri harus mampu memberikan contoh akhlak yang baik secara langsung di kehidupan bermasyarakat.
Akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan pembinaannya. Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.
Sebagai makhluk sosial kita adalah makhluk yang tak bisa hidup tanpa orang lain, maka dari itu Islam datang sebagai ajaran yang universal yang membahas dan mencakup tentang akhlak dalam hidup bermasyarakat.
Juga tidak bisa dilupakan bahwa manusia juga adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa alamnya dan lagi Islam dengan ajarannya yang mencakup semua aspek memberikan cara atau contoh bagaimana menjaga dan melindungi alam dan menjaga kelestarian alamnya.
Juga tidak bisa dilupakan bahwa manusia juga adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa alamnya dan lagi Islam dengan ajarannya yang mencakup semua aspek memberikan cara atau contoh bagaimana menjaga dan melindungi alam dan menjaga kelestarian alamnya.
Secara umum akhlak kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
- Menjadi ajang dakwah. Dimana pun kita, sebagai seorang muslim seharusnya selalu mensyiarkan Islam.
- Amar ma'ruf nahi munkar.
- Memiliki nilai positif di lingkungan masyarakat.
Santri harus aktif dalam keorganisasian dan Event yang ada di masyarakat merupakan salah satu realisasi akhlak yang karimah kepada masyarakat. Terlebih lagi sebagai seorang santri-santri perantau yang seharusnya bisa beradaptasi dan membaur dengan masyarakat asli.
☆☆☆☆☆
No comments:
Post a Comment
Obrolan yang baik bukan hanya sebuah obrolan yang mengkritik saja, tetapi juga memberi saran dan dimana saran dan kritik tersebut terulas kekurangan dan kelebihan dari saran dan kritik.
BERIKAN OPINI SAHABAT BITTER TENTANG TULISAN TERSEBUT